- yesterday
Serial Cerita fiktif tentang seorang koki yang hebat
#drachin
#dramachina
#kokidewa
#jejakrasayanghilang
#mastercheff
#drachin
#dramachina
#kokidewa
#jejakrasayanghilang
#mastercheff
Category
🎥
Short filmTranscript
00:00:00Koki Dewa! Koki Dewa!
00:00:3050 juta!
00:00:3150 juta? Hanya segitu?
00:00:33Hari ini, kita mempersiapkan uang tunai 100 juta.
00:00:36Jika Koki Dewa ingin mencoba masakan kami,
00:00:39berapa pun harganya, akan kita bayar.
00:00:42Aku adalah paman Koki Dewa. Aku bisa memutuskan. Kita sudah setuju.
00:00:46Minggir, paman macam apa kamu?
00:00:48Aku adalah bibi Koki Dewa.
00:00:51Aku bersamanya dari kecil.
00:00:53Sejak kecil, dia selalu mendengarkan.
00:00:55Dia selalu menyetujui semua pendapatku.
00:00:57Kalau begitu kamu bisa membantu?
00:00:59Tentu saja!
00:01:01Jika kamu bisa membantuku, aku akan bayar 50 juta, tidak 100 juta!
00:01:05Tentu bisa!
00:01:06Aku pamanah!
00:01:07Minggir!
00:01:08Iiiis!
00:01:11Kenapa keluarga Koki Dewa malah seperti ini?
00:01:13Koki Dewa! Koki Dewa!
00:01:15Koki Dewa! Koki Dewa!
00:01:17Koki Dewa! Koki Dewa!
00:01:19Koki Dewa! Koki Dewa!
00:01:21Koki Dewa!
00:01:23Koki Dewa!
00:01:25Hah? Di mana Koki Dewa?
00:01:27Di mana Koki Dewa berada?
00:01:29Koki Dewa menghilang!
00:01:31Koki Dewa menghilang. Berita terkini.
00:01:33Koki Dewa Rafael Hijaya menghilang.
00:01:35Asis yang tidak dapat menemukannya.
00:01:36Mana pergini Koki Dewa?
00:01:37Koki Dewa menghilang setelah mencapai pecah karir.
00:01:39Tak hidup atau mati.
00:01:41Kamu lihat apa?
00:01:55Aku sudah lama mengamati kamu.
00:01:57Setiap kali Nona Besar lewat, kamu akan menatapnya.
00:02:01Orang seperti imu juga menyukai Nona Besar.
00:02:03Sebaiknya bercerapin sana.
00:02:05Kamu tidak pantas.
00:02:07Kamu berani menyukai Nona Besar.
00:02:09Setahun lalu ketika kamu hidup di jalanan,
00:02:11Nona Besar yang membawamu pulang dan memberimu makan.
00:02:13Kenapa? Sekarang sudah ada makanan, kamu mulai bermimpi besar.
00:02:17Orang yang disukai Nona Besar bukan hanya harus pintar memasak.
00:02:20Juga harus ganteng.
00:02:21Harus berjiwa besar.
00:02:22Dan membanggakan negara.
00:02:24Seperti Koki Dewa!
00:02:26Kamu...
00:02:27Cih!
00:02:28Cepat, cepat, cepat, cepat!
00:02:30Seseorang ikut aku.
00:02:31Kenapa buru-buru?
00:02:32Koki Eka mengundurkan diri.
00:02:33Seseorang ke dapur utama untuk bantu Kepala Koki masak.
00:02:35Ini sudah ketujuh kalinya dalam bulan ini.
00:02:37Kepala Koki sangat menuntut.
00:02:38Siapa yang bisa memenuhi tuntutan?
00:02:42Hari ini, Pak Tony dari Asosiasi Catering mengundang raksasa industri catering
00:02:45Internasional Tour Recharge untuk makan malam.
00:02:47Jika kita tidak berhasil menguaskannya, Pak Tony akan menyalahkan kita
00:02:50dan kita semua akan mendapat masalah.
00:02:52Pak Tony.
00:02:53Tony Wong.
00:02:54Dia sudah menjadi ketua.
00:02:56Apa yang kamu bicarakan?
00:02:57Siapa yang mau ikut denganku?
00:03:00Biarkan Rafael mencoba.
00:03:02Dia adalah yang terbaik dalam memotong sayuran.
00:03:04Dia?
00:03:05Memangnya bisa?
00:03:06Eh, jangan remehkan dia.
00:03:07Rafael bisa melukukannya.
00:03:08Dia sudah lebih dari setahun kerja di Asosan Bambu.
00:03:10Dia ini tidak pernah beri marahi.
00:03:12Baik, kamu saja.
00:03:13Ayo pergi.
00:03:14Cepat, ikut aku.
00:03:17Sudah ketemu, sudah ketemu.
00:03:19Hah?
00:03:20Dia orangnya?
00:03:21Memangnya dia bisa.
00:03:22Dia hanya Koki di belakang.
00:03:23Bisa cari yang lebih senior.
00:03:25Bukannya dia pria yang selalu menatap Nona besar.
00:03:29Dia bisa apa?
00:03:32Koki kepala, Pak Tony sudah pesan.
00:03:34Aduh.
00:03:36Eh, ayo.
00:03:37Kotong mentimun dulu.
00:03:38Cepat.
00:03:39Cepat, Tanda Rafael.
00:03:40Cepat.
00:03:41Sudah ku bilang dia tidak bisa.
00:03:42Potong mentimun aja kesulitan.
00:03:43Mau mengharapkan dia.
00:03:44Mending kita sendiri saja.
00:03:45Aku saja bisa potong lebih cepat.
00:03:46Ayah, kita cari orang lain saja.
00:03:48Teknik memotong ini.
00:03:50Tidak perlu.
00:03:51Tidak perlu.
00:03:52Dia saja.
00:03:53Tidak perlu.
00:03:54Dia saja.
00:03:55Tidak perlu.
00:03:56Dia saja.
00:03:57Ayah.
00:03:58Guru.
00:03:59Sudah cukup.
00:04:00Tidak ada waktu lagi.
00:04:01Biarkan dia membantumu.
00:04:02Hah?
00:04:03Dia membantuku.
00:04:04Dia hanya akan menghabatku.
00:04:05Sudah tidak ada waktu.
00:04:06Cepat kerja.
00:04:07Cepat.
00:04:08Cepat.
00:04:09Cepat.
00:04:10Cepat.
00:04:11Ayo mulai.
00:04:12Dia saja.
00:04:13Dia saja.
00:04:14Guru.
00:04:15Sudah cukup.
00:04:16Tidak ada waktu lagi.
00:04:17Biarkan dia membantumu.
00:04:18Hah?
00:04:19Dia membantuku.
00:04:20Dia hanya akan menghabatku.
00:04:22Sudah tidak ada waktu.
00:04:23Cepat kerja.
00:04:24Cepat.
00:04:25Cepat.
00:04:27Ayo mulai.
00:04:29Sapi goreng dengan cabai.
00:04:30Tamu menyukai makanan pedas.
00:04:31Ini adalah cabai yang kita siapkan.
00:04:32Harus dipotong dengan pisau tajam.
00:04:34Jika tidak akan merusak rasanya.
00:04:35Hah?
00:04:38Bau amis daging sapi harus hilang.
00:04:39Setiap potongan dipotong rata.
00:04:40Panjangnya harus sama dengan ini.
00:04:41The next thing is what?
00:04:43You!
00:04:45This is what?
00:04:47You!
00:04:49This is what?
00:04:51Let's eat!
00:04:53Don't be too shy
00:04:55You must be a guru
00:04:57You must be a status
00:04:59Wow
00:05:13Memang hebat masakan yang kamu latih selama sebulan ini
00:05:15Pak Tony pasti akan menyukainya
00:05:17Terima kasih guru, akhirnya selesai
00:05:21Orang itu masih belum selesai
00:05:23Guru, sudah aku bilang
00:05:25Dia ini hanya berubah waktu kita
00:05:27Apa aku yang terlalu banyak berharap?
00:05:29Kalian ngapain sih?
00:05:31Tuan Richard tidak bisa makan pedas
00:05:33Hidangan kalian ini
00:05:35Semuanya pedas
00:05:37Tidak bisa makan pedas
00:05:39Semuanya pedas
00:05:40Sudahlah
00:05:41Bukannya kamu bilang
00:05:43Ini adalah hidangan khas restoran ini
00:05:45Hidangan khas malah seperti ini
00:05:47Bau harumnya
00:05:49Tidak ada sama sekali
00:05:51Minyaknya kurang panas
00:05:53Lalu teknik memotong ini
00:05:55Lekniknya cukup bagus
00:05:57Bagus
00:05:59Sayang sekali
00:06:01Ini, ini
00:06:03Kalian tau tidak
00:06:05Perjamuan hari ini
00:06:07Sangat penting bagi kota jahe kita
00:06:09Ini terkait dengan investasi fullan miliar dari perusahaan multinasional
00:06:11Pak Tony
00:06:13Mohon maaf, mohon maaf sekali
00:06:15Tapi informasi yang kita terima adalah
00:06:17Suka makan pedas
00:06:21Aku sudah bilang dengan sangat jelas pada kakakmu Ricky
00:06:23Tuan Richard tidak bisa makan pedas
00:06:25Tidak bisa makan pedas
00:06:26Dia meyakinkanku
00:06:27Katanya tidak masalah
00:06:28Dan hasilnya
00:06:29Semua hidangan pedas
00:06:31Kamu bilang pada Ricky
00:06:33Tiga, tiga, semalam kan aku sudah bilang
00:06:49Jangan sampai pedas
00:06:51Meskipun kalian tidak menyukaiku
00:06:53Kalian juga tidak boleh kebingungan
00:06:55Lihat sekarang, Pak Tony dan Tuan Richard sudah marah
00:06:57Restoran bambu warisan ayah
00:06:59Hancur di tangan kamu
00:07:01Kamu?
00:07:02Ricky
00:07:03Kamu sengaja menyebar hoaks
00:07:05Akibatnya Pak Tony jadi salah paham dengan kita
00:07:07Tidak masalah jika kamu menghancurkan reputasi restoran bambu
00:07:09Tapi menggagalkan investasi kota jahe itu sangat parah
00:07:12Pesannya aku sampaikan adalah
00:07:13Tuan Richard tidak bisa makan pedas
00:07:15Kalian yang salah
00:07:17Apa urusannya dokanku?
00:07:29Tuan Richard
00:07:38Jangan mengotori mulutmu dengan makanan ini
00:07:41Ah
00:07:43Aku sangat kecewa
00:07:45Ah
00:07:46Dengan hidangan kota jaya
00:07:51Ini bukan yang ini dimasuk oleh Rafael
00:07:53Ngapain dibawa kesini?
00:07:54Hah?
00:07:55Ini
00:07:56Dasar brengsek
00:07:57Siapa yang memberimu izin menyajikan hidanganmu
00:07:59Kamu tidak tahu ini perjemuan apa
00:08:00Kamu sangat jajari masalah
00:08:03Aku tidak salah dengarkan
00:08:05Kalian membiarkan seorang amatir
00:08:07Memasak untuk Pak Tony dan Tuan Richard
00:08:11Dig
00:08:12Otakmu kemasukan air ya?
00:08:14Gawat
00:08:15Kali ini Rafael kena masalah besar
00:08:17Hidangan yang kalian sendiri tidak berani makan
00:08:19Beraninya dihidangkan ke tamu
00:08:21Ini sebuah ketidaksengajaan
00:08:22Ketidaksengajaan
00:08:23Kalian berani makan ini?
00:08:27Kamu makan
00:08:28Kamu makan
00:08:29Atau kamu saja yang makan?
00:08:35Sepertinya kalian memang
00:08:36Bermaksud menghina Pak Tony dan Tuan Richard
00:08:39Setiap hidangan di restoran bambu
00:08:41Disiapkan dengan cermat oleh koki kami
00:08:43Kita tidak pernah salah-salan
00:08:44Kamu jangan memfitnah disini
00:08:46Dan juga
00:08:47Jangan membuang makanan
00:08:48Aku membuang makanan
00:08:49Aku membuang makanan?
00:08:50Kamu begitu mulia
00:08:52Hidangan sampah ini
00:08:53Kamu saja yang makan
00:08:55Hmmmm
00:08:58Kamu juga tidak mau makan kan?
00:09:00Kamu masih berani membetaku
00:09:02Pak Tony
00:09:03Dia sangat tidak menghormatimu
00:09:05Dika
00:09:06Apa ini adalah
00:09:07Kualitas restoran bambu kamu?
00:09:09Hari ini
00:09:10Kamu harus makan habis
00:09:12Hidangan sampah ini
00:09:14Makan
00:09:15Makan
00:09:16Ayah jangan
00:09:18Dia jelas ingin mempermalukanmu
00:09:20Pak Tony
00:09:22Asal kemarahan kamu dan Tuan Richard Bisharda
00:09:25Aku akan makan
00:09:26Ayah
00:09:27Ini
00:09:35Kepalu koki jangan makan
00:09:36Nggak makan
00:09:37Makan
00:09:38It's really good!
00:10:01It's really good!
00:10:06Astaga!
00:10:10Kamu pintar acting.
00:10:12Lihatlah betapa menyakitkannya dirimu.
00:10:14Apa ini yang namanya enak?
00:10:15Makanya begitu cepat.
00:10:16Pasti sangat tidak enak.
00:10:17Pak Tony, adikku ini tidak bisa apa-apa.
00:10:32Dia juga tidak bisa memasak.
00:10:34Meski ini restoran miliknya.
00:10:36Tapi yang hebat adalah aku.
00:10:40Aku membara banyak uang untuk mengundang tiga koki hebat.
00:10:43Semua hidangan mereka bisa dijamin bisa memuaskan Tuan Richard.
00:10:48Tuan Richard tidak ada hobi lain selain makan enak dan juga Tuan Richard adalah ahli makan terpercaya.
00:10:57Tuntutannya sangat tinggi.
00:11:00Jika kamu bisa memuaskan Tuan Richard, apapun permintaanmu bisa dikabulkan.
00:11:06Tidak masalah.
00:11:08Jika hidanganku bisa memuaskan Tuan Richard.
00:11:10Bisakah kamu membantu supaya kepemilikan restoran bambu ini diberikan kepadaku?
00:11:16Hah?
00:11:17Tidak masalah.
