Lendir siput menjadi inspirasi lem medis super lengket - TomoNews
- 7 years ago
LENDIR SIPUT MENGILHAMI LEM MEDIS BARU UNTUK MENUTUP LUKA
Lem bedah yang super lengket ini adalah berkat lendir siput.
Sekelompok ilmuwan telah terinspirasi dari siput lendir untuk menciptakan sealant bedah baru yang dapat menambal luka-luka, bahkan pada permukaan yang basah.
Perekat yang ada saat ini sering kali tidak fleksibel dan tidak dapat melekat dengan baik untuk menutup jaringan manusia yang penuh dengan cairan. Bahkan dapat juga beracun bagi sel.
Untuk membuat perekat medis yang lebih efektif, peneliti Harvard University memperhatikan siput Dusky Arion, yang mengeluarkan lendir seperti-lem yang terbuat dari protein yang bermuatan positif dalam matriks yang kuat.
Tim menggunakan bahan berbasis air yang disebut hydrogel dan memiliki dua lapisan: matriks, dan lapisan perekat dibumbui dengan polimer bermuatan positif.
Polimer membentuk ikatan dengan sel bermuatan negatif pada jaringan, sementara tetap berada di tempatnya dan tetap fleksibel dengan hydrogel.
Ketika diuji pada organ-organ yang berbeda, lem tetap menempel bahkan ketika digunakan pada permukaan yang melengkung, seperti jaringan jantung babi yang berdetak.
Meskipun dipuji sebagai jahitan masa depan, pengujian lebih lanjut masih diperlukan, sehingga mungkin akan dibutuhkan bertahun-tahun lagi sebelum lem ini dapat digunakan oleh manusia.
Lem bedah yang super lengket ini adalah berkat lendir siput.
Sekelompok ilmuwan telah terinspirasi dari siput lendir untuk menciptakan sealant bedah baru yang dapat menambal luka-luka, bahkan pada permukaan yang basah.
Perekat yang ada saat ini sering kali tidak fleksibel dan tidak dapat melekat dengan baik untuk menutup jaringan manusia yang penuh dengan cairan. Bahkan dapat juga beracun bagi sel.
Untuk membuat perekat medis yang lebih efektif, peneliti Harvard University memperhatikan siput Dusky Arion, yang mengeluarkan lendir seperti-lem yang terbuat dari protein yang bermuatan positif dalam matriks yang kuat.
Tim menggunakan bahan berbasis air yang disebut hydrogel dan memiliki dua lapisan: matriks, dan lapisan perekat dibumbui dengan polimer bermuatan positif.
Polimer membentuk ikatan dengan sel bermuatan negatif pada jaringan, sementara tetap berada di tempatnya dan tetap fleksibel dengan hydrogel.
Ketika diuji pada organ-organ yang berbeda, lem tetap menempel bahkan ketika digunakan pada permukaan yang melengkung, seperti jaringan jantung babi yang berdetak.
Meskipun dipuji sebagai jahitan masa depan, pengujian lebih lanjut masih diperlukan, sehingga mungkin akan dibutuhkan bertahun-tahun lagi sebelum lem ini dapat digunakan oleh manusia.