Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 2 days ago
Polisi Hanya Temukan Sidik Jari Arya Daru pada Lakban
Transcript
00:00Polda Metro Jaya menyimpulkan kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan terjadi akibat mati lemas karena gangguan pernafasan atas dan tanpa keterlibatan orang lain.
00:19Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Polwira Satya dalam konversi persi di Mapolda Metro Jaya Jakarta selasa 29 Juli menyatakan tidak ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
00:34Hasil autopsi menunjukkan adanya sejumlah luka lecet dan memar di wajah, leher, serta tangan namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan kematian.
00:45Pusat Identifikasi Bareskrim Pori menyatakan lakban yang menutupi kepala hanya mengandung sidik jari Arya.
00:52Dan menurut Direktur Umum Polda, lakban tersebut adalah milik Arya yang dibeli bersama istrinya pada akhir bulan Juni 2025 di Yogyakarta.
01:02Lebih lanjut, tim puslafor juga tidak menemukan adanya DNA orang lain pada barang bukti dan tempat kejadian.
01:09Dalam tubuh korban pun tidak ditemukan senyawa toksin, hanya saja ditemukan kandungan paracetamol dan kloropin niramin.
01:17Kami akan menyimpulkan hasil daripada penyelidikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana.
01:42Tidak ditemukan adanya sat yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen.
01:48Tidak ditemukan adanya penyakit atau punsat yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen pada organ ataupun jaringan tubuh almarhum.
02:00Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas.
02:09Rekaman CCTV dari 20 titik tidak menunjukkan adanya tindak kekerasan dan kondisi pintu kamar Arya terkunci dari dalam.
02:16Sebelumnya, jenazah ADP ditemukan pada selasa 8 Juli pukul 8 lebih 10 WIB di kamar 105 pada sebuah guest house di kawasan gondang dia dalam
02:29dengan posisi terlentang di atas kasur dengan kepala tertutup plastik dan terlilit lakban kuning.
02:35Dari Jakarta, Putri Hanifa, Pradana Putra Tampi, Kantor Berita Antara, Mewartakan.
02:46Terima kasih telah menonton!

Recommended