00:11:22Asal kamu bisa memuaskan Tuan Richard.
00:11:24Tidak!
00:11:26Pak Tony, aku dijebak oleh Ricky.
00:11:29Beri aku satu kesempatan lagi untuk membuktikannya.
00:11:32Restoran bambu akan perang masak melawan Ricky.
00:11:36Guru!
00:11:38Jangan!
00:11:39Ayah!
00:11:45Baik!
00:11:46Aku yang jadi juri.
00:11:48Siapapun yang menang perang masak dan memuaskan Tuan Richard akan mendapat restoran bambu.
00:11:53Apa itu perang masak?
00:11:55Perang masak adalah tantangan antara hidup dan mati.
00:11:59Tantangan memasak paling berat di kota Jaya.
00:12:01Sekali kita ditantang, maka tidak boleh menolak.
00:12:05Orang yang menang perang masak akan mendapatkan dukungan dari asosiasi Koki.
00:12:10Jika kalah, yang mengajukan tantangan harus memotong urat tangan.
00:12:15Dan tidak bisa memegang sendok lagi.
00:12:18Dan namanya akan dihapus oleh asosiasi Koki.
00:12:21Hah? Seram sekali.
00:12:22Kita bisa saja membuka restoran baru.
00:12:24Tapi jika kamu kalah, kamu tidak bisa menjadi Koki lagi.
00:12:28Benar.
00:12:29Jika kita menang, apakah tetap bisa mempertahankan restoran bambu?
00:12:36Tentu.
00:12:42Gimana?
00:12:43Kamu berani?
00:12:46Sudah kuduga.
00:12:48Tapi, aku ada persiapan.
00:12:50Saat perlihatkan padamu keterampilan yang asli.
00:12:55Ronde pertama.
00:13:13Bertanding keterampilan dasar. Teknik memotong.
00:13:17Andi dari Kota Batam.
00:13:23Salam kenal.
00:13:24Salam kenal.
00:13:25Andi dari Kota Batam.
00:13:27Mungkinkah?
00:13:28Kamu penerus dari Koki Kerajaan Rudi?
00:13:30Betul.
00:13:32Guruku adalah Koki Kerajaan Rudi.
00:13:35Apa?
00:13:36Koki Kerajaan?
00:13:37Ternyata dia murid Rudi.
00:13:41Pak Rudi, dia hebatkah?
00:13:43Rudi adalah penerus Koki Kerajaan.
00:13:45Teknik memotong dia sangat hebat.
00:13:47Semua jenis teknik dia kuasai.
00:13:49Mungkin teknik memasak dia bukanlah yang terhebat.
00:13:52Tapi untuk urusan teknik memotong,
00:13:54tidak ada yang bisa menandingi Rudi.
00:13:57Bagaimana Paman bisa mengundang Alisa hebat ini?
00:14:00Ayah, gimana?
00:14:01Yang paling hebat dalam teknik memotong adalah kakak pertama.
00:14:03Tapi dibandingkan dengan murid Rudi, takutnya...
00:14:06Meskipun Rudi hebat,
00:14:07tapi tidak berarti muridnya juga hebat.
00:14:09Guru, biar aku saja.
00:14:13Kamu tidak bisa.
00:14:14Aku...
00:14:22Patwa ini cukup hebat menilai orang.
00:14:29Aku saja.
00:14:30Ini...
00:14:31Kamu ngapain?
00:14:33Kamu mau mempermalukan kami?
00:14:35Betul.
00:14:36Ini bukan tempat untukmu.
00:14:37Cepat kembali.
00:14:38Ayah, jangan dia.
00:14:39Biar kakak pertama saja kita masih ada kesempatan menang.
00:14:42Jika dia, kita pasti kalah.
00:14:44Kenapa kepala koki tidak mengutus kakak pertama?
00:14:46Apakah ada trik tertentu?
00:14:47Mungkin kepala koki ada alasan tersendiri.
00:14:50Aku tahu.
00:14:51Dia pasti tidak mau memperlihatkan kekuatan kakak pertama di runa pertama.
00:14:54Makanya dia suruh koki amatir untuk pertanding.
00:14:57Aku Andi, murid koki kerajaan Rudy.
00:15:03Juara satu kontes teknik memotong kota jadi tiga kali berturut-turut.
00:15:06Kamu siapa?
00:15:07Sebutkan namamu.
00:15:09Aku...
00:15:10Koki amatir restoran bambu.
00:15:12Koki amatir?
00:15:14Restoran bambu terlalu menghina kami.
00:15:16Aku adalah penerus koki kerajaan.
00:15:18Kalian suruh aku melawan koki amatir.
00:15:20Koki amatir?
00:15:23Dika, kamu kekurangan orang ya?
00:15:26Sampai mengutus koki amatir.
00:15:28Hahahaha
00:15:33Cepat mulai.
00:15:35Baik.
00:15:36Bocah.
00:15:37Ingat.
00:15:38Ini adalah momen paling cemerlang dalam hidupmu.
00:15:42Ronde pertama.
00:15:45Dimulai.
00:15:48Mulai.
00:15:58Gantung sekali.
00:16:03Ini adalah teknik warisan dari koki kerajaan.
00:16:05Dan benar hebat.
00:16:15Wah.
00:16:22Naga kristal.
00:16:23Seperti asli.
00:16:24Naganya sangat detail.
00:16:26Garis-garisnya sangat halus.
00:16:28Dia layak menjadi penerus koki kerajaan.
00:16:30Tidak memotongnya sangat hebat.
00:16:36Rafael sedang ngapain?
00:16:37Kenapa tidak bergerak?
00:16:39Kelihatannya dia tidak bisa membunuh ikan.
00:16:41Sepertinya kita pasti kalah.
00:16:42Harusnya kakak pertama saja yang bertanding.
00:16:56Tidak memotongnya.
00:16:57Tidak memotongnya.
00:16:59Tidak memotongnya.
00:17:09Potongan ikan sangat tipis.
00:17:10Seperti sutra transparan.
00:17:12Dia layak menjadi penerus koki Kerajaan.
00:17:14What is the technique?
00:17:20Like the technique of the kid?
00:17:39I'm not sure, I haven't seen this.
00:17:42Hey, I'm so excited. Rafael, come back.
00:17:45He's serious. I can do this.
00:17:48I can do this.
00:17:50Guru, this is why you don't believe me.
00:17:53And let me play this game.
00:17:56I'll do it. I'll do it in the next round.
00:18:03This is a very easy game.
00:18:06Huh? Aneh.
00:18:11Apanya yang aneh?
00:18:13Huh? Tuan Richard, lihat, lihat.
00:18:25Apa aku salah lihat? Ikan ini sudah sisa tulang.
00:18:27Kenapa masih bisa berenang?
00:18:28Mustahil.
00:18:29Ikan yang sudah dipotong ini masih bisa berenang.
00:18:31Bagaimana dia bisa melakukannya? Bukankah dia koki amatir?
00:18:32Di dunia ini, ada teknik dewa ini.
00:18:33Kapan restoran bambu punya orang seperti ini? Apakah dia dewa?
00:18:35Tidak, tidak, tidak. Ini adalah hasil akhir dari kalian teknik memotong.
00:18:38Karena terlalu cepat, saraf ikan belum menyadari bahwa dia telah dipotong.
00:18:42Dia berenang dengan naluri.
00:18:44Dulu, kupikir itu hanya lalu.
00:18:47Tidak, tidak, tidak.
00:18:49Ini adalah hasil akhir dari kalian teknik memotong.
00:18:51Karena terlalu cepat, saraf ikan belum menyadari bahwa dia telah dipotong.
00:18:55Dia berenang dengan naluri.
00:18:57Dulu, kupikir itu hanya legenda.
00:19:00Sekarang, aku beruntung bisa melihatnya.
00:19:03Aku nyatakan, pemenang rande pertama ini adalah restoran bambu.
00:19:13Tak disangka dia memiliki keahlian seperti itu.
00:19:17Teknik yang aneh, bukan cara yang benar.
00:19:19Seorang koki yang baik harusnya mengasah keterampilan memasak.
00:19:22Alih-alih membawa waktu mempelajari teknik yang aneh ini.
00:19:25Jika makanannya tidak enak, mau mengawasai trik apapun, dia tetap menjadi koki amatir selamanya.
00:19:29Kakak pertama benar.
00:19:31Menurutku, Rafael ini nasibnya sangat buruk.
00:19:33Kalau tidak, bagaimana mungkin dia menjadi koki amatir?
00:19:36Apa yang terjadi?
00:19:37Aku menghabiskan banyak uang untuk mengundang kamu.
00:19:39Kamu kalah dengan koki amatir yang bertugas dia buruk belakang.
00:19:41Tidak mungkin, dia bisa...
00:19:43Siapa kamu sebenarnya?
00:19:46Pak Rudy, dia hebatkah?
00:19:47Rudy adalah penurus koki kerajaan.
00:19:49Teknik memotong dia sangat hebat.
00:19:50Semua jenis teknik dia kuasai.
00:19:52Mungkin teknik memasak dia bukanlah yang terhebat.
00:19:54Tapi untuk urusan teknik memotong, tidak ada yang bisa menandingi Rudy.
00:19:58Bagaimana paman bisa mengundang alisa hebat ini?
00:20:00Ayah, gimana?
00:20:01Yang paling hebat dalam teknik memotong adalah kakak pertama.
00:20:03Tapi dibandingkan dengan murid Rudy, takutnya...
00:20:05Meskipun Rudy hebat, tapi tidak berarti murid Rudy juga hebat.
00:20:07Guru, biar aku saja.
00:20:11Kamu tidak bisa. Aku...
00:20:18Patwa ini cukup hebat menilai orang.
00:20:23Aku saja.
00:20:24Ini...
00:20:25Kamu ngapain?
00:20:26Kamu mau mempermalukan kami?
00:20:28Betul. Ini bukan teman untukmu. Cepat kembali.
00:20:30Ayah, jangan dia.
00:20:31Biar kakak pertama saja, kita masih ada kesempatan menang.
00:20:33Jika dia, kita pasti kalah.
00:20:34Kenapa kepala koki tidak mengundus kakak pertama?
00:20:36Apakah ada trik tertentu?
00:20:37Mungkin kepala koki ada alasan tersendiri.
00:20:39Aku tahu, dia pasti tidak mau memperlihatkan kekuatan kakak pertama di dunia pertama.
00:20:42Makanya dia suruh koki amatir untuk pertanding.
00:20:47Aku Andi, murid koki kerajaan Rudy.
00:20:49Juara satu kontes teknik memotong kota jadi tiga kali berturut-turut.
00:20:52Kamu siapa?
00:20:53Sebutkan namamu.
00:20:54Aku...
00:20:55Koki Amatir Restoran Bambu.
00:20:57Koki Amatir?
00:20:58Restoran Bambu terlalu menghina kami.
00:21:00Aku adalah penerus koki kerajaan.
00:21:01Kalian suruh aku melawan koki amatir.
00:21:03Koki Amatir.
00:21:05Hahaha.
00:21:06Jika, kamu kekurangan orang ya?
00:21:08Sampai mengutus koki amatir.
00:21:10Hahaha.
00:21:14Cepat mulai.
00:21:15Baik.
00:21:16Pucah.
00:21:17Ingat.
00:21:18Ini adalah momen paling cemerlang dalam hidupmu.
00:21:20Ronde pertama.
00:21:22Dimulai.
00:21:24Dimulai.
00:21:26Gantung sekali.
00:21:27Ini adalah teknik warisan dari koki kerajaan.
00:21:28Benar-benar hebat.
00:21:29Gantung sekali.
00:21:30Ini adalah teknik warisan dari koki kerajaan.
00:21:31Benar-benar hebat.
00:21:32Naga kristal seperti asli.
00:21:33Naganya sangat detail.
00:21:34Garis-garisnya sangat halus.
00:21:35Dia layak menjadi penulus koki kerajaan.
00:21:44Tidak memotongnya sangat hebat.
00:21:49Nata crystal, like asli.
00:21:54Naganya?
00:21:55Sangat detail.
00:21:55Garis-garisnya sangat halus.
00:21:57Dia layak menjadi penulis koki kerajaan.
00:21:59Jadi memotongnya sangat hebat.
00:22:03Rafael sedang ngapain?
00:22:04Kenapa tidak bergerak?
00:22:05Eh, kelihatannya dia tidak bisa membunuh ikan.
00:22:07Sepertinya kita pasti kalah.
00:22:08Harusnya kakak pertama saja yang bertanding.
00:22:19Ketangan ikan sangat tipis.
00:22:29Seperti sutra tanpa sebarang.
00:22:31Dia layak menjadi penulis koki kerajaan.
00:22:36Hah, teknik memotong apa ini?
00:22:37Seperti teknik anak-anak.
00:22:38Hah.
00:22:49Benar-benar, Lucon.
00:22:53Aku belum pernah lihat penyajian yang sejelek ini.
00:22:55Ayy, memalukan sekali.
00:22:56Rafael, cepat kembali.
00:22:58Dia serius.
00:22:58Aku juga bisa membuat potongan ikan ini.
00:23:01Guru, inilah akibatnya kamu tidak mempercaya aku
00:23:03dan membiarkan pengamis ini yang bertanding.
00:23:06Sudahlah.
00:23:06Aku saja yang bertanding di dua ronde selanjutnya.
00:23:10Ini.
00:23:12Kemenangan yang sangat mudah.
00:23:16Hah, aneh.
00:23:17Apanya yang aneh?
00:23:19Hah?
00:23:20Tuan Richard, lihat, lihat.
00:23:28Apa aku salah lihat?
00:23:29Ikan ini sudah sisa tulang.
00:23:30Kenapa masih bisa berenang?
00:23:31Pustahil.
00:23:34Hah?
00:23:35Apa aku salah lihat?
00:23:36Ikan ini hanya sisa tulang.
00:23:37Kenapa masih bisa berenang?
00:23:38Pustahil.
00:23:38Beneran, ikan yang sudah dipotong ini masih bisa berenang.
00:23:40Bagaimana dia bisa melakukannya?
00:23:41Bukankah dia koki amatir?
00:23:42Di dunia ini ada teknik dewa ini.
00:23:44Kapan restoran bambu punya orang seperti ini?
00:23:45Apakah dia dewa?
00:23:46Tidak, tidak, tidak.
00:23:47Ini adalah hasil akhir dari kalian teknik memotong.
