Kandidat PhD tidak dianggap serius karena berpenampilan Barbie
- 8 years ago
KNOXVILLE, TENNESSEE — KANDIDAT SARJANA KEDOKTERAN MENGATAKAN DIA TIDAK DIANGGAP SERIUS KARENA BERPENAMPILAN SEPERTI BARBIE
Ashton Clarke adalah mahasiswa berusia 22 tahun di University of Tennessee, dan saat ini Asisten klinis riset psikologi. Ia berharap suatu hari mendapatkan gelar PhD. Dia juga berbicara empat bahasa dan seorang seniman. Oh ya, dan dia terlihat seperti "Barbie" palsu. Ashton berkata dia sering diremehkan oleh temannya.
Ashton tumbuh dewasa dengan menderita rasa malu akut. Dia berkata, kutipan, "tumbuh dewasa, saya sangat pemalu. Ketika saya masih sekitar 14 tahun, saya menemukan sebuah buku tentang Makeup teater."
"Aku terpesona dengan semua metode dan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengubah wajah. Saya selalu mengaitkan 'penampilan Barbie' dengan rasa percaya diri. Sebagai seorang yang sangat pemalu, kemungkinan untuk bisa merasa percaya diri dan cantik membuat saya tertarik. Dan ini juga sangat bertolak belakang dengan penampilan alami saya. Aku mulai melihat perubahan fisik dan makeup sebagai seni."
Ketika Ashton berusia 16 tahun, dia mulai melakukan perubahan dramatis untuk membuat dirinya terlihat seperti Barbie.
Untuk mendapatkan tampilan yang tepat, ia mewarnai rambutnya pirang, memakai semprotan untuk membuat kulit kecoklatan, pengisi bibir dan memakai kontur rias wajah, bulu mata palsu, hair extensions dan kontak mata berwarna.
Ashton, yang berasal dari Knoxville, mengatakan ia merasa lebih bahagia dan lebih percaya diri sebagai "Barbie", tapi orang-orang cepat sekali menilai dirinya berdasarkan penampilannya.
Ashton berharap dia dapat menantang stereotip Barbie. Dia berkata, "Ada begitu banyak orang yang percaya bahwa Anda tidak dapat berhasil di akademik sementara juga mendedikasikan waktu untuk penampilan Anda."
Ashton memulai sebuah blog tiga tahun yang lalu tentang tampilan Barbie dan sejak itu mendapat sejumlah pengikut.
Dia juga telah unggul dalam studinya sementara itu. Dia adalah satu dari beberapa asisten sarjana penelitian yang dipilih untuk melakukan penelitian di Departemen psikologi klinis Tennessee dan melamar untuk program PhD.
-------------------------------------------------------------
Selamat datang di TomoNews Indonesia, kami membuat animasi dari beragam berita paling menarik yang ada di internet. Silahkan datang berkunjung untuk melihat animasi berita heboh dari berita dunia, gosip selebriti, skandal, kriminal bodoh, dan banyak lagi! Like Page kami sekarang juga untuk berita harian yang pastinya akan membuat anda tercengang!
Kunjungi website official untuk berita terhangat, dan tanpa sensor: http://us.tomonews.net
Follow juga halaman Facebook kami: https://www.facebook.com/tomonewsid
Silahkan cek aplikasi Android kami: http://bit.ly/1rddhCj
Silahkan cek aplikasi iOS kami: http://bit.ly/1gO3z1f
Dapatkan berita terhangat di kirimkan pada inbox kalian tiap harinya: http://bit.ly/tomo-newsletter
Ashton Clarke adalah mahasiswa berusia 22 tahun di University of Tennessee, dan saat ini Asisten klinis riset psikologi. Ia berharap suatu hari mendapatkan gelar PhD. Dia juga berbicara empat bahasa dan seorang seniman. Oh ya, dan dia terlihat seperti "Barbie" palsu. Ashton berkata dia sering diremehkan oleh temannya.
Ashton tumbuh dewasa dengan menderita rasa malu akut. Dia berkata, kutipan, "tumbuh dewasa, saya sangat pemalu. Ketika saya masih sekitar 14 tahun, saya menemukan sebuah buku tentang Makeup teater."
"Aku terpesona dengan semua metode dan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengubah wajah. Saya selalu mengaitkan 'penampilan Barbie' dengan rasa percaya diri. Sebagai seorang yang sangat pemalu, kemungkinan untuk bisa merasa percaya diri dan cantik membuat saya tertarik. Dan ini juga sangat bertolak belakang dengan penampilan alami saya. Aku mulai melihat perubahan fisik dan makeup sebagai seni."
Ketika Ashton berusia 16 tahun, dia mulai melakukan perubahan dramatis untuk membuat dirinya terlihat seperti Barbie.
Untuk mendapatkan tampilan yang tepat, ia mewarnai rambutnya pirang, memakai semprotan untuk membuat kulit kecoklatan, pengisi bibir dan memakai kontur rias wajah, bulu mata palsu, hair extensions dan kontak mata berwarna.
Ashton, yang berasal dari Knoxville, mengatakan ia merasa lebih bahagia dan lebih percaya diri sebagai "Barbie", tapi orang-orang cepat sekali menilai dirinya berdasarkan penampilannya.
Ashton berharap dia dapat menantang stereotip Barbie. Dia berkata, "Ada begitu banyak orang yang percaya bahwa Anda tidak dapat berhasil di akademik sementara juga mendedikasikan waktu untuk penampilan Anda."
Ashton memulai sebuah blog tiga tahun yang lalu tentang tampilan Barbie dan sejak itu mendapat sejumlah pengikut.
Dia juga telah unggul dalam studinya sementara itu. Dia adalah satu dari beberapa asisten sarjana penelitian yang dipilih untuk melakukan penelitian di Departemen psikologi klinis Tennessee dan melamar untuk program PhD.
-------------------------------------------------------------
Selamat datang di TomoNews Indonesia, kami membuat animasi dari beragam berita paling menarik yang ada di internet. Silahkan datang berkunjung untuk melihat animasi berita heboh dari berita dunia, gosip selebriti, skandal, kriminal bodoh, dan banyak lagi! Like Page kami sekarang juga untuk berita harian yang pastinya akan membuat anda tercengang!
Kunjungi website official untuk berita terhangat, dan tanpa sensor: http://us.tomonews.net
Follow juga halaman Facebook kami: https://www.facebook.com/tomonewsid
Silahkan cek aplikasi Android kami: http://bit.ly/1rddhCj
Silahkan cek aplikasi iOS kami: http://bit.ly/1gO3z1f
Dapatkan berita terhangat di kirimkan pada inbox kalian tiap harinya: http://bit.ly/tomo-newsletter