Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
SOLO, KOMPAS.TV Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo bertemu di Kediaman Jokowi di Solo pada Minggu (20/7/2025).

Prabowo menceritakan bahwa keduanya berbincang mengenai kunjungan kerja luar negerinya ke berbagai negara.

Sementara Jokowi menyinggung soal kondisi perang tarif yang berdampak pada sejumlah negara. Dirinya juga apresiasi terkait negosiasi Pemerintah Indonesia dengan Presiden AS, Trump.

Video Editor: Frashiva Rizaldi

#prabowo #gibran #kaesang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/606335/full-pernyataan-prabowo-dan-jokowi-saat-bertemu-di-solo-jelang-kongres-psi-2025
Transkrip
00:00Halo, apa aja dibahas Pak tadi, Pak?
00:06Kita bahas...
00:10Saya cerita, baru keliling dari luar negeri.
00:25Ya, beliau juga mengikuti rupanya.
00:27Ya, saya ceritakan terobosan-terobosan yang kita dapat kemarin,
00:36terutama dengan Uni Eropa yang 10 tahun perundingan akhirnya tembus.
00:46Kemudian saya ceritakan pertemuan-pertemuan di Brazil,
00:52Briggs, kemudian juga pembicaraan-pembicaraan di Perancis,
01:01di London, saya ketemu dengan beberapa pejabat,
01:07dan di hubungan Presiden Trump.
01:11Ya, Alhamdulillah dapat hasil-hasil yang lumayan, yang cukup bagus.
01:19Saya juga mampir di Belarus, mereka punya potash, mereka butuh karet kita,
01:29mereka butuh banyak komoditas kita.
01:33Dan ternyata coklat, harga coklat dunia lagi sangat tinggi,
01:43dan banyak berharap coklat dari kita,
01:46dan kita juga harus segera pembibitan baru,
01:51peremajaan baru, ini kita sudah akan lakukan.
01:53Karena ternyata harga coklat naiknya sangat signifikan di dunia,
01:59karena rupanya di Amerika Latin dan di Afrika,
02:04mungkin ada wabah ya, wabah yang merusak.
02:08Banyak pohon-pohon coklat di Amerika Latin dan di Afrika.
02:15Saya kira itu yang saya ceritakan.
02:17Respon dari Pak Sebu, bagaimana?
02:19Ya, saya kira, karena beliau juga mengikuti,
02:22dan sebagian itu juga beliau yang rintis ya,
02:27seperti perundingan dengan Uni Eropa kan sudah berjalan 10 tahun.
02:32Jadi beliau ngerti itu alatnya bagaimana.
02:36Tapi ya dengan kita lihat situasi global yang tidak menentu sekarang,
02:42baik Uni Eropa dan Indonesia ya berkepentingan untuk selesaikan dengan waktu cepat.
02:45Dan Alhamdulillah, dan bagi saya ini kehormatan bagi Indonesia,
02:49kenapa? Saya diterima di Uni Eropa hari Minggu.
02:54Bagi orang Eropa, Barat terutama, tapi Eropa gitu,
02:59hari Minggu itu sakral, itu nggak boleh ada yang kerja gitu.
03:03Tapi dia mau terima saya, luar biasa.
03:06Saya diterima oleh Presiden European Union Commission,
03:12ya itu eksekutifnya lah.
03:15Dan European Union Council, Presidennya itu adalah
03:18Council ini dewan daripada kepala pemerintah 27.
03:25Presiden Council-nya juga terima saya.
03:29Dua-duanya sangat reseptif, sangat mendukung.
03:31Kemudian Raja Belgia mendengar saya datang,
03:36saya diterima beliau hari Minggu juga, sore-sore.
03:39Di istana beliau di Brussels.
03:41Jadi beliau berada di luar Brussels,
