Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 7/31/2025
Seorang yang mencarai ketenangan dengan mernung di tetmpatnnya.

Category

People
Transcript
00:00Silhouette Sinar Matahari
00:12Heran, kenapa sebagian orang memilih untuk merenung di tempatnya?
00:19Ada yang bilang salah satu bentuk kesetiaan dan salah satu tindakan menemukan ketenangan.
00:26Apa hubungannya tempat dengan ketenangan? Ketenangan bisa ditemukan di mana saja tergantung suasana hati atau bagaimana.
00:34Berada di tempatnya masing-masing untuk mendapatkan ketenangan.
00:40Ketenangan dalam bentuk kebebasan perasaan di pagi hari ini aku juga tidak mengerti.
00:45Mengawali tidur malam, bangun di pagi hari, awalnya ingin mencuci motor, mandi, dan beres-beres.
00:52Aku berdiam diri di ruangan 4x4, merenung hanya ada detikan jam dan lalu-lalang suara motor.
01:00Tenang menarik nafas dan membuangnya.
01:03Merasakan tarikan dan hembusan angin segar pagi hari.
01:08Ini adalah perencanaan yang jauh-jauh hari itu aku agendakan.
01:12Sebagai anak yang hidup mandiri, sudah terbiasa dengan menjalani perjalanan seharian.
01:18Apalagi yang bersifat dadakan.
01:21Berusaha senyaman mungkin.
01:23Perasaan yang timbul dan entah kenapa suasana yang juga berubah sangatlah cepat.
01:29Aku berada di suatu ruangan di hari aktif.
01:31Orang di sekitarku terlihat melihat dari kejauhan.
01:35Dari yang biasanya tidak terlihat keberadaannya, hari ini orang-orang lalu-lalang di depan ruangan.
01:42Itu juga karena melihat aku rapi di depan pintu.
01:46Aku mulai mendengar pembicaraan di sekitar itu.
01:48Hingga suara burung berkicau di pagi itu juga terdengar.
01:52Caranya matahari pagi terlihat sangat terik.
01:56Minilapangan yang jaraknya 30 meter dari tempatku.
02:00Biasanya ada yang sedang menikmati hangat matahari dan olahraga di tempat itu.
02:06Tapi pagi ini, janganlah olahraga.
02:09Tempat itu digunakan untuk mengeringkan jemuran.
02:13Mengeringkan cucian berbahan kain di situ.
02:17Tidak ada permasalahan.
02:19Dan aku juga tidak punya urusan dengan sekitarku.
02:22Hanya saja miris melihat tempat yang tidak digunakan seperti kegunaannya.
02:27Menempatkan sesuatu di tempat yang bukan tempatnya.
02:32Melakukan sesuatu yang bukan seharusnya.
02:35Menggunakan yang bukan kegunaannya.
02:38Itu seperti yang dulu pernah aku alami.
02:42Dengan meletakkan botol parfum di atas dan samping pintu.
02:46Dan juga sama halnya meletakkan bungkus rokok di atas jendela.
02:50Selain tidak suka melihat perilaku meletakkan yang bukan letaknya.
02:56Parfum dan rokok adalah kenangan yang pahit.
02:59Sebetulnya orang dekat tidak menjadikan benda itu aneh.
03:03Tapi sejak pacarku memutuskan hubungan karena bawa rokok di kemejaku.
03:07Dan tentang hadiah parfum yang diberikan dia dulu.
03:11Aku menutup pintu.
03:13Ruangan membuka gorden.
03:15Memolehkan sinar matahari.
03:17Menyinari ruangan.
03:18Orang dekataku mulai tidak kedengaran lagi suaranya.
03:22Yang mungkin sudah pergi dan sibuk dengan urusannya masing-masing.
03:27Sudah satu jam.
03:29Aku mencoba menikmati apa yang dibilang ketenangan itu.
03:32Merenung tanpa seseorang di sebuah ruangan.
03:36Salah satu tempat yang aku perhatikan sudut dari sudutnya dengan palsaan tenang.
03:42Hal yang aku suka dengan merenung di pagi hari ini yaitu sinar matahari di menjelang siang.
03:50Aku menyukai cerah dan warna siluet seperti melihat butiran ketenangan.
03:55Seperti orang yang sedang singa dalam diam.
03:58Itulah alasan kenapa aku juga tidak suka melihat orang yang tidak menetakkan sesuatu ke tempat yang bukan tempatnya.
04:08Langit yang biru.
04:09Angin membawa awan ke ujung yang paling ujung langit.
