- hari ini
KOMPAS.TV - Pada 3 Juli lalu, sejumlah warga di sekitar Sungai Citarum, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dikejutkan oleh temuan jenazah yang mengambang di air.
Belakangan diketahui, jenazah perempuan lansia tersebut merupakan korban pembunuhan. Selang sehari, polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan di wilayah Jawa Tengah. Selain itu, polisi juga menangkap tiga pelaku lain yang merupakan penadah.
Keenam pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
Pelaku AWK sempat mengurungkan niatnya menghabisi nyawa korban, SA.
Tapi mengapa akhirnya AWK melanjutkan rencana membunuh korban?
Simak penelusuran Jurnalis KompasTV, Jihan Jufry.
Baca Juga [FULL] Kriminolog Soal Motif dan Tersangka Pembunuhan Notaris Perempuan di Bekasi | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/605862/full-kriminolog-soal-motif-dan-tersangka-pembunuhan-notaris-perempuan-di-bekasi-kompas-petang
#notaris #bekasi #bogor #motif
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/606225/full-pembunuhan-notaris-yang-jenazahnya-ditemukan-di-sungai-citarum-begini-kronologi-hingga-motif
Belakangan diketahui, jenazah perempuan lansia tersebut merupakan korban pembunuhan. Selang sehari, polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan di wilayah Jawa Tengah. Selain itu, polisi juga menangkap tiga pelaku lain yang merupakan penadah.
Keenam pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
Pelaku AWK sempat mengurungkan niatnya menghabisi nyawa korban, SA.
Tapi mengapa akhirnya AWK melanjutkan rencana membunuh korban?
Simak penelusuran Jurnalis KompasTV, Jihan Jufry.
Baca Juga [FULL] Kriminolog Soal Motif dan Tersangka Pembunuhan Notaris Perempuan di Bekasi | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/605862/full-kriminolog-soal-motif-dan-tersangka-pembunuhan-notaris-perempuan-di-bekasi-kompas-petang
#notaris #bekasi #bogor #motif
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/606225/full-pembunuhan-notaris-yang-jenazahnya-ditemukan-di-sungai-citarum-begini-kronologi-hingga-motif
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Sebelum melakukan pembunuhan, kedua pelaku melancarkan serangkaian cara memperdaya korban.
00:07Hingga akhirnya para pelaku menghabisi nyawa korban.
00:10Lantas, mengapa para pelaku menjadikan sang notaris sasaran pembunuhan?
00:15Simak selengkapnya di gelar perkara di balik pembunuhan notaris.
00:30Dari hasil pendidikan kami, jalan-jalan malam itu untuk mengulur waktu, mbak.
00:37Karena si Anda ini sempat mengurungkan niatnya untuk mengulur ibu, mbak.
00:41Tapi dipengaruhi terus sama si Warno. Akhirnya jadi mau, mbak.
00:49Gimana itu, bu, pada saat mendengar kabar Almarhumah kemudian berpulang?
00:54Sedikit banyak, shock, nak, dengar itu.
00:56Karena betul-betul kaget, berapa hari yang lalu, dua hari atau tiga hari yang lalunya itu kami masih ngobrol gitu.
01:15Seorang perempuan 60 tahun berprofesi sebagai notaris menjadi korban pembunuhan berencana.
01:23Para pelaku salah satunya merupakan sopir freelance korban,
01:26membuang jasad sang notaris ke aliran sungai Citarum.
01:30Saudara, mengapa sopir yang telah dikenal korban selama kurang lebih empat tahun
01:35tega menghabisi nyawa korban?
01:38Simak penelusuran kami di gelar perkara.
01:403 Juli lalu, sejumlah warga di sekitar sungai Citarum, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
01:49dikejutkan oleh temuan jenazah yang mengambang di air.
01:53Belakangan diketahui, jenazah perempuan lansia tersebut merupakan korban pembunuhan.
01:59Selang sehari, polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan di wilayah Jawa Tengah.
02:11Selain itu, polisi juga menangkap tiga pelaku lain yang merupakan penada.
