- kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik dugaan ijazah palsu Jokowi menyedot perhatian publik.
Ada dugaan, isu ini terus digulirkan karena ada kepentingan politik, bukan sekadar persoalan administratif.
Apalagi belakangan, muncul isu orang besar dan baju biru di balik isu ini.
Polemik seputar keaslian ijazah Jokowi tidak lagi semata persoalan dokumen akademik.
Kasus ini menjadi ujian integritas lembaga pendidikan.
UGM sebagai almamater Jokowi, ikut terseret dalam pusaran yang berpotensi mengancam kredibilitasnya sebagai institusi pendidikan.
Rosianna Silalahi mengundang dua alumni UGM: Prof. Koentjoro, Guru Besar Psikologi UGM, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar UGM tahun 2018-2021. Serta Rismon Sianipar, alumni UGM yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Saksikan dalam ROSI episode Reputasi UGM dan Isu Ijazah Palsu. Tayang Kamis 31 Juli 2025 pukul 20.30 WIB di KompasTV.
#jokowi #ijazah #ugm
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/608779/full-debat-panas-prof-koentjoro-dan-rismon-sianipar-soal-isu-ijazah-palsu-jokowi-reputasi-ugm
Ada dugaan, isu ini terus digulirkan karena ada kepentingan politik, bukan sekadar persoalan administratif.
Apalagi belakangan, muncul isu orang besar dan baju biru di balik isu ini.
Polemik seputar keaslian ijazah Jokowi tidak lagi semata persoalan dokumen akademik.
Kasus ini menjadi ujian integritas lembaga pendidikan.
UGM sebagai almamater Jokowi, ikut terseret dalam pusaran yang berpotensi mengancam kredibilitasnya sebagai institusi pendidikan.
Rosianna Silalahi mengundang dua alumni UGM: Prof. Koentjoro, Guru Besar Psikologi UGM, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar UGM tahun 2018-2021. Serta Rismon Sianipar, alumni UGM yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Saksikan dalam ROSI episode Reputasi UGM dan Isu Ijazah Palsu. Tayang Kamis 31 Juli 2025 pukul 20.30 WIB di KompasTV.
#jokowi #ijazah #ugm
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/608779/full-debat-panas-prof-koentjoro-dan-rismon-sianipar-soal-isu-ijazah-palsu-jokowi-reputasi-ugm
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih.
00:30Sekarang, mana ijasa aslinya?
00:32Kalau ada ijasa aslinya, saya akan teliti langsung saat ini juga.
00:37Ada orang yang tidak berani menunjukkan ijasa aslinya, kemudian menuduh orang lain.
00:46Feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijasa palsu.
00:56Itu artinya memang ada orang besar, ada yang wake up.
01:07Dan hari ini saya tantang saudara Jokowi-Dodo, kalau memang benar ada orang besar, tunjuk hidungnya.
01:13Siapa namanya?
01:14Artinya teman-teman siap menjadi saksi Pak Jokowi?
01:23Oh siap Pak, kita siap nih semua jadi saksi.
01:25Gimana?
01:28Saksi itu, keterangan saksi itu adalah alat bukti nomor satu loh.
01:32Masa kita mau berbongong?
01:33Selamat malam.
01:48Anda menyaksikan program ROSI.
01:50Polemik dugaan ijasa palsu Jokowi menyedot perhatian publik.
01:55Ada dugaan isu ini terus digulirkan karena ada kepentingan politik.
02:00Bukan sekedar persoalan administratif.
02:03Apalagi belakangan muncul isu orang besar dan baju biru di balik polemik ini.
02:07Malam ini, ROSI mengundang dua alumni UGM.
02:12Profesor Kuncoro, Guru Besar Psikologi UGM yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar UGM tahun 2018-2021.
02:21Serta Rismon Sianipar, alumni UGM yang mempertanyakan keaslian ijasa Jokowi.
02:31Selamat malam Prof Kun, selamat malam Bung Rismon.
02:34Selamat malam Pak Rismon, selamat malam berdengar semuanya, pemirsa.
02:38Terima kasih sudah di ROSI.
02:40Rasanya sebagai dua orang alumni UGM, ini kali pertama Prof Kun dan Bung Rismon bertemu ya.
02:47Siap.
02:48Betul ya Prof?
02:49Saya memberikan kesempatan atau ruang bagi dua alumni untuk berbicara soal dugaan skandal ijasa palsu ini.
03:00Yang terus berkembang sampai saat ini.
03:02Bung Rismon, kita sudah tahu posisinya.
03:04Saya ingin dengar seperti apa pandangan Prof Kun soal dugaan ijasa palsu yang dikeluarkan oleh Universitas Gajah Mada.
03:13Oke.
03:15Yang namanya, saya harus kita definisikan dulu ijasa palsu itu apa.
03:19Ijasa sebagai satu bahan surat pernyataan atau keabsahan Pak Jokowi mengikuti kuliah dan dia berhak atas ijasa.
03:30Pak Jokowi tercatat sebagai mahasiswa UGM.
03:35Mereka mengikuti kuliah di UGM.
03:38Begitu.
03:39Ada banyak saksi teman-temannya yang mengatakan.
03:41Semuanya sudah menjeruhkan dari bukti itu Jokowi sekolah, lulus, berhak atas ijasa.
03:50Begitu.
03:50Nah sekarang pertanyaannya adalah, yang dipersoalkan itu adalah dia beri ijasa atau ijasahnya.
03:59Karena begini, kalau saya yang melamar pekerjaan, itu tidak selalu ijasa yang ditunjukkan.
04:08Tetapi yang ditunjukkan adalah fotokopi ijasa yang dilegalisir.
04:12Itu kan artinya tidak perlu menunjukkan ijasa.
04:16Legalisir itu sudah bukti juga mereka dari situ.
04:20Begitu.
04:20Lah sekarang, sudah ada saksi saya.
04:24Ketika saya menjabat ketua Tuan Guru Besar, saya punya banyak sahabat teman Guru Besar dari mereka.
04:29Dan kebetulan pada waktu saya menjabat sebagai ketua Tuan Guru Besar,
04:32ketika melakukan pidato untuk akhir tahun,
04:35Pak Jokowi hadir di sana dan juga kemudian berpidato di situ, saya tahu.
04:41Saya bertanya-tanya, betul tidak orang di sini?
04:43Mereka mengatakan, betul.
04:45Itu saksi dari banyak para dosennya.
04:47Pada waktu kami reuni alumni saya dari Fakultas Psikologi,
04:52ada adiknya di teman itu.
04:54Iki loh, koncone Jokowi mbien, itu sudah suatu kesaksian dari situ.
04:59Jadi, Prof Kuhn ingin membenarkan bahwa Pak Jokowi memang pernah kuliah di UGM dan lulus serta memiliki ijasa.
05:06Itu, saya dari saksi dan bukti.
05:09Bahkan mengenai tadi saya menjadi pertanyaan, penyataan saya adalah,
05:13apakah yang menjadi dasar itu adalah fisiknya ijasa atau pengakuan mereka sebagai lulusan UGM.
05:21Karena hubungannya dengan untuk melamar.
05:24Untuk melamar jadi untuk di KPU dan sebagainya.
05:26Di sejarah awal dulu persoalan itu muncul.
05:28Nah, kalau misalnya yang seperti itu terjadi,
05:32lu buat apa fisik ijasa?
05:33Karena pada kejataan kalau melamar kita,
05:36pekerjaan tidak diperlukan itu.
05:39Itu pertanyaan yang perlu dijawab oleh Bung Rismon.
05:41Iya, kalau jawabannya verifikasi dari KPU di Solo itu memang tidak ada.
05:47Jadi, berita acara pemeriksaan pada saat Pak Jokowi itu mencalonkan diri sebagai calon wali kota tahun 2005,
05:56itu tidak ada berita acara pemeriksaan atau verifikasi antara UGM dengan KPU di Solo.
06:02Jadi, murni yang ada adalah menurut Ketua KPU di Solo,
06:06Bapak Yustinus Arya itu mengatakan yang diketok pleno internal sah adalah lembar fotokopi ijasa berlegalisir.
06:17Nah, pertanyaannya adalah kalau hanya fotokopi ijasa berlegalisir itu kan stempel sangat mudah untuk dibuat.
06:25Bukan hanya di Pramukah, di sekitaran UGM juga banyak yang bisa buat itu.
06:31Jadi, bukan kita mempertanyakan tadi itu yang dibilang Profesor Kuncoroh,
06:37kesemuanya kita tanyakan.
06:38Oleh karena itu, keterbukaan atau transparansi proses akademik dari Pak Jokowi ini harus dibuka.
06:44Tetapi, apa yang kami dapati, tanggal 15 April, pihak UGM, 15 April tahun 2025,
06:53pihak UGM yang diwakili oleh dua wakil rektor saat itu tidak menunjukkan sama sekali dokumen apapun.
06:59Dan ditambah lagi kejanggalan bahwa yang ditampilkan di TVDOM sendiri,
07:03bahwa total SKS hanya 122 SKS, mata kuliah wajib itu 88,
07:08terus mata kuliah pilihan itu 34, total 122 SKS.
07:14Dan itu hanya cocok untuk sarjana muda sesuai dengan pendaptaran awal,
07:18yang ditunjukkan juga oleh Derti Pidum.
07:20Pendaptaran awal Pak Jokowi tahun akademik 1980-1981, itu sarjana muda.
07:27Dan herregistrasi atau pendaptaran ulang tahun akademik 1981-1982, juga sarjana muda.
07:34Itu membuat Anda makin penasaran?
07:36Iya, karena saya sendiri juga sekitar Maret 2025 tahun ini,
07:41itu saya mendatangi juga perpustakaan Fakultas Kutahanan UGM.
07:45Oke, tahan di situ ya Bung ya.
07:47Prof, seberapa penting sebenarnya Prof lihat sebagai seorang mantan guru besar UGM,
07:52kegigihan dalam tanda kutip,
07:54para alumni UGM, ya ada Bung Riosmon tentu tidak sendiri,
07:58untuk terus menerus menelisik soal ijazah Pak Jokowi.
08:01Berarti yang saya adalah dalam kapasitas apa menelisik?
08:04Untuk apa mereka menelisik?
08:07Silahkan ditanyakan, untuk apa Anda menelisik?
08:10Pertama, karena kecintaan kami kepada almater kami.
08:13Yang kedua, kecintaan kami pada Republik ini,
08:16supaya besok target saya bukan Pak Jokowi,
08:19atau memenjarakan Pak Jokowi,
08:21tetapi target saya adalah supaya KPU,
08:24mulai KPUD sampai KPU itu dalam seleksi calon pemimpin kita,
08:29itu harus tertib, tidak meninggalkan gray area semacam ini.
