Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - RSUPN CM, dokter Yoga Tohijiwa menjelaskan terkait luka lebam pada lebam pada bibir hingga lengan jenazah diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.

Menurutnya, luka lebam pada lengan diakibatkan saat Arya Daru memanjat dinding gedung Kemlu saat berada di rooftop.

"Adanya pada saat di Kemlu di rooftopnya lantai 12 ada kegiatan memanjat tembok. Itu yang dapat menyebabkan memar pada lengan atas kanan," ujar Yoga dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Baca Juga [FULL] Fakta-Fakta Temuan Polisi Kasus Kematian Diplomat Arya Daru: Tak Ada DNA Orang Lain di TKP di https://www.kompas.tv/nasional/608555/full-fakta-fakta-temuan-polisi-kasus-kematian-diplomat-arya-daru-tak-ada-dna-orang-lain-di-tkp

#diplomatkemlu #labfor #poldametrojaya #breakingnews

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Lintang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/608557/ada-luka-lebam-di-tubuh-diplomat-arya-daru-ini-penjelasan-dokter-rscm
Transkrip
00:00Baik, terkait dengan jawaban pertama tadi, apakah korban sempat ke bandara sebelum ke Kemenlo?
00:09Perlu kami sampaikan bahwa korban keluar dari keren Indonesia itu naik taksi,
00:15tapi baru jalan kira-kira sekitar 5 menit, langsung minta untuk berubah arah.
00:24Jadi enggak sampai kemana-mana, paling-paling baru berjalan sekitar 200-300 meter, langsung balik arah menuju ke Kemenlo.
00:34Itu pertanyaannya yang pertama.
00:36Kemudian terhadap yang kedua, Mbak tadi, Mbak siapa tadi ya?
00:42Eh, Mas, barang bukti berupa alat kontrasepsi itu memang ada.
00:49Jadi itu ada di dua tempat, baik itu di, yang dibuang dari kamar, dan aja juga ditemukan di tas, hindung yang ditemukan di lantai 12.
01:08Kalau untuk apanya, kami kurang tahu, Mas.
01:11Kemudian, yang ketiga, perlu kami sampaikan bahwa HP yang ditemukan, ini untuk menjawab, tapi nanti untuk teknisnya saya berbeli,
01:24HP yang ada di sini, itu adalah handphone yang ketemu di kamar.
01:32Nah, menurut keterangan, bahwa handphone itu memang tidak dipakai, tapi ada di kamar.
01:43Nah, ini nanti untuk lengkapnya akan disampaikan oleh dari lab digital nanti,
01:49karena itu terkait dengan kenapa bisa dijawab, kenapa enggak dipakai.
01:53Mohon izin, jadi saya terangkan kembali bahwa handphone yang diberikan, aku kami terima,
02:11itu pertama kali dinyalakan, atau di-onkan, itu tahun 2019, bulan Juni.
02:20Kemudian kami melakukan penelitian, digunakan komunikasi, komunikasi instant messenger,
02:28itu di bulan September 2022, kemudian dinyalakan Januari 2024.
02:35Nah, untuk mencari atau, apakah ada handphone yang lain, kemudian kami melakukan penelitian terhadap perangkat seluler,
02:45mohon maaf, laptop.
02:47Nah, di situ ada tanggal 25 Juni 2025, pernah terkoneksi ke perangkat Samsung Ultra 22.
02:59Jadi, handphone yang kami periksa, itu adalah handphone yang terakhir kali digunakan komunikasi di tahun 2022.
03:11Demikian.
03:11Baik, jadi kami di sini hanya melakukan pool data atau pengumpulan data,
03:30hasilnya untuk menyimpulkan adalah, dari hasil yang kami temukan, kami sampaikan ke penyelitiknya.
03:35Begitu, Mbak.
03:36Jadi, yang selama ini diteruskan, kontel yang Samsung Ultra Samsung Ultra 2?
03:42Iya, betul.
03:44Yang Samsung S22 ya?
03:50Yang S22, kami tidak menerima barang itu, Bu.
03:52Ya, saya tidak tahu.
03:55Untuk hilang dan tidaknya, mungkin nanti ke tim penyelitik, Bu.
03:59Oke, kami sampaikan bahwa handphone Samsung Ultra 22 yang sehari-hari dipergunakan oleh korban,
04:16sampai sekarang belum diketemukan.
04:20Kami sampaikan bahwa handphone tersebut belum diketemukan.
04:25Kemudian, terkait apakah ada keinginan untuk menyakiti yang tadi diakses tadi ya?
04:37Mungkin bisa dijawab oleh dari APSIPOR, kami silakan.
04:41Terima kasih, Pak Dir.
04:43Baik, Bapak Ibu memang kemudian kami menemukan tadi bahwa di situasi terakhir kehidupannya,
04:49yang bersangkutan mengalami satu tekanan psikologis.
