Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto dinilai telah melakukan langkah besar dalam memberikan amnesti kepada kader PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto serta abolisi untuk Mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo membutuhkan kenyamanan politik untuk menjalankan pemerintahannya, sehingga langkah pemberian amnesti dan abolisi dijalankan.

Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari pun tak menampik penjelasan tersebut. Qodari mengambil contoh soal penanganan Covid-19 oleh Presiden Ke-7 Jokowi.

Lalu, akan seperti apa hubungan antara Prabowo, Megawati, dan Jokowi usai pengampunan diberikan Prabowo kepada kader PDI-P dan pendukung Anies Baswedan?

Baca Juga Prabowo Beri Amnesti ke Hasto, Sinyal Mesra ke PDIP? Qodari: Jangan Lihat Secara Dikotomis, Sebab... di https://www.kompas.tv/nasional/609285/prabowo-beri-amnesti-ke-hasto-sinyal-mesra-ke-pdip-qodari-jangan-lihat-secara-dikotomis-sebab

#prabowo #politik #jokowi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/609286/ray-rangkuti-blak-blakan-ungkap-alasan-prabowo-beri-amnesti-hasto-begini-reaksi-qodari
Transkrip
00:00Bang Rey, jika amnesti sudah diberikan dan sudah dipastikan Pak Hasto sudah bebas,
00:06apa yang bisa berdampak di dunia politik nasional saat ini?
00:10Ketika situasi sekarang bisa dikatakan antara setiap pihak adem gitu?
00:16Iya, landai dan adem.
00:17Jadi memang itu salah satu targetnya menurut saya,
00:20baik kepada pemberian amnesti kepada Pak Hasto maupun pemberian abulisi terhadap Tom Lembong.
00:28Kan Tom Lembong ini kan dan Hasto itu kan sebetulnya berada dalam dua barisan oposisi kan.
00:35Hasto bersama PDI Perjuangannya tetapi Tom Lembong kan bersama komunitas yang dulunya menjagokan Anies Baswedan
00:42dan Cak Imin sebagai calon presiden.
00:47Dan kedua-duanya berpotensi sangat kritis kepada pemerintahan Pak Prabowo yang sekarang ini.
00:51Dan di tengah dimana tadi disebutkan oleh Bung Kodari,
00:54Pak Prabowo sedang membutuhkan semacam kenyamanan politik di tengah begitu banyak tantangan di Republik ini.
01:01Jadi sebetulnya dari kerangka politik apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo ini tepat untuk saat ini gitu loh.
01:07Jadi amankan dulu ibu meganya.
01:09Jadi kalau Anda menyebut Pak Prabowo membutuhkan kenyamanan politik,
01:12artinya di situasi saat ini Pak Prabowo merasa tidak nyaman?
01:15Ya tentu saja, kan tadi disebutkan banyak tantangan nih.
01:20Sekarang aja orang mendekati 17 Agustus,
01:23bendera One Piece mau disandingkan orang dan sebagainya gitu.
01:27Nah setidaknya Pak Prabowo ngamanin dulu deh politik formalnya gitu.
01:31Politik formalnya itu ya salah satunya PDI Perjuangan,
01:34mungkin komunitas-komunitas lain seperti yang disebut tadi kan.
01:37Misalnya dari para pendukungnya Anies Baswedan dan sebagainya.
01:40Dan oleh karena itu setidaknya untuk saat 2025 mungkin akan landai begitu.
01:45Tapi belum tentu ada jaminan 2026.
01:47Dan oleh karena itu kedekatan Pak Prabowo dengan Ibu Mega sekarang ini misalnya,
01:52saya kira itu temporal ya, boleh jadi itu sampai 2025.
01:56Tapi 2026 bisa juga lain ceritanya gitu.
01:59Oke, Bu Ngkodari, betul Pak Prabowo saat ini sudah membutuhkan kenyamanan politik
02:03sehingga memberikan amnesti kepada salah satu orang yang bisa dikatakan
02:08paling penting di PDI Perjuangan yang saat ini adalah oposisi.
02:13Ya kembali lagi ya, analisanya itu adalah kepentingan bangsa dan negara secara keseluruhan.
02:20Ya kalau kemudian misalnya terjadi konflik yang besar di dunia internasional,
02:25kemudian di dalam negeri sendiri tidak kompak satu dengan yang lain.
02:28Diperlukan, itu kan nanti akan membuat pengambilan keputusan dan kebijakan menjadi repot.
02:33Ingat pada saat COVID tahun 2020-2021, salah satu yang bisa membuat pemerintah
02:41cepat mengambil keputusan, bisa mengusahakan antisipasi terhadap COVID
02:46mulai dari mendatangkan vaksin, kemudian melakukan pembatasan sosial,
02:52itu karena adanya kekompakan dari tokoh-tokoh dan elit-elit politik di dalam negeri.
02:58Kalau misalnya pada waktu itu, misalnya kita bayangkan ya, ada satu oposisi besar katakanlah Pak Prabowo,
03:05kemudian menyatakan menolak vaksin atau menolak PSBB,
03:08tentunya pemulihan bangsa Indonesia dari COVID tidak secepat itu.
03:12Dan ekonomi bisa terganggu karena penyebaran COVID akan sangat meluas.
03:16Nah kita tentu belum tahu persis seperti apa dampaknya,
03:19tetapi bisa dikatakan bahwa kalau terjadi konflik dunia internasional,
03:22mulai dari energi sampai pangan, itu bisa mengalami hambatan.
03:28Dan kita membutuhkan percepatan-percepatan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang tadi saya sebutkan.
03:34Jadi kita bukan bicara Pak Prabowo pribadi ya, kita bicara kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
03:40Terima kasih.

Dianjurkan