08:33Ya tadi itu saya tanya kepada,
08:35saya datang sendiri KPUD Surakarta,
08:37tidak ada memang berita acara verifikasi antara UGM dengan KPUD Surakarta.
08:43Bagaimana ini?
08:44Jadi kalau, apa namanya,
08:46wilayah-wilayah atau warna-warna abu-abu ini,
08:49ada pada calon pemimpin bangsa kita,
08:51hancurlah Republik ini.
08:53Karena kecintaan pada Republik?
08:55Dan kecintaan pada almater.
08:57Pertanyaan saya adalah,
08:59konsistenkah beliau berlaku itu?
09:01Apakah kalau yang namanya kecintaan itu harus melihat kekurangan-kekurangan,
09:05kenapa tidak melalui forum yang benar saja?
09:08Begitu.
09:10Kalau seperti ini yang terjadikan,
09:11kemudian yang dijelek-jelekkan,
09:13itu adalah UGM-nya.
09:14Forum benar seperti apa, Prof?
09:16Sekarang kalau misalnya yang terjadi seperti itu,
09:19adalah di KPU.
09:20Kenapa seperti ini?
09:21Kalau tadi dikatakan,
09:23bahwa mereka hanya diperoleh legalisirnya,
09:26lah di mana-mana kalau pada waktu itu yang berlaku hanya legalisir.
09:30Sekarang kita lihat taturannya bagaimana.
09:33Gitu loh.
09:34Kalau aturannya legalisir,
09:35itu ya memang seperti itu bagaimana?
09:37Kemudian yang kedua,
09:38tadi dikatakan SKS-nya hanya 122.
09:42Oh, barangkali pada waktu itu yang diteliti data ketika dia tingkat sarjana muda.
09:48Karena tingkat sarjana muda itu hanya 120-122 SKS.
09:53Setelah itu ada program sarjana namanya.
09:56Begitu loh.
09:57Sehingga barangkali datanya sampai dengan itu hanya selevel tingkat sarjana muda.
10:03Jadi ini hanya soal persoalan data yang dipresentasikan pada waktu itu.
10:07Dan kemudian yang disampaikan oleh Wakil Rektor.
10:11Sekarang pertanyaan saya adalah bahwa Wakil Rektor yang sekarang terjadi,
10:15dia kan tidak menguasai data yang pada terjadi pada waktu itu.
10:20Bisa jadi adalah karena aturan yang dalam mindset-nya beliau adalah saat ketika mereka hidup.
10:25Sama dengan Bang Rismon yang terjadi.
10:28Mereka menguapkan sesuai dengan zaman beliau.
10:31Kebetulan kalau angkatan 81-80 itu saya mengalami.
10:35Karena saya lulus 81.
10:38Begitu loh.
10:39Jadi konteksnya apa nih?
10:40Tadi ketika mengatakan tingkat sarjana muda dengan tingkat sarjana tadi.
10:44Saya mengalami.
10:45Ada 120, ada 120.
10:47Dan mungkin nanti juga ditanya tentang jurusan.
10:50Begitu loh.
10:50Sama dengan Fakultas Psikologi, jurusan itu tidak ada.
10:54Jurusan itu hanyalah peminatan.
10:57Saya itu kemudian pada waktu,
11:00saya ikut kemana-mana.
11:01Tapi kemudian saya yang pada waktu skripsi yang milih sosial.
11:04Maka orang sering mengatakan bahwa saya psikologi sosial.
11:08Padahal saya tidak pernah ada masuk dalam jurusan-jurusan itu di mahasiswa.
11:12Yang ada, ada pemilihan dosen berdasarkan peminatannya.
11:15Kalau tadi Bang Rismon yang selalu dikatakan adalah
11:18semakin mencurigai karena ketika pertemuan dengan pihak rektorat
11:23itu tidak ditunjukkan, tidak mempresentasikan ijasa apapun.
11:26Dan itu yang semakin membuat pertanyaan besar.
11:30Apakah momen yang harusnya menghentikan perdebatan ini
11:34atau kecurigaan ini harusnya diambil alih oleh pihak rektorat
11:37pada waktu itu, pada waktu para alumni ini mempertanyakan soal ijasa Pak Jokowi?
11:41Pada waktu seperti itu,
11:43yang tadi saya sudah tidak menjawab apa-apa
11:45sehingga saya tidak bisa mengontrol secara langsung.
11:47Tetapi dugaan saya adalah
11:50mereka itu menghormati hak asasi manusia.
11:53Ini bagian dari privasi seseorang.
11:55Bagian dari privasi seseorang yang tidak boleh.
11:57Kemudian yang berikutnya, bukan hanya sekadar privasinya.
12:01Sekarang apa kepentingan beliau meningkat seperti itu?
12:04Kalau misalnya Bang Rismon selalu mengatakan ini
12:06demi kecintaan pada Republik dan kecintaan pada Alma Mater.
12:09Kecintaan pada Alma Mater.
12:10Kemudian dampaknya sekarang yang terjadi
12:12merusak Alma Mater atau mencinta Alma Mater.
12:15Judul dari topik ini adalah Gajah Mada yang semakin kacau dengan seperti itu.
12:20Anda menyayangkan apa yang dilakukan oleh Bang Rismon?
12:22Karena ini semakin merusak reputasi UGM.
12:25Kalau ada upaya beliau yang lebih bagaimana mencinta UGM
12:29tidak membuat mereka seperti ini, saya tidak masalah.
12:32Tetapi ini yang terjadilah terjadi orkestrasi.
12:35yang mungkin bukan tidak dilakukan oleh Bang Rismon,
12:38tapi dilakukan oleh follower-follower yang mereka lelon-wolf.
12:42Akibatnya kemudian semacam orkestrasi yang semakin kuat.
12:46Dan ketika itu terjadi,
12:48kalau beliau mencintai UGM,
12:49stop dong, ngatur bagaimana.
12:52Tapi seperti itu apa? Dia justru bermain.
12:55Saya berikan kesempatan, Bang Rismon.
12:57Permainan apa, Profesor?
12:59Jadi begini ya,
13:01jadi kita di samping sistem administrasi akademik
13:04juga kita menganalisa
13:06apa namanya, kesesuaian teknologi.
13:09Makanya saya bilang pada tanggal 15 April tersebut
13:12seharusnya itu bisa diselesaikan sampai di situ.
13:15Tetapi UGM memilih bahwa
13:17ya kami akan tunjukkan ketika ditempu jalur hukum.
13:20Ini kan seolah-olah bahwa
13:22ada sesuatu yang disembunyikan di sini.
13:25Jadi Profesor Kuncoro,
13:26kita sudah memiliki transkrip nilai baku
13:29Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.
13:32Dan itu sangat berbeda
13:34dengan apa yang ditampilkan oleh Dirti Vidum.
13:37Transkrip nilai itu tidak ada
13:38yang tulis tangan seperti itu.
13:40Jadi pertanyaannya itu transkrip nilai siapa?
13:43Apakah itu transkrip nilai final
13:46dari atas mahasiswa bernama Joko Widodo?
13:48Karena yang kami temui
13:50itu sangat UGM.
13:53Kelas-kelas UGM begitu.
13:55Tidak yang kalau boleh saya potong sebenar
13:57itu adalah interpretasi Baran Ismon.
14:01Karena apa?
14:03Di UGM tahun 80-an sekian
14:05itu tulis tangan itu banyak.
14:07Saya juga punya data
14:08yang tadi saya tunjukkan kepada Mbak Rosi.
14:13Dan tadi ada data ini
14:13karena sekali lagi
14:14saya tidak berantuk memunculkan
14:16maka saya tidak saya sampaikan.
14:19Tetapi itu ada.
14:20Dan tidak ada tulisan tangan.
14:21Dalam ijasa itu biasa ada tulisan.
14:23Oh bukan ijasa tetapi itu KRS.
14:25Transkrip nilai.
14:26Transkrip nilai.
14:27Kartu rencana Stadri gitu loh.
14:29Itu yang jelaskan.
14:30Anda merasa bahwa tidak ada
14:31transkrip nilai yang ditulis oleh tulisan tangan?
14:33Transkrip nilai yang ditunjukkan oleh Dirti Vidum
14:36itu tidak bagus.
14:37Karena tulis tangan itu tidak mungkin
14:38kelas UGM itu tulis tangan.
14:40Transkrip nilai akhir.
14:42Untuk menandakan bahwa seseorang lulus
14:44itu kan disertai
14:45disamping mendapatkan ijasa
14:47dia mendapatkan transkrip nilai.
14:49Dan transkrip nilai tahun 1985
14:51itu sudah sangat rapi.
14:53Yang kami dapatkan itu.
14:54Dan kami lihat sendiri.
14:55Saya kalau boleh ya no mbak.
14:57Sekarang dalam kapasitas apa?
14:58Sekali lagi Bang Rismond
15:00mengulik di Dirti Vidum tadi.
15:03Kalau misalnya untuk...
15:04Tapi dijawab dulu.
15:05Apakah transkrip nilai akhir
15:07yang ditulis dengan tulisan tangan
15:09lazim?
15:10Dilakukan oleh universitas sekelas UGM?
15:13Datanya dipulai untuk apa dulu?
15:15Ketika itu masih menjadi draft
15:16bisa jadi.
15:18Dan pada waktu itu
15:19dia mendapatkan itu
15:20masih dalam bentuk draft.
15:21Belum menjadi satu statement
15:23yang di luar.
15:26Kalau itu masih seperti bisa jadi.
15:28Makanya ini persoalan
15:29bagaimana dia mendapatkan data
15:31dan sebagainya.
15:32Dan saya juga tidak tahu
15:33apa yang terjadi
15:34di Fakultas Kehutanan
15:36pada waktu itu.
15:37Karena setiap fakultas
15:38itu melalui kebijakan masing-masing.
15:41Skillnya.
15:41Dan mungkin pada waktu itu
15:42yang terjadi
15:43komputer juga belum begitu banyak.
15:45Ya intinya Prof Kone
15:46yang mengatakan
15:47itu sesuatu hal yang biasa.
15:49Bisa jadi.
15:49Ketika Bung Rizwan mengatakan
15:51tidak mungkin sekelas UGM
15:53akan secara sembrono
15:54menuliskan
15:55transkrip nilai akhir
15:57dengan tulisan tangan.
15:58Prof mengatakan bahwa
15:59itu biasa.
16:00Meskipun itu sekelas UGM.
16:03Bisa jadi bisa.
16:04Iya.
16:04Karena apa?
16:05Karena saya sendiri
16:06lupa.
16:07Jujur saya mengatakan lupa
16:08peristiwa itu
16:09pada diri saya.
16:11Karena sekali lagi
16:11saya tidak bisa melihat
16:12apa yang terjadi
16:13di kehutanan.