04:52Lalu, berkaitan berlaku self-harm, memang itu sesuatu yang umumnya,
04:58umumnya atau pada beberapa kasus dilakukan pada individu.
05:02Namun, pada orang-orang yang berinteraksi dengan yang bersangkutan,
05:06di periode terakhir kehidupannya tidak teramati hal tersebut.
05:09Itu yang pertama.
05:10Lalu, yang kedua juga mengenai bullying, kami mendapatkan data malah sebaliknya.
05:15Di lingkungan kerja, yang bersangkutan dipersepsikan oleh atasan sebagai staff yang sangat bisa diandalkan.
05:20Dipersepsikan oleh rekan kerja sebagai kolega juga yang sangat positif.
05:26Bertanggung jawab dan juga tempat bertanya,
05:30dan juga memberikan motivasi kepada rekan kerja atau kemudian kepada juniornya.
05:37Mungkin seperti itu.
05:37Artinya kita lihat di sini, tentu tidak bisa hanya ada satu faktor saja.
05:56Jadi berbagai faktor, kemudian berkontribusi terhadap suatu tindakan,
06:02seperti itu, yang dapat disampaikan.
06:04Kemudian dari sudah berapa lama konsumsi parasitamol?
06:16Baik, baik menjawab pertanyaan terkait dengan apakah ada korelasi
06:25antara kloropeneramin atau CTM dan parasitamol dengan penyebab kematian korban.
06:33Karena ini ranah keilmunya sudah mengarah ke farmakologi dan kedokteran forensik,
06:38maka dokter juga yang akan menjawabnya.
06:40Baik, dapat kami jelaskan terkait dengan penggunaan parasitamol dan juga CTM tadi,
06:54itu waktunya kapan gitu ya?
06:56Untuk waktu yang masih dapat terdireksi dalam tubuh untuk parasitamol,
07:02itu karena waktu paruh dari obat parasitamol itu sekitar 2-4 jam,
07:07maka obat itu akan habis seluruhnya, tidak dapat terdeteksi lagi dalam tubuh,
07:12itu 4 hingga 8 jam.
07:15Selanjutnya, untuk obat CTM itu waktu paruh dalam tubuh itu 12 hingga 15 jam.
07:23Maka apabila masih terdeteksi, itu bisa sampai 24 hingga 30 jam.
07:29Itu untuk riwayat mengkonsumsinya,
07:32itu sehingga masih didapatkan oleh lapor adanya pesat tersebut.
07:39Seperti itu.
07:39Ya, untuk riwayat penyakit almarhum,
07:58itu yang kami dapatkan infonya dari penyelidik terkait dengan penyakit ginjal.
08:04Seperti itu.
08:05Jadinya apakah ada hubungan atau tidaknya mungkin dari penyelidik yang dapat menginfokan
08:11hasil dari pemeriksaan terhadap dokternya.
08:14Terima kasih.
08:16Baik, Mas.
08:17Mbak Dayah, bertiga.
08:21Apa yang luka-luka tadi?
08:25Ya, baik terkait dengan luka memar,
08:30izin saya jelaskan terlebih dahulu perbedaan lebam dan memar
08:35di kedokteran forensik bahwa lebam tersebut terjadi pada saat seseorang telah meninggal.
08:42Jadi saya ulangi bahwa yang saya sebutkan adanya memar-memar tersebut pada kelopak atas mata kiri,
08:50ada pada bibir bawah bagian dalam, lengan atas kanan, dan juga lengan bawah kanan.
08:56Seperti itu.
08:57Untuk apakah itu dilakukan secara self-harm,
09:02itu berdasarkan hasil gelar,
09:05perkara kemarin diinformasikan oleh penyidik bahwa
09:08adanya pada saat di Kemenlu,
09:12itu di rooftopnya di lantai 12,
09:16ada kegiatan untuk memanjat tembok.
09:21Nah, itu yang dapat menyebabkan adanya memar pada lengan atas kanan.
09:29Seperti tersebut.
09:32Baik, untuk perkiraan waktu kematian,
09:35almarhum 2 hingga 8 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar.
09:41Saya ulangi,
09:43untuk perkiraan waktu kematian almarhum 2 hingga 8 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar.
09:48Di mana pemeriksaan luar kita lakukan pada tanggal 8 Juli 2025,
09:52pukul 13.55 waktu Indonesia Barat.
09:56Terima kasih.
09:58Baik.
10:00Baik, terima kasih.
10:01Silakan, sebelah kiri lagi ya.
10:03Silakan.
10:07Terima kasih, selamat sore Pak Jirun juga, Bapak-Bapak sekalian.
10:10Bapak mungkin bisa dijelaskan untuk arah lilitan lakban itu,
10:15apakah searah dengan jarum jam atau malah sebaliknya.
10:19Kemudian yang kedua, apakah ditemukan riwayat pencarian korban dalam browsing HP-nya,
10:25apa upaya mengakhiri hidup dengan cara melilitkan lakban di kepala.
10:30Terima kasih, Pak.
10:34Baik, yang kedua.
10:36Ya, silakan, Mbak.
10:38Ntar ya, biar sisi-sisi ini habis.

Dianjurkan