00:23:49Karena terlalu cepat, Syarafikan belum menyadari bahwa dia telah dipotong.
00:23:52Dia berenang dengan naluri.
00:23:53Dulu, aku pikir itu hanya legenda.
00:23:56Sekarang, aku beruntung bisa melihatnya.
00:23:58Aku nyatakan, pemenang ronde pertama ini adalah restoran bambu.
00:24:02Hah?
00:24:02Tidak disangka, dia memiliki keahlian seperti itu.
00:24:09Teknik yang aneh.
00:24:10Bukan cara yang benar.
00:24:11Seorang koki yang baik harusnya mengasah keterampilan memasak.
00:24:13Alih-alih membawa waktu mempelajari teknik yang aneh ini.
00:24:15Jika makanannya tidak enak, mau menguasai trik apapun,
00:24:18dia tetap menjadi koki amatir selamanya.
00:24:19Kakak pertama benar.
00:24:20Menurutku, Rafael ini nasihnya sangat buruk.
00:24:21Kalau tidak, bagaimana mungkin dia menjadi koki amatir?
00:24:24Apa yang terjadi?
00:24:25Aku menghabiskan banyak uang untuk mengundang aku.
00:24:26Kamu kalah dengan koki amatir yang berdugas di alpura belakang.
00:24:28Tidak mungkin dia bisa...
00:24:30Siapa kamu sebenarnya?
00:24:31Dasar tidak berguna.
00:24:33Bingil sana.
00:24:36Biarkan kalian menang dulu.
00:24:38Sungguh siar sekali.
00:24:39Di babak pertama, kalian menang.
00:24:41Selanjutnya,
00:24:42akan kuhajar kalian.
00:24:43Pai berlutup di lantai.
00:24:46Ronde kedua.
00:24:47Masak sup.
00:24:48Waktunya setara satu dupa.
00:24:53Patun.
00:24:55Kalahkan mereka.
00:25:01Aku sudah lama tidak bertanding.
00:25:03Melihat teknik memotong bocah itu benar-benar membuka mataku.
00:25:06Sepertinya dari lahir, kamu terus melatih teknik ini.
00:25:09Aku mengakui teknik memotongmu adalah yang terhebat di dunia koki amatir.
00:25:12Sayangnya selanjutnya,
00:25:14kalian tidak akan sebungtung itu.
00:25:16Siapa orang ini?
00:25:17Kelihatannya cukup kuat.
00:25:18Peduli satan.
00:25:19Jangan lupa,
00:25:19kakak pertama adalah Raja Sup.
00:25:21Urusan masak sup,
00:25:22kakak pertama tidak pernah ngalah.
00:25:23Di tempat ini,
00:25:25akulah yang terhebat.
00:25:27Kalian,
00:25:28malah memutus patuai ini untuk melawanku.
00:25:30Kalian memang sengaja cari mati.
00:25:32Jangan kegeba.
00:25:33Kurutu tenang saja.
00:25:34Orang ini cukup hebat.
00:25:35Cukup hebat?
00:25:36Ini menerus seorang koki amatir sepertimu.
00:25:38Lihat cara aku mengalahkannya.
00:25:40Tidak.
00:25:40Kamu bukan lawannya.
00:25:41Jangan kegeba.
00:25:42Kamu bukan lawannya.
00:25:43Ayah, tenang saja.
00:25:46Kakak pertama pasti bisa.
00:25:47Jangan lupa,
00:25:48pelara Raja Sup ini diberikan langsung oleh Gubernur Sarawak.
00:25:57Aku sudah ingat.
00:25:59Dia bernama Tono.
00:26:00Dia telah berlatih tenaga dalam yang kuat.
00:26:01Menggunakan tenaga dalam untuk memasak sup.
00:26:02Dia tidak pernah kalah.
00:26:03Namun kemenangannya tidak bersih.
00:26:05Dia suka menggunakan trikotor.
00:26:06Saat bertanding,
00:26:07menggunakan tenaga dalam untuk melukai lawan.
00:26:08Orang biasa tidak bisa melihat serangannya.
00:26:10Orang ini kejam sekali.
00:26:11Tapi,
00:26:12kenapa butuh tenaga dalam
00:26:13untuk memasak sup?
00:26:14Kamu belum mencapai tingkatan ini.
00:26:16Kamu tidak mengerti.
00:26:17Seorang master sejati
00:26:18akan menggunakan tenaga dalam
00:26:19untuk mengendalikan suhu api.
00:26:22Dengan ini,
00:26:23rasa terbaik makanan akan keluar
00:26:24dan tercampur ke dalam suhu.
00:26:26Kokidewa juga menggunakan tenaga dalam
00:26:27untuk mengendalikan suhu api.
00:26:28Makanya dia bisa mengunci rasa makanan dengan sempurna
00:26:30dan membuat hidangan apapun.
00:26:32Setiap suapan
00:26:32akan mendapat rasa paling nikmat.
00:26:36Tapi Tono
00:26:37memilih menjadi jahat.
00:26:39Dia menggunakan tenaga dalam
00:26:39untuk melukai lawannya.
00:26:41Karena alasan inilah
00:26:42dia dikeluarkan
00:26:43dari asosiasi Koki.
00:26:45Berarti kakak penaman bahaya.
00:26:53Subnya itu,
00:26:54siap datang tidak?
00:26:55Mana yang bagus?
00:26:56Tidak tahu.
00:26:56Sampai sekarang bahannya hampir sama.
00:26:57Nantinya kita lihat siapa lebih pintar kontrol apinya.
00:26:59Maka akan terlihat siapa pemenangnya.
00:27:00Pak Tua,
00:27:11aku kira kamu itu pintar masa.
00:27:12Sepertinya,
00:27:13kamu itu hanya begini saja.
00:27:14Jujur saja nih,
00:27:15masalah sub.
00:27:16Akulah jagoannya.
00:27:22Gawat!
00:27:23Hah?
00:27:24Kok apinya tiba-tiba menjadi besar?
00:27:26Tidak.
00:27:30Datangnya tepat waktu.
00:27:33Aku celakain segaligus.
00:27:46Apa yang kamu lakukan?
00:27:50Apa yang kamu lakukan?
00:27:52Siapa suruh kamu pukul meja?
00:27:53Kamu gila ya?
00:27:54Ada apa?
00:27:59Iya, aku baik tanda masner.
00:28:01Hari ini kita sudahin saja.
00:28:02Dain.
00:28:02Enak saja kamu.
00:28:03Aku bayarin mahal-mahal ke kamu.
00:28:04Bukan lupa kamu jadi pengecut.
00:28:07Subku yang sebagus ini dirusak sama kamu.
00:28:09Jadinya harus dimasak ulang.
00:28:11Diam!
00:28:12Meskipun gua sepuluh kali pun tidak bakal bisa menang.
00:28:14Kalau bukan karena dia.
00:28:17Duh,
00:28:17ini.
00:28:18Sayang sekali.
00:28:20Subnya Tandi jatuh.
00:28:24Aku umumkan.
00:28:25Ronde kedua.
00:28:26Tono menang.
00:28:31Harusnya aku yang menang.
00:28:32Harusnya aku yang menang!
00:28:34Gara-gara kamu!
00:28:34Jadinya kalah!
00:28:36Kalau bukan kamu mengajakkan masakannya,
00:28:37Tandi tidak bakal kalah.
00:28:40Kedepannya,
00:28:41jangan pernah mendekati kami lagi.
00:28:44Rafael,
00:28:44kamu keterlaluan kali ini.
00:28:46Aku kasih tahu ya.
00:28:47Kalau restoran bambu dan guru terjadi apa-apa
00:28:49dikarenakan tindakanmu,
00:28:51kamu mati pun tidak cukup bayar!
00:28:55Guru,
00:28:55ronde berikutnya.
00:28:56Aku akan memenangkannya.
00:28:58Hmm,
00:28:58kalian kalah saja.
00:28:59Buat apa saling pembantu?
00:29:00Mau segera siapa kalian berusaha,
00:29:03tetap akan kalah.
00:29:03Hmm,
00:29:04ronde terakhir.
00:29:05Aku akan menang!
00:29:06Jangan terlalu berharap ronde terakhir.
00:29:08Jagoanku masih belum aku keluarkan.
00:29:09Hari ini,
00:29:11restoran bambu akan jadi milikku.
00:29:13Tanganmu juga,
00:29:14akan kupatahkan.
00:29:15Terima kasih untuk tadi.
00:29:22Untung kamu sempat mencegahnya.
00:29:23Aku dan Tandi akan selaka.
00:29:25Aman.
00:29:26Ronde ketiga tidak ada peraturan.
00:29:27Dua tim,
00:29:28pilih dua orang ikut lomba.
00:29:29Bekerja sama untuk memasak.
00:29:30Aku akan menilainya.
00:29:34Giliran kamu maju,
00:29:35biar mereka tahu.
00:29:37Bagaimana cara masak yang jago?
00:29:38Siapa tuh?
00:29:55Kayak jago banget.
00:29:57Tidak kenal.
00:29:57Kok terlihat tidak asing ya?
00:30:01Sepertinya...
00:30:02Jordan,
00:30:03bulan lalu,
00:30:04menang juara memasak di tingkat provinsi.
00:30:06Dia,
00:30:07memenangkan juara tingkat nasional
00:30:08babak penyisian tahun ini.
00:30:10Koki jenius yang muncul dedakan.
00:30:12Peserta terkenal yang sering mendapatkan juara.
00:30:16Pak Omso,
00:30:18apakah benar dia itu Jordan
00:30:19yang memenangkan banyak juara memasak di tahun ini?
00:30:21Prestasi-prestasi itu
00:30:22tidak layak disebut.
00:30:24Sebenarnya,
00:30:24dia itu adalah
00:30:25murid dari Koki Dewa.
00:30:28Murid dari Koki Dewa?
00:30:30Murid Koki Dewa?
00:30:32Koki Dewa ternyata ada murid.
00:30:34Sejak kapan aku punya murid?
00:30:37Muridnya Koki Dewa?
00:30:38Dia beneran muridnya Koki Dewa?
00:30:40Tentu saja.
00:30:41Aku habisin banyak uang
00:30:42meminta bantuannya untuk sini.
00:30:45Pak Jordan mendapatkan ajaran Koki Dewa
00:30:46dan sudah menguasai hampir 99%.
00:30:49Dari tibia itu,
00:30:50Koki Dewa selanjutnya di asosiasi Koki.
00:30:52Hah?
00:30:53Ayah, bagaimana nih?
00:30:56Kakakku ini,
00:30:57meskipun suka melakukan hal licik,
00:30:59tapi dia belum berani
00:30:59buat memalsukan
00:31:01murid Koki Dewa.
00:31:02Dia sanggup menyuruh Andi
00:31:06dan Tono ikut lomba.
00:31:08Bisa jadi sanggup juga
00:31:08menyuruh murid Koki Dewa.
00:31:10Baguslah kalau tahu.
00:31:11Bagusan kamu menyerah saja.
00:31:13Daripada kalah dengan memalukan.
00:31:15Jadi bahan candaan.
00:31:18Memangnya kenapa murid Koki Dewa?
00:31:19Aku mempelajari memasak
00:31:20sudah puluhan tahun.
00:31:21Belum ketemu lawan yang setara.
00:31:22Meskipun Koki Dewa yang datang,
00:31:24aku juga tidak takut.
00:31:25Jangan tidak sopan.
00:31:26Tidak.
00:31:26Hormat Koki Dewa,
00:31:30hari ini sangat beruntung
00:31:31bisa bertanding dengan
00:31:32murid Koki Dewa.
00:31:34Meskipun kalah,
00:31:35tetap merasa bangga.
00:31:37Benar.
00:31:38Bagimu itu memanglah
00:31:39sebuah kebanggaan.
00:31:41Kita mulai.
00:31:43Ronde ketiga dimulai.
00:31:44Sekarang mohon masing-masing tim
00:31:45memajukan satu Koki
00:31:46dan asistennya.
00:31:48Guru,
00:31:49aku jadi asistenmu saja.
00:31:51Ronde ini,
00:31:52aku akan memenangkannya.
00:31:56Ronde terakhir.
00:32:06Sangatlah penting.
00:32:07Maukah kamu
00:32:08ikut bertanding bersamaku?
00:32:10Hah?
00:32:13Dasar licik.
00:32:16Kamu pilih dia?
00:32:17Kenapa?
00:32:18Ayah,
00:32:19kenapa pilih dia?
00:32:20Meskipun kemampuan pisau dia bagus,
00:32:21tapi untuk memasak
00:32:22dia mesti jauh
00:32:22dibandingkan Katandi.
00:32:23Benar sekali.
00:32:24Dia itu bukan siapa-siapa.
00:32:25Kenapa Katandi digantikan
00:32:27buat lomba yang penting begini
00:32:27bagi lomba yang dimulai mati?
00:32:29Kamu harus pikir baik-baik.
00:32:31Sudahlah.
00:32:32Aku punya pemikiran sendiri.
00:32:35Guru,
00:32:37apa kamu gila?
00:32:38Kamu biarkan dia ikuti kamu.
00:32:39Apakah sudah tidak mau menang?
00:32:42Rafa.
00:32:44Dasar patua.
00:32:46Ayo.
00:32:49Hah?
00:32:55Aku,
00:32:58Dika Wongso.
00:33:00Restoran Bambu.
00:33:01Pak Wongso,
00:33:03kamu benar mau orang ini
00:33:04mengikutimu untuk ronde terakhir ini?
00:33:06Apakah kamu sudah yakin?
00:33:09Terima kasih, Pak Tony.
00:33:10Aku sudah yakin.
00:33:12Dia sudah gila.
00:33:13Malah membiarkan dia ikut.
00:33:14Hahaha.
00:33:15Mungkin sudah pasrah jadi begini.
00:33:17Restoran Bambu
00:33:18sudah tidak ada harapan menang.
00:33:20Meskipun kamu itu koki tua
00:33:21yang sangat berpengalaman,
00:33:23tapi buat ditandingkan dengan aku,
00:33:24kamu masih belum pantas.
00:33:26Mendingan pulang istirahat saja.
00:33:28Setidaknya,
00:33:29tidak begitu malu.
00:33:30Aku pasti tidak berani
00:33:31melawan murid koki dewa.
00:33:33Tapi yang akan melawanmu,
00:33:35bukan aku.
00:33:37Tapi dia.
00:33:45Ayah!
00:33:46Guru!
00:33:47Kepala koki!