16:14Saya hanya melihat
16:15yang ada di fakultas saya.
16:17Dan itu sudah terjadi
16:18sejak tahun yang lalu.
16:19Dan itu bukan pekerjaan saya.
16:22Sehingga saya tidak tahu.
16:23Kalau saya masih
16:24Pancamata waktu
16:24sudah menjadi dosen
16:25saya kemudian bisa
16:26memeriksa
16:27saya tahu.
16:28Tapi kalau sekarang
16:30saya sudah di luar itu
16:31saya harus menilai
16:31saya tidak.
16:33Namun Anda punya keyakinan
16:34ijazah Pak Jokowi
16:36adalah asli.
16:36Saya melihat itu asli
16:38dan sekali lagi
16:39karena itu bukan
16:40hanya dari data
16:41saya punya
16:42sejarahnya
16:43datanya
16:44dari dosen-dosennya
16:46pernyataannya
16:47dia kuliah di sana
16:48dari teman-temannya
16:49ada yang menyatakan
16:51seperti itu
16:52kurang apa lagi.
16:54Dan sekali lagi
16:55kalau misalnya
16:55Bang Resmon tadi
16:56juga mengulik
16:57itu untuk tujuan apa.
16:59Sekali lagi.
17:00Kalau misalnya
17:01seperti itu
17:02yang terjadi
17:02ada yang tidak benar
17:04boleh mereka mendekat masukan
17:07tetapi kan dia punya
17:08seperti ini
17:09ketika ada kasus ini saja
17:10kemudian dikuli
17:11apalagi kemudian tadi
17:13yang saya permasalahkan
17:14ketika mungkin
17:15Bang Resmon
17:15sekalian saya katakan
17:16dia tidak mengatakan
17:17apa-apa
17:18tapi orkestrasi
17:19dari banyak orang.
17:20Jadi menurut Anda
17:21dari isu ini
17:22siapa yang paling dirugikan?
17:23UGM?
17:24UGM jelas.
17:24Dan siapa yang paling
17:25diuntungkan?
17:26Ya jelas
17:27kalau menurut saya
17:28ya mereka yang
17:29pari cari nama
17:30saya tidak tahu
17:31gitu loh
17:32apakah Jokowi
17:33bisa juga
17:34dibalik itu
17:35ada di sana.
17:38Terima kasih Anda
17:39masih di Rosi.
17:40Pada malam hari ini
17:41saya memberikan ruang
17:41bagi dua alumni
17:43Universitas Gajah Mada
17:44di mana almamater mereka
17:46terkena dugaan
17:47skandal ijasa palsu.
17:48Ia adalah
17:49guru besar
17:49psikologi UGM
17:50yang juga pernah
17:51menjabat ketua
17:52Dewan Guru Besar UGM
17:53tahun 2018-2021
17:55serta
17:56Rismon Sianipar
17:57alumni UGM
17:58yang mempertanyakan
17:59keaslian
18:00ijasa
18:00Jokowi.
18:01saya tadi
18:03Pak Prof Kuhn
18:05saya ingin
18:06mengulang kembali
18:07pertanyaan saya
18:08bahwa Anda
18:09memas
18:09percaya
18:10bahwa Pak Jokowi
18:11alumni UGM
18:13dan punya
18:13ijasa palsu
18:14ini bukan
18:15karena Anda
18:16sekonyong-konyong
18:16ingin
18:17memiliki
18:18ijasa asli
18:19ini bukan
18:20sekonyong-konyong
18:21karena Anda
18:22ingin
18:23membela Pak Jokowi.
18:24tidak Pak
18:25saya kalau
18:26saya sangat konsisten
18:27tahun 2024
18:29saya membaca petisi
18:31ketika saya
18:32membaca petisi
18:33kemudian diikuti
18:33di mana-mana
18:34saya sangat tidak suka
18:35dengan kebijakan Jokowi
18:37Jokowi itu
18:37pembohong
18:38dalam banyak hal
18:38dia pembohong
18:39dia adalah seorang
18:41presiden
18:41dalam pembukaan
18:42dan desa 45
18:43mencedasakan
18:44kehidupan bangsa
18:45itu tugas
18:46yang seharusnya
18:46dibanuh oleh presiden
18:47tapi saya
18:48sebagai seorang dosen
18:49saya melaksanakan
18:50perintah presiden
18:51presidennya justru
18:53mereka berbohong
18:54maka saya
18:55tuntut dia
18:55untuk tidak berbohong
18:57makanya itu
18:57kemudian
18:58banyak kesempatan
18:59bahkan terakhir
19:00terakhir kemarin
19:01seandainya
19:02saya masih punya
19:03kesempatan
19:03dan artinya
19:04saya pada waktu
19:05Jokowi sebagai
19:06pemimpin
19:08atau presiden
19:09atau pemimpin publik
19:10ketika dia memilih
19:11bahwa dia
19:12ada di belakang
19:13suatu partai politik
19:14saya akan
19:15saya
19:15genjot
19:17kenapa?
19:17karena dulu pada waktu
19:18dia mau menjadi
19:19Lengsajir presiden
19:20dia mengatakan
19:21dia mau tinggal di rumah
19:22tidak menjadi politisi
19:24tapi sekarang
19:25dia masih
19:25bicara di situ
19:26semakin tidak konsisten
19:28tetapi sekali lagi
19:29jadi Anda
19:30Anda tetap
19:31memiliki sikap kritis
19:33pandangan kritis
19:34terhadap Pak Jokowi
19:34tapi soal ijazah
19:36di sini Anda
19:37ingin meyakinkan publik
19:38bahwa Pak Jokowi
19:39adalah alumni UGM
19:41lulus dengan ijazah asli
19:42ya
19:43bahwa saya seorang guru besar
19:45saya harus memegang
19:46teguh kebenaran
19:47profesor boleh salah
19:49tetapi tidak boleh
19:51berbohong
19:51Bung Rismond
19:53Anda dipertanyakan terus
19:54bahwa kecintaan Anda pada
19:55alma mater itu justru
19:57memiliki daya rusak
19:58yang luar biasa
19:59alumni itu bagian dari
20:00sifritas akademika
20:01jadi saya juga
20:02bagian dari keluarga UGM
20:04satu
20:05yang kedua
20:06adalah bagaimana
20:07profesor Kuncoro
20:08menerangkan
20:09bahwa nilai
20:09mata kuliah dasar umum
20:11yang ditampilkan oleh
20:13Dirti Vidum
20:13itu nilai D
20:14untuk matematika
20:15fisika
20:16dan statistik
20:17jadi menurut
20:19kalau profesor
20:20Kuncoro kan
20:21berdasarkan keterangan
20:23dari teman-temannya
20:23saya juga
20:25mengutip
20:26apa yang disampaikan oleh
20:27profesor Sofine Fendi
20:28beliau juga
20:30mewancarai
20:32sejumlah profesor
20:33dan mantan
20:33dekan fakultas
20:34kutanan
20:34dan mengatakan
20:35Pak Jokowi
20:37itu tidak pernah lulus
20:38Sarjana
20:38bentar Pak
20:39jadi
20:40jadi begini
20:42jadi
20:43temuan saya
20:44sesuai dengan
20:45apa yang diutarakan
20:46oleh profesor
20:47Sofine Fendi
20:48Maret 2015
20:50saya memegang
20:51sendiri
20:52saya memegang
20:54sendiri
20:54skripsi
20:55atas nama
20:56Joko Widodo
20:56dan tidak ada
20:57lembar pengesahan
20:58penguji
20:59nama penguji
21:00tidak ada
21:01apalagi
21:01tanda tangannya
21:02berkesesuaian
21:03dengan keterangan
21:04profesor Sofine Fendi
21:05ketika saya
21:06wawancarai
21:06yaitu
21:07ketika
21:08profesor Sofine Fendi
21:10menanyakan ke pihak
21:11fakultas kota
21:13non-UGM
21:13disitu dikatakan
21:16didapatkan
21:17pernyataan bahwa
21:18memang skripsi itu
21:19belum diuji
21:21atau tidak diuji
21:22karena ini
21:23sama-sama
21:23ada tiga hal
21:24yang karena
21:25meloncat-loncat
21:27yang pertama
21:27itu mengatakan
21:29tadi
21:30bahwa nilai D
21:31itu tidak lulus
21:32siapa yang bilang
21:33Profesor Sofine Fendi
21:34itu kepercayaan
21:35apa yang tidak
21:35aturannya kemanyakan
21:36nilai D
21:37itu nilainya
21:37satu
21:38itu lulus
21:39yang tidak lulus
21:41itu adalah
21:42E
21:42mata kuliah
21:43dasar umum
21:45bukan mata kuliah
21:46lainnya
21:47mata kuliah
21:48dasar umum
21:49di UGM
21:49sesuai dengan
21:50pernyataan
21:50Profesor Sofine Fendi
21:51bahwa ada
21:52seleksi empat semester
21:54itu berlaku
21:55di semua fakultas
21:56saya
21:56saya setuju bertanya
21:57Profesor Sofine Fendi
21:59itu kok
22:00murusi
22:00Jokowi itu
22:02dari mana
22:02dia tidak pernah
22:03bertemu
22:04dengan Jokowi
22:06Pak Sofine Fendi
22:07menjadi rektor
22:08tahun 2002
22:09begitu
22:10sehingga yang terjadi
22:12apakah jadi rektor
22:13dia pada waktu
22:13Jokowi
22:14belum apa-apa
22:15pada waktu itu
22:16sehingga dia
22:17tidak punya data
22:18data
22:19barangkali
22:20hanya dari orang-orang
22:21yang memberikan
22:21pandadian
22:22dan data itu
22:22adalah salah
22:23tapi bukan pada
22:24sumber yang benar
22:25terus Profesor
22:26Guncoro punya data
22:27saya punya data
22:28saya bisa melihat
22:29artinya
22:30tapi saya katakan
22:31saya KRS itu
22:32saya punya data
22:33KRS
22:33tetapi
22:34transkrip nilai
22:35KRS itu kan ada
22:37hasil nilai
22:37bukan KRS
22:38tapi KHS
22:39kartu hasil
22:40Stadri
22:40itu kan ada
22:41hasil nilainya
22:42sebelum luluskan
22:42di UGM
22:42diberikan transkrip
22:43nilai akhir
22:44itu tulisan
22:45dasarnya kan KHS
22:46dasarnya kan
22:47kartu hasil nilai
22:48itu dua
22:50kemudian
22:51yang berikutnya
22:52adalah
22:53ketika bicara
22:54tentang Pak Sofine Fendi
22:55sebentar Prof
22:56ini
22:57sedikit teknis
22:59argumentasinya
22:59tetapi
23:00ketika Prof
23:01mengatakan
23:02bahwa
23:03itu
23:04atas dasar apa
23:05Pak Sofine Fendi
23:07mengatakan