02:16Keenam pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
02:46Ketika ditemukan, mayat tersebut posisi dalam terapung, namun di tubuhnya terhadap
02:56terdapat tali yang terikat dengan sebuah batu.
03:04Yang mana dari hasil penyelidikan, terindikasi bahwa ini merupakan korban pembunuhan.
03:13Pengungkapan kasus pembunuhan berencana dan atau pembunuhan
03:18dan atau pencurian dengan kekerasan
03:22serta penadahan ataupun pertolongan jahat.
03:31SA
03:32Perempuan 60 tahun ini sempat dikabarkan hilang oleh keluarganya pada 1 Juli lalu.
03:38SA yang berprofesi sebagai notaris tinggal di daerah Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat.
03:48Tak ada yang menyangka, SA menjadi korban pembunuhan keji.
03:55Untuk mengetahui lebih banyak tentang sosok korban SA, kami mencari alamat kantornya secara daring.
04:02Kami pun menemukan alamat kantor korban di sekitar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
04:13Setibanya di lokasi, kami mendapati kantor korban tutup.
04:18Menurut informasi warga sekitar kantor,
04:21sejak korban dikabarkan hilang,
04:23tak ada lagi aktivitas di kantor notaris.
04:25Selanjutnya kami menemui tetangga kantor korban,
04:34Mary, pemilik toko di samping kantor korban,
04:37mengaku sangat terkejut mendengar kabar kematian SA.
04:41Mary yang kerap berbincang dengan korban,
04:44menyebut SA orang yang baik dan ramah.
04:49Ibu Gratty mengenal, ibu sosok itu sudah?
04:52Sangat mengenal.
04:53Seperti apa itu, bu, sosoknya?
04:56Ibu Sida itu orangnya yang saya tahu,
04:59pengamatan saya,
05:00karena kami sering berhubungan,
05:03beliau baik-baik saja dengan sebelah apa itu.
05:08Karena beliau kalau jam-jam istirahat,
05:11suka beli ke sebelah juga makan,
05:14jadi beli minum, snack-snack di kami.
05:18Berarti sebagai tetangga Ruko,
05:23kenal betul begitu ya dengan Almarhumah?
05:26Betul.
05:27Gimana itu, bu, pada saat mendengar kabar Almarhumah kemudian berpulang?
05:32Kaget aja, nak, saya.
05:34Kaget, sangat-sangat kaget,
05:36karena baru berapa hari yang lalu saya ketemu ngobrol,
05:39ayah sedikit banyak, shock, nak, dengar gitu.
05:42Karena betul-betul kaget,
05:46berapa hari yang lalu, dua hari atau tiga hari yang lalunya itu kami masih ngobrol gitu.
05:50Itu.
05:52Haru per haru.
05:54Karena kasihan meninggalnya tragis banget gitu.
05:57Enggak ngira, enggak ngira sama sekali.
06:03Mudah-mudahan saja beliau diterima, amalnya diampuni dosanya.
06:11Kasus pembunuhan ini terungkap setelah keluarga korban SA lapor polisi pada 1 Juli.
06:18Pembunuhan berawal saat pelaku A, alias Warno mengajak AWK alias Anda,
06:24yang merupakan mantan sopir korban untuk merampas mobil SA.
06:31Saya jelaskan, Pak, dari hasil pendidikan,
06:34bahwa otak dari tindak pidana ini adalah Warno alias Adrian,
06:39yang dia mempengaruhi tersangka Anda untuk mengambil mobil daripada korban ini, Pak.
06:46Berdasar keterangan polisi, pada 30 Juni sekitar jam 12 siang,
06:51pelaku AWK menelpon korban mengajak ketemuan di stasiun Bojonggede Kabupaten Bogor.
06:58Korban pun menjemput A dan AWK menggunakan mobilnya.
07:03Setelah bertemu, ketiganya jalan-jalan di pinggiran Bogor sampai jam 11 malam.
07:09Kemudian korban mengantar dua pelaku ke stasiun Bogor untuk pulang ke Cibitung.
07:14Lalu korban pulang ke rumahnya.
07:16Tapi selang beberapa menit, AWK menelpon korban,
07:21mengabari KRL jurusan Cibitung sudah tidak ada.
