KOMPAS.TV - Pesta rakyat makan gratis sebagai rangkaian perayaan pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berujung petaka. Tiga orang tewas, satu di antaranya anak-anak.
Kericuhan tak terhindarkan saat ribuan warga berdesakan untuk mendapatkan makanan gratis.
Akibatnya, warga mulai dari anak-anak hingga lansia jatuh pingsan. Dalam kericuhan, seorang ibu, seorang polisi yang sedang melakukan pengamanan, serta anak perempuan berusia 8 tahun dinyatakan meninggal.
Mela, ibu kandung yang anaknya meninggal, tidak menyangka putrinya ikut menjadi korban. Saat itu, dirinya berpisah dengan anaknya karena sedang berjualan di sekitar Alun-Alun Garut.
Baca Juga Dedi Mulyadi Blak-blakan Tak Setuju Acara Makan Gratis Pernikahan Putranya di https://www.kompas.tv/nasional/606104/dedi-mulyadi-blak-blakan-tak-setuju-acara-makan-gratis-pernikahan-putranya
#dedimulyadi #pernikahan #pestarakyat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/606114/pesta-rakyat-pernikahan-anak-dedi-mulyadi-berujung-tragedi-3-orang-tewas-sapa-pagi
00:01Pesta rakyat makan gratis sebagai rangkaian perayaan pernikahan anak gubernur Jawa Barat jadi mulia di berujung petaka.
00:07Tiga orang tewas, satu diantaranya anak-anak.
00:17Pesta rakyat di Pendopo Garut Jumat siang berujung maut.
00:21Ricuan tak terhindarkan saat ribuan warga berdesakan untuk mendapatkan makanan gratis.
00:27Akibatnya warga mulai dari anak-anak hingga lansia jatuh pingsan.
00:33Tiga diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
00:45Dalam kerucuhan seorang ibu dan seorang polisi yang sedang melakukan pengamanan serta anak perempuan berusia 8 tahun dinyatakan meninggal dunia.
00:55Melah, ibu kandung yang anak yang meninggal tidak menyangka putrinya ikut menjadi korban.
01:03Saat itu dirinya berpisah dengan anaknya karena sedang berjualan di sekitar alun-alun Garut.
01:07Selamat menikmati.
01:09Selamat menikmati.
01:39Mulyadi mengatakan akan bertanggung jawab pas sejatuhnya korban jiwa saat pesta rakyat di rangkaian acara pernikahan putranya,
01:47Maulana Akbar Mulyadi dan Wabup Garut Putri Carlina.
01:54Jadi mengaku tidak mengetahui acara tersebut.
01:57Meski demikian, ia telah mengutus staffnya untuk memberikan santunan kepada keluarga korban.
02:03Saya tidak tahu bahwa ada acara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang maka.
02:09Saya tidak tahu bahwa ada acara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama.
02:33Dan pertama, saya menyampaikan untuk duka cita.
02:38Saya juga menyampaikan permohonan maaf untuk atas nama Maulana dan Putri, atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
02:46Hari ini sudah saya meminta staff saya untuk segera melindungi semua keluarganya dan menyampaikan uang duka.
02:53Untuk mengetahui informasi selengkapnya, kita sudah terhubung dengan jurnalis Kompas TV, Ahmad Fadila di Garut, Jawa Barat.
03:02Selamat pagi Fadil. Jadi sudah sejauh mana penyelidikan yang dilakukan polisi terkait dengan kasus ini?
03:07Ya, Oksa dan saudara memang pasca kejadian tragedi makan gratis.
03:12Dalam rangkaian acara pernikahan anak gubernur Jawa Barat, Maulana, Kbar, dan Putri Kalian ini, memang pihak kepolisian sudah melakukan olah sempat kejadian persara.
03:24Tetapi memang hingga saat ini pihak kepolisian belum merilis hasil dari olah TKP.
03:28Dan kemudian belum dilakukan adanya pemeriksaan sakit-sakit baik dari pihak Isenogeneser ataupun warga yang terlibat dalam atau yang hadir dalam peristiwa tragedi makan gratis kemarin.
03:44Tetapi memang Oksa dan saudara peristiwa tragedi makan gratis yang merupakan bagian dari rangkaian pernikahan anak gubernur Jawa Barat, Maulana, Kbar, dan Wabup, Garut.
03:57Putri Kalian ini memang mengundang antusias masyarakat untuk berdatangan ke alun-alun Garut pada Jumat kemarin.
04:05Sehingga dengan tingginya antusias masyarakat yang berdatangan baik itu dari warga Garut, kemudian warga Bandung, dan bahkan hingga ada warga dari Jakarta yang sengaja datang untuk meramaikan apa secara rakyat.
04:18Dan dengan tingginya antusias masyarakat yang tidak seimbang ataupun meski sudah ada pengamanan dari pihak gabungan dari pihak koalisen maupun dari pemerintah Garut sendiri,
04:31tidak memundang sehingga peristiwa tersebut warga berdesakan untuk masuk ke dalam pendopo untuk mendapatkan makan gratis.
04:41Sehingga dalam peristiwa ini sedikitnya ada 30 yang jadi perubahan, 3 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
04:50Dan Oksa dan Selvasya kejadian ini, Gubernur Jawa Barat jadi menjadi memohon maaf atas kejadian ini dan bertanggung jawab sepenuhnya baik
04:59untuk biaya pengobatan warga yang dari korban masih dirawat di rumah sakit maupun untuk yang santunan, untuk yang keluarga meninggal dunia.
05:09Oke, sudah dilakukan oleh TKP dan juga belum ada saksi yang diperiksa.
05:13Lantas, Fadil, saat ini berapa orang yang masih dirawat di rumah sakit?
05:16Ya, Oksa memang berdasarkan informasi yang saya terima dari tradis kesehatan Garut,
05:23di mana dari total 30 orang yang menjadi korban dalam tragedi makan gratis ini,
05:3120 jenternya mendapatkan perawatan di rumah sakit hingga pada Jumat malam itu tersisa hanya 9 orang,
05:40kemudian 11 orang itu sudah dinyatakan boleh pulang.
05:44Tetapi memang, Oksa, dari para korban ini memang menurut dari Kabinan Garut mengalami luka memat dan cepat nafas
05:54akibat terinjak-injak dalam kejadian kemarin.
05:58Dan terkait dengan 3 warga yang dinyatakan meninggal yang merupakan adalah anak berusia 8 tahun,
06:07yang merupakan warga Kulurah Suka Menteri, kemudian 1 orang lansia berusia 61,
06:13dan 1 anggota kepolisian Polres Garut itu sudah dimakamkan pada kemarin,
06:20sehingga artinya di resusi dokter-reusia masih terpisah 9 orang yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
06:29Oke, masih ada 9 orang yang masih dirawat, kemudian tentu kita nantikan seperti apa asal dari olah TKP,
06:37maupun update terbaru soal siapa saja saksi yang nanti akan diperiksa terkait dengan peristiwa ini.
06:42Dan tadi yang bisa dielit adalah Gubernur Jawa Barat di Mulyadi meminta maaf dan juga akan bertanggung jawab.
06:47Terima kasih Junes Kompas TV, Ahmad Fadla melaporkan dari Garut, Jawa Barat.