23:07dia tidak tahu
23:08apa-apa
23:09kan hal yang
23:09sama persis
23:10dengan Prof Kuhn
23:11Prof Kuhn
23:11juga sudah lama
23:12tidak ada
23:13di UGM
23:14tetapi
23:14kenapa Prof Kuhn
23:16masih boleh
23:16didilang
23:17saya masih berilasi
23:17dengan lulusan UGM
23:19dan saya punya data
23:20data tentang
23:22hasil studian Jokowi
23:24mengapa
23:25ketika data itu
23:26di tangan Prof Kuhn
23:26Prof Kuhn mengatakan
23:28bahwa inilah yang benar
23:29dan ketika data itu
23:30di tangan
23:30karena saya dari sumber-sumber
23:32yang terpercaya
23:33dan sumber dari
23:34Bung Rizmond
23:34tidak dapat dipercaya
23:35karena apa
23:36sekali lagi
23:37saya sangat kenal
23:38sangat paham
23:39dengan Pak Sofine Fendi
23:41ketika sehari
23:42sebelum saya
23:43diwawancarai oleh
23:44si Reza
23:45saya bertanya
23:47dengan mantan
23:48dekan fakultas psikologi
23:49yang kurang dekatnya
23:50oke
23:51saya rasa itu
23:52tidak perlu
23:52diperpanjang
23:54karena kita tidak punya
23:55suara dari Pak Sofine Fendi
23:57betul
23:57tapi
23:57Bung Rizmond ini
23:59sekali lagi ingin mengatakan
24:01bahwa ini bagian dari
24:02kecintaan pada almamater
24:03kalau saya tarik benang merahnya
24:04adalah karena
24:05kecintaan pada almamater
24:06memberikan pelajaran
24:07bagi publik
24:08pencerahan pada publik
24:08sementara Prof Kuhn Corom
24:10ingin mengatakan
24:11bahwa apa yang dilakukan
24:12oleh Bung Rizmond
24:12dan dua alumni UGM lain
24:14itu punya daya rusak
24:15yang luar biasa
24:16pada almamater UGM
24:17saya tanya Pak
24:17produk dari
24:18kecintaan ini
24:18tahu Pak
24:19care and love
24:21hasilnya itu
24:23ini
24:24hate
24:25yang terjadi
24:27salah
24:29otokritik itu kan
24:31bagian dari kecintaan
24:33kalau otokritik
24:34sampai tidak
24:35sampai misalnya
24:36melaporkan
24:37ke amnesti nasional
24:39memberitahukan
24:40kepada universitas utas
24:42di luar negeri
24:44itu apakah itu
24:45otokritik
24:46begitu
24:47itu menjelekan
24:49nama baik UGM
24:50menjatuhkan nama UGM
24:51kemudian ketika
24:53tadi saya katakan
24:54low involve
24:55orang-orang
24:56tadi Prof sudah mengatakan itu
24:57jadi Anda harus ikut
24:58bertanggung jawab
24:59terhadap kerusakan
25:00reputasi martabat UGM
25:02yang dirasakan oleh Prof Kuhn
25:04bagaimana Anda menjelaskan
25:05soal perbuatan
25:07yang sungguh sangat
25:08memiliki
25:08dampak pada UGM
25:11ya itu kan
25:12pertanyaan publik
25:13jelas
25:13sebenarnya
25:14UGM sekarang
25:15menutup diri
25:17menutup diri
25:19tidak menjelaskan
25:20secara integral
25:21proses akademik
25:22yang dialami
25:23atau yang dilalui
25:23Pak Jokowi
25:24dan itu
25:25makanya saya bilang
25:26kesesuaian antara
25:28kesaksian
25:28dengan
25:29oleh Profesor
25:30Seben Effendi
25:31juga saya dapatkan
25:32dari pernyataan
25:33Pak Kasmujo
25:34yang tahun 2017
25:35ya Profesor Kunchoro
25:37menonton dialognya itu
25:38bahwa disitu
25:39semua orang
25:40semua publik
25:40menyimpulkan
25:42bahwa disitu
25:42Pak Kasmujo
25:43adalah dosen
25:44pembimbing skripsi
25:45ternyata
25:468 tahun kemudian
25:47dikoreksi Pak Jokowi sendiri
25:49menjadi dosen
25:50pembimbing akademis
25:51dan kemarin reuni
25:52dikoreksi lagi
25:53hanya menjadi dosen
25:55pembimbing
25:55begini Mas
25:56kalau itu saya
25:57sangat-sangat paham
25:58saya pernah
25:59mahasiswa
25:59seperti itu
26:00pada waktu itu
26:02di fakultas
26:02kehutanan
26:04itu yang menjadi
26:05pembimbingnya
26:06skripsi Pak
26:07Jokowi itu Pak Mitro
26:10saya kenal baik Pak Mitro
26:12Pak Merita itu
26:13sangat terkenal
26:13di ahli kayu lapis
26:14satu-satunya
26:15dari lulusan Amerika
26:16yang mereka demikian
26:18glamor
26:19di fakultasnya
26:20sehingga
26:21membuat Jokowi ini
26:22dalam perspektif saya
26:23dia tidak berani
26:25berada dengan
26:25dengan
26:26pembimbingnya
26:27karena itu apa
26:29dia kemudian
26:29melalui Pak Kasmujo ini
26:30sebagai orang
26:31yang kebetulan
26:32dia pembimbing
26:33akademiknya
26:34tapi itu kan
26:34asumsi Prof
26:35tapi disangkal oleh
26:38Pak Kasmujo loh
26:38yang dia tidak
26:40adalah pembimbing
26:40skripsinya
26:41disangkal
26:42tidak Prof
26:42saya tanya sendiri
26:44Profesor
26:44ketemu dengan Pak Kasmujo
26:46enggak kan
26:46coba nanti di Jogja
26:48di Pugung Kidul
26:49ditanyakan
26:49jawaban yang sama
26:51sanggahan dari
26:53Profesor
26:53sanggahan dari Pak Kasmujo
26:55bahwa tidak ada
26:56perannya
26:57sekarang mempimbing
26:58skripsi
26:59maupun pembimbing akademis
27:01atas nama Joko Widodo
27:02itu juga didapatkan
27:03oleh jurnalis Kompas TV
27:05Bumbipo Nur Bahagia
27:07jadi
27:07dua orang kami
27:08menanyakan
27:09ke Pak Kasmujo
27:10dan jawabannya sama
27:11dimana
27:13dimana peran UGM
27:14sekarang meluruskan itu
27:15siapakah
27:16sebenarnya dosen
27:16pembimbing akademis
27:17Joko Widodo
27:18pada waktu
27:20Pak Rismon ini
27:22menanyakan
27:23kepada Pak Kasmujo
27:24wartawan
27:25menanyakan Pak Kasmujo
27:27itu apakah
27:27dalam situasi
27:29yang relax
27:30santai
27:31atau itu
27:32memberikan pressure
27:33ada tidak
27:33kalau itu
27:34seorang peneliti
27:35yang baik
27:36itu ada yang
27:37namanya
27:37kulon
27:38raport
27:39membina raport
27:40dan sebagainya
27:41apakah ini
27:42terpenuhi
27:43data itu
27:44bisa jadi
27:45mereka under pressure
27:46dan mereka sudah tahu
27:47bahwa itu situasi
27:49Profesor Kuncoro
27:50katanya memiliki data
27:51siapakah dosen
27:52pembimbing akademis
27:53yang dosen
27:54pembimbing akademis
27:55Pak Kasmujo
27:56ini data
27:57dari Dekan
27:58data dari Dekan
27:59atau
27:59perkataan Dekan
28:00atau melihat itu
28:01melihat ada Pak Kasmujo
28:04di dosen
28:04pembimbing akademis
28:05sekarang saya bertanya tadi
28:06Kasmujo tadi
28:08ditanya
28:08itu dalam
28:09kondisi
28:10under pressure
28:11dia sudah
28:12sudah pikon
28:13usianya
28:13sudah 75 tahun
28:15begitu loh
28:16ada rasa takut
28:17bagaimana
28:18dia self defense
28:19Anda sering menuduh
28:21bahwa Jokowi
28:21berbohong
28:22mungkin enggak
28:22pada waktu itu
28:23si Pak Kasmujo
28:25berbohong
28:25hanya untuk menutup
28:26agar sampai ada
28:27pertanyaan
28:28lebih lanjut lagi
28:29karena terlalu besar
28:30tekanan
28:31ini kan
28:33orangnya sendiri
28:34menyanggah
28:35bahwa
28:35ya itulah tadi
28:36saya katakan
28:37karena dia kan
28:37di see under pressure
28:38tadi
28:38Anda ngomong
28:40tapi dengan saya
28:40diminta untuk
28:41faham dengan Anda
28:42Anda tidak pernah
28:42memahami maksud saya
28:44harusnya
28:44sanggahan dari
28:45Pak Kasmujo
28:46itu bukan
28:47disanggah
28:48lewat perkataan juga
28:49oleh Dekan
28:50tapi by data
28:51bukti empirik
28:52ada enggak
28:53data tertulis
28:55dokumen tertulis
28:56bahwa Pak Kasmujo
28:57itu dosen pembimbing akademis
28:59dan itu Anda perlukan
29:00dari UGM
29:01iya karena saya
29:02sepanjang itu
29:03cuma keterangan dari Dekan
29:04saya lebih percaya
29:05orang yang bersangkutan
29:06Pak Kasmujo itu sendiri
29:08nah bagaimana
29:09orang yang pernah
29:10mengalami proses
29:11akademik di UGM
29:12dosen pembimbing
29:14skripsinya pun berubah
29:15dosen pembimbing
29:16akademisnya juga
29:17berubah-ubah
29:18pertanyaannya
29:19by data itu siapa
29:20dosen pembimbing akademis
29:21by data
29:22bukan by statement
29:24dosen pembimbing akademiknya
29:25ya Kasmujo
29:26dan saya sangat memahami
29:28Kasmujo pada waktu itu
29:30dosen muda
29:31begitu loh
29:32sehingga
29:33saya setuju
29:34ketika Kasmujo
29:35saya belum berhak
29:36membimbing skripsi
29:37karena dia
29:38dosen muda
29:39yang sangat potensial
29:41itu adalah
29:42karena dosen muda
29:43itu
29:43saya dulu ketika
29:44menjadi dosen muda
29:46saya membimbing
29:46mahasiswa-mahasiswa baru
29:48untuk bagaimana
29:49memilih KRS
29:50bagaimana
29:51social adjustment
29:52di fakultas
29:53itu tugas-tugasnya
29:54lebih santai
29:55bukan kepada
29:56apa
29:57pada tesis skripsi
29:59dan sebagainya
30:00pemilihan mata kuliah