03:44beliau pulang untuk menerima saya.
03:46Dan ya akhirnya demikian ya,
03:50bahwa kadang-kadang memang capek,
03:54kita banyak keliling di luar negeri,
03:56tapi hal-hal itu kadang-kadang harus ada pendekatan langsung,
04:02pendekatan personal, pribadi antara pemimpin-pemimpin,
04:07sehingga mereka juga paham.
04:12Dan mereka ada trust, ada kepercayaan.
04:16Akhirnya lancar.
04:19Dan Indonesia,
04:21ya saya meneruskan tradisi Indonesia sebagai negara,
04:24non-block, non-aligned.
04:28Kita terkenal bahwa kita tidak mau ikut block manapun.
04:32Kita ikut di BRICS,
04:34dari kepentingan ekonomi kita.
04:37Tapi kita ikut juga,
04:39kita daftar di OECD,
04:42ya yang itu adalah kumpulan negara-negara maju,
04:46yang dipimpin barat.
04:47Kita juga mendaftar di CPTPP,
04:51juga dipimpin Jepang dan sebagainya.
04:58Kita ikut juga di IPEF,
05:01Indo-Pacific Economic Forum,
05:04dipimpin juga oleh negara-negara pulau barat.
05:07Jadi kita,
05:08benar-benar kita diterima oleh semua pihak,
05:11bahwa Indonesia neutral,
05:14Indonesia menghormati semua negara,
05:16Indonesia ingin bersahabat dengan semua negara,
05:21Indonesia tidak mau campur tangan dengan urusan dalam negeri,
05:25negara manapun.
05:26Itu.
05:27Dan ini kita diterima.
05:29Ya capeknya diundang-diundang dan diminta,
05:34tolonglah Indonesia,
05:37jangan-jangan kita juga diharapkan untuk
05:39berperanlah,
05:41dalam beberapa peristiwa.
05:43peristiwa.
05:44Ya, saya kira itu ya.
05:46Terima kasih, Pak Presiden.
05:58Pak Jokowi gak kan?
05:59Gak lo PSI, Pak.
06:04Meski beran.
06:07Pak Jokowi.
06:09Pak Jokowi.
06:10Pak, dikit, Pak.
06:11Pak Jokowi dikit, Pak.
06:13Pak Jokowi dikit, Pak.
06:15Jangan di-follow, jangan di-follow.
06:17Minggul di sini lagi.
06:18Pak Jokowi dikit, Pak.
06:49Pak Jokowi lebih yang di-follow.
06:51Oke.
06:52personal Sekuranya.
06:56Pak Jokowi dikit, Pak.
07:06Terima kasih, Pak.
07:08Terima kasih.
07:08Terima kasih, Pak.
07:09Bentar, bentar.
07:10Bentar, bentar.
07:11Terima kasih.
07:41Kemudian juga beliau menyampaikan mengenai negosiasi tarif dengan Fasih Trump.
07:50Ini dua hal yang sangat bagus sekali karena yang namanya perundingan Indonesia di Yusepa itu sudah berjalan 10 tahun dan sangat malot sekali.
08:06Dan beliau dengan ke-IAWA-nya, dengan pendekatan-pendekatan personalnya, akhirnya kesepakatan itu terjadi dan sudah ditanda tanah.
08:26Sehingga nanti perdagangan betul-betul dengan tarif 0 persen.
08:32Ini akan memberikan daya saing yang baik pada perusahaan-perusahaan Indonesia untuk masuk ke Uni Eropa.
08:39Kemudian yang kedua juga, ini pendekatan personal lagi.
08:44Walaupun dengan Presiden Donald Trump, beliau berbicara banyak, akhirnya juga tarifnya bisa turun dari 32 ke 19.
08:58Ini juga sebuah, menurut saya, sebuah prestasi yang luar biasa.
09:0219 itu masuk terendah di ASEAN.
09:07Sehingga sekali lagi nanti kompetitiveness kita, daya saing kita akan menjadi sangat bagus produk-produk Indonesia.
09:14Kebaik ke Uni Eropa, ke Amerika, dan ke negara-negara lain.
09:19Pak, berarti di pejakan yang luar biasa, tapi jangan yang baik.
