- kemarin dulu
Cerita fiksi kerajaan kertanegara yang banyak terdpaat kejahatan
Kategori
🎥
Film pendekTranskrip
00:00:00Nyonya Aruna dari keluarga Kartanegara, bijaksana, rajin, lembut, dan penuh kehormatan.
00:00:04Dengan ini dianugerahi gelar Nyonya Agung, Tita Kaisa.
00:00:08Terima kasih atas anugerah baljirnya.
00:00:17Ada pembunuhan! Ada pembunuhan!
00:00:20Ada pembunuhan! Pembunuhan! Pembunuhan! Pembunuhan!
00:00:30Adikku, kenapa?
00:00:36Jangan mencari aku, Adik!
00:00:37Kamu nggak pantas. Kita sama-sama putri keluarga Wibisono.
00:00:40Kenapa hidupmu jauh lebih baik dari adikku?
00:00:41Pandai tiga tahun lalu yang menangkap bola selam adalah Aditya Kartanegara.
00:00:50Apa yang kamu mau dapatkan hanyalah ilusis mata.
00:00:53Kalau aku bisa mengulang waktu, aku rela kehilangan segalanya.
00:01:00Pak, aku sudah menyebarkan berita bahwa keluarga Wibisono akan memilih menantu.
00:01:19Para bangsawan dari berbagai tempat berebut kesempatan untuk menangkap bola selam.
00:01:23Putri keluarga Wibisono harus menikah dengan bangsawan atau seorang pejabat tinggi.
00:01:27Saat kalian melempar bola selam, perhatikan baik-baik.
00:01:29Siapa yang mendapat suami terbaik, dialah kebanggaan keluarga.
00:01:31Apa aku kembali ke tiga tahun lalu yang hari pemilihan suami dengan bola selam?
00:01:36Nona Aruna, sekarang harus melempar bola selam.
00:01:41Kakak, bagaimana kalau aku duluan?
00:01:45Di kehidupan sebelumnya, Nadia Wibisono terus memaksaku untuk melempar lebih dulu.
00:01:49Tapi sekarang, sepertinya Nadia Wibisono juga berinkarnasi.
00:01:57Nona Nadia!
00:01:58Berikan padaku!
00:01:59Berikan padaku!
00:02:00Tangan Nadia!
00:02:00Ayo berikan padaku!
00:02:02Di kehidupan ini, yang akan menikah dengan Nadia Kartanegara hanyalah aku!
00:02:05Ya, ya, ya!
00:02:06Sini!
00:02:06Oh, ya!
00:02:11Itu dia, Tuhan muda kedua keluarga Kartanegara, Aditya Kartanegara!
00:02:14Keluarga Kartanegara itu adalah kerabat jauh kerajaan.
00:02:16Kalau begitu, keluarga kita juga jadi kerabat dari kerajaan.
00:02:20Di kehidupan ini, akhirnya aku mengubah takdir.
00:02:22Tiga tahun lagi, Aditya Kartanegara akan naik pangkat.
00:02:24Dan aku akan jadi nyonya agung!
00:02:27Nadia Wibisono, kamu berusaha keras.
00:02:31Padahal, kamu justru masuk ke dalam sarang serigala keluarga Kartanegara.
00:02:36Bagus, bagus! Nadia, kamu benar-benar membanggakan keluarga kita!
00:02:38Ayah, nggak usah memuji.
00:02:40Aku hanya ingin memuliakan keluarga kita.
00:02:41Nanti aku jadi nyonya Kartanegara, pasti akan menjaga sikap dan perkataanku.
00:02:45Serta menjaga kehormatan keluarga.
00:02:47Kakak, iya kan?
00:02:50Kamu memang beruntung.
00:02:51Sebagai kakak, pasti aku bahagia.
00:02:53Aruna Wibisono, keberuntungan yang sebelumnya milikmu sekarang jadi milikku.
00:02:57Di kehidupan ini, aku nggak akan biarkan kamu mengungguliku lagi.
00:03:03Itu dia...
00:03:04Dia...
00:03:06Yang Mulia!
00:03:07Yang Mulia!
00:03:09Tuhan, Tuhan menyamar begini dan keluar dari istana kalau nanti Ibu Suri tahu...
00:03:12Ibu terus mendesaku memilih selir.
00:03:14Aku keluar istana untuk menghindarinya.
00:03:16Sekalian, memanfaatkan waktu ini untuk merasakan hidup sebagai rakyat biasa.
00:03:19Ayo cepat, keluarga Wibisono sedang memperboleh sulam dan mencari menantu lelaki-laki.
00:03:22Ayo, kita lihat.
00:03:23Baik.
00:03:23Di kehidupan sebelumnya, pengemis merebut bola sulamku membuatku harus melarikan diri dan mengalami banyak penderitaan.
00:03:29Kali ini, kamu juga harus merasakan bagaimana rasanya dibuang oleh keluarganya sendiri.
00:03:33Pak, keluarga Wibisono sudah menjalin hubungan dengan keluarga karta negara.
00:03:37Aruna, nanti saat kamu memilih suami, jangan sampai kalah dari adikmu, ya?
00:03:41Ibu, jangan bilang gitu, ya?
00:03:43Kakak selalu beruntung.
00:03:45Mana mungkin dia mempermalukan ayah?
00:03:46Menurutku, sebentar lagi, kakak pasti akan memilih suami yang terbaik.
00:03:53Intrik dan tipu muslihat, harta dan kekuasaan, semuanya hanyalah Fata Morgana.
00:03:58Di kehidupan ini, aku hanya ingin menemukan pasangan sejati dan hidup tenang selamanya.
00:04:06Pinggir, pinggir, untuk bola!
00:04:08Belaku, ya!
00:04:09Ya, ya, dapat.
00:04:10Bisa, pengemis sih, yang dapat.
00:04:12Mana mungkin dia?
00:04:14Itu si pengemis yang ditolak oleh Nadia Wibisono di kehidupan sebelumnya.
00:04:18Bagaimana mungkin bola sulam malah jatuh ke tangan seorang pengemis?
00:04:22Kakak, kenapa kali ini siang sekali?
00:04:25Dari sekian banyak pria, kenapa memilih seorang pengemis?
00:04:27Bukankah itu akan mempermalukan ayah?
00:04:29Dasar kamu!
00:04:31Di bawah ada sekian banyak orang, bagaimana mungkin dapat seorang pengemis?
00:04:34Kamu sengaja mempermalukan keluarga kita!
00:04:36Ya, sudahlah.
00:04:37Kakak jangan terlalu bersedih.
00:04:38Walaupun dia hanya seorang pengemis,
00:04:40tapi lihatlah, setidaknya wajahnya masih lumayan.
00:04:43Tapi sayangnya kakak harus menderita,
00:04:44dan kecil kakak hidup dalam kemewahan,
00:04:46sekarang harus menikahi pengemis.
00:04:47Mulai sekarang harus bekerja sendiri untuk mencari nafkah.
00:04:49Ini akan jadi tontonan seru.
00:04:51Sebagai nona besar keluarga Wibisono,
00:04:52dia serius mau menikah dengan pengemis?
00:04:54Semua orang sudah melihatnya.
00:04:54Kalau dia menolak, keluarga Wibisono akan dianggap-anggap menepati janji.
00:04:57Siapa lagi yang mau berhubungan dengan keluarga Wibisono nanti?
00:05:01Eh, tangkap dia!
00:05:02Jangan biarkan dia kabur!
00:05:03Tuhan, bagaimana mungkin bola sulam ini ada di tanganmu?
00:05:06Bagaimana sekarang?
00:05:07Cepat buang saja!
00:05:08Pakaianku kan kumal.
00:05:10Dia pasti nggak mau menikah denganku.
00:05:13Kakak, kenapa kamu lari?
00:05:15Bukan deh bola sulam itu kamu yang lempar sendiri.
00:05:16Nggak ada yang memaksamu, kan?
00:05:18Dasar kamu!
00:05:19Lihat siapa yang kamu pilih!
00:05:21Kalau dia benar-benar jadi menantu keluarga Wibisono,
00:05:23kamu akan menjatuhkan martabat keluarga kita.
00:05:26Dulu di keluarga Kartanegara,
00:05:28aku seperti hidup di neraka.
00:05:29Bahkan jadi bidak agar keluarga Wibisono bisa memanfaatkan kekuasaan.
00:05:32Kalau dipikir-pikir lagi,
00:05:33lebih baik aku menikah dengan pengemis dan hidup tenang.
00:05:35Menurut aturan,
00:05:36bola sulam hanya bisa dilempar sekali.
00:05:38Walaupun kamu nggak ingin menikah, itu...
00:05:40Aku bersedia menikah dengannya.
00:05:45Ah?
00:05:48Nama aku Arunawi Bisono.
00:05:50Siapa namamu?
00:05:52Namaku Sa...
00:05:54Wira Santoso.
00:05:57Hari ini dengan saksi-saksi yang hadir,
00:06:01aku, Arunawi Bisono,
00:06:02akan menikah dengan Wira Santoso.
00:06:05Wah, kenapa ini saya akan menikahkan?
00:06:07Iya, bagaimana ini?
00:06:09Apa kamu benar-benar mau menikah denganku?
00:06:12Tentu saja.
00:06:13Bola sulam sudah di tanganmu.
00:06:15Jadi,
00:06:15kamu nggak mau.
00:06:17Bukan begitu.
00:06:19Hanya saja sekarang aku nggak punya apa-apa.
00:06:20Kalau kamu menikah denganku,
00:06:21hidupmu akan penuh ketidakpastian,
00:06:22bahkan mungkin akan kelaparan.
00:06:23Apa kamu serius mau?
00:06:25Kita berdua punya tangan dan kaki.
00:06:27Apapun yang kita mau,
00:06:28kita bisa usaha sendiri.
00:06:29Kalau kita rajin kerja nanti,
00:06:31dan temukan pekerjaan bagus,
00:06:32hidup kita bisa berkecukupan.
00:06:34Aku belum pernah bertemu orang yang muda puas seperti ini.
00:06:36Cuma seorang pengemis kotor.
00:06:38Masa kamu menganggapnya berharga?
00:06:40Yuni,
00:06:41kamu sudah pikirkan baik-baik?
00:06:42Menikah dengan seorang pengemis,
00:06:44itu berarti menghancurkan kehidupan masa depanmu.
00:06:45Masa depan nggak dibangun dengan status,
00:06:47tapi dengan karakter dan moralitas.
00:06:49Wira Santoso hanya berpakaian sederhana.
00:06:52Tapi dia tampak ramah,
00:06:53perilakunya sopan.
00:06:54Dia bisa jadi pasangan yang baik.
00:06:56Kamu!
00:06:56Aturan undian bola sulam sudah ditetapkan.
00:06:58Pak Wibisono nggak bisa membatalkannya sekarang.
00:07:00Iya.
00:07:01Kalau nggak setuju,
00:07:02itu akan merusak aturan kita.
00:07:03Maka merusak reputasi keluarga Wibisono.
00:07:04Nana besar Wibisono.
00:07:05Harus menikah walaupun dia mau.
00:07:06Ya!
00:07:06Menikah!
00:07:07Menikah!
00:07:08Menikah!
00:07:08Kalau kamu sudah memutuskan untuk menikah,
00:07:10jangan salahkan keluarga Wibisono nanti.
00:07:12Kehormatan keluarga Wibisono ke depannya,
00:07:13nggak ada hubungannya denganmu.
00:07:15Aku paham.
00:07:16Acara undian hari ini sudah selesai.
00:07:18Semuanya silakan pulang.
00:07:19Kakak,
00:07:23jangan salahkan aku yang nggak memperingatkanmu.
00:07:25Menikah dengan seorang pengemis,
00:07:27seumur hidupmu akan selalu aku rendahkan.
00:07:30Pikirkan saja dirimu sendiri.
00:07:32Kehidupan di keluarga Kartanegara
00:07:34nggak sesenang yang kamu bayangkan.
00:07:36Kamu...
00:07:44Tiga hari lagi ingat datang ke keluarga Wibisono untuk melamar.
00:07:48Pulang ke istana juga dipaksa memilih istri.
00:07:51Kalau...
00:07:52Baik,
00:07:53aku pasti akan datang.
00:07:57Hari ini,
00:07:58nona kedua dari keluarga Wibisono akan menikah.
00:08:01Mahar,
00:08:01pasangan penjepit rambut burung mewah.
00:08:0420 kain sutra.
00:08:06Tiga surat kepemilikan toko kain sutra.
00:08:08Mahar dari nona kedua keluarga Wibisono sangat bernilai tinggi.
00:08:11Tapi nona sulung keluarga Wibisono nggak punya apa-apa.
00:08:12Mereka berdua putri keluarga Wibisono,
00:08:14tapi perbedaannya terlalu mencolok.
00:08:16Kakak mau menikah dengan pengemis.
00:08:18Sepertinya akan banting tulang seumur hidup.
00:08:19Entah apa kamu akan terbiasa.
00:08:28Pengantin,
00:08:28pengantin pria datang.
00:08:31Wah,
00:08:32emang dia adalah tuan muda kedua keluarga Kartanegara.
00:08:34Hanya menikah saja,
00:08:35sudah begitu beriah.
00:08:35Tentu saja keluarga Kartanegara sangat berkuasa.