30:01itu adalah tugas-tugas
30:02dan pembimbing
30:03dan ini dilakukan oleh
30:05Pak Kasmujo
30:06kenapa
30:06kenapa apa yang dikatakan
30:08oleh Prof Kuhn ini
30:09tidak dikatakan oleh
30:10kampus
30:12rektor
30:12sehingga
30:13persoalan ini
30:14tidak perlu dibawa
30:15terlalu jauh
30:17tadi Prof sudah mengatakan
30:18mungkin tidak mau
30:18karena ini soal privacy
30:19tapi kan ini
30:20sudah jadi urusan publik
30:21apakah Anda juga
30:22memiliki
30:23apa
30:25penilaian
30:26bahwa harusnya
30:27pihak rektorat
30:29UGM
30:29langsung menjelaskan
30:31ini secara rinci
30:32kalau saya ada
30:33hal yang lain
30:34mungkin dari
30:36mereka itu punya
30:37buat apa
30:38ini mereka lakukan
30:39mungkin di universitas
30:40tidak bisa melihat
30:41untuk kepentingan apa
30:42apakah hanya
30:43untuk kepentingan
30:45pertanyaan Bang Risma
30:46untuk menghentikan
30:47supaya ini
30:47tidak terus menerus
30:49menjadi polemik
30:49sekarang kalau misalnya
30:51sekarang ini
30:51tidak usah dipermasalahkan
30:53saja ada masalah
30:54tapi ketika ini
30:55mas diorkestrasi terus
30:56ya kan jadi masalah
30:57saya setuju
30:58dengan orkestrasi itu
30:59seolah-olah ada
31:00partai politik
31:01atau pendana
31:02oh tidak
31:02orkestrasi itu
31:03bukan seperti itu
31:04menyahut
31:06apa informasi
31:07itu orkestrasi
31:08jadi maaf
31:09kalau Anda mengatakan
31:10orkestrasi itu
31:10bukannya dengan politik
31:11tidak
31:12saya tidak mau
31:15berbicara
31:16kalau urusan politik
31:16informasi publik
31:17ijazah yang telah
31:20dipakai untuk
31:20mendapatkan
31:21jabatan publik
31:22itu adalah
31:23milih publik
31:23saya adalah
31:26warga negara
31:27pembayar pajak
31:28dan Jokowi Dodo
31:29telah menggunakan
31:30ijazahnya tersebut
31:31setidaknya dua kali
31:33tahun 2014
31:34dan 2019
31:35untuk mendapatkan
31:36jabatan presiden
31:37sekarang pertanyaannya
31:39Jokowi bertanggung jawab
31:40harusnya menunjukkan
31:41kepada kita semua
31:42sebagai warga negara
31:43pembayar pajak
31:44bahwa ini loh
31:45ijazah yang saya pakai
31:46untuk mencapai
31:47jabatan presiden
31:48itu hak kami
31:49itu bukan urusah saya
31:51urusan Anda adalah
31:52urusah
31:53urusah
31:53urusah palsu
31:55tapi bukan saya
31:56urusan saya
31:56hak mengulukan itu
31:57bukan saya
31:58urusan Jokowi
31:59dengan Anda
32:00gitu
32:01tapi kalau ijazah palsu
32:02saya pertahankan
32:04tugas saya
32:04menentarkan ijazah palsu
32:06karena itu terkait
32:07dengan
32:07kalau terkait dengan UGM
32:08dari mana Pak Profesor
32:10Kuncioro yakin
32:11bahwa ijazah Jokowi
32:12asli
32:12loh tadi saya bilang
32:13apanya
32:14dia itu kuliah di UGM
32:16teman-temannya membuktikan
32:18saya punya daftar nilai
32:21gitu loh
32:22ada transkrip
32:23itu apa tidak
32:24makanya transkrip nilai
32:25atau KRS
32:26terkait nilai ada
32:27akhir
32:28akhir
32:29tulisan tangan
32:30itulah tadi
32:31nilainya tadi
32:32Anda selalu memancing saya
32:33pada tulisan tangan
32:34tapi persoalannya adalah
32:36makanya kalau Profesor
32:36Kuncioro benar-benar
32:38melihat transkrip nilai
32:39akhir itu
32:40nilainya tulisan tangan
32:42atau ketik
32:42Anda percaya
32:43Jokowi kuliah
32:43Mestri tidak percaya
32:44karena konsep Anda
32:46Anda
32:47pembenaran
32:48agar Anda benar
32:49kemudian ini tidak
32:50diakui
32:50tetapi sekali lagi
32:52yang mengatakan
32:54bahwa Jokowi kuliah
32:55itu bukannya saya
32:57dosen
32:58mengatakan
32:59mahasiswa temannya
33:00mengatakan
33:02kalau keterangan
33:03itu bernilai sama
33:05dengan keterangan
33:06yang didapatkan oleh
33:07Profesor Sofian Effendi
33:08beberapa profesor rekannya
33:10dan mantan dekan
33:11fakultas
33:12sumber datanya
33:13kan berbeda
33:13mantan dekan
33:13fakultas kehutanan
33:15mantan dekan
33:16fakultas kehutanan
33:17UGM diwancarai oleh
33:18Profesor Sofian Effendi
33:20mengatakan
33:21Jokowi tidak pernah
33:22diuji skripsinya
33:23oleh karena itu
33:24tidak ada
33:25tanda tangan
33:26penguji
33:27skripsinya
33:28coba Prof
33:29di UGM
33:30ada tidak
33:32skripsi
33:33tanpa lembar
33:35pengesahan penguji
33:35Anda bertanya
33:36saya tanya
33:37di UGM ada
33:38berapa cara
33:39pengujian seperti itu
33:40di kehutanan
33:42ada berapa cara
33:42Anda tahu
33:45hanya mengatakan
33:45skripsi
33:46ada ujian skripsi
33:48ada ujian
33:48pendedaran
33:49begitu
33:52ada data
33:53siapa ujian skripsi
33:54penantangan ada
33:55nilainya mungkin
33:56disitu jelek
33:57tapi ketika
33:59pendedaran
33:59dia mempertengkan
34:00dengan baik
34:01nilainya bisa
34:02menjadi baik
34:03dan lulus
34:03setelah ujian skripsi
34:05ada ya
34:06dilakukan revisi kan
34:07oh
34:07dilakukan revisi
34:09karena pendedaran
34:10dilakukan revisi
34:11lalu mendapatkan
34:13lembar pengesahan penguji
34:15dia ada
34:16pendedaran
34:17kemana lembar
34:18pengesahan penguji
34:19pada
34:19skripsi Jokowi
34:21saya tidak tahu
34:21yang saya tanyakan
34:22langsung 15 April
34:232025
34:24kepada Profesor
34:26Wening
34:26memang tidak ada
34:27sorry
34:28saya akan membela
34:29Wening
34:30Anda selalu mencari
34:32slave of tongue
34:33sebagai satu kesalahan
34:34kenapa slave of tongue
34:35dia mengatakan
34:36fakultas kedokteran
34:37dimana-mana muncul
34:39itu bukan saya
34:39itu bukan saya
34:40tapi kelompok Anda
34:41mengatakan seperti itu
34:42dan itulah yang saya katakan
34:44orkestrasi tadi
34:45kembali ke topik tadi
34:46gitu loh
34:46gak usah itu
34:47lembar pengesahan penguji
34:49Anda kembali ke topik tadi
34:51ini hubungannya
34:52dengan orkestrasi
34:53penjelekan
34:54saya tanyakan kepada
34:54Profesor
34:55Profesor Wening
34:56tidak ada lembar
34:58pengesahan penguji
34:59pada skripsi
35:01atas nama
35:02Jokowi Dodo
35:03kemana itu
35:04Prof
35:04memang tidak ada
35:05ada gak data
35:07KKN Pak Jokowi
35:08belum kami temukan
35:10tiba-tiba
35:10Dirti Pindu
35:11mengumumkan
35:12tahun 1983
35:13KKN Pak Jokowi
35:15di Desa Wonosegoro
35:17Kecamatan
35:17Desa Ketoyan
35:19Kecamatan Wonosegoro
35:21Kabupaten Boy Lali
35:21dan direvisi lagi
35:23oleh Pak Jokowi
35:23menjadi tahun KKN 1985
35:25sekarang saya tanya Mas
35:26apakah
35:27Bu Wening itu
35:28paham
35:28Pak Jokowi
35:29tidak
35:30dia hanya karena
35:32menjarah jabatan
35:33sebagai wakil rektor
35:34dan Anda datang
35:36Anda tanya
35:37harus menjawab
35:38tapi dia
35:39yang ngerti itu
35:40adalah
35:41fakultas
35:42kalau begitu
35:43ngapain diterima
35:44kedatangan kami
35:45dan mereka
35:47memberikan waktu
35:48ruang
35:49dan tempat
35:49kepada kami
35:50artinya apa
35:51mereka sudah bersedia
35:53dong menerima
35:53kedatangan kami
35:54dan Anda berharap
35:55penjelasannya
35:56bisa
35:57memberikan
35:58kejelasan
36:00juga jangan
36:01malah membuat Anda
36:02makin bertanya
36:03saya tidak
36:04seperti itu
36:05tapi pertanyaannya
36:06apapun yang akan
36:07dijelaskan oleh pihak rektorat
36:08Anda dan kelompoknya
36:10pasti juga tidak akan
36:11cuas
36:11oke
36:12polemik seputar
36:16keaslian
36:16ijazah Jokowi
36:17tidak lagi semata
36:18persoalan dokumen
36:19akademik
36:19kasus ini
36:20menjadi ujian
36:21integritas
36:22lembaga pendidikan
36:23UGM sebagai
36:24almamater Jokowi
36:25ikut terseret
36:25dalam pusaran
36:26yang berpotensi
36:27mengancam
36:27kredibilitasnya
36:28sebagai institusi
36:29pendidikan
36:30jika
36:31dugaan ini
36:32jugaan
36:33ijazah palsu
36:34terbukti
36:35tapi bagaimana
36:36kalau tidak
36:36saya masih bersama
36:38Prof Kuncoro
36:38guru besar
36:39psikologi UGM
36:40yang juga
36:41pernah menjabat
36:41sebagai ketua
36:42Dewan Guru Besar UGM
36:43tahun 2018-2021
36:45dan
36:46alumni UGM
36:47Rismon Siani Park
36:48yang terus
36:49menerus mempertanyakan
36:50kehasilan
36:50ijazah
36:51Pak Jokowi
36:53saya
36:53ingin
36:54melihat
36:56dari dua
36:57alumni UGM ini
36:58Prof Kuncoro
37:00meyakini
37:01bahwa Pak Jokowi
37:02pernah kuliah
37:03lulus
37:03dan memiliki
37:04ijazahnya
37:05yang asli
37:06dokter Rismon