00:33:48Kenapa?
00:33:50Tidak hanya membiarkan dia ikut,
00:33:52tetapi dia yang memasak.
00:33:54Aku lihat,
00:33:55dika Wongso sudah pasrah.
00:33:57Dia itu lagi cari kambing hitam.
00:33:58Guru!
00:34:00Sudah gila.
00:34:01Membiarkan amatir ini yang memasak.
00:34:04Ayah,
00:34:05kalau kita kalah ronde ini,
00:34:06harus potong tangan.
00:34:07Kamu, kamu tidak boleh mengadakan dia.
00:34:09Kepala koki salah besar.
00:34:11Percari kelomba ini ke amatir.
00:34:12Salah besar.
00:34:18Wangi banget.
00:34:21Jelas-jelas,
00:34:21dia makannya begitu enak.
00:34:23Aneh.
00:34:26Eh, jangan dulu.
00:34:28Kalau kamu begitu pasrah,
00:34:30aku akan membutuhi menyesal selamanya.
00:34:32Mohon bantuannya.
00:34:49Hah?
00:34:50Hah?
00:34:53Aku tidak salah lihat, kan?
00:34:54Dia mengeluarkan tulang ikan dari mulut ikan itu dengan lengkap.
00:34:57Sama sekali.
00:34:57Tidak merobek perut ikan.
00:34:59Acaib sekali.
00:35:00Ya Tuhan,
00:35:01inikah kemampuan muridnya koki dewa?
00:35:03Melakukannya dengan begitu mudah?
00:35:05Kalau ada koki dewa,
00:35:06maka...
00:35:09Untung bukan aku yang berlomba dengan mud koki dewa.
00:35:12Ini?
00:35:13Lecer satu setahun lagi.
00:35:15Tidak bakal mencapai kemampuannya.
00:35:18Inilah jurus rahasianya.
00:35:20Memanglah murid koki dewa.
00:35:22Cara memasaknya memang terlihat jago sekali.
00:35:26Apakah Pak Tony ada komentar?
00:35:28Masakan ini dijuluki sebagai masakan tersegar.
00:35:32Sangat bergantung pada kontrol pisau dan api.
00:35:34Juga cara menjaga kesegaran ikan.
00:35:36Pertama,
00:35:37tidak boleh merobek perut ikan.
00:35:39Dan tulangnya dikeluarkan dari ikan dengan sempurna.
00:35:42Kedua,
00:35:43harus menggunakan api paling besar dan cepat agar berair.
00:35:45Dengan begitu,
00:35:46akan mencapai luar matang dalam segar.
00:35:48Memanglah murid koki dewa,
00:35:49tidak sangka bisa melihatnya secara gratis.
00:35:52Beruntung sekali aku.
00:35:53Di sini,
00:35:54bisa melihat kemampuan masak murid koki dewa.
00:35:56Aduh,
00:35:57dia sudah mengikis ikannya
00:35:58atau memijat ikannya?
00:36:02Amatir itu
00:36:03tidak mungkin bisa menang dari murid koki dewa.
00:36:05Sudahlah,
00:36:05tidak perlu lihat dia.
00:36:06Habisin waktu saja.
00:36:08Aduh,
00:36:09benar-benar gawan.
00:36:10Amatir ini
00:36:11menghancurkan guru
00:36:12dan restoran bambu kita.
00:36:14Takutnya,
00:36:15Amatir ini bahkan tidak tahu
00:36:16cara memotong ikan.
00:36:17Mendingan kepala koki yang masak.
00:36:19Perbedaan yang sangat jauh.
00:36:29Ini,
00:36:30ini,
00:36:31teknik naga dan phoenix.
00:36:33Juru spesial koki dewa,
00:36:35teknik naga dan phoenix.
00:36:37Benar-benar muridnya koki dewa.
00:36:40Inikah kemampuan murid koki dewa?
00:36:42Tidak sangka bisa berbeda jauh dari saya.
00:36:44Aku belajar memasak begitu lama.
00:36:47Apakah sia-sia?
00:36:49Dengar-dengar,
00:36:50masakan dari apinya teknik naga dan phoenix
00:36:52tidak hanya wangi,
00:36:54tapi bisa menambah energi
00:36:55untuk orang yang memakannya.
00:36:56Bisa bertambah umur.
00:36:58Tidak sangka aku bisa melihat
00:37:00jurus spesial koki dewa di sini.
00:37:02Hidupku ini tidak ada penyesalan.
00:37:03Hidupku tidak ada penyesalan.
00:37:06Apakah aku salah taruhan?
00:37:14Apa yang kamu lakukan?
00:37:15Teknik naga dalam ikan.
00:37:18Apa?
00:37:20Kamu meniru muridnya koki dewa
00:37:21memakai teknik naga dalam ikan?
00:37:23Apaan itu teknik naga dalam ikan?
00:37:25Lebih mirip teknik cacing dalam ikan.
00:37:27Kamu?
00:37:28Ya sudahlah.
00:37:30Ini pilihanku.
00:37:32Tidak bisa menyalahkan orang lain.
00:37:33Hahaha.
00:37:37Ah.
00:37:38Ayo lihat dia sedang buat apa.
00:37:40Dia mau pakai teknik naga dalam ikan.
00:37:42Hahaha.
00:37:44Aku lihat itu teknik cacing dalam ikan.
00:37:47Iya.
00:37:48Teknik apaan itu?
00:37:49Tidak mungkin teknik naga dalam ikan.
00:37:52Benar-benar tidak tahu diri.
00:37:53Memelukkan diri saja.
00:37:54Tapi aku merasa dia cukup pintar.
00:37:57Kesempatan sangat bagus.
00:37:58Bisa belajar langsung tekniknya murid koki dewa.
00:38:00Hahaha.
00:38:02Tidak, tidak, tidak.
00:38:03Aku merasa mirip sekali.
00:38:06Pak Tony.
00:38:08Hasil ronda ini silahkan diumumkan.
00:38:10Baik.
00:38:11Aku umumkan.
00:38:12Ronda ketiga ini murid koki dewa menang.
00:38:14Restoran bambu ini milikmu.
00:38:17Hahaha.
00:38:21Bagaimana?
00:38:23Aku sudah bilang kan?
00:38:25Hari ini terlihat pasti kalah.
00:38:28Kamu kalah.
00:38:31Potonglah tanganmu.
00:38:32Saudara baikku.
00:38:33Potonglah sendiri.
00:38:41Saudara baikku.
00:38:45Kenapa?
00:38:46Pak Wongso cuma berani berucap saja ya?
00:38:49Duh, siapa siang bilang
00:38:50mau lomba perang masak?
00:38:52Dan dengan percaya diri bilang
00:38:54bisa menjaga restoran bambu.
00:38:56Kamu sudah kalah.
00:38:58Bahkan begitu memalukan.
00:38:59Cepat, lakukan.
00:39:00Potong tanganmu.
00:39:02Kamu?
00:39:03Guru.
00:39:05Kenapa?
00:39:06Padahal seorang kepala koki.
00:39:07It's a pseud
00:39:34Oh, this is it.
00:39:36Let's do it.
00:39:38Dika Wongso, you need to make the rules of the war.
00:39:41Begitulah aturannya.
00:39:42Because you have to lose your hands, you have to cut your hands.
00:39:48Bye.
00:39:50Ayah!
00:39:54Ayah!
00:39:57Wait a minute.
00:40:00Teknik naga dalam ikan sudah selesai.
00:40:01Sekarang sudah bisa beri nilai.
00:40:03Dasar amat rendahan.
00:40:05Tiruan saja berani ditampilkan.
00:40:07Kamu tidak berhak bicara.
00:40:09Keluar.
00:40:10Cukup!
00:40:13Kamu masih mau mempermalukan kita dengan masakanmu, kan?
00:40:16Iya.
00:40:17Teknik naga dalam ikan yang kamu pelajari langsung
00:40:18tidak mungkin bisa bertanding dengan murid koki dewa.
00:40:21Apalagi jurus spesialnya.
00:40:22Teknik naga dan phoenix.
00:40:23Dia bukan murid koki dewa.
00:40:25Jurus tadi itu bukan teknik naga dan phoenix.
00:40:29Jurus tadi bukan teknik naga dan phoenix.
00:40:32Omong kosong kamu.
00:40:33Apa kamu bilang?
00:40:35Kalau bukan dia murid koki dewa.
00:40:37Memangnya kamu?
00:40:38Dasar amatir rendahan.
00:40:40Jadi tukang pegang sepatu nyepat di orderan sejati tidak pantas.
00:40:42Omong kosong lagi.
00:40:43Aku akan potong lidah kau.
00:40:45Amatir ini sudah gila.
00:40:46Berani omong kosong.
00:40:48Demi restoran bambu.
00:40:49Morid koki dewa tadi memakai teknik naga dan phoenix.
00:40:53Tidak mungkin palsu.
00:40:54Makanan itu bisa dimakan secara asal.
00:40:57Tapi kamu jangan asal berbicara, ya?
00:40:59Tadi kita semua melihatnya.
00:41:01Dia memakai jurus spesial dari koki dewa.
00:41:04Teknik naga dan phoenix.
00:41:05Aku sudah bilang.
00:41:07Itu bukan teknik naga dan phoenix.
00:41:08Kalau tidak salah.
00:41:12Kamu hanya koki amatir, kan?
00:41:13Beraninya kamu berbicara buruk padaku.
00:41:15Yang aku buat bukan teknik naga dan phoenix.
00:41:17Yang kamu buat baru iya.
00:41:18Hohoho.
00:41:19Lucu yang terlucu yang pernah aku dengar.
00:41:21Siapa yang memberanikan dia buat berkata begitu kepada morid koki dewa?
00:41:24Lucu sekali.
00:41:27Dika, Dika.
00:41:28Restoran bambu kalian berani bermohong.
00:41:30Demi menghindari hukuman.
00:41:32Tidak tahu malu.
00:41:34Hohoho.
00:41:38Sudahlah.
00:41:42Ini tidak ada urusan denganmu.
00:41:43Pergilah.
00:41:44Ini dia.
00:41:49Ketemu.
00:41:50Ketemu.
00:42:01Kalau begitu,
00:42:03akan kutunjukkan ke kalian
00:42:05apa itu.
00:42:08Teknik naga dan phoenix.
00:42:24Aku, aku, aku ingat.
00:42:27Dia adalah...
00:42:29Kak Andi.
00:42:34Aku melihatnya.
00:42:37Waduh.
00:42:38Waduh.
00:42:39Teknik naga dan phoenix.
00:42:41Ini teknik naga dan phoenix yang asli.
00:42:43Jangan-jangan kamu.
00:42:44Inilah yang asli.
00:42:45Teknik naga dan phoenix.
00:42:46Ini teknik naga dan phoenix yang asli.
00:42:48Jangan-jangan kamu.
00:42:49Pergerakan ini.
00:42:50Destor yang begitu kuat.
00:42:52Karisbanya.
00:42:54Dialah.
00:42:55Koki Dewa.
00:42:56Ra-va-el.
00:42:58Koki Dewa.
00:42:58Apa?
00:42:59Koki Dewa.
00:43:01Apa?
00:43:01Dia Koki Dewa.
00:43:02Tidak kelihatan sama sekali.
00:43:03Tapi selain Koki Dewa,
00:43:04siapa lagi yang bisa melakukan
00:43:05jurnus teknik naga dan phoenix
00:43:06dengan begitu menakjubkan?
00:43:11Dia Koki Dewa.
00:43:13Gawat.
00:43:15Kenapa dia itu Koki Dewa?
00:43:17Dia kenapa bisa lari ke sini?
00:43:20Gawat.
00:43:21Gawat.
00:43:23Dia...
00:43:24Dia tidak mungkin Koki Dewa.
00:43:26Tapi dia benar-benar menggunakannya.
00:43:27Teknik naga dan phoenix.
00:43:29Sangat...
00:43:29Sangat jantan sekali.
00:43:31Betul-betul.
00:43:31Ternyata Rafael adalah Koki Dewa.
00:43:32Tiap hari aku masih memotong sejarah bersamanya.
00:43:34Rafael terlalu rendah hati.
00:43:35Dia tidak ngomong apapun.
00:43:36Koki Dewa.
00:43:37Kamu adalah idol aku.
00:43:39Meskipun aku bukan muridmu.
00:43:40Tapi aku sangat berbakat.
00:43:41Kamu sudah melihat masakanku.
00:43:42Terimalah aku sebagai muridmu.
00:43:43Aduh.
00:43:44Uff.
00:43:46Huh.
00:43:46Aku tidak pernah melihat.
00:43:47Orang tidak tahu malam sepertinya.
00:43:48Tebal muka.
00:43:50Identitas palsunya terbongkar.
00:43:51Bukannya langsung pergi.
00:43:53Malah minta Koki Dewa menjadi kayak murid.
00:43:55Hm.
00:43:56Eh.
00:43:57Jordan.
00:43:58Dasar palsu.
00:43:59Tadi kamu mencelakaiku.
00:44:00Lebih baik sudahi saja.
00:44:01Koki Dewa.
00:44:02Tidak mungkin menerima kamu.
00:44:04Koki.
00:44:05Aku juara satu dalam kontes masak.
00:44:06Antar tiga provinsi.
00:44:08Aku yakin bisa menjadi juara.
00:44:09Bangetku ini asli.
00:44:10Terimalah aku sebagai muridmu.
00:44:18Dia apa dia benar Koki Dewa?
00:44:19Dia.
00:44:20Dia kenapa tidak bereaksi?
00:44:21Kamu.
00:44:22Kamu benar Koki Dewa.
00:44:24Koki Dewa?
00:44:26Aku bukan Koki Dewa.
00:44:31Tidak mungkin.
00:44:32Bisa menggunakan teknik Ragnfinex hebat itu.
00:44:34Jika bukan Koki Dewa.
00:44:35Siapa lagi yang bisa?
00:44:36Betul.
00:44:37Kamu pasti adalah Koki Dewa.
00:44:40Gawat.
00:44:41Tadi aku sudah mengumumkan si palsu ini sebagai pemenang.
00:44:42Tanpa menunggu Koki Dewa selesai masak.
00:44:44Apa yang harus kulakukan?
00:44:45Aku sudah membuat Koki Dewa marah.
00:44:46Oh.
00:44:47Barusan.
00:44:47Keputusan pemenang ronda ketiga.
00:44:48Ditarik kembali.
00:44:49Dia.