00:08:38Nona Nadia menikah dengannya pasti hidupnya akan penuh kemewahan.
00:08:40Berbeda sekali dengan nona Aruna yang menikahi seorang pengemis.
00:08:42Nanti hidupnya pasti menderita.
00:08:45Salam hormat untuk ayah dan ibu mertua.
00:08:47Nggak perlu,
00:08:48nggak perlu.
00:08:49Tuan,
00:08:49acara penyambutan hari ini benar-benar pesta besar di kota Lumira.
00:08:52Putriku Nadia bisa mendapatkan perhatian Anda.
00:08:54Ini juga merupakan kehormatan bagi keluarga Wibisono.
00:08:56Kakak,
00:09:01pesta Hoki sudah hampir mulai.
00:09:02Kenapa suamimu belum datang menjemputmu?
00:09:04Jangan-jangan dia nggak datang.
00:09:12Salam hormat kepada ayah mertua.
00:09:14Sayang.
00:09:23Sayang.
00:09:24Apa dia mau mengemis atau mau menikah?
00:09:26Berani datang dengan pakaian compang campi begini?
00:09:27Kalau dibandingkan dengan Tuan Kartanegara,
00:09:29perbedaan mereka seperti langit dan bumi.
00:09:32Pakaian apa itu?
00:09:33Di depan banyak begitu pejabat tinggi.
00:09:35Benar-benar memalukanku.
00:09:37Hari ini adalah hari pernikahan.
00:09:39Kamu cuma dengan pakaian seperti ini,
00:09:40bukankah terlalu sederhana?
00:09:42Kakak,
00:09:43nggak malu.
00:09:44Pernikahan itu hanya sekali seumur hidup.
00:09:45Yang penting adalah ketulusan hati,
00:09:46bukan penampilan.
00:09:47Orang yang aku sudah pilih,
00:09:48nggak akan terpengaruh oleh perkataan orang lain.
00:09:51Apa kamu masih belum merasa malu?
00:09:54Pak,
00:09:55jangan marah.
00:09:56Hari ini sejak Aruna keluar dari rumah,
00:09:58maka hubungan dengan keluarga Wibisono berakhir.
00:10:00Pesta Hoki telah tiba.
00:10:01Pengantin perempuan silahkan naik kereta.
00:10:09Ini adalah Kai.
00:10:10Selamat ya, Pak Wibisono.
00:10:14Menang tuh Anda benar-benar orang yang luar biasa.
00:10:17Terima kasih, terima kasih.
00:10:19Pak Wakil Menteri, silakan masuk.
00:10:21Silakan, silakan.
00:10:23Apa kamu ke sini cuma jalan kaki?
00:10:27Hari pernikahan yang begitu penting,
00:10:28kamu membuat pengantin perempuan berjalan ke rumah suami.
00:10:31Belum pernah dengar sebelumnya.
00:10:32Memang benar.
00:10:33Nggak seperti suamiku.
00:10:37Sayang,
00:10:38sekarang aku akan membawamu pulang.
00:10:40Sujud pertama kepada langit dan bumi.
00:10:58Ini tempat tinggal yang kamu siapkan untukku.
00:11:00Sujud kedua kepada orang tua.
00:11:05Tempat ini sangat jelek.
00:11:06Bahkan nggak bisa ditinggali.
00:11:07Aku hanya takut Anda ketahuan.
00:11:08Pasangan pengantin saling hormat.
00:11:17Upacara selesai.
00:11:20Sayang, maafkan aku.
00:11:22Tinggal di tempat kotor seperti ini bersamaku.
00:11:24Jangan begitu.
00:11:25Aku merasa tempat ini cukup luas.
00:11:28Setidaknya ada tempat untuk berlindung dari hujan dan angin.
00:11:31Kalau kita rajin membersihkan tempat ini,
00:11:34nanti sini akan lebih nyaman untuk dihuni.
00:11:36Sekarang aku nggak punya barang yang berharga.
00:11:39Giyok ini yang ayahku berikan padaku.
00:11:42Aku selalu memakainya.
00:11:44Sekarang,
00:11:45aku memberikannya padamu.
00:11:49Barang yang begitu penting,
00:11:52kamu langsung memberikannya padaku.
00:11:55Jangan khawatir.
00:11:56Aku pasti akan simpan ini dengan baik.
00:11:58Sudah bangun.
00:12:19Sarapan sudah siap.
00:12:20Ayo makanlah.
00:12:20Eh?
00:12:24Mau kemana kamu?
00:12:26Hari ini adalah hari pengantin kembali ke rumah orang tua.
00:12:28Aku masih selesaikan sedikit lagi jimat yang aku sulam untuk ayah dan ibu.
00:12:30Aku harus membeli jarum dan benang untuk menyelesaikannya sebelum kembali ke rumah.
00:12:33Baiklah.
00:12:33Aku akan menemanimu.
00:12:35Ayo.
00:12:36Salam sejahtera, Yang Mulia.
00:12:45Salam hormat yang buku.
00:12:46Siapa mereka?
00:12:51Situasi dalam istana terlalu rumit.
00:12:52Tunggu sampai semuanya beres.
00:12:53Baru beritahu Aruna identitas asaliku.
00:12:54Mereka
00:12:55Mereka datang untuk mencari Budi.
00:13:02Iya, benar-benar.
00:13:04Dulu aku pernah bekerja di istana.
00:13:05Kami semua adalah kenalan lama.
00:13:08Aruna,
00:13:09aku akan membantu Budi menyambut kamu dulu.
00:13:11Bisakah kamu pergi membeli benang dan jarum sendiri?
00:13:14Baiklah.
00:13:15Katakanlah, apa yang terjadi?
00:13:26Karena kelakuan Anda, pikiran Ibu Suri jadi terguncang.
00:13:28Tiba-tiba beliau pingsan.
00:13:29Apa?
00:13:29Budi, kamu tetap di sini dan lindungi Aruna.
00:13:31Kembali ke istana.
00:13:32Iya.
00:13:33Atur beberapa orang pilih hadiah-hadiah berharga.
00:13:35Kirim ke keluarga Webisona di pinggiran barat.
00:13:37Katakan itu hadiah dari Aruna untuk keluarganya.
00:13:38Iya.
00:13:39Ayo.
00:13:40Ayah?
00:13:40Ibu?
00:13:41Aku sudah pulang.
00:13:44Ayah?
00:13:45Kenapa kakak pulang sendirian?
00:13:50Hari ini adalah hari kunjungan pertama setelah menikah.
00:13:53Kenapa kakak pulang sendirian?
00:13:54Apa takut suami pengemis kakak mempermalukanmu?
00:13:57Makanya kakak gak membawanya pulang bersamamu.
00:13:59Suamiku sebenarnya mau ikut.
00:14:00Hanya saja mendadak ada urusan.
00:14:02Sejak menikah dengan pengemis,
00:14:03Nona Aruna pasti banyak menderita.
00:14:04Tubuhnya bahkan terlihat jauh lebih kurus.
00:14:06Terlihatannya banyak pikirannya.
00:14:07Andai saja kamu gak menikah dengan pengemis dekil itu,
00:14:11mungkin aku masih menjadikanmu selir.
00:14:13Kamu pun gak akan tertimpa keadaan seperti ini.
00:14:15Kalian gak perlu khawatir.
00:14:16Aku hidup dengan sangat baik.
00:14:17Tapi justru kamu, Nadia.
00:14:18Sudah beberapa hari gak melihat suamimu.
00:14:21Iya kan?
00:14:21Kamu!
00:14:23Dasar di tiang kata negara brengsek.
00:14:24Di malam pengantin baru malah pergi minum dengan wanita lain.
00:14:26Semua orang tahu skandal ini.
00:14:27Aku benar-benar kehilangan muka.
00:14:28Nadia!
00:14:33Ayah, ibu.
00:14:35Salam hormat, ayah.
00:14:36Salam hormat, ibu.
00:14:38Berani-beraninya kamu cuma pulang sendiri.
00:14:40Suamimu itu sebenarnya sedang sibuk apa sih?
00:14:42Hari sepenting ini dia bahkan gak menemanimu pulang.
00:14:45Ibu, jangan begitu.
00:14:47Pengemis busuk itu pasti sedang mengemis di jalan sekarang.
00:14:50Bagaimana bisa dibandingkan dengan suamiku?
00:14:53Ayah, aku sudah membawah sedikit hadiah untuk kalian.
00:14:56Oh, ahaha.
00:15:00Suami Nadia memang sangat baik.
00:15:03Anda bisa jadi menantu kita adalah berkah besar bagi Nadia.
00:15:06Dia sangat beruntung.
00:15:07Gak seperti seseorang di sini.
00:15:10Yang menikah dengan seorang pengemis.
00:15:12Keluarga kita sudah membesarkanmu bertahun-tahun.
00:15:14Tapi kamu benar-benar pulang dengan tangan kosong?
00:15:17Iya, kakak.
00:15:19Ini hadiah kunjunganku.
00:15:21Masa kamu sampai sebegitu miskit sampai hadiah pun gak bisa kamu siapkan?
00:15:26Ayah, ibu, ini jimat yang aku selam sendiri
00:15:33Semoga ayah dan ibu selalu sehat dan bahagia
00:15:36Pergi
00:15:39Benar-benar gak tahu mak lu
00:15:42Kakak, ini hadiah yang kakak bawa, apa-apaan ini?
00:15:44Cuma selamar kain jelek dengan sulam murahan
00:15:46Kakak masih berani memberikannya, membalokan sekali
00:15:48Memang pantas, seorang wanita yang menikah dengan pengemis
00:15:51Hadiahnya pun sepadan dengan statusnya
00:15:52Sudah, sudah, dia sudah menikah dengan pengemis
00:15:56Mana mungkin dia bisa membawa sesuatu yang berharga
00:15:58Tuan, nyonya, utusan dari istana datang membawa hadiah
00:16:05Katanya hadiah itu adalah hadiah kunjungan dari Nona Aruna
00:16:07Pak Wibisono, putri sulung anda sebenarnya telah menjalin hubungan dengan baksawan mana ya?
00:16:13Sampai-sampai orang istana menugaskanku untuk mengantarkan hadiah secara langsung
00:16:16Kehormatan anda sungguh luar biasa
00:16:17Hadiah dari istana? Itu pasti hadiah dari kaisar
00:16:20Bahkan kepala kasin istana turun tangan langsung mengurusnya
00:16:22Katanya, ini untuk...
00:16:25Nona besar dari keluarga Wibisono
00:16:28Pak Rizky, anda pasti salah dengar
00:16:32Seluruh kota Lumira tahu bahwa Aruna menikah dengan seorang pengemis
00:16:35Bagaimana mungkin dia bisa berhubungan dengan orang-orang istana?
00:16:39Hadiah tersebut pasti dikirim sebagai penghormatan kepada Tuan Muda Kartanegara
00:16:43Benar, di dunia ini siapa yang gak mau menjalin hubungan baik dengan keluarga Kartanegara?
00:16:50Bahkan orang istana pun ikut turun tangan
00:16:52Ayah mertua, silakan terima
00:16:54Nadia sungguh menikah dengan suami yang hebat
00:16:58Lihat saja kemegahan kunjungan ini, begitu banyak hadiah mewah
00:17:01Aduh, keluarga Wibisono benar-benar menaikkan derajatnya
00:17:04Nadia sudah disampaikan, saya pamit dulu
00:17:07Hati-hati jalan ya
00:17:09Kakak, suamiku sudah menyiapkan dua kali hadiah kunjungan
00:17:15Melihat semua ini, apakah kamu gak merasa malu?
00:17:18Jumlah hadiah bukanlah ukuran, yang terpenting adalah ketulusan
00:17:20Aku gak merasa ada yang salah
00:17:22Aku sudah mendidikmu dengan siusapaya, tapi apa hasilnya?
00:17:25Menikah dengan pengemis, dan sekarang kamu pulang dengan barang rongsokan untuk mempermalukanku
00:17:28Keluarga Wibisono gak butuh putri seperti kamu
00:17:30Hanya karena aku menikah dengan Wirasan Toso, kalian sampai hati menghinaku seperti ini
00:17:35Nadia menikah demi kehormatan keluarga Wibisono
00:17:37Gak seperti kamu yang menikah dengan pengemis, mempermalukan kehormatan keluarga kita
00:17:40Kehormatan?
00:17:43Itu hanya karena Nadia Wibisono menikah dengan pria kaya
00:17:45Lalu ayah begitu memanjakannya
00:17:47Dasar kamu, berani sekali bicara seperti itu
00:17:50Siapa yang mengajarimu?
00:17:51Apa aku salah?
00:17:53Di mata ayah, putri hanyalah bidak untuk mendapatkan kekuasaan
00:17:57Kamu semakin kurang ajar, berani-beraninya kamu
00:18:00Berbicara begitu pada ayahmu
00:18:02Giyok Naga
00:18:06Benar-benar kurang ajar
00:18:09Aduh, aku harus memberitahu Baginda
00:18:11Kembalikan itu
00:18:14Wah, Giyok ini terlihat sangat bagus
00:18:17Jangan-jangan ini hasil curianmu, kak
00:18:19Itu adalah Giyok yang diberikan Raka pada aku, cepat kembalikan
00:18:22Si pengemis busuk
00:18:25Gak mungkin dia punya Giyok sebagus ini
00:18:27Pasti dia mencurinya dari seseorang
00:18:29Kalian gak bisa menuduh tanpa bukti
00:18:31Raka memang bukan dari keluarga terpandang
00:18:33Gak seperti kalian yang terlahir kaya
00:18:34Hanya kalian saja yang boleh punya Giyok
00:18:35Jadi kenapa dia gak boleh?