37:07itu terus mempertanyakan
37:10keaslian
37:10ijazah
37:11Pak Jokowi
37:12pertanyaan saya
37:13adalah
37:14dokter Rismon
37:16apa yang sebenarnya
37:19Anda cari
37:20sekali lagi
37:22saya katakan
37:23kita harus
37:24ke depan
37:25harus memiliki
37:26pemimpin
37:27yang tidak ada lagi
37:28pertanyaan-pertanyaan
37:29klasik semacam ini
37:30kalau Anda
37:32misalnya
37:32tidak happy
37:33atau tidak puas
37:34dengan penjelasan
37:35rektorat
37:36pihak rektorat
37:36UGM
37:37tidakkah apa
37:38yang menjadi
37:39penjelasan
37:40Prof Kuncoro
37:40itu bisa
37:42memberikan
37:43ruang
37:44kepercayaan
37:45pada Anda
37:45ya karena
37:46memang tidak ada
37:47penjelasan tentang itu
37:48dari UGM
37:49sejauh ini
37:50seperti saya katakan
37:51tadi
37:52by data
37:52tidak ada lembar
37:54pengesahan
37:55penguji
37:55di UGM
37:56ada yang mengatakan
37:57bilang
37:57hilang
37:58katanya
37:59ada yang mengatakan
38:00oh itu ada di belakang
38:02tidak ada di belakang
38:03UGM pun bingung
38:04pada saat 15 April
38:052025
38:06jadi ketika tidak ada
38:07lembar pengesahan penguji
38:09bagaimana
38:09UGM menjelaskan
38:11bahwa
38:11Jokowi Dodo
38:12lulus
38:13dari UGM
38:14apakah UGM
38:14se-universitas
38:16sekelas itu
38:17yang tidak ada
38:18setelah
38:18memang benar
38:19Profesor Kuncoro
38:20ada yang namanya
38:21ujian skripsi
38:22tetapi ada
38:23tahapan lain
38:24yaitu revisi
38:25kalau revisi
38:26tidak dilakukan pun
38:27tidak akan lulus
38:28karena apa
38:29setelah ujian skripsi
38:30dilakukan revisi
38:31sesuai dengan
38:32keinginan penguji
38:33baru ditanda tangani
38:35lembar pengesahan penguji
38:36oleh karena itu
38:37saya setuju
38:38dengan statement
38:39Profesor Sofene Fendi
38:40meskipun sudah ditarik
38:41bahwa skripsi itu
38:43belum pernah di uji
38:44dan skripsi itu
38:46menurut keterangan
38:46Profesor Sofene Fendi
38:47merupakan
38:48contek jiplakan
38:50dari pidato
38:51Profesor Sunardi
38:51Dr. Rismond
38:53Anda
38:53dan dua alumni yang lain
38:55Anda seperti
38:56ingin sekali
38:57atau terus-menerus
38:58memiliki
38:59keinginan
39:00untuk membongkar
39:01soal ijazah
39:02Pak Jokowi
39:03Anda tahu gak
39:04bahwa
39:04Anda gak memberikan
39:06trust sedikit pun
39:07dengan penjelasan
39:08Prof. Kuncoro
39:09karena saya
39:11by data
39:11lembar pengesahan
39:13bukan hanya itu saja
39:14yang saya teliti
39:15lembar pengesahan
39:16penguji
39:16bukan itu saja
39:17lembar pengesahan
39:19pembimbing pun
39:20itu jauh lebih
39:22teknologinya
39:23jauh di atas
39:241985
39:25dan itu teknologi
39:27itu sudah
39:28Microsoft Word
39:29tahun 92
39:30ke atas
39:32saya kira itu
39:32dengan
39:33Sinambela
39:34Joshua
39:35sudah dibantah
39:37pendapat Anda
39:38itu
39:38Mas Rismond
39:39gitu
39:40jadi
39:41di luar sana
39:43dengan Joshua
39:44Sinambela
39:45itu sudah
39:45menjelaskan
39:46tentang
39:47saya tidak
39:48menguasai
39:48tentang teknologi
39:50itu
39:50karena itu
39:51bidang-bidang saya
39:52tetapi
39:53saya membaca
39:54tulisan Anda
39:54perdebatan Anda
39:56atau jawaban-jawaban
39:57oleh Joshua
39:58Sinambela
39:59itu sudah
40:00apa
40:00kalau menurut saya
40:01sudah jelas
40:02kemudian yang kedua
40:03yang kadang-kadang
40:03saya bertanya-tanya
40:04masalah pendidikan
40:06di Indonesia ini
40:07sangat
40:07banyak
40:09kenapa yang diuli
40:10itu hanya
40:11Jokowi
40:11sementara kita
40:13masih bisa melihat
40:14ada seorang
40:15menteri
40:16yang mendapatkan
40:17gelar
40:17dokter hanya
40:19berapa waktu
40:19tidak diuli
40:21yang diuli
40:21waktu itu
40:21gitu loh ya
40:22itu di saat ini
40:23itu membuat Anda
40:24bertanya
40:25bahwa
40:26ada apa
40:27gerakan
40:29alumni UGM ini
40:30tiga orang alumni UGM ini
40:32hanya khusus
40:32terfokus pada
40:34Pak Jokowi
40:34kalau kami sayang
40:37pada Pak Rismon
40:38Mas Rismon ya
40:39Bang Rismon
40:40saya sayang pada
40:41Pak Rismon
40:41saya susu khawatir
40:43Bang Rismon itu
40:43kalau dimanfaatkan
40:45bahwa politik itu
40:46butuh panggung
40:47gitu loh
40:48dan kondisi yang
40:49seperti ini
40:50kok kelihatannya
40:51semakin mengulik
40:52betul
40:52Anda punya sukses
40:54Anda telah
40:54menciptakan
40:55apa
40:56post truth
40:57di Indonesia
40:58seperti ini
40:58karena banyak
40:59dukungan
41:00drone emperit
41:01mengatakan
41:02bahwa Anda
41:03menang dalam
41:03hal data
41:04dalam percakapan
41:05di media sosial
41:07begitu loh
41:08tetapi ketika
41:09masalah kebenaran
41:10itu nanti dulu
41:11gitu loh
41:11ini emang
41:12yang saya khawatir
41:14kalau ini saya sayang
41:15betul menunjukkan
41:15pada Bang Rismon
41:16jangan-jangan
41:17nanti dimanfaatkan
41:19malah oleh
41:19kepentingan mereka
41:20karena ada
41:20panggung-panggung
41:21politik
41:21Anda merasa
41:22bahwa
41:23Bang Rismon ini
41:25justru bisa dimanfaatkan
41:26oleh orang
41:27untuk apa
41:28ya tadi untuk
41:29agar bisa
41:30duduk di panggung
41:31politik tertentu
41:32biar dia masih
41:32tetap dikenal
41:33siapa maksudnya
41:34jadi Pak Jokowi
41:35sendiri yang
41:35memanfaatkan
41:36jadi Anda
41:37justru ingin
41:38mengingatkan
41:39doktor Rismon
41:39dan kawan-kawan
41:40jangan justru
41:41dijadikan alat
41:42untuk terus
41:43membuat
41:43nama seseorang
41:44bisa jadi
41:44karena itu adalah
41:45panggung yang
41:46membuat Pak Jokowi
41:47itu semakin
41:48dikenal
41:48barangkali
41:49kalau isu ini
41:50terkenal
41:50mungkin nama Pak Jokowi
41:51sudah tidak
41:52sudah mulai
41:53tenggelam
41:54tapi dengan
41:54danya ini
41:55dia selalu
41:56teraskan
41:56muncul terus
41:57silahkan dijawab
41:59dokter Rismon
41:59saya tidak percaya
42:00statementnya
42:01Profesor
42:02Puncoro
42:02karena hal ini
42:04berkepanjangan
42:05sebenarnya dari
42:06pihak UGM sendiri
42:07tidak pernah menjawab
42:08apapun
42:08tidak pernah menjawab
42:10apapun
42:10dan menghindar
42:11di
42:12gelar perkara khusus
42:14baris krim
42:14kenapa UGM tidak hadir
42:16menghadapi kami
42:17face to face
42:18menjelaskan semuanya
42:19dan itu selesai
42:19dan saya sebagai peneliti
42:21siap salah
42:21saya bukan orang UGM
42:24jadi saya hanya
42:25dibukul jenis
42:25sebagai orang
42:26tapi saya bukan
42:27orang rektorat
42:28saya tidak bisa
42:29menjelaskan
42:30apa yang terjadi
42:31kenapa tidak menjawab
42:33kenapa tidak ini
42:34mereka pasti punya
42:35alasan tertentu
42:36yang saya juga
42:36tidak tahu
42:37artinya
42:38bisa boleh gak
42:39kalau misalnya
42:40ada anggapan
42:41untuk menghentikan
42:42ini harusnya
42:43pihak rektorat
42:44juga menjelaskan
42:45sehingga
42:46ini tidak berkepanjangan
42:48atau misalnya
42:49Pak Jokowi
42:49sekarang pertanyaan saya
42:50berapa kali
42:52yang namanya
42:53Bu Ova
42:54kemudian
42:55Grekan
42:56itu sudah menjelaskan
42:58artinya
42:58Prof Kuncoro ingin
43:00mengatakan bahwa
43:01dokter Rismon
43:03si Anipar
43:03dan teman-teman
43:04Anda sudah punya
43:05mindset bahwa
43:06ini pasti
43:07ijazah palsu
43:07tidak
43:07apapun penjelasannya
43:09Anda gak akan happy
43:10tidak
43:10karena memang
43:11tidak pernah ada penjelasan
43:13pengumuman dari
43:15Profesor
43:16Ova Emilia
43:18meyakini
43:18mana datanya
43:21setidaknya
43:23ada di gelar
43:24di situ data
43:25baru
43:25statementnya
43:26memastikan
43:27oke
43:28saya selalu
43:29saya sudah mendengar
43:30penjelasan ini
43:30dari teman-teman
43:32yang menggugat
43:32ijazah
43:33Pak Jokowi
43:35asliannya
43:35Anda selalu meminta
43:37dilibatkan kami
43:39kami akan
43:40kenapa kami
43:41tidak dibiarkan
43:41ikut mendengarkan
43:42gelar pada kami
43:43emang Anda siapa
43:45yang bisa mendapat
43:46privilege
43:47untuk
43:47supaya
43:48rektorat
43:49polisi
43:50ngasih ke Anda
43:51siapa Anda
43:52gitu loh
43:52saya warga negara
43:54pembayar panjang
43:55saya juga
43:57sitivitas
43:57akademika
43:58UGM
43:59menurut
44:01undang-undang
44:02keterbukaan
44:02informasi publik
44:03saya punya hak
44:04apakah benar
44:05ijazah Pak Jokowi
44:06itu dipakai