00:44:50Beberpura-pura menjadi muridmu.
00:44:51Juga meniru teknik kamu.
00:44:52Jadi ronda ini kamu menang.
00:44:54Oh iya.
00:44:55Masih ada.
00:44:56Sekarang.
00:44:57Aku mengumumkan.
00:44:58Ronda ketiga ini.
00:44:59Restoran Bambu menang.
00:45:05Biasa pencilat.
00:45:07Ayah.
00:45:07Bagus sekali.
00:45:08Tanganmu terselamatkan.
00:45:09Restoran Bambu juga terselamatkan.
00:45:10Terima kasih Koki Dewa.
00:45:11Jika bukan karenamu.
00:45:12Aku dan restoran Bambu pasti akan hancur.
00:45:14Maafkan kelancanganku.
00:45:15Di masa lalu.
00:45:18Tadi.
00:45:19Aku menamparmu.
00:45:20Aku mohon maaf.
00:45:21Terima kasih sudah menyelamatkan restoran Bambu.
00:45:23Ayahku juga bisa tetap menjadi Koki.
00:45:26Maafkan aku.
00:45:28Tidak perlu berterima kasih.
00:45:29Penilaian belum juga dimulai.
00:45:31Kalian tidak usah memperlakukanku seperti itu.
00:45:33Aku bukan Koki Dewa.
00:45:34Sekarang hidanganku sudah selesai.
00:45:35Silahkan dicicipi.
00:45:36Huh?
00:45:37Cicipi?
00:45:37Aku mau.
00:45:39Kisah mencicipi dengan Koki Dewa.
00:45:40Dan hidangan teknik Naga dan Phoenix yang bisa menambah energi dan perpanjang umur.
00:45:45Aku rela.
00:45:46Menukar hidupku.
00:45:49Eh.
00:45:50Aku juga mau cicip.
00:45:51Aku juga mau.
00:45:52Aku bayar 3 juta.
00:45:52Aku bayar 20 juta.
00:45:54Aku bayar.
00:45:54Aku bayar 6 juta.
00:45:55Aku bayar 10 juta.
00:45:57Aku mau.
00:45:57Aku mau.
00:45:57Aku mau.
00:45:57Aku mau.
00:45:58Aku mau.
00:46:00Sisakan untukku.
00:46:03Aduh.
00:46:03Kamu kalah.
00:46:09Kamu mau apa?
00:46:10Kita adalah saudara.
00:46:11Seharusnya tidak berakhir seperti ini.
00:46:19Pergilah.
00:46:21Aku tidak mau melihatmu lagi selamanya.
00:46:27Ayah, kamu melepaskannya begitu saja.
00:46:28Kamu tidak takut kelak diakam-kelak kita lagi.
00:46:30Dia telah membuat Koki Dewa marah.
00:46:31Dia tidak bisa bertahan di dunia restoran lagi.
00:46:40Enak sekali.
00:46:43Hah?
00:46:45Aku belum pernah makan.
00:46:47Hidangan seenak ini.
00:46:49Aku belum pernah makan.
00:46:51Hidangan seenak ini.
00:46:53Pantesan dia menjuarai kompetisi kulinar dunia 3 kali.
00:47:02Kaliannya ini bisa membuatnya tetap menang 100 tahun.
00:47:05Bisa merasakan hidangan Koki Dewa di hidupku.
00:47:08Aku sekarang bisa mbati tanpa penyesalan.
00:47:12Eh, kakak pertama.
00:47:13Ayo cicipi.
00:47:14Aku.
00:47:15Aku tidak sudut.
00:47:17Baiklah.
00:47:17Baiklah.
00:47:23Eh, mana dia?
00:47:29Hmm?
00:47:29Ayah, aku pergi mencarinya.
00:47:31Baik.
00:47:31Kenapa kamu tidak bilang bahwa kamu adalah Koki Dewa?
00:47:37Aku bukan Koki Dewa.
00:47:40Tapi kamu tadi menggunakan teknik khas Koki Dewa.
00:47:42Teknik naga dan finik.
00:47:43Selain kamu, siapa lagi yang patah dapat kelak ini?
00:47:46Aku hanya seorang pria biasa yang punya pengetahuan memasak.
00:47:49Aku tidak pantas disebut Koki Dewa.
00:47:50Kamu tidak mau disebut Koki Dewa.
00:47:52Makanya kamu tidak datang di acara penghargaan.
00:47:56Apa itu teknik memasak?
00:47:57Apa yang harus dikejar dalam hidup?
00:48:00Semua sangat tidak berarti.
00:48:07Ini, ini hidangan yang dimasak Koki Dewa.
00:48:10Benar.
00:48:11Hidangan jamur sayur tadi juga dia yang masak.
00:48:15Benar.
00:48:17Kasih tahu aku.
00:48:18Dia di mana?
00:48:19Dia di mana?
00:48:20Dia di mana?
00:48:25Tuan muda, sudah dipastikan.
00:48:26Dia adalah Rafael.
00:48:31Mulai saja.
00:48:38Memang dia orangnya.
00:48:39Ayo maju.
00:48:41Memang dia orangnya.
00:48:42Ayo maju.
00:48:48Cepat pergi.
00:48:49Cepat pergi.
00:48:49Hati-hati.
00:48:52Aku pergi bintang bantuan.
00:48:57Kalian siapa?
00:48:58Siapa yang mengutus kalian?
00:48:59Risik.
00:49:00Hanya dia.
00:49:01Lumpuhkan tangannya.
00:49:12Lumpuhkan tangannya.
00:49:24Setelah kamu lumpuh.
00:49:36Kilar Koki Dewa akan menjadi milikku.
00:49:46Mana dia?
00:49:47Tadi jelas masih di sini.
00:49:49Di mana mereka?
00:49:50Mana dia?
00:49:50Aku tidak tahu.
00:49:51Tidak tahu.
00:49:51Tidak tahu.
00:49:52Tidak tahu.
00:49:52Entah gimana kondisinya sekarang.
00:49:59Begini saja.
00:50:00Aku akan meminta semua teman untuk bantu cari.
00:50:01Kita punya banyak orang.
00:50:02Baik.
00:50:03Jika aku tahu siapa yang menyakiti guruku,
00:50:05aku pasti tidak akan memaafkannya.
00:50:06Ayo kita pergi cari.
00:50:07Jangan buang buang waktu lagi.
00:50:08Meski harus gali tanah, kamu harus menemukan Koki Dewa.
00:50:13Baik.
00:50:13Dasar pengamis bau.
00:50:15Dasar pengamis bau.
00:50:19Cepat.
00:50:19Anya.
00:50:22Anya.
00:50:23Anya.
00:50:23Jangan mengganggu bisnisku.
00:50:24Anya.
00:50:27Anya.
00:50:28Anya.
00:50:28Anya.
00:50:35Dasar pengamis bau.
00:50:37Jangan mengganggu bisnisku.
00:50:38Minggir.
00:50:38Anya.
00:50:38Anya.
00:50:38Aduh, aduh, aduh, aduh, aduh, aduh.
00:50:41Pemuda, hati-hati.
00:50:43Kamu sudah berkirakan beberapa hari.
00:50:45Pastinya sudah lapar.
00:50:46Mari, makan roti.
00:50:50Makanlah selagi panas.
00:50:54Hey, kamu!
00:51:05Aduh, kasihan sekali.
00:51:08Aduh, aduh, aduh, aduh, aduh, aduh, aduh, aduh.
00:51:18Coba lihat.
00:51:19Pak Hayandra sedang berbaik hati.
00:51:21Dia membawa pengembis pulang ke restorannya.
00:51:23Mau kasih lihat siapa sih?
00:51:25Betul.
00:51:26Dia perlaga baik.
00:51:27Kita yang jadi orang baik, dia menurunkan harganya lagi.
00:51:29Sekarang semua orang pergi makan ke restorannya.
00:51:31Entah apa tujuannya.
00:51:31Sekarang semua orang susah cari uang.
00:51:33Eh, dia tidak akan bisa bertahan lama.
00:51:36Hahaha.
00:51:38Pes, kamu ngapain ketawa?
00:51:42Nanti juga kamu akan tahu.
00:51:47Namaku Hendra.
00:51:49Namamu siapa?
00:51:50Mari.
00:51:51Aduh, aduh, aduh, hehehe.
00:52:00Makan yang pelan.
00:52:01Kamu sudah berapa lama tidak makan?
00:52:02Makan yang pelan.
00:52:03Hari ini kamu makan yang kenyang.
00:52:04Hahaha.
00:52:05Belakangan ini, juara kompetisi kuliner dunia tiga kali, Rafael Wijaya, kembali menghilang.
00:52:09Terakhir kali temannya melihatnya adalah tujuh bulan yang lalu.
00:52:12Jika ada yang punya informasi tentang keberadaan Rafael Wijaya, mohon segera hubungi nomor berikut.
00:52:15Aduh, idul aku menghilang lagi.
00:52:18Dasar.
00:52:20Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya.
00:52:22Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya.
00:52:25Tadi aku bertanya, siapa namamu?
00:52:26Kenapa tidak jawab?
00:52:27Bagaimana aku bisa mengantarmu pulang kalau tidak jawab?
00:52:34Jangan-jangan, kamu bisu.
00:52:37Pak Endra, aku tidak mau bekerja lagi.
00:52:40Fawson, kamu ini kenapa tiba-tiba?
00:52:42Aku selalu ingin ikut dalam kompetisi kuliner dunia seperti Koki Dewa.
00:52:46Bukan tiap hari memasak hidangan harian seperti ini.
00:52:49Aku merasa hidangan harian juga cukup baik.
00:52:51Aku mau belajar teknik memasak yang hebat.
00:52:54Seperti teknik naga dan phoenix milik Koki Dewa.
00:52:57Sudahlah, kamu tidak paham.
00:52:58Aku memang tidak mengerti.
00:52:59Tapi kemarin Pak Dimas sudah dibacak oleh Pak Ante yang seberang.
00:53:02Jika kamu pergi, kemana pekerjaan di sekitar sini makan?
00:53:05Sekarang bahan pokok sangat tinggi.
00:53:06Aku tidak pernah menaikkan harga supaya mereka bisa makan kenyang.
00:53:09Aku tidak mungkin merelakan mimpiku demi mereka, kan?
00:53:12Aku paham.
00:53:13Tapi, bisakah kamu bantu aku tiga hari?
00:53:15Kamu baru pergi setelah aku dapat Koki baru.
00:53:20Sekarang hampir waktunya makan siang.
00:53:22Bagaimana pekerjaan akan segera datang?
00:53:23Hari ini, selesaikan saja hari ini dulu.
00:53:26Hah, siang ini?
00:53:27Siang ini bisa?
00:53:29Ada tamu penting siang ini.
00:53:31Sangat penting.
00:53:35Fauzan, kamu benar-benar mau pergi sekarang?
00:53:36Hari ini Pak Nando membuat tamu penting.
00:53:38Mereka mau makan daging babi panggang.
00:53:39Bisa kepergi setelah selesai masak?
00:53:40Betul.
00:53:41Fauzan, kamu jahat sekali.
00:53:43Kamu tahu bisnis di sini.
00:53:44Harus tergantung pada Pak Nando.
00:53:45Kamu tiba-tiba tidak mau bekerja lagi.
00:53:47Apa kamu mau restoran berberbakrut?
00:53:48Hahaha.
00:53:50Leo benar.
00:53:52Pak Kanto.
00:53:53Membuat Pak Nando marah akan menghancurkan bisnismu.
00:53:56Jadi, Guru Fauzan, ayo kita cepat pergi.
00:53:59Nanti Pak Nando datang.
00:54:00Kamu masak daging babi panggang.
00:54:02Dan biarkan dia mencicipinya.
00:54:04Fauzan, apa maksudnya?
00:54:06Jangan-jangan kamu mau sama seperti Pak Dimas.
00:54:08Pergi bekerja di restorannya.
00:54:09Ah, Pak Hendra.
00:54:11Manusia akan mencari tempat yang lebih baik.
00:54:13Seperti Guru Fauzan ini,
00:54:14seseorang dengan bakat masak
00:54:15harus ikut dalam kompetisi kuliner dunia.
00:54:17Kebetulan,
00:54:18aku memiliki bahan pokok berkualitas tinggi
00:54:20dan peralatan dapur yang lebih canggih.
00:54:22Guru Fauzan harus datang ke restoranku.
00:54:24Jika ingin maju.
00:54:27Fauzan, kamu sangat tidak tahu malu.
00:54:29Jika saat kamu putus asa,
00:54:30Pak Hendra yang memberimu makan.
00:54:32Sekarang kamu sudah hebat.
00:54:33Bukannya berterima kasih,
00:54:34kamu malah mengkhianatinya.
00:54:35Aku tidak mau masak hidangan harian setiap hari.
00:54:37Ini tidak membantuku jika ingin ikut kompetisi kuliner dunia.
00:54:39Ini hanya buang-buang waktu.
00:54:41Guru Fauzan, kau kirain restoranku.
00:54:42Pernah masuk dalam sepuluh besar kompetisi kuliner dunia.
00:54:46Hanya di restoranku,
00:54:47kamu bisa mempelajari teknik hebat.
00:54:49Kalian,
00:54:52jangan menundang masa depan Guru Fauzan.
00:54:55Kamu?
00:54:56Fauzan,
00:54:57jika kamu sudah membuat keputusan,
00:54:59aku tidak akan menghambatmu lagi.
00:55:00Pergilah.
00:55:00Ayo, pergi.
00:55:01Cepat pergi.
00:55:05Pak Hendra,
00:55:05aku tahu kamu berbaik hati.
00:55:07Tapi baik hati tidak bisa jadi nasi
00:55:08dan tidak bisa jadi uang.
00:55:09Dan juga,
00:55:12kelak jangan sembarangan memungut orang lagi.
00:55:13Ayo, pergi.
00:55:14Abayakan mereka.
00:55:16Ternyata Fauzan Honda orangnya begitu.
00:55:17Pak Hendra juga sama.
00:55:18Demi menghacurkan restoran kita,
00:55:20mengambil semua kerewan kita yang ada di restoran ini.
00:55:25Restoran kita makin susah berjalan.
00:55:28Gawat nanti penandu datang.
00:55:30Harus bagaimana ya?
00:55:31Iya.
00:55:32Harus bagaimana?
00:55:32Oh,
00:55:35Bos,
00:55:36pebolong ini kamu suruh masuk restoran.