09:23Sampai ada ketawa-ketawa, Pak.
09:24Tidak tahu, Pak.
09:26Cerita, cerita ketemu tadi dengan Presiden Trump, kan ada hal yang disampaikan juga.
09:39Ini kebijakan yang baik dalam hal negosiasi ekonomi, Pak.
09:57Ini sekali lagi, situasi ekonomi global ini sangat sulit sekali.
10:02Dengan adanya perang tarif, sangat sulit sekali.
10:06Sehingga growth, pertumbuhan ekonomi global menjadi turun secara global.
10:14Dan itu menyulitkan semua negara.
10:17Kalau kita dalam bernegosiasi bisa lebih awal, ini kan kita paling awal.
10:23Dapatnya 19 persen, itu bagus sekali.
10:26Artinya sekali lagi, daya saing produk-produk Indonesia bisa sangat baik dan bisa nantinya.
10:34Karena mungkin investasi akan banyak masuk ke kita karena kita dianggap memiliki kompetitifnya yang baik.
10:42Dan saya rasa dua hal besar itu yang harus kita berikan apresiasi.
10:51Najung Jempol dan semuanya diselesaikan langsung oleh Bapak Presiden Prabowo, sangat bagus.
10:58Artinya ini sudah sesuai ekspektasi, Pak Jokowi, untuk pemerintahan Pak Prabowo?
11:04Ya kalau dilihat angka-angka kan, kalau saya melihatnya di approval rating aja lah.
11:10Masih sangat tinggi banget.
11:13Artinya masyarakat memberikan apresiasi, masyarakat memberikan penghargaan lewat angka di approval rating.
11:22Penegasan Pak, apakah senang dengan kinergiannya Pak Presiden selama ini, Pak?
11:28Penegasan apakah senang dengan kinergiannya Pak Presiden?
11:32Rakyat yang menilai dan itu kelihatan di dalam approval rating.
11:35Pak, ada pesan untuk PSI, Pak?
11:37Tadi masak ini kasih Pak, ada makanan sama nggak Pak?
11:40Penuh PSI, Pak, apa-apa makan dari PSI, Pak?
11:42Makan bersama tadi sama Pak.
11:43Makan bersama-sama, Pak.
11:44Makan bersama-sama, Pak.
11:44Makan bersama-sama, Pak.
12:14Seperti apa?
12:17Pendukungan penuh.
12:19Apakah sudah ada KTA?
12:20Dukung penuh.
12:22Jelas kan, dukung penuh kan jelas.
12:24Pool mendukung.
12:25Artinya pool penuh memberikan dukungan.
12:29Kalau pool mendukung artinya ya harus bekerja keras.
12:32Tapi Pak, kalau diminta Pak?
12:33Bagaimana menjadi Dewan Pembina?
12:35Kalau menjadi Dewan Pembina, apakah apa, Pak?
12:37Ditanyakan ke PSI.
12:39Pak, kalau diminta partai lain untuk bekerja juga gimana, Pak?
12:42Kalau diminta bekerja oleh partai lain juga, Pak?
12:44Saya bekerja, semua akan minta.
12:47Sudah diminta Mas Kaisang belum, Pak?
12:49Di mana?
12:50Untuk Dewan Pembina?
12:51Untuk Dewan Pembina?
12:51Untuk Dewan Pembina?
12:51Untuk Dewan Pembina?
12:51Untuk Dewan Pembina?
12:51Tidak.
12:52Tau orang menjadi Dewan Pembina dari Mas Kaisang?
12:55Tanyakan ke PSI.
12:57Pak, kemarin kan Pak Andi bilang Pak Jakowi bisa di depan dan di belakang.
13:01Posisinya Pak Jakowi sekarang di mana, Pak?
13:03Bisa memantau di depan dan di belakang.
13:05Posisinya Pak Jakowi sekarang saat dimintai menjadi kader ataupun Dewan.
13:11Posisinya Pak Andi bilangnya Pak Jakowi di depan dan bisa di belakang.
13:16Itu gimana, Pak?
13:18Di depan bisa, di belakang bisa.
13:20Di tengah juga bisa.
13:21Terima kasih.
13:24Terima kasih.

Dianjurkan