00:18:36Giyok memberian seorang pengemis
00:18:38Kamu benar-benar menganggapnya sebagai harta berharga
00:18:39Bodoh
00:18:40Baiklah, kalau kamu ingin Giyok ini kembali
00:18:42Tentu boleh
00:18:43Tapi dengan satu syarat
00:18:44Kamu harus memutus semua hubungan dengan keluarga Wivisono
00:18:46Kamu
00:18:46Ayah
00:18:49Apa ayah mau membiarkan Nadia bertindak sewenang-wenang seperti ini?
00:18:53Aku kan juga putri kandungmu
00:18:55Kamu memilih menikah dengan pengemis
00:18:57Dan itu mempermalukan keluarga kita
00:18:58Kamu gak layak jadi putriku
00:19:00Mulai hari ini
00:19:01Aku hanya mengakui Nadia sebagai putriku
00:19:03Aku hanya ingin hidup dengan seseorang yang tulus padaku
00:19:12Walaupun hidup sederhana
00:19:14Itu lebih baik daripada terus-menerus dihina di keluarga Wivisono
00:19:17Kalau begitu
00:19:19Aku, Aruna, memutus semua hubungan dengan keluarga Wivisono
00:19:30Gak ada hubungan lagi
00:19:33Kamu benar-benar meninggalkan keluarga kita
00:19:43Cuma demi seorang pengemis
00:19:44Untungnya kami juga gak berharap banyak padamu
00:19:46Bukankah itu yang juga ayah mau?
00:19:52Kalau begitu aku gak perlu bertahan di sini
00:19:53Tunggu dulu
00:19:56Kakak mau pergi sekarang
00:19:58Terlambat
00:19:59Ayo, bawa barang api dari dapur
00:20:02Dan taburkan di lantai sini
00:20:04Apa ingin kamu lakukan?
00:20:07Yang mulia, permasyuri disiksa oleh keluarga Wivisono
00:20:09Tubuh dan nyawa ini berasal dari orang tua
00:20:17Kalau ingin memutus hubungan
00:20:19Setidaknya harus membayar budi orang tua dulu
00:20:21Benar sekali
00:20:23Melihat keadaanmu sekarang
00:20:24Memintamu memberikan sesuatu yang berharga mungkin terlalu susah baginya
00:20:27Kalau begitu, kamu harus berjalan tanpa alas kaki melewati barang api ini
00:20:31Bara ini begitu panas
00:20:34Kalau aku berjalan melewatinya, aku pasti mati
00:20:36Aku gak mau
00:20:37Kakak sepertinya gak mau Giyok ini lagi
00:20:43Jangan lempar
00:20:45Raka, dia satu-satunya orang yang tulus menyayangiku
00:20:49Giyok ini adalah warisan dari orang tuanya
00:20:52Baik, aku gak akan izinkan cintanya dihina seperti ini
00:20:54Aku akan jalan
00:20:56Demi seorang pengemis busuk, kamu rela lakukan hal ini
00:21:15Benar-benar sudah gila
00:21:17Hanya demi segiok pusat
00:21:19Nona yang biasa hidup dalam kemewahan
00:21:21Rela berjalan di atas barang
00:21:23Gak heran, dia cukup bodoh, jatuh cinta pada pengemis
00:21:25Bagaimanapun, dia cuma seorang pengemis
00:21:27Dia gak punya harta apapun berharga
00:21:28Giyok ini pasti satu-satunya barang berharganya
00:21:31Pantuk saja, Kakak sangat menjaganya
00:21:34Giyok ini diberikan oleh ayahku
00:21:37Aku selalu memakainya
00:21:39Sekarang, aku memberikannya padamu
00:21:43Aruna, tunggu aku
00:21:49Raka, jangan khawatir
00:21:53Aku pasti akan mengambil kembali Giyok itu
00:21:55Sekarang
00:22:04Tolong kembalikan Giyokku
00:22:07Mau ini?
00:22:11Merangkaklah ke sini dan ambillah
00:22:12Asalkan kamu bisa merangkak ke sini
00:22:14Giyok ini akan menjadi milikmu
00:22:16Giyok ini diberikan oleh ayahku
00:22:31Aku selalu memakainya
00:22:32Sekarang, aku memberikannya padamu
00:22:35Jangan khawatir
00:22:38Aku pasti akan simpan dengan baik
00:22:40Kamu begitu menghargai cinta dengan pengemis busuk itu
00:23:03Bagaimana kalau wajahmu rusak?
00:23:05Masihkan suami tersayangmu akan mencintaimu
00:23:07Kamu
00:23:08Kenapa menatapku seperti itu?
00:23:10Bukankah sudah aku bilang sejak awal?
00:23:12Menikah dengan seorang pengemis
00:23:13Hanya akan berakhir dengan dihina oleh semua orang
00:23:16Kamu sudah menyiksanku
00:23:18Apa kamu pikir akan berhasil?
00:23:22Aku akan pastikan sisa hidupmu
00:23:24Akan habiskan di tempat terhina
00:23:26Sementara aku akan jadi wanita paling mulia di dunia
00:23:29Yang mulia Kaisar datang!
00:23:42Siapa yang berani tindaskan istriku?
00:23:47Aruna, maaf
00:23:49Aku terlambat
00:23:50Nadia!
00:23:52Raka
00:23:53Aku gak kehilangan giyokmu
00:23:56Bukankah Kaisar?
00:24:02Kenapa malah dia?
00:24:03Pengemis ini?
00:24:03Kenapa bisa memakai pakaian sebewa itu?
00:24:05Dan orang-orang itu?
00:24:06Bukankah mereka pegawai istana?
00:24:07Kenapa mereka patuh pada seorang pengemis?
00:24:08Ibu, katanya adik pengemis busuk ini pernah bekerja di istana
00:24:11Mendapatkan pakaian seperti itu bukan hal yang aneh
00:24:13Jangan-jangan sih pengemis karena dihina saat pernikahannya dulu
00:24:15Jadi sekarang dia kembali untuk membalas dendap
00:24:17Hah, sungguh lelucot
00:24:18Cuma seorang pengemis berani membuat sandiwara di keluarga Wibisor
00:24:21Kakak, inikah suami yang kamu pilih?
00:24:23Bukan hanya pengecut
00:24:24Tapi juga begitu lancang mencuri barang-barang istana
00:24:26Kalau Kaisar tahu, apa kalian masih bisa hidup?
00:24:29Benar-benar, keras kepala
00:24:30Mau mati
00:24:31Kamu, apa yang kamu mau lakukan?
00:24:34Aruna, ayo pergi
00:24:35Aruna, Aruna, kamu gak apa-apa
00:24:38Siapa yang melakukannya?
00:24:46Raka
00:24:47Aku memangnya kenapa?
00:24:55Aku hanya ingin membantu kakak
00:24:56Tapi dia malah nekat berjalan di atas barah hanya demi jauh usang itu
00:24:59Entah bagaimana dengan isi otaknya
00:25:01Bodoh sekali
00:25:02Berhenti
00:25:02Kamu pikir kamu siapa?
00:25:04Berani bicara dengan sombong di hadapanku
00:25:06Aku menghina dia, memangnya kenapa?
00:25:07Kamu sudah menikah dengan lelaki gak berguna
00:25:09Aku ini nyonya dari keluarga kakak negara
00:25:11Kalian hanyalah sekumpulan semua
00:25:12Bahkan kalau aku membunuh kalian hari ini
00:25:14Kalian tetap harus berterima kasih padaku
00:25:16Aku ingin lihat sampai kapan kalian bisa bertahan
00:25:18Ayo
00:25:18Tangkap si pengemis dan Aruna
00:25:20Jangan
00:25:21Istriku
00:25:25Berani-beraninya kalian tega menghina dia
00:25:27Tangkap mereka
00:25:28Tangkap mereka
00:25:29Kalian saat ternyajar
00:25:32Aku adalah nyonya keluarga kakak negara
00:25:34Sayang, tolong
00:25:36Pengemis klotor
00:25:36Ayo
00:25:37Siapa yang bisa membunuhnya?
00:25:38Aku akan memberi dia sepuluh teh emas
00:25:40Dasar
00:25:43Tuan Aditya adalah kerabat kerajaan
00:25:45Kalau kamu berani menyakiti dia
00:25:46Akan melawan seluruh keluarga kakak negara
00:25:48Kerabat kerajaan
00:25:49Lalu kenapa?
00:25:50Siapapun yang menyakiti istriku
00:25:51Akan mati
00:25:52Mengemis kotor
00:25:57Cukup dengan akting
00:25:57Sebelum aku marah
00:25:58Lepaskan aku sekarang
00:25:59Aku akan memaafkan hidupku
00:26:01Kalian telah menyiksa Aruna
00:26:02Sangat keterlaluan
00:26:03Tekan wajah mereka
00:26:04Kedalam api
00:26:07Nadia
00:26:09Ayah
00:26:11Tolong
00:26:12Ayah
00:26:12Nanti orang depan teman hukum datang
00:26:14Mereka tidak akan membiarkan melolos
00:26:15Aku sudah bilang
00:26:17Kakakku adalah pejabat di istana
00:26:18Kamu telah menyinggukku hari ini
00:26:19Kamu kira kamu masih bisa hidup?
00:26:21Aku ingin melihat
00:26:21Siapa pejabat departemen hukum
00:26:23Yang izinkanmu bertindak
00:26:24Semana-mana seperti ini
00:26:25Lanjutkan
00:26:26Tolong
00:26:27Jangan
00:26:28Jangan
00:26:29Bajingan
00:26:30Kamu sudah bosan hidup
00:26:31Jangan seharat keluarga Wibisono
00:26:33Berhenti
00:26:34Kakak
00:26:36Kakak tolong
00:26:37Kamu
00:26:45Mau menyakiti adikku
00:26:47Pengawal rahasia dari istana
00:26:52Kenapa mereka disini?
00:26:53Itu aku
00:26:54Lalu apa masalahnya?
00:26:55Suara ini
00:26:56Apa?
00:26:58Yang mulia
00:26:59Yang mulia?
00:27:03Kaisar
00:27:04Mana mungkin pengemis bau ini?
00:27:06Kakak
00:27:06Jangan biarkan dirimu tertipu oleh pengemis bau ini
00:27:08Lihat pakaian yang dia pakai
00:27:09Semua itu dia curi dari istana
00:27:11Orang-orang ini semuanya dibayar mahal olehnya
00:27:12Benar sekali
00:27:13Anda baru saja menjabar
00:27:14Jadi salah paham seperti ini wajar saja
00:27:16Tapi dia memang hanya seorang pengemis bau
00:27:17Gak mungkin dia adalah seorang kaisar
00:27:18Ya benar juga
00:27:19Kaisar
00:27:19Mana mungkin ada di tempat ini?
00:27:21Dasar pembangkang
00:27:22Lihat suami macam apa yang kamu pilih
00:27:23Berani-beraninya kamu menyinggung
00:27:24Tuan muda kartu negara
00:27:25Aku ingin tahu bagaimana kamu
00:27:26Aku menyelesaikan masalah ini
00:27:26Tuan
00:27:27Anda harus membela kami
00:27:28Pengemis bau ini
00:27:29Dan juga Arunawi Wibisono
00:27:31Mereka ingin melawan
00:27:32Norma masyarakat
00:27:33Dan bahkan ingin membunuh
00:27:34Keluarga sedara kami
00:27:35Kurang ajar
00:27:36Dibaukan ke istana
00:27:37Mana bisa kalian bertindak
00:27:38Seenakin seperti ini
00:27:38Pengawal
00:27:39Takap mereka dan masukkan ke penjara
00:27:46Sejak kapan kepala hukum
00:27:47Diangkat jadi posisimu
00:27:48Kamu pengemis bau
00:27:49Mana mungkin kamu tahu
00:27:50Urusan pejabat pengadilan
00:27:51Kakaku
00:27:52Diangkat langsung oleh permaisuri agung
00:27:54Bagaimana sekarang
00:27:55Baru menyesal?
00:27:56Hah?
00:27:56Bahkan permaisuri agung bisa kalian tipu
00:27:58Warga kartan negara kali ya
00:28:00Benar-benar hebat sekali ya
00:28:01Permaisuri agung
00:28:04Anda harus membela aku
00:28:06Kaisar menikah di luar istana
00:28:07Dengan putri sulung keluarga Wibisono
00:28:08Apa?
00:28:09Demi wanita itu
00:28:09Kaisar bahkan marah padaku
00:28:10Kamu bilang Kaisar di luar sana
00:28:12Menikah dengan wanita lain
00:28:13Pengawal
00:28:14Siapkan tandu
00:28:15Pengacar
00:28:17Beralih kamu menghina permaisuri agung
00:28:19Apa kamu sudah bosan hidup?