00:55:37Iya, kasihan sekali.
00:55:39Tidak hanya cacat dua tangan.
00:55:40Besok pula.
00:55:42Lalu tidak makan lagi.
00:55:44Takutnya bisa mati kelaparan.
00:55:45Iya,
00:55:46kasihan sekali.
00:55:48Tapi,
00:55:49aku rasa apa yang dikatakan Fauzan Honda itu benar.
00:55:51Kamu tidak boleh begitu baik hati.
00:55:52Demi menjaga pekerja sekitar,
00:55:54kita sudah menurunkan harga kita menjadi rata-rata 15 ribu.
00:55:56Restoran kita dia bakal bisa untung.
00:55:58Pak Hendra,
00:55:58Biasa ya?
00:56:00Satu posi daging,
00:56:01satu posi sayur,
00:56:02satu botol mir ya?
00:56:02Baik,
00:56:03aku masuk sekarang.
00:56:05Kenapa kamu yang masak?
00:56:06Koki Fauzan tidak ada.
00:56:07Aku suka banget sama daging masakannya.
00:56:09Dia sudah tidak kerja di sini.
00:56:10Sudah pergi.
00:56:11Tidak kerja lagi.
00:56:13Dia begitu juga masak.
00:56:14Lain kali tidak dapat makan lagi.
00:56:16Dia ke mana?
00:56:17Hah,
00:56:17ke tempat lain.
00:56:18Hah,
00:56:18ayo duduk.
00:56:22Eh,
00:56:22Pak Hendra,
00:56:23itu siapa?
00:56:24Duduk jam di sana saja.
00:56:25Lihatannya lebih kotor dari kami.
00:56:27Hah?
00:56:28Dia orang yang kasihan.
00:56:29Tidak hanya cacet kedua tangan.
00:56:31Bisu lagi.
00:56:32Pak Hendra memang baik hati.
00:56:33Suruh dia bersih-bersih dulu.
00:56:34Badanya terlalu kotor.
00:56:35Gampang sakit.
00:56:36Hah,
00:56:37oke.
00:56:38Baik-baik.
00:56:39Leo,
00:56:40bawah dia ke toilet bersih-bersih.
00:56:41Aku masak.
00:56:45Kamu bisa cuci sendiri.
00:56:47Sudahlah,
00:56:48aku bersihin saja.
00:56:50Cabai hijau.
00:56:51Leo,
00:56:51sudah selesai potong belum?
00:56:52Oh,
00:56:52sudah,
00:56:52sudah,
00:56:52sudah,
00:56:52sudah.
00:56:52Hei,
00:56:58tempe,
00:56:58tempe sudah habis.
00:56:59Oh,
00:56:59ini tempe.
00:57:04Sudah,
00:57:05selesai.
00:57:06Hari ini lambat banget masaknya.
00:57:07Istirahat siang kami pendek.
00:57:08Mau cepat pulang istirahat.
00:57:09Nanti tidak sanggup kerja.
00:57:10Aduh,
00:57:10maaf ya.
00:57:11Ya,
00:57:11maaf banget ya.
00:57:12Hari ini hanya bos yang masak sendiri.
00:57:13Maaf, maaf.
00:57:13Di luar begitu ramai.
00:57:14Tidak ada yang terima tamu.
00:57:15Banyak yang datang,
00:57:15tapi tidak bisa besar.
00:57:16Cepat pergi lihat.
00:57:17Oh,
00:57:17iya,
00:57:17iya,
00:57:17iya,
00:57:17beruan.
00:57:20Hari ini cepat banget sudut ramai.
00:57:22Leo,
00:57:22cepat layan di merga.
00:57:23Kami selesai makan langsung pulang.
00:57:24Oh,
00:57:24baik-baik.
00:57:24Leo,
00:57:24meja aku pesan masakan yang biasa ya.
00:57:26Oh,
00:57:26oke-oke-oke-oke.
00:57:27Kita pesan mau poto vu ya.
00:57:28Daging cabai hijau.
00:57:30Satu porsi sayur,
00:57:31tiga potol bil.
00:57:31Baik-baik,
00:57:32sudah aku catat.
00:57:33Hari ini jumlah kita gak kurang.
00:57:34Mohon pengertiannya ya.
00:57:34Tidak apa-apa.
00:57:36Beruan.
00:57:36Cepat.
00:57:38Oh,
00:57:38bos,
00:57:38kesana di sini.
00:57:43Banyak sekali.
00:57:43Cepat,
00:57:53cepat,
00:57:53cepat,
00:57:54cepat.
00:58:06Kalau begini,
00:58:07tidak bisa masuk lagi.
00:58:08Aku lihat,
00:58:09restoran kita tidak bisa lanjut buka lagi.
00:58:11Ini tidak penting.
00:58:12Tangan dulu.
00:58:12Aku pergi ambil obat luka bakar.
00:58:14Iya.
00:58:15Kenapa kamu di sini?
00:58:17Jangan halang jalan.
00:58:17Minggir.
00:58:18Cepat minggir.
00:58:19Kamu tidak ngerti.
00:58:20Leo.
00:58:26Kamu kenapa?
00:58:27Pagi ini,
00:58:28waktu bawa dia ke restoran,
00:58:29juga tidak mau bicara.
00:58:31Kamu kenapa?
00:58:32Kepala sakit lagi.
00:58:41Kasian sekali.
00:58:42Gini saja.
00:58:44Kita ke depan.
00:58:44Jelasin ke mereka.
00:58:45Kalau kita tidak bisa memasak,
00:58:47suruh mereka makan di tempat lain saja.
00:58:48Bagaimana bilangnya?
00:58:49Bagaimana ya?
00:58:50Aduh.
00:59:00Aku kasih tahu ya.
00:59:01Hal buruk juga diberitahu.
00:59:04Orangnya mana?
00:59:05Tadi ramai begitu.
00:59:06Kok tiba-tiba hilang?
00:59:07Mereka sudah ke restoran di depan.
00:59:08Mereka sudah aku sampaikan,
00:59:09tidak perlu dimasak lagi pesanan tadi.
00:59:10Di depan.
00:59:11Ada restoran bareng di depan.
00:59:12Promo diskonnya 50%.
00:59:13Harganya lebih murah dari sini.
00:59:14Makannya mereka ke sana.
00:59:15Kalau bukan sudah pesan di sini,
00:59:16kami ingin coba rasanya.
00:59:18Restoran bareng itu,
00:59:18restoran berkelas.
00:59:19Disko 50%?
00:59:20Disko 50%?
00:59:21Tidak mungkin.
00:59:22Tidak ada utuh sama sekali.
00:59:23Kalau tidak percaya,
00:59:23lihat saja sana.
00:59:24Di depan restorannya ada pemberitawan.
00:59:25Jadi temanku kirim ke aku.
00:59:26Tidak hanya murah,
00:59:27tapi enak juga.
00:59:28Makanan diskon 50%.
00:59:29Makanan diskon 50%.
00:59:31Restoran bareng promo.
00:59:32Ayo, restoran bareng promo.
00:59:33Ayo, masuk, masuk, masuk.
00:59:34Ayo, gratis minuman.
00:59:35Halo, berapa orang?
00:59:36Oh iya, oke.
00:59:37Ayo, masuk, masuk, masuk.
00:59:38Silahkan masuk, silahkan masuk.
00:59:39Silahkan masuk.
00:59:40Makanan diskon 50%.
00:59:42Gratis minuman.
00:59:43Makanan diskon 50%.
00:59:44Ayo, coba lihat-lihat dulu.
00:59:45Ayo, lihat-lihat.
00:59:47Silahkan masuk, silahkan masuk.
00:59:48Dagingnya enak sekali.
00:59:50Tiap hari ramai banget.
00:59:51Harus antri panjang.
00:59:52Tiap kali mau makan,
00:59:53harus reservasi dulu.
00:59:58Pak Nando.
01:00:12Hah?
01:00:13Kenapa?
01:00:14Hari ini sepi banget.
01:00:15Pak Nando, mohon maaf.
01:00:17Fosanunda tiba-tiba berhenti kerja.
01:00:19Tanganku juga,
01:00:20tekanan luka bakar.
01:00:21Hari ini,
01:00:22tidak akan bisa melayani kamu berserta tamu.
01:00:26Pak Nando, maaf ya.
01:00:28Maaf banget.
01:00:28Aku kurang persiapan.
01:00:29Aku tahu ada restoran yang lumayan enak.
01:00:31Atau, kita ke sana saja.
01:00:33Kamu kan tahu aku paling suka daging itu.
01:00:35Makanya mau ngikutin kamu.
01:00:37Kenyataannya,
01:00:38kamu main-main sama aku.
01:00:40Aku benar-benar jadi sangka.
01:00:45Sip-sip, tutup restorannya.
01:00:46Eh?
01:00:47Pak Nando.
01:00:48Pak Nando, Pak Nando.
01:00:49Aku sudah mengambil koki mereka ke restoran kami.
01:00:51Benar, Kak?
01:00:52Benar.
01:00:52Sekarang ada di restoran barang kita.
01:00:53Pak Nando, salah paham.
01:00:55Koki yang jago masak daging itu
01:00:56sudah ada di restoran barang di depan ini.
01:00:57Katanya sudah selesai masak.
01:00:58Ayo ke sana makan.
01:01:00Benar, Kak?
01:01:01Bapak-bapak, ruangan pribadi telah disiapkan.
01:01:03Masakan juga sudah siap.
01:01:04Tinggal menunggu kamu berdua.
01:01:06Baik.
01:01:07Aku coba.
01:01:08Silahkan, silahkan.
01:01:08Bisa bantu Pak Nando selesai masalah adalah kehormatanku.
01:01:13Wangi apa itu?
01:01:15Wangi apa itu?
01:01:16Di mana itu?
01:01:19Aromanya sangat menggoda sekali.
01:01:22Di mana itu?
01:01:23Kenapa kadang ada-kadang tiada?
01:01:25Ini bikin aku pengen sekali mencobanya.
01:01:29Hah?
01:01:30Wangi dagingnya?
01:01:32Dagingnya?
01:01:32Ternyata itu punya kita.
01:01:35Koki Fawzen memang sangat nahir.
01:01:37Dari jauh sudah kecium wanginya.
01:01:39Aduh, aku suka yang begini.
01:01:41Sudah bertahun-tahun aku sudah mencoba masakan daging ini dari berbagai koki terkenal.
01:01:44Tapi tidak pernah mencium aroma suang ini.
01:01:47Aduh, Pak Nando.
01:01:49Kamu pernah bilang kalau masakan Koki Fawzen itu enak sekali?
01:01:52Aku kira hanya tipuan.
01:01:54Ternyata, di dunia ini, ada yang sejago ini.
01:01:57Aku dari dulu mau makan masakan daging koki Fawzen.
01:02:00Wangi sih iya.
01:02:00Tapi tidak seperti yang dia katakan.
01:02:02Ayo, kita coba-coba.
01:02:04Coba-coba.
01:02:07Ternyata Fawzen kerja dengan Pak Kanto.
01:02:09Tujuannya sudah jelas.
01:02:10Dia mau membuat rasa orang kita tutup baru puas.
01:02:17Kamu sudah cium wangi daging tidak?
01:02:19Sudah dari tadi.
01:02:20Aku lihat wajamu kurang enak.
01:02:21Jadi tidak beritahu.
01:02:22Wangi ini sepertinya dari restoran kita.
01:02:25Memang dari restoran kita.
01:02:27Ayo kita masuk.
01:02:28Tolong masakin lagi dong.
01:02:30Iya, masakin lagi.
01:02:31Masakin lagi.
01:02:32Masakin lagi.
01:02:32Masakin lagi.
01:02:33Masakin lagi.
01:02:34Masakin lagi.
01:02:35Masakin lagi.
01:02:37Masakin lagi.
01:02:40Hei, apa-apakan ini?
01:02:42Dari ini, jago masak sekali.
01:02:43Daging yang dia masak ini lebih enak dari Koki Fawzen.
01:02:47Daging itu?
01:02:47Enak sekali.
01:02:48Mana dagingnya?
01:02:49Sudah kita habisin.
01:02:50Dia kenapa di sana?
01:02:53Dia ternyata bisa masak.
01:02:55Dia kenapa bisa masak?
01:02:57Tapi, wangi sekali.
01:02:59Aroma inilah.
01:03:00Yang aku cium tadi.
01:03:01Aroma ini.
01:03:03Pak Hydra, kamu beruntung bisa ketemu dia.
01:03:07Wah, kamu mantap sekali.
01:03:09Kok mantap, silahkan, silahkan.
01:03:32Daging ini kamu yang masak?
01:03:34Daging ini kamu yang masak?
01:03:35Iya, aku.
01:03:40Mantap, mantap sekali.
01:03:43Iya kan?
01:03:44Kali ini datangnya tepat sekali.
01:03:45Benar, sangat pantas.
01:03:49Benar-benar anak muda yang berbakat.
01:03:51Jenius muda.
01:03:52Masakan daging ini adalah salah satu masakan terenak.
01:03:55Terenak dari masakan enak.
01:03:56Kamu begitu muda, sudah sanggup membuat masakan daging seperti ini?
01:04:00Masa depanmu akan sangat baik.
01:04:01Terima kasih pujiinnya, Pak Manto.
01:04:02Aku dengar Pak Manto bilang, kamu mau ikut lomba masak tingkat nasional?
01:04:06Iya, benar-benar.
01:04:08Aku suka membantu orang berbakat.
01:04:09Kamu pintar masak, akan kuberikan kamu posisi rekomendasi.
01:04:13Benarkah?
01:04:14Terima kasih, Pak Manto.
01:04:15Aku sangat berterima kasih.
01:04:17Aduh, terima kasih, Pak Manto.
01:04:22Eh, aneh.
01:04:24Daging ini enak sih, enak.
01:04:25Tapi berbeda dengan aroma wangi yang kucium di luar sana.
01:04:28Sama sekali tidak sama.
01:04:29Kamu coba.
01:04:32Iya, wanginya sama sekali tidak sama.
01:04:35Pak Manto, gawat.
01:04:36Tamu di restoran kita.
01:04:37Kembali lagi ke restoran Murmer.
01:04:39Ada apa ini?
01:04:45Semuanya, Tentong.
01:04:46Dapur kita sudah berusaha sepuntungnya.
01:04:47Demi makan daging ini, aku rela tidak tidis.
