Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengutus Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pekanbaru Zulhelmi Arifin dan Asisten II Ingot Ahmad Hutasuhut untuk meninjau langsung fasilitas pengolahan sampah di China.
Upaya ini merupakan langkah awal Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang tengah menjajaki kerja sama dengan calon investor asal Tiongkok untuk mengelola sampah di TPA Muara Fajar menjadi energi listrik.
00:00Zulhalmi Ami dan ingot ke Cina belajar sampah jadi listrik.
00:04Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengutus Penjabat Sekretaris Daerah, PJ Sekda,
00:08Pekanbaru Zulhalmi Arifin dan asisten dua ingot Ahmad Tuta Suhut
00:11untuk meninjau langsung fasilitas pengolahan sampah di Cina.
00:15Upaya ini merupakan langkah awal pemerintah kota, Pemko,
00:18Pekanbaru yang tengah menjajaki kerjasama dengan calon investor asal Tiongkok
00:22untuk mengelola sampah di TPA Muara Fajar menjadi energi listrik.
00:25Kita utus PJ Sekda dan asisten dua karena memang kondisi saat ini mengharuskan
00:30kita menjajaki kerjasama dengan melihat langsung pabrik pengolah sampah menjadi energi listrik di sana.
00:35Yang menarik, semuanya tanpa menggunakan APBD,
00:38ujar Agung Nugroho Usai Musrenbang RPJMD Pekanbaru 2025 hingga 2030, Kamis, 31 Juli 2025.
00:47Agung menegaskan kerjasama ini dapat menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia.
00:51Selain biaya tapping fee, investor juga bersedia menyewalahan dan berbagi keuntungan dari hasil pengelolaan dengan daerah.
00:59Bahkan, kata dia, Kementerian Lingkungan Hidup sudah mendampingi proses ini sejak awal.
01:05Laporan dari Sekda menyebut pabrik di sana sangat bagus, tidak ada bau, dan bisa menghasilkan listrik dari sampah.
01:12Sekarang tinggal bagaimana kita menerapkannya di sini, jelasnya.
01:15Agung menambahkan jika kerjasama ini berjalan lancar, limbah di TPA Muara Fajar akan berubah menjadi sumber pendapatan asli daerah, PET.
01:24Ia memastikan seluruh Forkopimda mendukung langkah ini selama sesuai aturan yang berlaku.
01:29Sementara itu, Wakil Wali Kota Markarius Anwar menyebutkan nilai investasi yang ditawarkan sebesar 7 juta dolar AS penandatanganan kerjasama direncanakan pada Agustus 2025
01:38dan akan disaksikan Menko Kemaritiman dan Investasi.
01:42Ini bentuk keseriusan kami menyelesaikan persoalan sampah dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.