00:28:20Tuhan Aditya Kartanegara
00:28:21Mohon kebijaksanaan Anda
00:28:22Keluarga Wibisono kami
00:28:23Sudah lama memutuskan hubungan
00:28:24Dengan Aruna Wibisono
00:28:25Setiap kata yang dia ucapkan
00:28:26Gak ada hubungannya dengan kami sedikit
00:28:27Benar Tuhan
00:28:28Keluarga Wibisono kami
00:28:29Selalu mematuhi aturan
00:28:30Gak pernah berani berbicara sembarangan
00:28:31Tentang keluarga kerajaan
00:28:32Tuhan mohon kebijaksanaan Anda
00:28:33Sebagai keluarga kerajaan
00:28:34Adalah kegiatan yang harus dihukumati
00:28:35Tuhan Anda gak boleh membiarkan mereka keluar
00:28:36Aruna Wibisono
00:28:37Suami tersayangmu
00:28:38Kini telah melakukan kejahatan besar
00:28:39Hari ini siapapun yang datang
00:28:40Dia akan bisa melindungi
00:28:42Aku gak bisa
00:28:42Aku gak bisa mendapatkan Wira dalam bahaya
00:28:44Tuhan mohon ampun
00:28:45Suamiku
00:28:45Dia gak sengaja menghina
00:28:46Dia
00:28:47Aruna
00:28:48Aruna
00:28:53Kita pergi sekarang
00:28:54Berani sekali
00:28:54Muka buria
00:28:55Hei
00:28:56Kalian
00:28:56Berikan mereka sekarang juga
00:28:57Siapapun yang berani menghalangi lagi
00:28:58Bunuh tanpa ampun
00:28:59Siap Tuhan
00:28:59Mau kabur
00:29:04Gak semudah itu
00:29:05Wira
00:29:09Raka
00:29:14Raka
00:29:14Nadia Wibisono
00:29:16Kenapa hatimu begitu jahat
00:29:17Raka gak pernah punya masalah denganmu
00:29:19Tapi kamu tegam melakukan ini
00:29:20Pengemis hina ini ternyata ingin merusak wajahku
00:29:22Tentu aku gak akan membiarkan kalian pergi begitu saja
00:29:24Raka
00:29:25Lihat itu
00:29:28Orangmu sekarang sudah gak bisa menyelamatkanmu
00:29:30Sudah bosan hidup ya
00:29:31Raka
00:29:32Sekarang ini
00:29:34Cepat pergi
00:29:34Cepat pergi
00:29:35Aruna
00:29:35Aku gak bisa
00:29:35Pergilah
00:29:36Apa dia mau kabur
00:29:37Nadia Wibisono
00:29:40Kenapa kamu gak mau membebaskanku
00:29:42Aku harus akui
00:29:45Nasib kakak memang bagus
00:29:47Menikah dengan pengemis
00:29:48Tapi tetap mendapatkan cinta yang tulus
00:29:49Tapi sayangnya
00:29:50Semakin begini
00:29:51Aku semakin gak akan membiarkan
00:29:52Memedapatkan apa yang kakak mau
00:29:53Kamu
00:29:54Nadia Wibisono
00:29:55Urusan antara kita berdua
00:29:56Jangan melibatkan orang lain
00:29:58Apapun yang kamu lakukan padaku
00:29:59Aku terima
00:29:59Aku minta
00:30:00Biarkan Raka pergi ya
00:30:02Aruna
00:30:03Gak usah banyak bicara dengannya
00:30:04Aku gak mau melibatkanmu
00:30:05Wah benar-benar menyentuh ya
00:30:07Walaupun dalam keadaan seperti ini
00:30:09Kakak masih punya waktu bermesraan dengan pengemis hina ini
00:30:11Melihat hubungan kalian begitu dekat
00:30:13Bagaimana kalau aku kirim kalian berdua pergi bersama-sama
00:30:17Cepat lakukan
00:30:18Mati saja kalian
00:30:19Aruna awas
00:30:20Permaisyuri Agung sudah datang
00:30:23Aku ingin lihat siapa yang berani melukai anak kusang kaisar
00:30:26Dia benar-benar kaisar
00:30:30Dia benar-benar kaisar
00:30:33Dia benar-benar seorang kaisar
00:30:34Aruna
00:30:34Aruna
00:30:35Cepat panggil tabib istana
00:30:37Cepat panggil tabib istana
00:30:38Kaisar
00:30:38Budi
00:30:39Aku perintahkan kamu segera membawa Aruna kembali ke istana
00:30:41Untuk mendapat perawatan
00:30:41Kalau sesuatu terjadi padanya
00:30:42Aku akan memintamu bertanggung jawab
00:30:43Kamu siap melaksanakan perintah
00:30:44Cepat
00:30:44Cepat ayo
00:30:46Mohon izin kaisar
00:30:49Seluruh anggota keluarga Wibisono sudah ditahan
00:30:50Puteraku apa yang
00:30:51Kaisar
00:30:52Kaisar
00:30:53Apa
00:30:54Apa maksudnya
00:30:55Kamu memanggil dia
00:30:56Kaisar
00:30:57Bukankah dia seorang pangamis
00:30:58Sampai kantitahku
00:30:59Darma Wibisono dan keluarganya
00:31:00Diukum mati di tempat ini
00:31:01Pak
00:31:02Pak
00:31:03Ibu
00:31:05Ibu
00:31:05Rendra Kartanegara
00:31:07Sebagai pejabat pemerintahan
00:31:08Kamu telah menyalahgunakan kekuasaan dan mendukung kejahatan
00:31:10Mulai saat ini
00:31:10Kamu dicopot dari jabatan sebagai kepala hukum
00:31:12Kamu akan ikut bersama Aditya Kartanegara
00:31:13Dan dipenjara di depan kapan hukum
00:31:14Apunikami kaisar
00:31:15Mohon kaisar dan permaisuri berbelas kasih
00:31:17Mohon kaisar mencabut titahnya
00:31:19Ini kesalahan saya
00:31:21Aku memang buta mata dan hati
00:31:24Kaisar
00:31:24Ketika kalian menghina Aruna dulu
00:31:26Apa kalian pernah membayangkan hari ini akan terjadi?
00:31:29Gak mungkin
00:31:30Hidupku terulang lagi
00:31:31Dan aku masih membuat pilihan yang salah
00:31:33Permaisuri
00:31:34Orang rendah ini telah melakukan kesalahan besar
00:31:35Dan semuanya atas perintah keluarga Wibisono
00:31:37Permaisuri
00:31:38Mohon atas nama ayahku
00:31:39Apunikaku kali ini saja
00:31:40Mohon kepada kaisar dan permaisuri untuk berbelas kasih
00:31:42Mohon permaisuri berbelas kasih
00:31:44Berbelas kasih lah permaisuri
00:31:45Putraku
00:31:46Dua anak durhaka dari keluarga Kartanegara
00:31:49Walaupun bodoh
00:31:50Bukanlah pelaku utama
00:31:51Hukuman mereka sebaiknya diringankan
00:31:52Keluarga Wibisono hanyalah keluarga rakyat jelata
00:31:54Membunuh seluruh keluarga mereka
00:31:55Sama saja dengan menyakiti kaum perempuan
00:31:57Aku melihat wanita itu terluka sangat parah
00:32:00Putraku
00:32:00Sebaiknya kamu segera pergi untuk mengurusnya
00:32:02Raka
00:32:16Kamu gak apa-apa
00:32:17Bagaimana kondisimu
00:32:18Ada yang sakit atau terluka gak?
00:32:19Aku baik-baik aja
00:32:20Kamu istirahat dulu
00:32:21Tabib bilang lu kamu ini gak boleh banyak bergerak
00:32:22Ayo sini
00:32:22Tabib cepat kesini
00:32:24Ini gimana ceritanya sih?
00:32:27Kok kita bisa sampai di istana ini?
00:32:29Sebenarnya apa yang terjadi?
00:32:29Ini semua karena Permaisuri Agung yang udah menyelamatkan kita
00:32:34Permaisuri Agung?
00:32:36Kamu mau jadikan Aruna sebagai Permaisuri?
00:32:38Ibu gak setuju sama sekali
00:32:39Aku udah berjanji sama Aruna untuk hidup bersama selamanya
00:32:43Mau ibu setuju atau enggak
00:32:44Aku tetap akan melewati semua rintangan
00:32:45Untuk jadikan Aruna sebagai Permaisuri
00:32:46Kamu
00:32:47Kalau benar-benar mau jadikan dia Permaisuri
00:32:51Dia harus lolos dari ujian yang ibu tentukan
00:32:53Tapi
00:32:53Tapi sebelum itu
00:32:56Jangan sampai dia tahu siapa dirimu
00:32:59Kalau tidak
00:33:00Ibu punya banyak cara
00:33:02Untuk menghalangi kalian
00:33:03Permaisuri pergi keluar istana untuk berdoa
00:33:07Kebetulan melatih rumah keluarga Wibi Sono
00:33:08Dan itulah yang menyelamatkan kita semua
00:33:09Lalu
00:33:11Bagaimana dengan ayahku dan yang lain?
00:33:14Permaisuri memerintahkan agar semua orang dihukum sebanyak 50 kali cambukan
00:33:17Aditya Kartanegara
00:33:18Karena sering keluar masuk tempat hiburan malam
00:33:19Tubuhnya gak kuat
00:33:20Sehingga akhirnya pingsan
00:33:21Permaisuri memerintahkan agar dia dikurung
00:33:22Adikmu juga dikirim ke Departemen Etiket Istana
00:33:25Untuk bekerja berat sebagai hukuman
00:33:26Sedangkan ayahmu dan yang lain dibuang ke pengasingan
00:33:28Pengasingan
00:33:29Aruna
00:33:31Mulai sekarang aku akan melindungimu
00:33:33Aku sudah meminta pekerjaan pada Permaisuri
00:33:37Dan mengatur agar kamu juga masuk ke Departemen Pelayan
00:33:39Mulai sekarang kita berdua akan bekerja di istana
00:33:41Bagus sekali
00:33:44Nanti
00:33:45Kita bekerja di istana selama 3-5 tahun
00:33:48Lalu kita keluar bersama dan menjalani hidup sederhana
00:33:51Baiklah
00:33:52Aruna
00:33:56Aku berharap kamu bisa memaafkanku
00:33:59Ini Departemen Pelayan
00:34:02Aruna
00:34:03Kalau aku ada waktu luang
00:34:04Aku akan luangkan waktu untuk menemuimu
00:34:06Oke
00:34:06Oke
00:34:09Lihat-lihat Departemen Pelayan
00:34:17Kenapa gak kasih tau dulu
00:34:19Oh ini dia pengurus Departemen Pelayan
00:34:22Busarmi
00:34:23Kalau ada perlu cari dia saja
00:34:25Salam hormat Busarmi
00:34:28Ini Pelayan baru
00:34:30Aruna Wibisono
00:34:31Sehari-hari
00:34:32Tolong Busarmi
00:34:33Bantu perhatikan dia
00:34:34Tenang saja
00:34:35Saya pasti akan jaga Nona Aruna baik-baik
00:34:38Gak bakal kasih dia
00:34:39Kerja berat
00:34:41Wira
00:34:44Aku jelas datang buat kerja
00:34:47Tapi
00:34:47Kok rasanya malah kayak jadi majikan
00:34:50Dia
00:34:52Mungkin dia memang orang baik
00:34:56Aruna
00:35:01Silahkan ikut saya
00:35:03Pergilah
00:35:05Heh
00:35:17Bersihkan semua ini
00:35:18Kita sama-sama kerja di Departemen Pelayan
00:35:21Tugas sudah dibagi dari awal
00:35:23Kenapa kerjaanmu harus aku yang kerjain
00:35:24Heh
00:35:25Masih berani nanya
00:35:25Semua ini salah kamu
00:35:26Aku jadi cuma bisa cuci emet ke ilai
00:35:28Ada orang yang entah pakai cara apa
00:35:29Bisa masuk ke Departemen Pelayan
00:35:30Sampai bisa dapat perhatian Busarmi
00:35:31Semua kerjaan yang paling enteng dikasih ke kamu
00:35:33Eh
00:35:38Hah
00:35:39Hah
00:35:40Hah
00:35:42Kembali kemana aku
00:35:47Giyok Naga
00:35:51Ini benda yang hanya boleh dipakai oleh Kaisar
00:35:52Cepat kasih tau Busarmi
00:35:53Ada yang mencuri sesuatu
00:35:54Mau itu Kaisar atau bukan Kaisar
00:35:56Cepat kembalikan padaku
00:35:57Cepat
00:36:10Tangkap dia
00:36:11Semuanya
00:36:13Hentikan sekarang juga
00:36:14Permaisuri
00:36:18Departemen Pelayan ini tempat yang gak layak
00:36:21Yang mulia belum pernah datang kesini sebelumnya
00:36:23Takutnya bisa melukai tubuh mulia anda
00:36:24Biarkan saya umumkan kedatangan anda terlebih dulu
00:36:26Gak perlu
00:36:27Kali ini aku menyamar sebagai Buratna
00:36:29Hanya ingin benar-benar mengenal Arunawi Bisono
00:36:31Jangan sampai dia mengetahui identitasku
00:36:34Aturan istana sangat ketat
00:36:42Baru aku tinggal sebentar saja
00:36:43Kalian sudah berani bertindak seperti ini
00:36:45Kalian anggap Departemen Pelayan ini apa?