07:25Sekitar jam 4 pagi, korban menjemput dua pelaku di alun-alun.
07:30Kemudian mengantar para pelaku untuk menginap di kantornya di Cibinong.
07:35Saat itu, pelaku AWK yang memegang kemudi.
07:40Sementara, korban duduk di sebelahnya dan pelaku A duduk di belakang korban.
07:46Di tengah perjalanan, pelaku menghabisi nyawa korban.
07:51Dan tersangka Anda menelpon korban, memberitahukan bahwa ketiket kereta sudah habis.
07:59Kemudian korban menawarkan tersangka untuk tidur di kantor korban, kantor notaris korban.
08:05Setelah itu, tersangka Anda dan Warno berjalan kaki menuju alun-alun Bogor untuk menunggu korban menjemput.
08:11Kemudian pada hari selasa tanggal 1, sekitar pukul 4 pagi, korban tiba di alun-alun Bogor untuk menjemput tersangka Anda dan Wins.
08:21Dan Ade, kejadian tindak pidana tersebut terjadi di dalam mobil saat Ibu ESA ini mau mengantarkan tersangka Anda dan Warno untuk ke kantornya.
08:33Usai menghabisi nyawa korban, dua pelaku membawa mobil korban menuju rumah pelaku H di daerah Cikarang, Bekasi untuk menghilangkan jejak.
08:47Ketiga pelaku membuang jenazah korban di aliran sungai Citarum.
08:50Berikutnya pelaku A meminta H mencarikan seorang penada, lalu mobil korban dijual ke HS, selaku penada.
09:03Oleh HS, mobil dijual ke WS dan dijual lagi ke TA.
09:07Polisi menyebut, pelaku AWK yang pernah bekerja sebagai sopir freelance atau sopir lepas korban selama 4 tahun, memanfaatkan kebaikan korban.
09:21Hingga korban pun menuruti ajakan pelaku AWK untuk menjemput dan bertemu kedua pelaku di stasiun Bojonggede.
09:29Lalu mengantar AWK dan A jalan-jalan hingga malam.
09:32Karena ibu Syedah ini dulu dikenalkan daripada istri AWK, dulu pernah mengurus tanah.
09:39Jadi dari hasil penjakan kami, mereka sudah terlihat dekat lah, sangat percaya lah.
09:47Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku AWK sempat ragu-ragu dan ingin mengurungkan niat membunuh korban.
09:54Tapi karena desakan dan bujukan pelaku A alias Warno, AWK melanjutkan rencana jahat mereka.
10:02Dari hasil penjakan kami, hasil penjakan kami jalan-jalan malam itu untuk mengulur waktu, mbak.
10:09Karena si anda ini sempat mengurungkan niatnya untuk membunuh ibu, mbak.
10:15Tapi dipengaruhi terus sama si Warno, akhirnya jadi mau, mbak.
10:19Ambisi menguasai mobil dan harta korban membuat dua pelaku hilang akal, gelap mata menghabisi nyawa perempuan itu.
10:26Dalam kasus ini, tersangka A, AWK, dan H dijerat pasal berlapit.
10:34Salah satunya, pasal 340 tentang pembunuhan berencana.
10:40Ancaman hukumannya, pidana mati, atau penjara seumur hidup.
10:44Sementara tiga tersangka penadah, HS, WS, dan TA, dijerat pasal 480 tentang penadahan barang curian.
10:55Mereka diancam empat tahun penjara.
10:58Kami menggunakan pasal 338, subsidiar 340, dan ASAU 365.
11:09Pasal 480, penadahan.
11:15Miris, salah satu pelaku pembunuhan notaris di Bogor adalah AWK alias Anda, orang yang telah dikenal korban cukup lama.
11:24Lantas, apa yang mendorong mantan sopir korban menuruti ajakan A alias Warno untuk menghabisi nyawa perempuan tersebut?
11:35Simak ulasannya bersama para akhli.
11:40Pelaku dikenal baik dan ramah.