01:04:49Aku juga sama.
01:04:50Laper sekali.
01:04:51Daging ini wangi sekali.
01:04:56Ini dia.
01:04:58Tadi yang kucium itu wangi ini.
01:05:00Iya, benar.
01:05:00Bukankah dia bilang hari ini tidak bisa masak?
01:05:04Aku ke dapurnya.
01:05:05Lihat apa yang terjadi.
01:05:05Iya, ayo ke dapurnya.
01:05:07Aku mau koki ini.
01:05:07Jadi koki pribadiku.
01:05:11Ayo, ayo.
01:05:11Ayo, ayo, ayo.
01:05:15Mangi sekali.
01:05:16Ada apa ini?
01:05:18Sejak kapan sih Anda ketemu koki sejago ini?
01:05:19Tidak mungkin dia menemukan koki.
01:05:21Jangan-jangan dia masak sendiri.
01:05:25Ini dapur.
01:05:26Tidak menyemput kamu.
01:05:26Bukan pergi.
01:05:27Cepat pergi.
01:05:27Tidak menyemput kamu.
01:05:36Yo, kalian berdua kenapa kemari?
01:05:38Ini.
01:05:39Daging ini dia yang masak.
01:05:39Iya, iya, iya.
01:05:40Benar, benar, benar.
01:05:40Dia yang masak.
01:05:42Aduh.
01:05:43Memang tidak disangka.
01:05:45Eh.
01:05:45Inilah daging paling enak yang pernah aku makan.
01:05:56Daging tadi kalau dibandingkan.
01:05:57Seperti sampah jadinya.
01:05:58Wangi sekali.
01:06:00Yang itu menggir kamu menggir-menggir.
01:06:03Wangi sekali.
01:06:04Hah?
01:06:04Eh, Fawzen.
01:06:07Dia ini cara masaknya mahir sekali.
01:06:10Lebih jagung dari koki-koki yang ada.
01:06:12Atau kamu kembali buat belajar sama dia?
01:06:14Aku tidak salah dengarkan.
01:06:15Kamu suruh aku belajar sama pemulung.
01:06:17Dia sudah bersih-bersih.
01:06:18Bukan pemulung lagi.
01:06:20Bukannya dia pemulung yang kamu bawa dari luar.
01:06:21Bukan pemulung apa lagi.
01:06:23Dia.
01:06:24Dia itu pemulung yang kamu bawa.
01:06:26Iya.
01:06:27Waduh, beruntung sekali kamu.
01:06:28Sudah membawa seorang jenius.
01:06:30Pahenra, Pak Mantu itu profesional kuliner.
01:06:32Dia bilang jenius.
01:06:33Pastinya sudah jenius.
01:06:34Selamat ya.
01:06:35Terima kasih, terima kasih.
01:06:36Dia hanyalah seorang bisu.
01:06:38Bicara saja tidak bisa.
01:06:39Jenius apaan?
01:06:40Dia bisu.
01:06:43Iya.
01:06:44Halo?
01:06:45Kamu?
01:06:45Apa namamu?
01:06:50Tidak mau bicara.
01:06:54Bisu.
01:06:55Siapa yang ajarin kamu masak?
01:06:58Kamu.
01:07:01Tangan ini.
01:07:02Sayang sekali.
01:07:03Tentu selamat sekali masaknya.
01:07:05Dia begitu.
01:07:06Memasak.
01:07:09Ternyata, dia bisu yang cacat tangannya.
01:07:12Pak Hendra, aku kira kamu menemukan jagoan rahasia.
01:07:16Jangan-jangan hanya bisa masak daging ini.
01:07:18Fokusan onda.
01:07:19Pak Anto.
01:07:20Kalian jangan terlaluan ya.
01:07:23Meskipun dia hanya bisa masak daging, masakannya juga lebih enak dari kamu.
01:07:26Sudahlah, sudah.
01:07:27Ayo kita pergi.
01:07:27Tapi, kita tidak perlu berurusan dengan si bisu ini.
01:07:30Lagian, kamu pikir bisa bangkit lagi dengan bantuan si pemulung cacat ini.
01:07:35Hendra, aku kasih tahu ya.
01:07:37Tanpa fausan onda, restoran kamu itu sampah.
01:07:40Mending tutup saja.
01:07:40Dari pengalamanku, kedua tangannya sengaja dibuat cacat.
01:07:47Mungkin ada yang mau micinya.
01:07:48Wah, masalah begini hanya Pak Rando yang ngerti.
01:07:50Ini, tangannya ini, masih bisa sembuh.
01:07:52Kalau benar cacat total, sayang sekali.
01:07:54Iya.
01:07:54Tangannya terlalu kagak begini.
01:07:55Masih bisa memasak dengan begitu enak.
01:07:57Kalau tangannya tidak ada masalah, bakalan lebih enak lagi masakannya.
01:07:59Iya.
01:07:59Nah, harusnya bisa.
01:08:06Periksa di rumah sakit dulu.
01:08:07Tapi, masalah biaya.
01:08:09Perlu minimal 400 juta.
01:08:09Hah? Minimal 400 juta?
01:08:12Pak Hendra, ini perlu cepat disembuhkan.
01:08:14Jika terlambat beberapa hari lagi, tangannya tidak akan terselamatkan lagi.
01:08:18Pak Hendra, aku tahu kamu baik hati.
01:08:20Tapi, dia itu siapa?
01:08:21Di musik siapa?
01:08:21Kamu juga tidak tahu.
01:08:22Mendingan jangan cari masalah.
01:08:25Sudahlah.
01:08:25Aku akan sembuhkan dia.
01:08:31Aku orangnya, paling suka memasak.
01:08:34Sayangnya, tidak punya bakat itu.
01:08:35Ini adalah penyesalanku seumur hidupku.
01:08:37Dan dia, punya bakat sebagus itu.
01:08:39Kalau mudah-mudah begini, sudah cacat.
01:08:41Dia akan merasakan penyesalan sepertiku.
01:08:43Aku akan sembuhkan kamu.
01:08:44Aduh.
01:08:47Baik.
01:08:48Aku keluar sangat biaya.
01:08:49Hanya karena perkataanmu.
01:08:51Kalau pemantau sudah memutuskannya, aku juga mau bagi.
01:08:54Wah, bagus sekali.
01:08:55Hahaha.
01:08:57Tanganmu ada harapan.
01:09:01Tenang saja.
01:09:02Dokter bilang, jika kamu menjalani pemulihan, tanganmu akan pulih seperti semula.
01:09:06Sungguh sebuah berkah di tengah kemalangan.
01:09:08Dokter bilang, tanganmu sudah lama terluka.
01:09:10Jika telatnya garis saja, kemungkinan besar tidak bisa sembuh lagi.
01:09:14Aduh, puji Tuhan.
01:09:18Tapi, restoran kita kekurangan orang sekarang.
01:09:21Tidak bisa memasak lagi.
01:09:22Eh, tapi kita bisa menjual bakal makan siang di lokasi konstruksi.
01:09:25Kita mulai di pagi hari.
01:09:26Ini akan memastikan pekerja bisa dapat makanan enak dan murah.
01:09:31Hehehe.
01:09:32Eh, coba lihat.
01:09:33Itu adalah menara kembar.
01:09:34Sepertinya aku melihat Rafael.
01:09:54Gimana?
01:09:55Di jalan yang tadi.
01:09:55Guru, kamu di mana?
01:10:14Ayo cepat, Pak.
01:10:21Nanti kehabisan.
01:10:22Hehehe.
01:10:23Mari, mari, mari.
01:10:23Bakal makan siang mau enak.
01:10:24Benar, benar.
01:10:25Jangan buru-buru, jangan buru-buru.
01:10:27Semuanya kebahagiaan.
01:10:30Baik.
01:10:31Satu bekal nasi.
01:10:32Hehehe.
01:10:37Makan perlahan.
01:10:37Jika kurang, bisa ditambah.
01:10:39Pak Hendra, gedung yang kami renovasi ini sudah masih selesai bulan depan.
01:10:42Kabarnya, kompetisi pertama yang diadakan adalah kompetisi kuliner dunia.
01:10:46Katanya, hadiah juara satu adalah 10 juta.
01:10:48Hah?
01:10:50Kokimu cukup hebat.
01:10:51Bisa juga ikut berpartisipasi.
01:10:53Mana tahu bisa menang, diadakan ruang.
01:10:54Benar, benar.
01:10:55Kami hanya penjual bakal makan siang.
01:10:56Tidak bisa dibandingkan dengan orang hebat yang lain.
01:10:58Makan perlahan.
01:10:58Baik, baik, baik, baik.
01:11:19Sampapan ini?
01:11:20Apakah ini level 3 koki terbaik di Kota Jaya?
01:11:23Di Kota Jaya ini, masa tidak ada satupun koki yang bisa dibandingkan?
01:11:25Dengar Rafael.
01:11:26Tidak sembarang orang bisa jadi koki dewa.
01:11:30Sangat susah menemukan orang sehebat dia.
01:11:33Temukan koki dewa, atau temukan orang yang sehebat koki dewa.
01:11:36Jika sampai besok tidak ada juga, aku akan pulang, dan investasi miliaran ini akan kubatalkan.
01:11:43Tuhan Richard, Richard.
01:11:44Tuhan Richard, Richard.
01:11:46Aduh.
01:11:48Pak Uzan adalah koki paling berbakat yang bisa kutemukan.
01:11:50Jika investasi ini tidak bisa kudapatkan, jabatan ketuaku ini juga akan dicopot.
01:11:54Eh, sebelumnya aku bertemu seseorang yang bakatnya lebih hebat dari Fausan.
01:12:00Cepat bilang, dia di mana?
01:12:02Dia, dia idiot.
01:12:04Lagian, tangannya lumpuh.
01:12:06Entah sudah sembuh atau belum.
01:12:07Eh, ngapain kamu bilang?
01:12:09Sudahlah, kelihatannya harus meminta bantuan keluarga Halim.
01:12:13Keluarga Halim?
01:12:13Kamu mau cari jenius kuliner yang bisa disejajarkan dengan koki dewa?
01:12:20Jansen Halim?
01:12:21Orang dengan emosi seperti dia memangnya bisa?
01:12:23Eh, lalu gimana?
01:12:25Harus bisa.
01:12:26Demi bisa mendapat investasi ini, aku bersedia mengambil resiko.
01:12:30Ah, semua peserta hasil kompetisi hari ini belum bisa diputuskan.
01:12:34Harap kembali dulu, dan tunggu pengumuman.
01:12:36Oke?
01:12:36Oke?
01:12:36Oke?
01:12:43Enak sekali, memang enak daging babi panggangnya.
01:12:47Rasa ini tidak buat bosan?
01:12:48Iya.
01:12:49Eh, anak muda, tanganmu sudah sembuh.
01:12:52Bukan-bukan, aku bukan mau beli bekal.
01:12:54Kutanya tanganmu sudah sembuh, sekarang bisa memasak.
01:12:57Rasa daging babi panggang dia bisa menembus jiwa orang.
01:13:00Jika dia memasak untuk tuangan Richard, mungkin masalah investasi ini bakal ada harapan.
01:13:04Anak muda, bantu aku masak daging babi panggang mau.
01:13:08Eh, anak muda, sebelumnya aku membayar biaya pengobatan tanganmu.
01:13:12Kamu jangan lupa balas budi.
01:13:13Kamu harus bantu aku hari ini.
01:13:15Mohon bantuannya.
01:13:16Eh, anak muda.
01:13:17Ayo pergi, ayo pergi.
01:13:20Tuhan Richard.
01:13:22Tuhan Richard.
01:13:23Aku bawa seseorang.
01:13:24Dia pasti bisa membawa hidangan yang membuaskanmu.
01:13:28Koki?
01:13:29Koki Dewa?
01:13:31Koki Dewa?
01:13:33Di mana?
01:13:35Koki Dewa.
01:13:36Aku bersama-sama yang mencarimu.
01:13:38Koki Dewa.
01:13:39Dia?
01:13:39Dia Koki Dewa?
01:13:40Tentu aja dia, Koki Dewa.
01:13:45Koki Dewa, aku tahu nih, sebelumnya kita pernah bertemu di restoran bambu.
01:13:50Hari ini, bisa bertemu kamu di sini.
01:13:52Sungguh beruntung sekali.
01:13:53Eh, Koki Dewa, asalkah kamu mau membuatkan beberapa hidangan yang aku mau?
01:13:56Aku akan serahkan investasi ini padamu.
01:13:59Tuhan Richard, kamu sudah setuju?
01:14:02Selama aku bisa memasak hidangan yang memuaskanmu, investasi ini akan dikelola oleh keluarga Halim.
01:14:07Pak Johnson, sebelumnya tidak ada Koki Dewa.
01:14:10Makanya kita mencarimu untuk berdiskusi masalah investasi dengan Tuhan Richard.
01:14:13Sekarang Koki Dewa sudah ketemu.
01:14:15Jadi, lebih cocok jika asosiasi Koki Kota Jaya dan Tuhan Richard yang berdiskusi soal investasi.
01:14:21Seraka sekali.
01:14:22Masih mau menakulih hak pengelolaan.
01:14:24Tuhan Richard, kamu pernah coba hidangan Koki Dewa, tapi belum pernah coba masakanku.
01:14:28Apa kamu tidak mau tahu masakan siapa yang lebih enak dan siapa yang lebih berhak mengelola investasi ini?
01:14:34Tentu saja masakan Koki Dewa lebih enak.
01:14:36Dia adalah juara satu, kompetisi kuliner dunia tiga kali.
01:14:39Apa masih perlu bertanding?
01:14:40Kamu yakin dengan kondisi dia sekarang, dia masih bisa membuat hidangan yang enak?
01:14:46Apa yang sebenarnya terjadi?
01:14:47Aku juga tidak tahu apa yang terjadi pada Koki Dewa.
01:14:50Waktu aku bertemu dengannya, dia sudah menjadi seperti ini.
01:14:52Dan tangannya lumpuh.
01:14:53Aku, kamu.
01:14:55Dengan kondisi dia sekarang, apa lagi yang mau dibandingkan?
01:14:57Apakah serius membiarkan keduanya berkompetisi?
01:15:20Yang satu ini terlihat seperti master.
01:15:22Tapi yang ini, apa dia Koki Beneran?
01:15:28Wajahnya nampak tidak asing.
01:15:30Pernah lihat di mana?
01:15:35Dia ini mau masak daging babi panggang?