00:36:47Busarmi
00:36:47Arunawi Bisono mencuri Giyok Naga
00:36:49Milik Kaisar
00:36:49Di istana hal yang paling dilarang adalah perbuatan mencuri
00:36:53Dia takut perbuatannya ketahuan
00:36:54Bahkan mencoba melukai saya
00:36:55Busarmi
00:36:56Anda harus menghukumnya dengan tegas
00:36:57Busarmi
00:36:59Dengarkah penjelasan saya
00:37:00Kejadiannya gak seperti itu
00:37:01Sudah cukup
00:37:02Keluarkan Giyok itu sekarang
00:37:03Giyok itu
00:37:07Milik saya pribadi
00:37:08Aku minta kamu segera keluarkan Giyok itu
00:37:12Giyok Naga
00:37:24Ternyata benar ini milik Kaisar
00:37:26Giyok Naga
00:37:28Memang benar ini milik Kaisar
00:37:30Kaisar bahkan memberikan benda sepenting ini kepadanya
00:37:33Dia bahkan berani mencuri Giyok Kaisar
00:37:35Di masa depan
00:37:36Siapa yang kau tindakan nekat?
00:37:37Apalagi yang akan dia lakukan?
00:37:38Peraturan istana sudah jelas
00:37:39Mencuri barang lebih dari satu keping
00:37:40Akan dihukum potong kaki kiri
00:37:42Dan diberitanya hukuman
00:37:43Bu Ratna
00:37:44Tolong dengarkan penjelasan saya
00:37:45Giyok ini diberikan oleh orang yang paling dekat dengan saya
00:37:48Ini pasti bukan hasil mencurinya
00:37:50Saya benar-benar gak tahu ternyata ini milik Kaisar
00:37:52Kalau terbukti Giyok ini milik Raka
00:37:53Bukankah itu akan mengungkap identitas Raka?
00:37:56Jangan sampai hanya dengan satu barang memang gak cukup membuktikan adanya pencurian
00:37:59Masalah ini akan aku selidiki kebenarannya
00:38:01Sebelum masalah ini jelas
00:38:02Giyok akan aku simpan sementara
00:38:04Kalau kamu memang gak bersalah
00:38:05Aku pasti akan memberikan keadilan untukmu
00:38:07Terima kasih banyak Bu Ratna
00:38:08Dia adalah pengurus baru
00:38:09Bu Ratna
00:38:10Mulai sekarang dia akan bersama aku mengurus Departemen Pelayan
00:38:13Kalian semua harus bersikap jujur
00:38:14Siapa yang berani curang atau malas
00:38:16Akan dihukum sesuai peraturan istana
00:38:18Baik Bu
00:38:19Masalah kamu menindas rekan kerja belum selesai
00:38:25Kamu dihukum untuk membersihkan toilet
00:38:27Selesai membersihkan baru boleh makan
00:38:28Saya akan menjalankan perintah
00:38:32Begini lebih baik kan?
00:38:48Kaisar
00:38:56Nora Bagas Adiningrat hari ini datang lagi ke istana ya?
00:38:58Menurut Anda apa itu perlu?
00:38:59Gak perlu bertemu
00:38:59Suruh dia pulang ke tempat asalnya
00:39:01Ini...
00:39:02Kamu?
00:39:03Pulang saja
00:39:04Aku mau menemui Aruna
00:39:05Kalau kamu terus mengikutiku aku akan ketahuan
00:39:06Mingkar, mingkar
00:39:08Aruna
00:39:11Aruna
00:39:12Wira
00:39:15Kenapa kamu kesini?
00:39:19Bu Sarmi kenapa membiarkan dia melakukan pekerjaan begini?
00:39:22Biar aku saja yang mencarinya
00:39:23Aku akan pergi mencarinya
00:39:24Raka
00:39:25Cuma mencuci ember toilet saja
00:39:28Gak usah dibesar-besarkan
00:39:29Aruna
00:39:30Aku...
00:39:34Maaf ya kamu jadi repot
00:39:41Aku pasti akan segera
00:39:42Mengeluarkanmu dari sini
00:39:44Oh iya
00:39:45Kalung giyokmu itu sebenarnya bagaimana ceritanya?
00:39:49Kenapa mereka selalu bilang kalung giyok itu milik Kaisar?
00:39:53Eh...
00:39:53Ayahku
00:39:53Ayahku dulu pernah lulus ujian negara
00:39:55Kaisar waktu itu ingin memberi semangat pada pelajar terbaik
00:39:57Jadi kalung giyok itu diberikan sebagai hadiah
00:39:59Makanya giyok itu ada
00:40:00Oh begitu ya
00:40:01Mereka selalu bilang itu milik Kaisar
00:40:03Kaisar
00:40:03Aku sampai berpikir kamu bohong
00:40:05Siapa di situ ya?
00:40:11Buratna datang
00:40:12Cepat pergi jangan sampai dia melihatmu
00:40:14Besok aku akan datang lagi menemuimu
00:40:15Dua bu gugu
00:40:22Semua ember sudah selesai dicuci?
00:40:25Sudah dicuci
00:40:25Kalau begitu bersihkan seluruh halaman belakang juga
00:40:28Baik
00:40:32Akhirnya selesai
00:40:35Kenapa kalian membuang barang-barangku?
00:40:46Buratna yang memerintahkan langsung
00:40:47Besok pagi kamu harus mengantar obat ke beliau
00:40:49Kata beliau
00:40:50Obatnya harus direbus pakai embun pagi
00:40:52Malam ini kamu tinggal di luar
00:40:54Demi embun pagi
00:40:55Embun pagi
00:40:56Semua orang sudah dengar?
00:40:59Aku gak asal ngomong
00:40:59Kenapa Buratna
00:41:00Hanya menyuruhku?
00:41:02Soal nyuri giyok itu
00:41:03Buratna gak hukum kamu
00:41:04Itu udah cukup baik
00:41:05Cuma nyuruh kamu ngumpulin embun pagi aja
00:41:06Kamu mestinya bersyukur
00:41:07Giok itu sama sekali bukan barang curian
00:41:08Kalian jangan asal nuduh
00:41:09Bukan hasil curian
00:41:10Apa mungkin Kaisar yang langsung kasih ke kamu?
00:41:12Kamu?
00:41:12Malam hari enggun dingin sekali
00:41:21Aku masuk untuk ambil selimutku sendiri
00:41:23Gak boleh ya?
00:41:24Sombong sekali kamu
00:41:25Ini istana
00:41:26Gak ada istilah barangmu atau barangku
00:41:27Jangan kira karena Busarmi jagain kamu
00:41:28Kamu bisa sesuka hati
00:41:30Siapa yang izinin kamu masuk?
00:41:32Minggir!
00:41:33Aruna
00:41:39Aruna
00:41:42Kamu gak apa-apa
00:41:43Siapa yang ngelakuin ini?
00:41:46Kenapa Budi datang?
00:41:48Apa dia...
00:41:49Kamu cari mati!
00:41:50Kamu cari mati!
00:41:52Kaisar!
00:41:53Kaisar!
00:41:53Kaisar!
00:41:53Kaisar!
00:41:56Kamu Kaisar?
00:41:59Kamu adalah Kaisar?
00:42:01Berani sekali Budak
00:42:02Gak tahu diri
00:42:03Jangan biarkan dia tahu
00:42:06Siapa kamu sebenarnya
00:42:08Aku gak bermaksud lancang
00:42:17Aku hanya melihat ada yang terluka
00:42:19Jadi aku terburu-buru datang
00:42:20Untung saja itu bukan Kaisar
00:42:23Tapi Budi
00:42:24Bukankah kamu biasanya selalu mengikuti Kaisar
00:42:26Tanpa sekalipun meninggalkannya?
00:42:27Budi!
00:42:28Apa yang sebenarnya terjadi?
00:42:30Oh
00:42:30Pengawal muda ini
00:42:32Wajahnya sedikit mirip dengan Kaisar
00:42:34Jadi saya sengaja membawanya ke istana
00:42:35Untuk bertanya lebih lanjut
00:42:36Hei!
00:42:38Kamu ini orang baru!
00:42:39Kenapa gak tahu aturan?
00:42:40Gak tahu kalau teman-teman pelayan
00:42:41Gak boleh dimasukin sembarangan
00:42:41Saya...
00:42:43Mengaku salah
00:42:44Mohon maaf, Bu Ratna
00:42:46Ini semua salah saya
00:42:47Sampai membuat general muda ini khawatir
00:42:49Kalau kamu sudah tahu salah
00:42:50Kenapa gak langsung pergi?
00:42:51Dan kamu?
00:43:02Berhubungan diam-diam dengan pengawal itu adalah pelanggaran serius
00:43:04Tapi Bu Ratna hanya menghukumkan dengan hukuman berlutut
00:43:06Kasus pencurian Giyok waktu itu juga ditutup begitu saja
00:43:07Aku benar-benar gak tahu siapa orang di belakangnya sebenarnya
00:43:09Menurutmu
00:43:11Kalau Kaisar sampai tahu bahwa Giyoknya dicuri
00:43:13Apa yang akan dia lakukan terhadap pencurinya?
00:43:14Aku akan langsung beritahu Kaisar
00:43:25Kalau kamu mencuri Leontine
00:43:26Kita lihat saja apakah dia masih akan melepaskanmu dengan mudah
00:43:28Mukaku!
00:43:32Mukaku!
00:43:35Mukaku!
00:43:35Biasa pelayan bodoh!
00:43:37Apa yang kamu tambahkan ke dalam mangkuk ini?
00:43:39Aku...
00:43:39Aku mendapatkan resep ini dari seorang pendeta
00:43:42Katanya setelah dimakan bisa mempercantik dan merawat kulit
00:43:44Aku hanya ingin yang terbaik untuk Bu Ratna
00:43:47Jadi aku jadi ceroboh
00:43:49Barang yang asal-usulnya gak jelas
00:43:51Berani-beraninya kamu sajikan untuk dimakan
00:43:52Kalau ruang merah di wajah ini gak hilang
00:43:54Aku ingin tahu berapa nyawa yang bisa kamu gunakan untuk bergantinya
00:43:56Pengawal!
00:43:58Seret dia keluar!
00:43:58Jual dia ke pedagang budak!
00:44:00Bu Ratna pun di saya!
00:44:01Bu Ratna pun di saya!
00:44:02Bu Ratna!
00:44:03Bu Ratna!
00:44:04Bu Ratna pun di saya!
00:44:05Bu Ratna!
00:44:06Bu Ratna!
00:44:07Bu Ratna!
00:44:09Bolehkah saya mencoba untuk membantu?
00:44:12Kamu?
00:44:13Kamu?
00:44:14Aku pernah membaca buku pengobatan
00:44:15Dengan ramuan herbal saya bisa meracik obat
00:44:17Mungkin bisa membantu hilangkan ruang merah di wajah Anda
00:44:19Kalau
00:44:22Kalau cara aku berhasil
00:44:26Mohon Bu Ratna
00:44:27Berkenan menyelamatkan nyawa Sari
00:44:29Kaisar sudah lama sekali gak memedulikanku
00:44:39Tapi aku dengar
00:44:40Akhir-akhir ini dia sering ke Departemen Pelayan
00:44:43Menurutmu di Departemen Pelayan itu ada siapa sebenarnya
00:44:45Yang bisa menarik perhatian Kaisar seperti itu?
00:44:48Aku benar-benar gak tahu
00:44:49Aku gak tahu apa-apa
00:44:49Cepat katakan
00:44:50Saya baru teringat di Departemen Pelayan
00:44:55Memang ada orang yang cukup berani melakukan itu
00:44:56Oh
00:44:57Sudah lebih baik
00:45:07Dan memang benar
00:45:08Ruang merah di wajahku sudah mulai hilang
00:45:10Kelihatannya
00:45:11Kamu memang punya kemampuan
00:45:13Terima kasih Bu Ratna atas pujiannya
00:45:16Bu Ratna
00:45:17Anda cukup menunggu 6 jam saja
00:45:18Ruang merah di wajah Anda akan hilang sepenuhnya
00:45:20Hei
00:45:30Kamu mau apa sekarang?
00:45:37Terima kasih ya
00:45:38Kalau bukan karena kamu hari ini
00:45:44Mungkin aku sudah diseret pergi
00:45:46Soal kejadian sebelumnya
00:45:48Itu kesalahanku padamu
00:45:49Mau dipukul atau dibarah ya
00:45:50Aku siap terima
00:45:51Kenapa aku mesti marah sama kamu?
00:46:00Jadi kamu memaafkanku?
00:46:04Kamu orangnya
00:46:05Sebenarnya bukan orang yang jahat
00:46:06Tapi mulut kamu
00:46:08Yang terlalu tajam dan nyakitin ya
00:46:09Ayo jalan
00:46:17Yang mulia permaisuri
00:46:21Saya pikir Kaisar tetap bersekeras
00:46:23Jadikan Aruna sebagai permaisuri
00:46:24Sepertinya ini keputusan bulatnya
00:46:26Aruna memang punya
00:46:28Keistimewaan yang luar biasa
00:46:30Coba kekwekastannya ini
00:46:33Itu dia orangnya
00:46:34Kamu yang godain Kaisar
00:46:42Kamu seperti rubah penggoda
00:46:47Nggak heran kalau kelakuanmu memang buruk
00:46:48Kaisar menikahi orang luar istana saja
00:46:50Sudah cukup ngejekan
00:46:51Sejak kapan kamu
00:46:52Yang budak rendahan ini
00:46:53Berani punya niat buruk
00:46:55Kapan Aruna pernah menggoda Kaisar?