44:07untuk capres itu
44:08dan dalam
44:09kertas suaranya
44:10pada saat
44:11saya pilih sendiri
44:12Pak Jokowi
44:12saya memilih Pak Jokowi
44:14tahun 2014
44:14disitu insinyur
44:16Jokowi Dodo
44:16itu hak saya
44:17sebagai warga
44:19warga negara
44:20mungkin jutaan juga
44:21ingin memastikan
44:22apakah ijazah itu
44:24benar-benar ada
44:24sesuai dengan
44:25proses akademik
44:26yang dilaluinya
44:27dan itu tidak
44:28ya pokoknya
44:28udah gak presiden lagi
44:29apalagi
44:30apalagi yang mau Anda gugat
44:32tapi tetap saja
44:33itu pernah dipakai
44:34ijazah itu pernah dipakai
44:38untuk mendapatkan
44:39dua kali presiden
44:40itu harus
44:41menjadi
44:42domain publik
44:43bukan
44:45ini bukan
44:46jawaban saya
44:46bukan rektor ya
44:47tapi cuma saya
44:48memperkenalkan saja
44:49apakah
44:51kira-kira
44:52dalam arti rektorat itu
44:53adalah melindungi
44:55gitu
44:56melindungi
44:57data
44:58mahasiswanya
45:00kalau misalnya
45:01yang publik itu
45:02bukan pada rektorat
45:03tapi mintanya
45:04pada Jokowi
45:05karena yang berat itu
45:07Jokowi
45:07tetapi rektorat
45:09itu melindungi
45:10ya jangan tanya pada rektorat
45:12mintalah pada Jokowi
45:13itu membuka
45:14kalau minta pada
45:16universitas
45:17saya kan melindungi
45:18sewarga
45:19misalnya sekarang
45:20karena itu seperti yang tadi
45:21Prof. Kuncora mengatakan
45:22itu bagian dari
45:23data pribadi
45:24bukan dari
45:26data pribadi
45:27mahasiswanya
45:28bukan
45:29bukan pribadi
45:30Bu Ova
45:31sebagai rektor
45:32tapi dia melindungi
45:34data pribadi mahasiswanya
45:35kan berat
45:35waktu yang bernama
45:37Insinyur Jokowi Dodo
45:38meskipun
45:39yang bersangkutan
45:41sudah menjadi presiden
45:42dan ia menjadi
45:43kalau dia mau
45:44minta datanya
45:44itu mintalah pada Jokowi
45:46dan Anda
45:46memberikan
45:47juga seharusnya
45:48merasa bahwa
45:49Pak Jokowi
45:50kasih lihat aja
45:51ijazahnya
45:52itu hanya Jokowi
45:53bukan saya
45:54berbicara dengan itu
45:55itu hanya Jokowi
45:56jadi jangan ditanyakan
45:58itu pada di UGM
45:58UGM berhak
46:00untuk melindungi
46:02kalau kamu mengatakan
46:02hak ini
46:03itu hak pada Jokowi
46:05tapi kalau universitas
46:06berhak melindungi
46:07itu anggota saya
46:08apakah saya bisa
46:09menjadi kompas TV ini
46:10saya mau minta
46:11data penjelengan
46:12enggak boleh
46:13yang boleh
46:14kalau aku minta
46:15data penjelengan
46:16Mbak Rosy
46:17aku harus pada Mbak Rosy
46:18jadi ketika
46:18Dr. Rismon mengatakan
46:20bahwa tidak ada penjelasan
46:21dari UGM
46:21sehingga mereka merasa
46:22bahwa ada yang disembunyikan
46:23kenapa harus menonton UGM
46:24dilindungi atau disembunyikan
46:27lho dilindungi atau disembunyikan
46:28sama saja
46:29kalau itu menurut saya
46:30bukan masalah
46:30kenapa
46:31setiap dia berhak
46:33untuk melindungi warganya
46:34Profesor Kucoro
46:35skripsi itu
46:38domen publik
46:38atau domen privasi
46:40sekarang saya bertanya
46:42kembali lagi
46:42skripsi siapa
46:43skripsi semua
46:44mahasiswa yang ada di UGM
46:46sekarang pertanyaan
46:46yang ada disitu
46:47skripsi
46:49dengan
46:49ijazah itu
46:51hal yang berbeda
46:52skripsi itu
46:54bisa dipaca publik
46:55tapi kalau
46:56ijazah
46:57tidak
46:58nah sekarang
46:59pertanyaannya
47:00dimana skripsi
47:01Joko Widodo 1
47:01lo kan ada
47:02sekarang di
47:03tidak ada
47:03ini saya punya datanya kok
47:05dimana
47:05ETD
47:06itu tadi saya
47:08dari mana ada
47:08dari mana ada
47:09saya datang
47:10beberapa kali
47:11ke fakultas
47:12perpustakaan
47:13fakultas kota Nundu GM
47:14coba Profesor Kucoro
47:16datang
47:16lo saya tidak punya datanya
47:18dari sini
47:18ya ETD
47:19ETD
47:20ETD itu apa
47:21Electronic Thesis and Dissertation
47:22sekarang bahan-bahan
47:23ini sudah dimasukkan
47:24di elektronik itu
47:25semuanya
47:26gitu loh
47:26dan sekarang
47:27di dalam rangka komputerisasi
47:29semuanya
47:29semua data dimasukkan
47:30di elektronik itu
47:31kemudian semuanya orang
47:33bisa mencari melalui ETD itu
47:35tidak harus secara fisik
47:36malah itu
47:37malah kalau misalnya
47:38fisiknya harus ada
47:38itu ketinggalan zaman
47:40oke
47:40nah dari ETD
47:41Joko Widodo
47:43yang Profesor Kucoro
47:45lihat di ETD itu
47:46ada gak lembar
47:46pengesahan pengujinya
47:47katanya Profesor Kucoro
47:50sudah memiliki data
47:51skripsi Joko Widodo
47:52elektronik
47:53saya punya
47:53tetapi tidak untuk dilihat
47:55saya belum melihat
47:56tetapi data itu lengkap
47:58ya saya tanyakan
47:59ada tidak lembar pengesahan pengujinya
48:00ya seharusnya
48:01ada
48:01kalau tidak ada
48:02seperti dasar
48:03tadi katanya Profesor
48:04sudah melihatnya
48:05sudah melihatnya
48:06tapi tidak harus melihat
48:07itu detail semuanya
48:08itu kan cuma
48:10tiga halaman pertama
48:11lembar pengesahan pengujinya
48:12yang saya lihat ini
48:12ada kira-kira
48:1320-30 halaman
48:15bukan hanya
48:16persoalan ijazah
48:17ada tidak lembar
48:18pengesahan pengujinya
48:19saya tidak melihat
48:20saya tidak belum melihat
48:21tadi katanya melihat
48:22nanti kalau
48:22loh
48:23siapa yang melihat
48:23tadi melihat
48:24saya punya data
48:25data saya itu
48:27mulai dari dia
48:28pengumuman
48:29diterima di UGM
48:31sampai dengan
48:32yang namanya
48:33ijazah di belakang
48:34tidak mungkin
48:35kemudian
48:36saya itu membaca
48:37satu-satu
48:38karena
48:38sekali lagi
48:39saya tidak punya
48:40kompetensi untuk itu
48:41tadi kan Profesor Kucoro
48:43mengatakan sudah melihat
48:44skripsi Jokowi Dodo
48:46ETD
48:47melihat atau membaca
48:48ada tidak lembar
48:49pengesahan pengujinya
48:50disitu nama penguji
48:52tanda tangannya
48:53terus teman
48:54bisa jadi
48:56tapi apakah
48:57disitu saya ada
48:59data-nya
48:59saya tidak
49:00sedetail itu
49:02jadi punya datanya
49:03tapi tidak melihat
49:04sedetail itu
49:05dan karena apa
49:06saya tidak punya kompetensi
49:08loh enggak
49:09hanya sekedar
49:10Dr. Rizmon ini
49:11hanya sekedar
49:11ini
49:11katanya punya datanya
49:13kalau punya datanya
49:14seperti itu
49:15ada enggak
49:16pengesahan
49:17tanda tangan
49:18pengesahannya
49:18itu saja
49:19sebenarnya pertanyaan
49:20Dr. Rizmon
49:21seharusnya
49:21ada
49:22bukan seharusnya
49:23karena
49:24sekali lagi
49:25ini adalah sebuah
49:26aturan di universitas
49:28I know
49:28begini Prof
49:29pertanyaannya Dr. Rizmon
49:30ini sederhana
49:30ketika Prof Kucoro
49:32mengatakan
49:33saya punya datanya
49:34pertanyaannya simple
49:35ketika punya datanya
49:37itu ada lembar
49:38pengesahannya
49:39enggak ijazahnya
49:39saya tidak tahu
49:40saya tidak tahu
49:42tetapi itu hanya
49:43saya melihat
49:44ada apa
49:45judul dan sebagainya
49:47itu kalau itu
49:47sudah
49:48karena sudah cukup
49:49tapi Anda tidak tahu
49:50ada lembar pengesahan
49:52kalau saya ditanyakan
49:53saya sudah pernah melihat juga
49:55versi ETD
49:55dari skripsi Jokowi Dodo
49:57dan tidak ada juga
49:58lembar pengesahan penguji
49:59saya memastikan itu
50:00karena saya lihat
50:01saya akses langsung
50:03dari
50:03di perpustakan
50:04Fakultas Kota Nanugem
50:05tidak ada
50:06di versi ETD
50:07lembar pengesahan penguji
50:08oke
50:09artinya
50:10soal ijazah ini
50:11akan terus berlangsung
50:13ini tidak saja
50:14tentang kampus
50:16bernama UGM
50:17tapi ini juga tentang
50:18nama
50:20seseorang
50:21yang ingin
50:21terus menerus
50:22dipersoalkan
50:24di ranah politik
50:25terima kasih
50:28terima kasih Anda masih
50:29di program
50:30ROSI
50:30malam hari ini
50:31saya mengundang
50:32dua alumni
50:33UGM
50:33untuk mendiskusikan
50:35dan bertanya
50:36tentang perspektif mereka
50:37soal alma mater mereka
50:39dan dugaan
50:40ijazah palsu
50:41yang ditujukan pada
50:42Presiden ke-7
50:44Joko Widodo
50:46saya masih bersama
50:47Profesor Kuncoro
50:48ia adalah guru besar
50:49psikologi UGM
50:50dan kemudian
50:51Dr. Rizman Sianipar
50:53yang terus menerus
50:54mempertanyakan
50:55dan meyakini
50:56bahwa ijazah