11:43Dari sini, pelaku yang mengenal korban memanfaatkan kebaikan korban untuk melancarkan kejahatan mereka.
11:49Maka ketika itu, ketika sudah bersepakat untuk melakukan satu perampokan, dan sudah mulai bicara soal siapa yang hendak dirampok,
12:01maka lalu kemudian, sang mantan sopir ini berpikir untuk mengajukan mantan majikannya.
12:09Menyadari bahwa majikannya adalah orang yang gampang, gampang untuk dikerjai, karena tadi terlalu baik.
12:15Pada kasus pembunuhan, terutama di Indonesia, umumnya memang pelaku itu dikenal oleh korban.
12:29Mungkin sekitar 90 persen, 85-90 persen, pelaku pembunuhan itu dikenal oleh korban.
12:37Dan tentu saja memang punya akses untuk bisa bertemu, berinteraksi, berkomunikasi dengan korban.
12:45Kasus pembunuhan perempuan lansia di Bogor, Jawa Barat mengisahkan tanda tanya.
13:02Bagaimana bisa pelaku AWK yang pernah memiliki hubungan kerja dengan korban selama 4 tahun sebagai sopir lepas,
13:11turut serta menghabisinya awasan notaris.
13:14Kriminolog menilai, desakan kebutuhan ekonomi dan pengaruh lingkungan pertemanan yang jelek
13:21dapat mendorong siapa saja nekat melakukan tindak kejahatan.
13:26Ya, jadi saya berpendapat bahwa pelaku mampu berbuat seperti itu terhadap mantan majikannya
13:36karena dua hal.
13:39Pertama adalah adanya pertimbangan-pertimbangan pragmatis sekali
13:42yang kemungkinan dihadapi oleh si pelaku.
13:47Dengan kata lain, misalnya ada kewajiban membayar hutang, kewajiban untuk mengangsur motor misalnya,
13:56maka lalu kemudian terpaksa dilakukan satu cara-cara yang betapapun itu melanggar hukum.
14:01Ada juga kemungkinan inilah pengaruh dari yang kita sebut sebagai grup influence atau pengaruh kelompok.
14:09Dengan kata lain, si individu sopir ini mungkin orang yang baik,
14:14tidak memiliki niat jahat dan juga tidak mampu juga berbuat jahat pada mantan majikannya.
14:20Namun karena dibujuk, didorong, diyakinkan oleh kelompoknya,
14:28maka kemudian berani melakukannya.
14:31Tak hanya terlibat, bisa saja tersangka AWK yang mengusulkan nama korban SA sebagai target kejahatan.
14:39Lantaran, pelaku AWK yang telah mengenal korban.
14:43Mereka sudah bersepakat untuk melakukan satu perampokan
14:47dan sudah mulai bicara soal siapa yang hendak dirampok.
14:50Maka lalu kemudian, sang mantan seperti ini berpikir untuk mengajukan mantan majikannya.
14:59Menyadari bahwa majikannya adalah orang yang gampang untuk dikerjai,
15:03karena tadi terlalu baik, terlalu pemurah, dan juga naif.
15:08Hal mana kemudian dilihatnya sebagai peluang untuk menjadikan aksinya berhasil.
15:15Pelaku AWK diduga memanfaatkan kebaikan korban.
15:18Faktanya, korban memang mudah menuruti ajakan pelaku.
15:23Mulai dari menjemput para pelaku di stasiun,
15:26mengantar pelaku jalan-jalan hingga larut malam.
15:30Bahkan, pada dini hari,
15:32bersedia menjemput kedua pelaku di alun-alun kota Bogor
15:35lalu mengantar pelaku untuk menginap di kantornya.
15:38Ya, saya kira hal yang mungkin juga ya,
15:42ketika si pelaku yang ada dalam mantan sepilnya,
15:47itu mengakhiri hubungan kerjanya dengan baik-baik,
15:51dan selama bekerja juga memang menampilkan satu tampilan yang juga baik-baik.
15:56Maka, lalu kemudian tidak ada kecerigaan dari si korban.