00:46:57Salma
00:46:57Apa kamu lupa?
00:46:58Gara-gara Aruna kita semua menderita
00:46:59Aruna dari awal sampai akhir
00:47:00Nggak pernah sengaja bikin masalah
00:47:01Sebaliknya malah kamu yang terus-terus
00:47:02Ajar gara-gara
00:47:03Salma
00:47:04Kamu tahu aku ini siapa?
00:47:07Berani bertingkah kurang ajar di depanku?
00:47:10Tangkep dia
00:47:10Yang ada di depanmu ini adalah Nona Zhao
00:47:15Putri Perdana Menteri Bagas Adiningrat
00:47:17Orang yang ditunjuk oleh Permaisuri Agung
00:47:18Untuk jadi Permaisuri Kaisar
00:47:19Dasar bodoh
00:47:20Nona Zhao
00:47:21Sebagai Putri Perdana Menteri
00:47:22Aku yakin Anda orang yang bijak
00:47:24Kami bahkan belum pernah melihat Kaisar
00:47:25Jadi mana mungkin kami menggoda beliau?
00:47:27Tolong Nona Zhao berbelas kasih pada saya
00:47:28Dari kabar di kolam suci
00:47:30Kamu bukan cuma menggoda Kaisar
00:47:32Bahkan pengawal pun kamu goda
00:47:33Sepertinya wajahmu ini
00:47:35Nggak bisa dibiarkan tetap utuh
00:47:36Hentikan
00:47:41Berhenti
00:47:49Departemen pelayan adalah tempat khusus di istana
00:47:58Sejak kapan kamu punya keberanian untuk ikut campur?
00:48:01Seorang pelayan tua seperti kamu
00:48:02Berani membetahku di depan umum
00:48:04Kamu? Berani sekali kamu?
00:48:05Aku dan Kaisar sudah berteman sejak kecil seperti saudara
00:48:08Aku satu-satunya yang pantas jadi Permaisuri
00:48:09Istana ini cepat atau lambat akan jadi milikku
00:48:11Mengurus pelayan rendahan seperti kamu
00:48:12Bukan masalah besar bagiku
00:48:13Konyol
00:48:13Apa kamu tahu siapa yang sedang berdiri di depanmu sekarang?
00:48:17Bukankah kamu cuma seorang pelayan rendahan
00:48:19Dengan asal-usul yang hina?
00:48:20Kalau nggak diberi pelajaran
00:48:21Kamu benar-benar nggak akan tahu siapa dirimu sebenarnya
00:48:22Pegang dia juga untukku
00:48:24Kolam suci
00:48:25Kamu berani melawanku?
00:48:30Nggak disangka ternyata kamu berhati dingin
00:48:32Seperti ular berbisa
00:48:32Aku benar-benar salah menilaimu
00:48:34Hah? Mesti berani coba menilaiku
00:48:36Apa kamu pikir dirimu adalah seorang Permaisuri?
00:48:41Hahaha
00:48:41Seorang pelayan tua yang wajahnya sudah cacat
00:48:44Pasti berani menggunakan gilat Permaisuri
00:48:45Menurutku
00:48:46Kamu memang sudah bosan hidup
00:48:47Sepertinya kamu belum menyadari kesalahan
00:48:49Hah? Apa salahku?
00:48:50Kalian dari golongan rendah
00:48:51Hanya bisa masuk istana untuk jadi pelayan
00:48:53Berani melawan tuannya
00:48:54Itu sama saja dengan mencari mati
00:48:56Kamu?
00:48:56Nadia Wibisono
00:48:57Urusan internal istana diatur oleh Kaisar dan Permaisuri
00:48:59Mengurus pelayan istana tanpa persetujuan
00:49:01Tampaknya nggak sesuai aturan
00:49:01Mohon Nadia Wibisono berbesar hati
00:49:03Sebagai pengurus departemen pelayan
00:49:05Membiarkan pelayan mendekati Kaisar
00:49:06Memberikan contoh guru
00:49:08Dosannya nggak terampu nih
00:49:09Bawa cam buku ke sini
00:49:11Awal bulan depan adalah waktu pesta musim semi
00:49:17Tahun ini semua bangsawan terpandang akan hadir
00:49:19Harus dipersiapkan dengan matang
00:49:21Kaisar jangan khawatir
00:49:23Saya pasti akan berusaha semaksimal mungkin
00:49:25Berani sekali kamu pelayan
00:49:28Mengganggu yang mulia Kaisar
00:49:29Apa kamu tahu kesalahanmu?
00:49:30Yang mulia Kaisar?
00:49:31Hamba menghantarkan harwat kepada Kaisar
00:49:32Mohon Kaisar berkenaan datang ke Departemen Pelayan
00:49:34Untuk menolong Aruna Wibisono
00:49:35Apa maksudmu?
00:49:36Aruna sedang dalam bahaya
00:49:37Kaisar
00:49:41Hamba memberi salam kepada Kaisar
00:49:43Mohon Kaisar berkenaan menuju Departemen Pelayan
00:49:44Mohon selamatkan Aruna Wibisono
00:49:46Apa maksudmu?
00:49:47Aruna sedang dalam bahaya
00:49:48Apa yang kamu lakukan?
00:49:59Semua ini terjadi karena hamba telah menyinggung Nona Zao
00:50:01Hamba nggak ingin anda dihukum tanpa alasan karena hamba
00:50:03Hei
00:50:04Kamu memang suka berpura-pura kuat
00:50:06Hari ini aku, Nona ini akan mengambilkan keinginanmu
00:50:08Sudah cukup
00:50:09Mia, aku peringatkan
00:50:10Jangan bertindak keterlaluan
00:50:11Kalau tidak
00:50:12Beraniskan kamu masih menyebut dirimu seperti itu
00:50:14Budak hingga yang nggak tahu diri
00:50:15Hari ini aku, Nona ini akan menggantikan Permaisuri Ibu
00:50:17Untuk mengajarkan usaha pertama yang benar
00:50:18Apa kamu tahu siapa yang akan kamu cambuk?
00:50:22Kaisar
00:50:22Hormat kepada Permaisuri Ibu
00:50:26Hormat kepada Permaisuri Ibu
00:50:28Permaisuri Ibu?
00:50:31Bagaimana mungkin dia Permaisuri Ibu?
00:50:36Bagaimana mungkin dia adalah Permaisuri Agung?
00:50:39Bagaimana mungkin?
00:50:41Permaisuri Agung hanya menguji kalian
00:50:42Nggak disangka, kalian benar-benar arogan
00:50:44Bahkan berani menindas Permaisuri Agung
00:50:46Permaisuri Agung, hamba sadar telah bersalah
00:50:50Hamba sampai nggak mengendali bahwa anda adalah Permaisuri Agung
00:50:52Mohon Permaisuri berkenal memaafkan hamba
00:50:53Mohon belas kasihan dari Kaisar
00:50:55Kaisar?
00:51:01Hamba merasa ini masalah besar
00:51:02Yang menyangkut kehormatan Permaisuri Agung
00:51:04Mohon Kaisar mengambil keputusan dengan bijak
00:51:06Benar sekali
00:51:12Kamu, bagaimana bisa kau menindas Permaisuri Agung?
00:51:15Cepat minta maaf
00:51:16Hamba tahu kalau bersalah
00:51:17Permaisuri Agung
00:51:19Semua ini gara-gara pelayan rendah ini
00:51:20Dia yang bilang, dia yang menyuruhku menggoda Kaisar
00:51:23Hamba jadi kehilangan kendali
00:51:24Nana Bagas, jelas-jelas itu kamu
00:51:27Iya, kamu
00:51:27Kalau bukan karena kamu yang membujukku
00:51:28Mana mungkin aku berani bicara sembarangan di depan Permaisuri Agung?
00:51:30Pelayan kolam suci menyebarkan fitnah melanggar aturan istana
00:51:33Segera bawa dia keluar dan jual
00:51:34Pelayan kolam suci menyebarkan fitnah melanggar aturan di istana
00:51:38Segera bawa keluar untuk dijual
00:51:40Mohon belas kasih dari Permaisuri
00:51:41Aku nggak menyebar fitnah
00:51:42Aku sungguh melihat Aruna Wibisono bermain masa dengan pengawal
00:51:44Aku sungguh nggak menyebar fitnah Permaisuri
00:51:45Mohon belas kasih dari Permaisuri
00:51:47Nia, aku selalu berpikir kamu berhati lembut serta baik
00:51:51Takus sangka kamu ternyata begitu kejam dan culas
00:51:53Kamu melawan aturan
00:51:54Dan masih berani bermimpi jadi Permaisuri
00:51:55Dihukum ke Departemen Etiket Istana selama setahun
00:51:57Untuk merenungi kesalahan
00:51:58Departemen Etiket Istana
00:51:59Kumohon jangan
00:52:00Permaisuri
00:52:01Hamba sadar salah
00:52:01Permaisuri, aku dihamba
00:52:03Hamba nggak mau ke Departemen Etiket Istana
00:52:04Aku ada yang ingin kutanyakan padamu
00:52:08Kenapa Permaisuri mencarinya?
00:52:17Aruna
00:52:23Wira, Ibu Suri nggak mau hukumu kan?
00:52:26Mana mungkin
00:52:26Ibu Suri cuma mau ngobrol denganku soal pesta musim semi
00:52:28Beliau tanya pendapatku
00:52:29Kalau begitu syukurlah
00:52:31Aruna
00:52:31Aruna berhasil lulus ujian
00:52:35Hebat sekali
00:52:36Aku, aku akan segera kasih tau identitasku ke dia
00:52:38Dan jadikannya Permaisuri ku
00:52:39Pengangkatan Permaisuri nggak usah buru-buru
00:52:40Bulan depan ada pesta musim semi
00:52:42Departemen adat juga lagi sibuk nyiapin upacara pengangkatan Permaisuri
00:52:44Mungkin mereka nggak punya cukup waktu
00:52:46Lagi pula
00:52:46Ini terlalu mendadak
00:52:48Ibu khawatir
00:52:49Para menteri lain mungkin punya pendapat
00:52:51Ibu
00:52:51Bagaimana kalau Aruna dikasih tanggung jawab ngatur pesta musim semi?
00:52:54Kalau dia berhasil ngatur pesta ini dengan baik
00:52:55Itu nggak cuma buktiin kemampuannya
00:52:56Tapi juga bisa bikin semua orang
00:52:58Yakin soal pengangkatannya jadi Permaisuri
00:52:59Ibu Suri mau kamu yang bertanggung jawab perusin pesta musim semi
00:53:02Aku?
00:53:03Tapi aku nggak ngerti apa-apa
00:53:06Tenang aja
00:53:08Dengan kemampuanmu
00:53:09Kamu pasti bisa
00:53:10Aku juga bakal bantuin kamu diam-diam
00:53:12Oke
00:53:16Ayo cepat semuanya
00:53:23Siapapun yang berani bermalas-malasan
00:53:24Cambuku ini
00:53:25Nggak pandang bulu
00:53:26Hei dasar pemalas
00:53:31Pasti merasa diri sendiri seperti noda besar ya
00:53:33Hah?
00:53:34Di sini di Departemen Etiket Istana
00:53:35Jangan harap ada yang bisa malas-malasan
00:53:37Aruna
00:53:41Semua ini salahmu
00:53:43Masuk ke dalam sana
00:53:46Jangan berani menyentuhku
00:53:47Aku ini anak bagas Adini Ngerat
00:53:49Kalian semua
00:53:49Tolong sedikit hormatnya aku
00:53:50Anak bagas Adini Ngerat
00:53:56Di kehidupan sebelumnya
00:53:58Aditya diangkat oleh Permaisuri
00:54:00Saat pesta musim semi
00:54:01Kalau saja aku bisa lari dari tempat menjijikan ini
00:54:03Aku akan cari cara agar Aditya Kartanegara
00:54:05Muncul di pesta musim semi
00:54:05Aku pasti bisa mengubah nasibku
00:54:08Hah?
00:54:12Tempat apaan ini?
00:54:13Sampai-sampai aku harus mencuci pakek sendiri
00:54:14Dari mana munculnya pelayan rendahan ini?
00:54:19Aku di sini
00:54:19Kak, ada hal penting yang mau ku minta
00:54:23Kenapa aku mesti membantu?
00:54:25Siapa aku ini?
00:54:27Kalau bukan karena keadaan yang menjadikan ini
00:54:29Kamu sama sekali nggak punya hak untuk berbicara denganku
00:54:31Kakak Koruda Bibi Sono
00:54:34Membuat kiri penjara di sini
00:54:35Kalau kamu bisa bantu aku kabur dari sini
00:54:37Aku pasti akan membalasmu
00:54:38Walaupun harus jadi budakmu
00:54:39Arunawi Bisono?