50:58Pak Joko itu adalah palsu
51:00Prof Kuncoro
51:01rasanya ini harus dijawab
51:03karena pertanyaan
51:04saya dapat menangkap
51:05kejengkelan
51:06dan keresahan
51:08Prof Kuncoro
51:09bahwa
51:10Dr. Rizman ini
51:12dipakai
51:13oleh
51:14diorkestrasi
51:15untuk terus menerus
51:16menggaungkan
51:17nama seseorang
51:17sehingga tetap eksis
51:19di dunia politik
51:21saya berbasis
51:24sains ya
51:25terserah nanti
51:25dibantah
51:26karena sains adalah
51:27repeatable
51:27bisa diuji
51:28dibantah sekalipun
51:30tetapi itu
51:30tidak kami dengar
51:31dengan
51:31dari UGM
51:33maupun dari
51:34ahli dari
51:34yang Bapak bilang tadi
51:35ahli dari pihak Jokowi
51:37Joshua Sinambela
51:37pelajar yang terbesar
51:40di dunia ini
51:41pernah ada
51:41kasus
51:42Kilian Dokument
51:43itu
51:43apa namanya
51:44dokumen analog palsu
51:46diperiksa secara
51:47forensik digital
51:48ternyata
51:48yang diakui
51:49dibuat tahun 70
51:50lalu ternyata
51:51menggunakan
51:51Word Document
51:52tahun 2003
51:53nah ini
51:54bisa jadi serupa
51:56karena kami
51:56temui lembar
51:57pengesahan
51:59pembimbing
51:59atas nama
52:01Jokowi Dodo
52:01itu buatan
52:02dengan
52:03Microsoft Word
52:04tahun
52:04di atas
52:0692-93
52:07bahkan
52:07prediksi saya
52:08tahun 2000
52:09soal teknis
52:10asli atau palsu
52:10kita sudah membahas
52:11di segmen
52:12di ini selanjutnya
52:13tapi pertanyaan
52:14yang di luar
52:15teknis
52:15bahwa
52:16ada tuduhan
52:17Pak Jokowi sendiri
52:18mengatakan
52:18bahwa ada tokoh
52:19besar di balik
52:20tudingan
52:22ijazah palsu ini
52:22sehingga Anda
52:23dan kawan-kawan
52:24dituding bahwa
52:25digerakkan oleh
52:26tokoh besar
52:27Pak Prof. Kun Coro
52:29sendiri saya dapat
52:30menangkap
52:30Prof. Kun
52:31juga mengkhawatirkan
52:32dokterismo
52:33dan teman-teman
52:34juga digerakkan
52:35atau diorkestrasi
52:36justru untuk
52:37mempopulerkan
52:38nama Pak Jokowi
52:39untuk terus ada
52:40di ranah politik
52:41jadi artinya Anda
52:43depan belakang
52:44kiri kanan
52:45dituduh bahwa
52:46Anda itu gak kerja
52:47sendirian
52:47bukan atas dasar
52:49penelitian
52:50bukan demi
52:51marwah UGM
52:53dan akademi
52:54dan bukan
52:55soal intelektual
52:56tapi memang
52:57murni politik
52:58bagi saya itu salah
52:59oleh karena itu
53:00kami akan buktikan
53:01kami akan tulis
53:02sebuah buku
53:03isinya penelitian-penelitian kami
53:04dan kami buat
53:05dalam dua versi
53:06bahasa Indonesia
53:07dan bahasa Inggris
53:07dalam paper
53:09itu jawaban kami
53:10kalau ada yang
53:11oportunis silahkan
53:12bukan hak saya
53:13untuk melarang
53:14tetapi
53:14we stand with
53:16a scientific background
53:18kami akan tulis buku
53:20semua yang kami teliti
53:21baik ijasa
53:23maupun skripsi
53:24proses akademik
53:26itu akan kami tuliskan
53:27dalam sebuah buku
53:28dan itulah
53:29legasi kami
53:30oke Pak Rismon
53:32sebagai seorang
53:33saudara
53:34seibu
53:35saya dengan Pak Rismon
53:36itu seibu
53:36satu alma mater
53:37begitu
53:38saya hanya mengingatkan
53:40karena penjenengan tadi
53:41mengingatkan
53:42akan menulis secara scientific
53:44dan sebagainya
53:45pertanyaan saya adalah
53:47apakah Anda yakin
53:48dengan
53:48metodologi Anda
53:50sudah benar
53:51karena sekali lagi
53:53objek penelitiannya
53:56itu sudah diragukan
53:57Anda mengkhawatirkan
53:59karena ini bergulir
54:00sudah ke pengadilan
54:01nanti akan bergulir
54:02ke pengadilan
54:03ya
54:04dokter Rismon
54:06dan kawan-kawan ini
54:07akan
54:08masuk penjara
54:10nanti yang dia tulis
54:12sebagai
54:12itu sebagai
54:13sebuah
54:14pembenaran
54:15gitu loh
54:16karena yang namanya
54:17melakukan penelitian
54:18itu ada aturan
54:19persis
54:20jadi Anda mengkhawatirkan
54:21Anda mengirimkan pesan
54:22pada dokter Rismon
54:23bisa kalah
54:24di pengadilan
54:25kalau itu
54:25artinya
54:26bisa hanya
54:27pembenaran-pembenaran
54:28dan itu
54:29bisa-bisa menjadi
54:30satu kata
54:31yang salah
54:33kecuali
54:34gitu loh
54:34Prof Kuhn ini
54:35biasanya kalau dalam
54:36wancara-wancara
54:37pastikan pengacara
54:38oh masuk penjara
54:38tersangka
54:39masuk penjara
54:40ya
54:41tapi Prof Kuhn sendiri
54:43saya merasa ada
54:44originalitas
54:45atau otentik perasaan
54:46dari Prof Kuhn
54:47yang khawatir
54:48dokter Rismon ini
54:49di pengadilan
54:50akan di kalahkan
54:50saya tetap
54:51berkomitmen
54:52untuk melanjutkan
54:53saya masalah
54:54metodologi tepat
54:55atau tidak
54:56itu Prof
54:56biasanya dibalas
54:57dengan buku juga
54:59atau paper juga
55:00bukan
55:00langsung kita
55:02nilai bahwa
55:03metodologi Anda salah
55:04ya mana yang benar
55:05tunjukkan
55:07coba nanti pihak Pak Jokowi
55:09atau pihak UGM
55:10membuat buku juga
55:12itulah kekayaan
55:13argumentasi ilmiah kita
55:15bukan dikit-dikit
55:15divanis dengan hukum
55:17gitu loh
55:18inilah
55:18ingin kami buktikan
55:19bahwa kami
55:20berkomitmen
55:21menuntaskan ini
55:22apapun resikonya
55:24terakhir Prof
55:25saya sebagai seorang
55:26sahabat tadi
55:27juga seorang
55:28sama-sama alumni UGM
55:30tapi memiliki pandangan
55:31yang sangat diametral
55:32berbeda
55:33meyakini ijazah Pak Jokowi
55:35palsu
55:35percaya bahwa ijazah
55:37Pak Jokowi asli
55:38asli
55:39cuman cara penulisannya
55:40tadi
55:40memilih sumbernya
55:41tidak benar
55:42kalau melakukan penelitian
55:44itu ada etikanya
55:45ada raportnya
55:47ada crosscheck
55:49datanya
55:49apakah itu
55:51sudah terpenuhi
55:52kalau sudah terpenuhi
55:53ya monggo
55:54gitu loh
55:55tapi Anda melihat
55:56belum
55:57itu hak menyenangkan Anda
55:58kalau saya melihat
55:59belum
55:59baik ya
56:00Anda merasa
56:01Anda merasa bahwa
56:02dengan penulisan buku
56:04itu merasa
56:05membuat
56:06Anda sebenarnya
56:07concernnya kepada UGM
56:08atau Anda juga ingin
56:09mengirimkan pesan kebaikan
56:10supaya udahlah
56:11stop aja
56:11saya pada Bang Alu
56:13stop sudah
56:14sudah lah
56:14sekarang buat apa
56:16tapi buat Anda
56:16udah tanggung
56:17kalau memang
56:17kalau memang
56:18dia tadi yang katakan
56:19dia untuk
56:20ilmu dan sebagainya
56:21kenapa yang diusir
56:22hanya ini saja
56:22hanya UGM
56:24dan sekali lagi
56:25ketika nama UGM
56:26hancur
56:26kenapa tidak membenahi
56:27turut membenahi
56:29itu saja
56:30mengingatkan pada followernya
56:31ini bukan ini
56:32bukan UGM yang salah
56:33tapi justru yang terjadi
56:35apa
56:36jangan masuk UGM
56:38UGM bubrau tuh
56:39wah sekarang
56:40kalau melihat di netizen
56:41suaranya itu
56:42tidak karu-karuan mbak
56:43dan tadi
56:43drone emperit
56:44sudah menunjukkan
56:45yang seperti itu
56:46jadi
56:47saya sendiri
56:47sebagai orang UGM itu
56:49merasa
56:49loh kalau membela UGM
56:50ya tidak seperti ini
56:52oke
56:52ya
56:52Anda memiliki
56:53sama-sama mencintai UGM
56:55Prof Kuncoro mencintai UGM
56:57Dr. Rismond dan alumni yang lain
56:59juga mencintai UGM
57:00tetapi ada cara yang berbeda
57:02dengan mencintai UGM
57:03yaitu dengan cara soal
57:05ijazah palsu
57:06sesuatu yang boleh saya komentari
57:08sebelum menutup program ini
57:09apa enggak ada yang lain
57:11yang lebih
57:12sophisticated
57:15daripada sekedar soal ijazah
57:18yang mencintai energi bangsa ini
57:19Dr. Rismond
57:20iya ini challenge yang sangat menarik
57:22digital forensik kita pakai
57:25untuk membuktikan
57:26bahwa dokumen analog itu
57:27asli atau
57:28jadi buat Anda ini menarik ya
57:29ini challenge
57:30dan basis kami
57:31sains kok
57:33makanya silahkan dibantai juga
57:34pihak UGM dengan buku
57:36pihak Jokowi juga dengan buku
57:38apa yang salah dengan itu Prof
57:39baik
57:40cara mencintai yang berbeda
57:42terima kasih
57:43dua alumni
57:44Universitas Gajah Mada
57:46Prof. Kuncoro
57:48dan Dr. Rismond Sianipar
57:50terima kasih telah menyaksikan
57:52program Rosy
57:52kita ketemu lagi
57:53Kamis depan
57:54tetaplah di Kompas TV
57:56independen
57:57terpercaya
57:58selamat malam
Dianjurkan
8:55
|
Selanjutnya