Kuburan massal ditemukan di perkebunan keluarga pembunuh - Tomonews
- 7 years ago
Pria mengaku atas pembunuhan 4 pria yang hilang, yang dikubur di kebunnya.
Kuburan massal digali di kebun keluarga.
Seorang pria Pennsylvania telah mengaku membunuh empat laki-laki muda, yang ia makamkan di kuburan massal pada properti keluarganya.
Pada tanggal 5 Juli, Jimi Patrick menghilang di Bucks County, Pennsylvania. Dua hari kemudian, Dean Finocchiaro, Thomas Meo, dan Mark Sturgis juga menghilang.
Pada malam ia menghilang, seseorang melihat sedan Nissan Meo mengikuti pickup yang dikendarai oleh Cosmo DiNardo. Keesokan harinya, DiNardo mencoba untuk menjual sedan itu, yang dilaporkan berisi alat insulin yang diperlukan Meo untuk bertahan hidup.
Polisi yang mencari keempat orang tersebut melacak sinyal handphone Finocchiaro ke peternakan DiNardo, dan menemukan mobil milik Meo dan Sturgis.
DiNardo awalnya ditangkap atas tuduhan kepemilikan senjata. Setelah keluar, dia dituduh mencuri mobil Meo dan lagi ditahan kembali.
Anjing pelacak menuntun penyidik ke kuburan sedalam 12 setengah kaki, yang berisi beberapa sisa-sisa tubuh manusia, satu di antaranya dikonfirmasi merupakan Finocchiaro. DiNardo kemudian mengaku telah membunuh keempat pria tersebut.
Sebagai imbalan atas pengakuannya, Jaksa setuju untuk tidak memberikannya hukuman mati. Pihak berwenang belum mengungkapkan motif si pembunuh, tetapi sumber anonim mengklaim ia membunuh keempat korban secara terpisah setelah menjual ganja kepada mereka.
Kuburan massal digali di kebun keluarga.
Seorang pria Pennsylvania telah mengaku membunuh empat laki-laki muda, yang ia makamkan di kuburan massal pada properti keluarganya.
Pada tanggal 5 Juli, Jimi Patrick menghilang di Bucks County, Pennsylvania. Dua hari kemudian, Dean Finocchiaro, Thomas Meo, dan Mark Sturgis juga menghilang.
Pada malam ia menghilang, seseorang melihat sedan Nissan Meo mengikuti pickup yang dikendarai oleh Cosmo DiNardo. Keesokan harinya, DiNardo mencoba untuk menjual sedan itu, yang dilaporkan berisi alat insulin yang diperlukan Meo untuk bertahan hidup.
Polisi yang mencari keempat orang tersebut melacak sinyal handphone Finocchiaro ke peternakan DiNardo, dan menemukan mobil milik Meo dan Sturgis.
DiNardo awalnya ditangkap atas tuduhan kepemilikan senjata. Setelah keluar, dia dituduh mencuri mobil Meo dan lagi ditahan kembali.
Anjing pelacak menuntun penyidik ke kuburan sedalam 12 setengah kaki, yang berisi beberapa sisa-sisa tubuh manusia, satu di antaranya dikonfirmasi merupakan Finocchiaro. DiNardo kemudian mengaku telah membunuh keempat pria tersebut.
Sebagai imbalan atas pengakuannya, Jaksa setuju untuk tidak memberikannya hukuman mati. Pihak berwenang belum mengungkapkan motif si pembunuh, tetapi sumber anonim mengklaim ia membunuh keempat korban secara terpisah setelah menjual ganja kepada mereka.