00:54:45Hmm, bagus sekali
00:54:47Proses acaranya rapi dan jelas
00:54:49Jelas sekali dikerjakan dengan sungguh-sungguh
00:54:51Menyerahkan tanggung jawab acara ini padamu
00:54:52Ternyata memang pilihan yang tepat
00:54:54Terima kasih atas pujiannya Ibu Suri
00:54:55Ibu Suri, ada masalah besar
00:54:57Departemen Etiket Istana
00:54:57Departemen Etiket Istana kebakaran
00:54:59Pak
00:54:59Pak, bagaimana kondisi di dalam sekarang?
00:55:07Api besar melahap semua halaman belakang
00:55:08Hampir setengah orang nggak berhasil keluar
00:55:10Jangan-jangan, Nia
00:55:12Ibu Suri
00:55:18Yang mulia perbaik Suri
00:55:23Hamba sudah sadar akan kesalahan hamba
00:55:25Mohon yang mulia
00:55:26Mengampuni hukuman ini
00:55:27Di Departemen Etiket Istana ini
00:55:28Hamba benar-benar nggak sanggup
00:55:29Bertahan di sini walau sehari lagi
00:55:30Masih hidup saja sudah cukup
00:55:31Hamba juga bisa memberi penjelasan pada ayahmu
00:55:34Baik, dengan sifat seperti itu
00:55:35Berada di Departemen Etiket Istana
00:55:37Juga nggak ada manfaatnya
00:55:38Bulan depan untuk pernikahan
00:55:39Pernikahan aliansi dengan Daliau
00:55:40Kamu yang pergi
00:55:40Apa?
00:55:42Pernikahan aliansi?
00:55:43Kenapa?
00:55:44Nggak mau?
00:55:45Atau mau?
00:55:46Tetap berada di Departemen Etiket Istana?
00:55:49Tidak
00:55:49Hamba
00:55:51Akan patuh pada titah yang mulia permesuri
00:55:54Hamba
00:55:54Bulan depan akan pergi
00:55:56Untuk pernikahan aliansi
00:55:58Tapi
00:55:58Hamba memiliki satu permintaan yang mungkin nggak pantas
00:56:00Hamba kali ini bisa selamat
00:56:01Berkat Nadia Wibisono
00:56:02Yang rela mengorbankan nyawanya demi menyelamankan Hamba
00:56:04Hamba dengan berani memohon kepada yang mulia permesuri
00:56:06Untuk membebaskan Nadia Wibisono dari Departemen Etiket Istana
00:56:08Salam hormat kepada yang mulia permesuri
00:56:10Aku ingat
00:56:14Aku ingat Nadia Wibisono dan Aruna Wibisono adalah kakak beradik
00:56:17Menurutmu?
00:56:18Menurutmu bagaimana sebaiknya aku memberikan hadiah?
00:56:22Yang mulia permesuri
00:56:23Yang mulia permesuri
00:56:24Hubungan aku dengan Nadia sejak kecil kurang akrab
00:56:26Kami nggak memiliki ikatan yang kuat
00:56:27Aku serahkan sepenuhnya kepada keputusannya mulia
00:56:28Karena kamu sudah setuju untuk menikah demi perdamaian
00:56:31Maka aku akan mengikuti keinginanmu
00:56:32Mari kembali ke istana
00:56:33Terima kasih atas kemurahan hati yang mulia permesuri
00:56:37Aruna Wibisono
00:56:45Aku pikir kamu sudah jadi seperti burung phoenix yang terbang tinggi
00:56:49Ternyata kamu tetap saja hanya seekor ayam hutan
00:56:51Kamu nggak hanya menyalakai ayah dan ibu
00:56:52Serta keluarga karta negara
00:56:53Tapi juga membuatku menderita di Departemen Etiket Istana ini
00:56:56Semua penderitaan ini
00:56:57Akan aku hitung perlahan denganmu
00:57:00Hari ini Anda datang ke pesta
00:57:11Semua pejabat tinggi dan orang penting
00:57:12Pastikan semuanya dicek dengan teliti
00:57:14Jangan sampai ada kesalahan sedikit pun
00:57:15Ah, nggak usah khawatir lagi
00:57:19Setiap bagian pesta ini sudah dicek berkali-kali
00:57:21Pasti nggak ada masalah
00:57:22Semoga saja
00:57:23Aruna
00:57:25Aruna, kalau kamu suka kue ini
00:57:34Aku bisa minta orang siapkan lebih banyak
00:57:36Cuma karena pesta di Stana ini tempatnya terpencil
00:57:41Nggak ada yang jaga
00:57:42Kalau nggak begitu
00:57:43Kita pasti nggak bisa ketemu terang-terangan begini
00:57:46Aruna
00:57:52Setelah pesta ini beres
00:57:55Tunggu aku di sini
00:57:56Aku ada yang mau kubicarakan sama kamu
00:57:57Oke
00:57:58Aku tunggu di sini
00:58:00Hei
00:58:02Cepat lihat itu
00:58:08Aruna
00:58:11Wibisono sedang bersama seorang penjaga
00:58:13Oh iya
00:58:17Hari ini tugasmu kan
00:58:18Ayo kita cepat kembali
00:58:19Ingat ya
00:58:21Tunggu aku di sini ya
00:58:23Baiklah
00:58:23Ini
00:58:24Bawa ini ya
00:58:25Wah
00:58:28Benar juga
00:58:29Kakak memang nggak bisa jauh dari pria ya
00:58:31Baru saja ditinggalkan Kaisar
00:58:33Eh
00:58:34Sekarang sudah menggoda pengawal
00:58:36Ini istana
00:58:44Bukan keluarga Wibisono yang selalu melindungimu
00:58:46Setiap tingkah langkumu
00:58:47Diawasi oleh Kaisar dan Permaisuri
00:58:49Kalian baru saja bebas
00:58:50Masih belum jera juga
00:58:51Aku dan suamiku
00:58:53Diundang sebagai tamu kehormatan
00:58:54Untuk jemuan istana
00:58:55Sedangkan kamu cuma pelayan
00:58:57Kalau orang penting lagi senang
00:58:59Mungkin kamu dapat hadiah
00:59:00Tapi kalau mereka lagi nggak senang
00:59:02Mati pun nggak ada yang peduli
00:59:03Dulu keluarga Wibisono melepaskanmu
00:59:06Itu cuma keberuntungannya
00:59:07Sekarang nggak ada lagi yang mau melindungimu
00:59:10Maksudmu apa?
00:59:12Kalau kamu nggak bahagia
00:59:13Aku justru senang
00:59:15Hormat kepada Permaisuri
00:59:17Hormat kepada Permaisuri
00:59:26Aruna
00:59:27Mengurus persiapan jamuan istana
00:59:29Terima kasih atas usahamu
00:59:30Setelah jamuan istana selesai
00:59:31Aku akan memberikan penghargaan padamu
00:59:33Ini memang tugas hamba
00:59:34Hamba nggak merasa lelah
00:59:35Mohon izin yang mulia Permaisuri
00:59:37Hamba rakyat ingin melaporkan sesuatu
00:59:38Silahkan katakan
00:59:39Hamba rakyat ingin melaporkan
00:59:41Aruna Wibisono menjalin hubungan terlarang
00:59:43Dengan seorang pengawal
00:59:43Oh begitu
00:59:45Hamba menyaksikannya sendiri
00:59:47Aruna Wibisono dan pengawal tersebut
00:59:48Terlihat sangat mesra seperti pasangan kekasih
00:59:50Saat ketahuan mereka bakal mencoba menutupinya
00:59:52Di siang hari saja sudah berani seperti itu
00:59:53Kalau di belakang
00:59:54Entah seberapa jauh mereka melangkah
00:59:55Yang mulia Permaisuri Agung
00:59:57Hamba
00:59:57Memang benar ada seorang pengawal yang dekat dengan hamba
00:59:59Namun sebelum masuk istana
01:00:00Kami sudah saling memiliki perasaan
01:00:02Di dalam istana
01:00:02Kami hanya bertemu sesekali
01:00:04Nggak pernah melakukan hal yang melanggar
01:00:05Kalau memang nggak bersalah
01:00:06Mengapa tadi saat melihat kami
01:00:07Kamu langsung pergi terburu-buru
01:00:09Hubungan terlarang
01:00:10Adalah dosa besar yang layak dihukum mati
01:00:12Yang mulia Permaisuri Agung
01:00:13Hamba yang memaksa untuk bertemu dengannya
01:00:15Kalau karena hal ini
01:00:16Anda ingin menghukum mati hamba maka silakan
01:00:17Tapi mohon selamatkan nyawa pengawal itu
01:00:19Tampaknya kalian berdua memang nggak suci
01:00:21Mohon kepada yang mulia Permaisuri Agung
01:00:23Panggil pengawal itu dan hukum mati bersama-sama
01:00:25Mohon kepada yang mulia Permaisuri Agung
01:00:29Tapi siapa yang kalian ingin hamba hukum mati?
01:00:34Kalian ingin agar aku menghukum mati siapa?
01:00:38Di istana ini memang ada aturan jelas
01:00:39Yang melarang hubungan antara dayang dan pengawal
01:00:41Tapi Aruna telah bekerja keras
01:00:44Mengatur pesta istana
01:00:45Sebagai bentuk pengampunan
01:00:46Aku memutuskan untuk membebaskannya dari hukuman
01:00:48Tapi...
01:00:48Aruna
01:00:49Antar aku ke lokasi pesta istana
01:00:51Baik
01:00:59Hormat kami Ibu Suri
01:01:04Lagi-lagi dia berhasil lolos dari masalah
01:01:06Kok Aruna Wibisono bisa seberuntung itu?
01:01:08Dulu dilindungi oleh Kaisar
01:01:09Sekarang dilindungi oleh Ibu Suri
01:01:10Bahkan tanggung jawab pesta musim semi juga diberikan kepadanya
01:01:13Karena pesta musim semi diserahkan kepada Aruna Wibisono
01:01:15Bukankah itu kesempatan yang bagus?
01:01:21Kaisar, pesta ada disana Kaisar
01:01:23Mau kemana?
01:01:24Pestanya hampir mulai
01:01:24Kalau nggak cepat ganti pakaian nanti nggak sempat
01:01:26Aku sudah lama memikirkannya
01:01:27Aku rasa lebih baik aku ungkapkan kebenarannya lebih cepat ke Aruna
01:01:29Cepat panggil Aruna ke sini
01:01:30Ketempat tadi supaya bertemu denganku
01:01:32Budi
01:01:35Ayo cepat
01:01:37Ada apa ini?
01:01:44Kali ini kamu benar-benar berjasa besar
01:01:46Semua orang memujimu karena pesta musim semi kali ini sangat sukses
01:01:48Bahkan Ibu Suri juga terlihat sangat senang
01:01:49Syukurlah kalau begitu
01:01:50Ada yang menunggumu di belakang departemen adat
01:01:53Cepat ke sana
01:01:53Siapa dia?
01:01:55Ada pembunuh cepat lindungi-lindungi Ibu Suri
01:01:58Eh, bagaimana keadaan di dalam?
01:02:02Ada pembunuh yang menyemar sebagai penari berusaha membunuh Porma Suri
01:02:03Aditya Kartanegara membantu Porma Suri
01:02:05Menangkis satu serangan pada pembunuh itu belasang kabur
01:02:06Bawa dia pergi
01:02:08Porma Suri telah diserang
01:02:11Kami datang untuk penangkap Aruna
01:02:12Kami akan membawanya ke departemen hukum untuk keadili
01:02:13Aku, aku
01:02:14Rapor menteri, tersangka sudah kami bawa
01:02:21Hamba Aruna
01:02:22Datang menghadap menteri
01:02:24Ini ke orang yang mencelakai ini ya
01:02:25Dan mengirimnya untuk menikah demi perdamaian
01:02:26Bagasadiningrat
01:02:27Orang yang bertanggung jawab atas pesta kerajaan ini adalah dia
01:02:30Berani sekali kamu
01:02:31Berani-beraninya di pesta kerajaan
01:02:32Mengatur pembunuh untuk menyerang Porma Suri
01:02:34Apa sebenarnya maksudmu?
01:02:35Saya difitnah menteri
01:02:36Setiap orang yang hadir di pesta kerajaan
01:02:38Sudah aku periksa identitasnya
01:02:39Saya benar-benar gak tahu
01:02:40Bagaimana bisa ada pembunuh
01:02:41Tentu saja kamu gak tahu
01:02:41Sebelum pesta kerajaan dimulai
01:02:43Kamu masih sempat bertemu diam-diam dengan seorang pengawal
01:02:44Kalian terlihat sangat mesra
01:02:45Tentu saja kamu gak peduli dengan keselamatan Porma Suri
01:02:47Apa?
01:02:48Ada kejadian seperti itu?
01:02:49Luar menteri
01:02:49Aku bisa jadi saksi
01:02:51Pengawal itu sekarang ada di Departemen Adem
01:02:52Para penjaga
01:02:53Bawa pengawal itu ke sini
01:02:54Aku harus mencari tahu kebenarannya
01:02:55Kenapa Aruna belum datang?