01:15:37Sepertinya iya.
01:15:37Saat pertama aku bertemunya, dia sedang masak daging babi panggang.
01:15:41Saat aku menemukannya tadi, juga sedang jual nasi daging babi panggang.
01:15:44Mungkin sekarang dia hanya bisa masak daging babi panggang.
01:15:47Koki Dewa yang dulu menggunakan teknik naga dan phoenix.
01:15:50Seperti kemampuan dewa.
01:15:51Tapi sekarang, dia hanya bisa masak daging babi panggang.
01:15:57Hei, apa yang dimasak Gengsen?
01:15:59Sepertinya, mau buat goreng ikan tunggal.
01:16:11Ini adalah masakan terkenal di negara barat.
01:16:14Sudah ada sejarah empat ratusan tahun.
01:16:21Aroma minyak kental wangi yang sangat baik.
01:16:24Dengan aroma wangi matang daging ikannya.
01:16:26Bergabung bersama.
01:16:27Tanpa mengutupi aroma satu sama lain.
01:16:29Dan sama-sama tercium wanginya.
01:16:33Sungguh misterius.
01:16:34Gengsen, memang mengerikan jagonya.
01:16:38Sangat menarik.
01:16:39Satu membuat masakan daging yang biasa,
01:16:40satu membuat masakan barat yang berkelas.
01:16:42Sebentar.
01:16:42Masakan berkelas.
01:16:43Pantas saja merasa tidak asing.
01:16:45Ternyata dia itu Gengsen.
01:16:46Dia itu adalah Gengsen yang sanggup berlawanan dengan Koki Dewa.
01:16:49Benar, itu dia.
01:16:49Meskipun dia tidak suka mengekspos diri seperti Koki Dewa,
01:16:51tapi aku pernah bertemu dengannya di suatu perlombaan.
01:16:53Guru Gengsen.
01:16:54Guru Gengsen memasak kita sendiri.
01:16:56Untung kita juri boleh coba makan.
01:16:57Beruntung sekali.
01:16:58Dapat mencoba masakan Koki Dewa, aku bisa pamer selamanya.
01:17:00Tapi orang di sebelahnya itu siapa?
01:17:01Bisa berlomba dengan seorang Gengsen.
01:17:03Ini.
01:17:04Aku kenal.
01:17:05Meskipun tidak tahu dia,
01:17:06kenapa bisa berlomba dengan Koki terkenal Gengsen.
01:17:08Tapi dia sebelumnya adalah pemulung.
01:17:10Bisu dan cacat.
01:17:11Kemudian dibantu oleh suatu restoran.
01:17:12Ternyata dia.
01:17:14Beneran dia.
01:17:16Hah?
01:17:17Si pemulung itu bisa berlomba dengan Guru Gengsen.
01:17:25Wangi sekali.
01:17:28Ini masakan favoritku, wangi daging itu.
01:17:31Memang Koki Dewa?
01:17:33Dengan kondisi begini,
01:17:34masih bisa memasak masakan yang suang ini?
01:17:39Apakah akan memenangi lomba ini?
01:17:41Gengsen ini juga jago sekali.
01:17:42Hanya bisa bergantung pada nasib.
01:17:43Kamu bilang dia ada di dalam, bukan?
01:17:47Iya.
01:17:48Sudah masuk begitu lama.
01:17:49Kita ikut masuk saja.
01:17:50Bagus sekali, Guru.
01:17:52Aku datang.
01:17:53Weh, tunggu aku.
01:18:04Hanya masakan daging,
01:18:06berharap menang.
01:18:07Benar-benar sudah gila.
01:18:09Lagian,
01:18:10orangnya cacat.
01:18:11Koki Dewa selanjutnya,
01:18:12pasti aku.
01:18:17Aku selesai.
01:18:19Kalau begitu, kita mulai.
01:18:22Coba makan.
01:18:25Eh, ini kayaknya enak.
01:18:27Babelan, jangan buru-buru.
01:18:28Mohon antri.
01:18:30Ini masakan Guru Gengsen.
01:18:32Belah sedikit bakal habis.
01:18:33Aku harus makan lebih banyak.
01:18:42Belum coba sudah selesai.
01:18:43Masa begitu tambah lagi dong?
01:18:45Satu masakan hanya boleh coba sekali.
01:18:46Kalian boleh pergi coba masakan kedua itu.
01:18:50Daging ini enak juga.
01:18:51Iya.
01:18:54Kalian rasa bagaimana?
01:18:56Goreng ikan tunggal,
01:18:56dagingnya begitu lembut dan wangi.
01:18:57Menyatu sempurna dengan wangi rempah.
01:18:59Bikin orang ketagihan.
01:19:00Daging ini pedas enak.
01:19:01Belumang tapi tidak membosankan.
01:19:02Semua pengunggulannya menyatu dengan baik.
01:19:03Susah dinilai.
01:19:04Benar yang kamu bilang.
01:19:05Tetapi,
01:19:05goreng ikan tunggal
01:19:06adalah masakan berkelas dari calon kopi yang terkenal.
01:19:08Tapi masakan daging ini
01:19:09dari kemampuan pisau
01:19:10ataupun cara masaknya
01:19:10hanya cukup memenuhi standar.
01:19:12Tetapi bisa begitu enak.
01:19:13Kenapa bisa begitu ya?
01:19:14Dia hanya bisa memasak daging itu.
01:19:17Tidak mungkin.
01:19:18Bisa sebanding dengan Guru Jensen.
01:19:25Rafael,
01:19:40akhirnya aku menemukanmu.
01:19:41Guru,
01:19:42aku akhirnya menemukanmu.
01:19:45Bukankah itu Jordan?
01:19:47Dia bilang tidak ikut lomba.
01:19:48Mau mencari gurunya
01:19:48dan memasukkan diri sebagai murid koki dewa.
01:19:50Jangan-jangan.
01:19:51Koki dewa adalah si tolol itu tidak mungkin.
01:19:53Yaitu koki dewa,
01:19:54kamu yang tolol.
01:19:55Kamu kosong.
01:19:59Kasian sekali kamu.
01:20:00Pak Hendra sudah bilang tentang kamu.
01:20:02Kamu sekarang masih ingat padaku.
01:20:05Aku kartika wongso.
01:20:08Guru,
01:20:09kamu masih ingat aku?
01:20:09Aku Jordan.
01:20:10Aku Tendi.
01:20:24Eh,
01:20:25dia di reaksi.
01:20:25Dia biasanya selain memasak.
01:20:26Tidak perlu di siapapun.
01:20:27Dia melihatnya.
01:20:28Ada reaksi.
01:20:30Kamu mengingatku.
01:20:34Tidak apa, tidak apa.
01:20:36Nantinya,
01:20:36baru diinginkan kembali.
01:20:37Tahan saja.
01:20:38Lompok tantangannya.
01:20:55Rafael.
01:20:57Rafael.
01:20:58Aku ingat.
01:21:01Iya, kah?
01:21:02Guru sudah ingat.
01:21:02Guru sudah ingat.
01:21:04Aku ingat.
01:21:05Akhirnya Rafael ingat.
01:21:08Para juri,
01:21:08sekarang dua masakan telah selesai dicoba.
01:21:10Mohon dipilih pemenangnya
01:21:11dengan menaruh sumpit
01:21:12di bawah masakan yang dipilih.
01:21:13Dipilih?
01:21:14Semuanya enak.
01:21:15Pilih ini lebih susah dari ujian nasional.
01:21:17Ah,
01:21:17kamu ngapain?
01:21:19Masakan daging lebih enak.
01:21:20Goreng ikan tunggal
01:21:20makin lama akan bosen.
01:21:21Goreng ikan tunggal lebih enak dan berkelas.
01:21:23Masakan daging sudah makan bertahun-tahun
01:21:25sudah sangat membosankan.
01:21:26Goreng ikan tunggal.
01:21:27Goreng ikan tunggal.
01:21:27Goreng ikan tunggal.
01:21:28Goreng ikan tunggal.
01:21:29Goreng ikan tunggal.
01:21:29Goreng ikan tunggal.
01:21:30Kalian ngerti tidak?
01:21:35Kalau Tihari suruh makan dua masakan ini,
01:21:36kalian pilih apa?
01:21:40Kalian sedang ngapain?
01:21:42Memalukan sekali ribut-ribut begini.
01:21:44Tenang semuanya.
01:21:45Segera dipilih.
01:21:51Sudah-sudah.
01:21:52Kita lihat hasil pemilihannya saja.
01:21:56Goreng ikan tunggal 4.
01:21:58Daging 16.
01:22:00Koki Dewa memang hebat.
01:22:06Meskipun aku hanya makan sepotong jamur masakanmu,
01:22:08tapi rasanya sudah melewati rasa sebuah masakanku.
01:22:13Koki Dewa?
01:22:13Koki Dewa mana?
01:22:15Koki Dewa di sini.
01:22:16Buruku.
01:22:17Tidak mungkin.
01:22:19Ini tidak mungkin.
01:22:20Kalian pasti curang.
01:22:22Aku tidak mungkin kalah.
01:22:23Tidak mungkin.
01:22:24Kami tidak akan melakukan kecurangan.
01:22:27Perlombaan ini.
01:22:28Kalianlah yang menyusunnya.
01:22:29Kalian mau curang.
01:22:30Itu gampang sekali.
01:22:31Keluarga Halim kami tidak akan mengampuni kalian.
01:22:34Tutup mula sampamu.
01:22:35Ini pilihan kita sendiri.
01:22:36Seorang koki terkenal seperti mu tidak bisa menerima kekalahan.
01:22:38Kalah sama koki Dewa ya wajar saja.
01:22:40Tangannya sudah cacat.
01:22:41Hanya masak daging itu tidak mungkin lebih enak dari masakanku.
01:22:44Karena memakan daging itu membuat orang terasa lebih ringan, lebih sederhana dan polos.
01:22:50Alasan macam apa itu?
01:22:51Alasan macam apa itu?
01:22:52Goreng ikan tunggal terlihat berkelas.
01:22:54Kami bisa merasakan keseriusan kamu dalam memasaknya.
01:22:56Kemampuanmu memang sangat mantap.
01:22:57Tetapi, mau membuat ribet sebuah masakan itu gampang.
01:22:59Tapi mau membuat gampang sebuah masakan itu sangat susah.
01:23:02Kalian semua, mana ngerti kuliner?
01:23:04Koki itu harus membuat rasa masakan yang ribet dari bahan yang sederhana.
01:23:07Membuat orang dari sebuah masakan merasakan berbagai rasa.
01:23:10Itu kan pilihan kamu.
01:23:11Goreng ikan tunggal memang enak, tapi rasanya terlalu komplikasi.
01:23:14Gampang bosen.
01:23:15Sedangkan daging itu, masakan yang ribet, tapi malah terasa sederhana.
01:23:18Seperti rasanya aku pulang rumah merasakan masakan ibuku.
01:23:20Benar.
01:23:21Sama seperti masakan suamiku.
01:23:23Tiap hari sama, tapi tidak bosan.
01:23:25Benar juga.
01:23:26Padahal masakannya kebanyakan lemak.
01:23:27Saat makan, malah tidak begitu membosankan.
01:23:29Bikin lagi saja.
01:23:29Inilah kenapa kita memilih masakan daging itu.
01:23:31Masakannya seperti bagian dari hidup.
01:23:33Bagian dari hidup.
01:23:34Bagian dari hidup.
01:23:36Penilaian yang sangat tinggi.
01:23:37Gurukum memang hebat.
01:23:39Bagian dari hidup.
01:23:41Bagian dari hidup.
01:23:43Ternyata makna dari memasak itu adalah bagian dari hidup.
01:23:46Akhirnya aku menemukan tujuan hidup.
01:23:48Sebenarnya bukan mengincar kemahiran memasak.
01:23:49Dan bukan masalah bahan yang bagus.
01:23:51Selama kita serius dalam memasak, itu sudah cukup.
01:23:54Oh, aku ngerti.
01:23:56Densan ini hanya memasak buat dia sendiri.
01:23:58Sedangkan Koki Dewa memasak untuk semua orang.
01:24:02Benar.
01:24:03Inilah tingkat tertinggi Koki Dewa.
01:24:05Koki Dewa, kamu, kamu sudah ingat?
01:24:08Ingatanku kembali.
01:24:09Terima kasih atas bantuannya.
01:24:11Tetapi, aku tetap merasa, aku bukan Koki Dewa.
01:24:14Aku hanya manusia biasa yang tertarik dan belajar memasak.
01:24:17Hidup ini sangat bebas dan sederhana.
01:24:20Ataupun, setiap orang itu adalah Koki Dewa.
01:24:22Yang penting serius dalam hidup dan memasak.
01:24:24Itu cukup.
01:24:24Aku kalah.
01:24:35Ternyata aku kalah melawanmu.
01:24:37Kamu tidak hanya kalah lomba, kamu juga kalah dalam hidup.
01:24:40Kami sudah tahu kamu yang melukai Rafael.
01:24:42Kami sudah menemukan bukti kamu akan ditangkap dan dihakimi.
01:24:44Ini tidak adil.
01:24:47Aku tidak mungkin kalah dengan orang yang cacat.
01:24:50Janssen ini sangat tidak beretika.
01:24:53Otaknya hanya mikir menang kalah.
01:24:56Tidak mungkin tidak peduli menang kalah.
01:24:57Kendra, Kendra.
01:24:59Kamu beruntung sekali.
01:25:01Beruntungnya dapet Volkswagen Honda.
01:25:02Sekarang, dapet Koki Dewa.
01:25:06Keuntungan terbesar kamu dapet semua.
01:25:08Ternyata aku salah pemahaman.
01:25:10Bahkan melukai Koki Dewa.
01:25:11Ayo pergi, pulang bikin nasi.
01:25:13Baik.
01:25:13Aku juga mau ikut.
01:25:14Aku juga ikut.
01:25:15Bro, kali ini aku ikut.
01:25:18Ayo, ayo, ayo.
01:25:22Koki Dewa, tunggu aku.
01:25:24Aku belum mencoba masakanmu.
01:25:26Investasi dengan aku.
01:25:27Kamu harus tanggung jawab.
01:25:28Tunggu aku.
01:25:30Wah, Richard.
Recommended
42:16
|
Up next
4:01
1:14:59
1:56:41
40:34
1:00:48
34:27
39:41
1:19:26
1:09:33
0:46
2:11