04:12Cahaya matahari di tenangnya perenungan dan angin yang semakin berhembus.
04:17Kencang di atas wajah aku mandang.
04:21Sinar dan orang yang datang mulai berseliuran.
04:25Aku rasa tidak ada yang aneh.
04:27Menikmati ketenangan bersama sinar matahari.
04:30Dan angin yang menang di sebuah ruangan.
04:33Tanpa terasa aku terlelap dan mulai membuka mata.
04:37Selain cahaya tampaknya sudah tidak ada.
04:39Tentas sudah beberapa jam aku menikmati ketenangan hingga bangun dari tidur.
04:46Kenapa dengan lehermu?
04:48Keorang laki-laki sedang memegang lehernya dan duduk di dekat teras dekat ruanganku.
04:53Sepertinya dia sedang terluka dan patah hati.
04:57Dari belakang terlihat seorang perempuan.
04:59Sedang memegang benda hitam yang bagiannya terlihat bergelantungan.
05:04Tapaknya seperti remote ternyata itu handphone.
05:06Jadi karena itu, kamu sudah tidak perhatian lagi denganku.
05:11Ingat ya, jika tahu kamu, aku juga bertindak seperti itu juga.
05:15Perempuan itu emosi.
05:16Kulihat laki-laki itu hanya terdiam.
05:19Aku menutup pintu dan berdiri di dekat jendela.
05:22Perempuan itu menangis dengan menundukkan kepalanya.
05:25Kamu jangan cuma diam bagaimana selanjutnya.
05:29Yang jelas perempuan itu bertanya dengan suara meninggi.
05:33Laki-laki itu tetap terdiam sambil menghisap vap rokok elektrik di tangan kanannya.
05:39Aku melihat dari kejauhan.
05:41Sepertinya laki-laki itu memiliki kesedihan yang mendalam.
05:44Tapi emosi perempuan itu meluap sampai melemarkan handphone pasangannya.
05:49Pasangan yang saling kecewa.
05:51Entah dia pacaran atau hanya dekat.
05:54Ini semua demi kamu.
05:56Aku pikir kamu mengerti akannya semua.
05:58Aku menghubungi matan, kenyaman lagi janji dan juga hutang badannya.
06:03Dan itu untuk siapa?
06:04Ya untuk kamu.
06:06Laki-laki itu kemudian pergi.
06:08Kelaratan genggaman tangannya terlihat kuat.
06:11Perempuan itu mengejarnya sambil berkata.
06:14Hei, mau kemana?
06:15Mereka berdua berserisih paham.
06:17Laki-laki itu tiba-tiba terjatuh.
06:19Aku dibalik pintu mendengarkan pertengkaran itu.
06:22Yang memang sangat terdengar keras.
06:26Sialnya pertengkaran itu semakin membara.
06:30Aku berusaha mendamaikan pertengkaran itu.
06:33Tapi entah kenapa, aku seperti tidak bisa berbicara.
06:37Aku prihatin akan hubungan laki-laki itu.
06:40Aku memanggil tetangga untuk memberi tahu pertengkaran itu.
06:44Tetapi tetangga itu tidak mendengarnya.
06:49Sedih sekaligus khawatir berada di situasi yang mencengkam.
06:55Wanita itu berdiri sambil menangis melihat laki-laki yang terkapar di mana laki-laki itu tidak sadarkan diri.
07:02Entah terbentur benda keras atau semacamnya.
07:06Aku melihat juga sangat amat sedih.
07:09Sedih yang betul-betul sedih sekali.
07:12Laki itu yang sebetulnya tulus.
07:15Laki-laki yang tersakiti dan semakin tersakit oleh kata-kata perempuannya.
07:19Tiba-tiba laki-laki itu terbangun dari pingsannya.
07:25Terbangun menatap mata perempuannya.
07:27Sementara itu, aku berdiri dan mencoba untuk tenang di balik pintu.
07:32Mencoba untuk menenangkan dan berpikir tentang situasi yang dialami pasangan itu.
07:39Ingatan tentang pertengkaran, pasangan, ruangan, dan ketenangan.
07:44Selagi terbangun dari pingsan, laki-laki itu memegang tangan perempuan itu.
07:52Sembari menjatuhkan handphone yang sudah rusak.
07:57Laki-laki itu berkata,
08:00Kita pasti bisa.
08:03Mereka berperlukan.
08:05Entah sampai kapan itu?
08:07Dan aku juga sampai kapan merenung dengan ketenangan di ruangan ini.
08:14Terima kasih telah menonton!