01:03:11Raka
01:03:12Lapor menteri
01:03:13Orangnya sudah dibawa ke sini
01:03:13Kamu baik-baik saja
01:03:14Raka
01:03:15Aruna Wibisono
01:03:18Kamu tahu kesalahan
01:03:19Mohon menteri memeriksa dengan cermat
01:03:20Ada pembunuh yang menyusup ke perjamuan istana
01:03:22Ini semua salah hamba
01:03:22Mohon menteri
01:03:23Agar gak melibatkan orang lain
01:03:24Penjagaan istana sangat ketat
01:03:25Orang biasa gak mungkin masuk
01:03:26Pasti Aruna Wibisono diam-diam
01:03:28Bersekongkol dengan pembunuh itu
01:03:29Kalau bukan karena suamiku bertindak cepat
01:03:30Dan melindungi Porma Suri dari serangan itu
01:03:32Mungkin saja gak akan cukup dengan 10 nyawa sekalipun
01:03:34Tuan menteri
01:03:34Soal pembunuh itu
01:03:35Hamba sungguh gak tahu
01:03:36Mohon menteri
01:03:37Beri hamba sedikit waktu
01:03:38Hamba berjanji akan menyelidiki kebenarannya
01:03:40Sudah cukup
01:03:40Dayang Aruna
01:03:41Bersekongkol dengan penjaga istana
01:03:42Melanggar aturan istana
01:03:43Serta mengabaikan keselamatan Porma Suri
01:03:45Eksekusi kedua orang itu
01:03:46Sekarang juga
01:03:48Jangan
01:03:54Tuan
01:03:54Tolong cabut keputusan anda
01:03:56Tuan
01:03:56Aku mohon
01:03:57Tuan besar
01:03:58Tuan
01:03:58Jangan Tuan
01:03:59Tuan
01:04:00Saya mohon
01:04:01Tuan
01:04:02Rata
01:04:03Maafkan aku
01:04:04Semuanya salah aku
01:04:05Maafkan aku
01:04:18Aku ingin lihat
01:04:22Siapa diantara kalian yang berani menyentuhnya
01:04:23Kaisar
01:04:25Hidup Kaisar
01:04:27Hidup Kaisar
01:04:28Hidup selamanya
01:04:29Hidup Kaisar
01:04:32Hidup Kaisar
01:04:33Hidup selamanya
01:04:34Beraninya kalian
01:04:35Tanpa menyelidiki dengan teliti
01:04:37Kalian langsung ingin menghukum orang
01:04:38Gak bersalah hingga mati
01:04:39Tindakan seperti ini
01:04:40Bagaimana bisa disebut jalan seorang pejabat
01:04:41Kamu selalu mencari masalah dengan Aruna
01:04:48Hari ini saja
01:04:49Kalau bukan karena aku ada di sini
01:04:50Rencana mu mungkin sudah berhasil
01:04:51Yang mulia Kaisar
01:04:52Aku gak punya niat
01:04:53Gak punya niat mencelakai kakakku
01:04:54Yang mulia Kaisar
01:04:55Aruna Wibisono adalah penanggung jawab
01:04:56Acara pesta musim semi
01:04:57Dia membiarkan seorang pembunuh
01:04:57Menyusup ke istana
01:04:58Untuk mencoba membunuh permaisuri agung
01:04:59Mohon Yang mulia Kaisar
01:05:00Segera memerintahkan agar dia
01:05:01Ditahan di penjara
01:05:01Dan diinterrogasi secara ketat
01:05:02Apa yang dikatakan oleh menteri benar
01:05:03Hari ini saja
01:05:04Kalau bukan karena suami ku ada di sini
01:05:05Permaisuri agung
01:05:05Nyawanya mungkin sudah gak tertolong
01:05:06Yang mulia Kaisar
01:05:07Nyawar rakyat kecil seperti aku ini gak penting
01:05:08Tapi Aruna Wibisono harus dihukum
01:05:09Kaisar
01:05:12Nyawar rakyat jelatan gak penting
01:05:13Tapi Aruna harus dihukum
01:05:15Kalau nanti kejadian seperti ini
01:05:16Terulang lagi
01:05:17Siapa yang akan menjaga kameran istana
01:05:18Siapa yang akan menjamin kameran istana
01:05:19Mohon Kaisar
01:05:21Hukumlah Aruna
01:05:23Berani sekali kamu adit
01:05:24Akarta negara
01:05:24Pemaksaku mengambil keputusan
01:05:26Hari ini permaisuri doa
01:05:27Agar sangat ketakutan
01:05:28Kalau Kaisar gak menghukum Aruna
01:05:29Nanti kalau ada yang meniru
01:05:30Akibatnya bisa fatal Kaisar
01:05:32Mohon Kaisar
01:05:33Hukumlah Aruna
01:05:34Mohon Kaisar
01:05:35Benarkah
01:05:42Kalau aku punya bukti
01:05:43Kalau Aruna gak bersalah
01:05:44Hukuman apa yang pantas untuk kalian
01:05:46Gak mungkin itu gak masuk akal
01:05:51Bagasah diiningra jawab pertanyaan Kaisar
01:05:53Kaisar bertanya padamu
01:05:54Pak Dharma
01:05:56Kalau Aruna Wibisono di fitnah
01:05:57Saya Dharma Wibisono
01:05:58Bersedia menerima hukuman yang sama dengan
01:05:59Baiklah
01:06:00Pengawak
01:06:02Bawa orang itu ke sini
01:06:03Kaisar sungguh bijaksana
01:06:06Sesuai perintah Kaisar
01:06:07Hamba sudah menyamakan mata-mata sebelumnya
01:06:09Jadi pembunuh ini
01:06:10Berhasil ditanggap tempat waktu
01:06:11Ampuni hamba Kaisar
01:06:12Ampuni hamba
01:06:12Perjawaban pembunuhan terhadap permaisuri
01:06:14Semua ini atas perintahan Adi Wibisono
01:06:15Dan Aditya karta negara
01:06:16Hamba hanya dipaksa melakukannya Kaisar
01:06:17Ampuni hamba Kaisar
01:06:18Ampuni hamba
01:06:18Tama sudah
01:06:19Semuanya berakhir
01:06:20Pengawak
01:06:20Bawa Bagas Adi Dingerat pergi
01:06:22Kaisar
01:06:23Pak Dharma
01:06:23Aku telah mengabdi untuk dinas
01:06:25Didaksia dengan sepenuh hati
01:06:26Selama puluhan tahun
01:06:27Dengan kesetiaan yang gak tergoyakan
01:06:28Kaisar
01:06:29Anda gak boleh memperlakukanku seperti ini
01:06:30Kaisar
01:06:31Kaisar
01:06:31Apuni saya
01:06:31Kaisar
01:06:35Mengenai kalian berdua
01:06:36Kaisar
01:06:37Kaisar
01:06:37Ini gak ada hubungannya dengan saya
01:06:38Semua ini oleh dia
01:06:39Iya
01:06:40Kau bohong
01:06:41Kaisar
01:06:42Aku hanya iri pada kakak
01:06:43Rencana membunuh permaisuri
01:06:44Semua itu
01:06:44Hamba Aditya karta negara
01:06:45Dan lagi melindungi permaisuri
01:06:46Dengan tubuhnya itu
01:06:46Semua sudah diatur oleh dia sendiri
01:06:48Kaisar
01:06:48Berani-berani
01:06:49Kau mengianatiku
01:06:50Cukup
01:06:50Aditya karta negara
01:06:52Nadia Wibisono
01:06:53Sebagai dalang utama
01:06:54Hukum mati di tempat
01:06:56Tahan Rumi di Departemen Hukum
01:07:00Tunggu keputusan lebih lanjut
01:07:01Kaisar
01:07:02Kaisar
01:07:03Beri aku kesempatan
01:07:04Kaisar
01:07:05Kaisar
01:07:05Kaisar
01:07:05Aku benci kamu
01:07:07Kalau bukan ganda kamu
01:07:08Semuanya lebih aku
01:07:09Kamu salah
01:07:10Yang membuatmu jadi seperti ini
01:07:11Adalah dirimu sendiri
01:07:12Bukan aku
01:07:13Akhir yang kamu alami sekarang
01:07:15Adalah akibat dari perbuatanmu sendiri
01:07:16Tidak
01:07:21Aruna
01:07:23Aku
01:07:26Jadi Kaisar
01:07:29Apa nama aslimu
01:07:31Namaku Raka
01:07:34Raka
01:07:36Sekarang pelaku sudah dihukum
01:07:39Yang mulia Kaisar dan permaisuri
01:07:41Benar-benar pasangan yang akhirnya bersatu ya
01:07:43Permaisuri
01:07:46Mulai hari ini
01:07:48Aku
01:07:48Akan jadikanmu sebagai permaisuri
01:07:51Mulai hari ini
01:07:55Aku akan memubarkan enam istana
01:07:57Mulai sekarang
01:07:57Hanya ada satu pemimpin di dalam istana
01:07:59Yaitu permaisuriku
01:08:02Permaisuri yang mulia
01:08:04Panjang umur
01:08:05Panjang umur
01:08:06Panjang umur
01:08:06Sombong sekali
01:08:09Tadi lawan aku saja
01:08:10Kamu sudah kalah
01:08:11Sekarang kamu masih mau berpura-pura jadi kuat ya
01:08:14Benarkah?
01:08:15Terus saja
01:08:16Berpura-pura
01:08:17Sebaik apapun kamu beracting
01:08:18Torega kamu
01:08:19Pasti akan mati
01:08:23Sampai jumpa
01:08:25Bagaimana mungkin
01:08:30Bagaimana mungkin
01:08:35Aku bisa kalah
01:08:37Lawan anak ini
01:08:37Apakah ini kemampuan sang dewa
01:08:49Benar-benar master pedang terbaik
01:08:52Benar-benar
01:08:53Bukan lawannya sang pendekar
01:08:54Mayat Johnny
01:08:55Aku serahkan padamu
01:08:56Baik
01:08:58Karena misiku sudah selesai
01:08:59Aku harus kembali ke menara kapitan
01:09:00Tenang saja
01:09:03Aku akan minta seseorang
01:09:04Untuk mengembalikan mayat orhan padamu
01:09:06Guru
01:09:10Dengan kemampuanmu sekarang
01:09:12Kamu sudah bisa mengatur menara kapitan
01:09:14Ah
01:09:15Tapi masih jauh dari kekuatan guru
01:09:16Enggak
01:09:17Sudah seharusnya
01:09:18Aku pergi
01:09:19Guru
01:09:20Kenapa kamu
01:09:21Jadi tiba-tiba sekali
01:09:22Nyonya kedua
01:09:28Setiap malam kamu menghadap ke langit
01:09:31Orhan pasti gak ingin
01:09:32Melihat kamu jadi seperti ini
01:09:34Aku gak apa-apa
01:09:37Betul
01:09:46Orhan mau aku jadi seperti ini
01:09:49Aku harus bangkit
01:09:51Tapi
01:09:59Tapi
01:09:59Orhan adalah harapan terbesarku
01:10:04Gimana aku bisa menerimanya
01:10:07Orhan
01:10:09Orhan
01:10:12Ini semua salah ibu
01:10:15Karena ibu gak bisa menjagamu dengan baik
01:10:18Siapa
01:10:24Ibu
01:10:30Orhan
01:10:33Orhan
01:10:35Bagaimana mungkin
01:10:36Bagaimana mungkin Orhan
01:10:37Saat aku bangun ada seorang kakak yang bawa aku kembali
01:10:40Guruku
01:10:43Sudah memakai semua kekuatannya
01:10:45Agar Orhan bisa bangkit
01:10:47Kalian
01:10:49Jangan sampai buat dia menyesal
01:10:51Bagaimana mungkin
01:10:53Selama ini
01:11:02Karena sudah merasakan penjagaan Nyonya
01:11:04Aku sudah mengambil keputusan
01:11:06Nyonya gak perlu merasa sedih
01:11:08Karena aku sudah mencapai ujung dari kehidupan ini
01:11:10Lagipula
01:11:11Sebagai seorang yang tipe atuh
01:11:13Aku akhirnya bisa merasakan
01:11:14Sebuah cinta
01:11:15Dari seorang ibu
01:11:17Aku
01:11:18Sudah terpuaskan
01:11:20Terima kasih
01:11:22Orhan
01:11:31Kamu harus ingat
01:11:32Ini adalah penyelamatmu
01:11:34Gak ada dia
01:11:35Maka gak ada kamu
01:11:36Ibu
01:11:39Dan ini ada apa?
01:11:41Aku baru saja membuat teknik baru
01:11:43Ingin ibu untuk melihatnya
01:11:45Oke
01:11:45Dhani sangat hebat
01:11:58Masih muda
01:11:59Sudah bisa sehebat itu
01:12:00Bahkan
01:12:06Teknik pedang ini
01:12:08Sang mirip dengan teknik
01:12:09Sang pendekar
01:12:10Kalau gitu kamu berencana
01:12:16Untuk menamakan teknik ini
01:12:17Dengan nama apa?
01:12:18Namanya
01:12:19Teknik peta mistis
01:12:21Gimana?
01:12:24Oke
01:12:24Terima kasih
Dianjurkan
1:10:59
|
Selanjutnya
1:02:33
2:15:17
1:07:53
42:16
1:06:31
1:46:49
1:37:26
1:44:01
43:33
56:29
1:27:10
46:15
1:08:18
40:13
54:38
51:32
50:15
40:34
1:00:48
39:41