16:02Ada juga kemungkinan si majikan ini memang orang yang baik ya,
16:07bahkan mungkin juga mengarah kepada naif ya,
16:10sehingga kemudian mau saja ya,
16:13memenuhi permintaan dari mantan supirnya.
16:16Ya, sekali lagi karena tidak pernah terbersih hal yang buruk selama bekerja,
16:21dan mungkin juga ya, karena ada cerita yang meyakinkan dari sang pelaku ya,
16:26bahwa dia kebisuan uang, bahwa dia kemalaman, dan seterusnya,
16:30dan seterusnya, hal mana kemudian menjadikan si korban lalu dengan sukarela,
16:35ya, menjemputnya pada malam hari.
16:42Kasus pembunuhan notaris di Bogor memperkuat teori bahwa
16:46kebanyakan kasus pembunuhan dilakukan orang yang dikenal korban.
16:49Psikolog Forensik menyebut,
16:52ini terjadi lantaran pelaku punya akses untuk berkomunikasi
16:56dan berinteraksi dengan korban.
16:59Sementara itu, pelaku pembunuhan berencana biasanya menghilangkan jejak
17:03atau menghilangkan bukti kejahatannya dengan cara-cara keji.
17:08Pada kasus pembunuhan, terutama di Indonesia,
17:13umumnya memang pelaku itu dikenal oleh korban.
17:17Mungkin sekitar 90 persen, 85-90 persen, pelaku pembunuhan itu dikenal oleh korban.
17:25Dan tentu saja memang punya akses untuk bisa bertemu, berinteraksi, berkomunikasi dengan korban.
17:32Tetapi tentu kita bedakan antara proses pembunuhan itu sendiri,
17:37lalu kemudian proses penghilangan jejak.
17:39Ada yang misalnya korban dibakar,
17:44lalu kemudian atau ditenggelamkan,
17:46atau misalnya ada yang disemen di dalam pasir dan lain sebagainya.
17:49Nah, itu kan semua upaya menghilangkan jejak.
17:51Atau bahkan ada yang dimutilasi misalnya.
17:54Terkait motif,
17:56setiap pembunuh biasanya dipicu alasan klasik.
17:59Di antaranya, karena harta, sakit hati, dendam, hingga asmara.
18:06Dari kasus ini, masyarakat dapat belajar.
18:10Perlunya waspada dengan lingkungan sekitar.
18:13Tak mudah percaya dengan orang yang telah kita kenal.
18:17Selalu memberi kabar pada keluarga,
18:19jika meninggalkan rumah dalam waktu lama.
18:22Dan selalu menjauhkan diri,
18:24dari hal-hal yang berpotensi merugikan
18:26atau membahayakan keselamatan.
18:30Dan bahwa dalam setiap pembunuhan itu
18:34pasti ada motif harta,
18:36dendam, asmara,
18:39kecemburuan,
18:40atau dipengaruhi orang, dan lain sebagainya.
18:43Nah, ini akan sangat membahayakan
18:44tentu saja bagi masyarakat perlu untuk
18:46berwaspada dengan sekitar,
18:49untuk selalu menjaga diri,
18:50melindungi diri, dan anggota keluarga tentu saja
18:53agar bisa selalu
18:55menghindarkan diri dari potensi-potensi kejahatan
18:59saat ini.
19:01Terutama yang karena di situasi masa kini,
19:04situasi memang
19:05dengan ekonomi yang sulit,
19:08orang juga ingin punya
19:09keuangan, punya penghasilan dengan cara cepat,
19:13dan ada kecemburuan sosial,
19:16dan lain sebagainya.
19:19Saudara, kejahatan bisa dilakukan siapapun,
19:22termasuk oleh orang yang telah kita kenal dekat.
19:25Belajar dari kasus ini,
19:27mari jaga orang-orang terdekat kita.
19:30Dampingi dan selalu pantau
19:31keberadaan anggota keluarga
19:33yang telah berusia lanjut.
19:35Jihan Jufri,
19:36Bodhia Vimala,
19:38Kompas TV,
19:39sampai jumpa.
19:39Terima kasih telah menonton!
19:41Terima kasih telah menonton!
Dianjurkan
1:17
|
Selanjutnya
3:20