JAKARTA, KOMPAS.TV Presiden ke-7 RI, Joko Widodo menduga ada agenda besar politik di balik kasus tuduhan ijazah palsu hingga usulan pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming pada Senin (14/7/2025) lalu.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya terkait pernyataan Jokowi tersebut.
Sementara itu, Rismon Sianipar mengatakan bahwa laporan terkait ijazah palsu berbasis fakta serta tidak memiliki agenda politik.
Baca Juga Perasaan Jokowi di Balik Kasus Ijazah hingga Usul Pemakzulan Wapres Gibran: Ada Agenda Politik Besar di https://www.kompas.tv/nasional/605105/perasaan-jokowi-di-balik-kasus-ijazah-hingga-usul-pemakzulan-wapres-gibran-ada-agenda-politik-besar
#jokowi #puan #gibran #ijazah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/606101/reaksi-puan-rismon-soal-jokowi-duga-ada-agenda-besar-politik-di-balik-kasus-ijazah-pemakzulan-gibran
00:00Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik.
00:05Pada tanggapan kalau itu dengan ijazah palsu ini untuk mengapurkan legasi Pak Jokowi, tanggapannya Pak?
00:13Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik.
00:22Di balik isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan, ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk mendowngrade yang ya buat saya biasa-biasa aja.
00:50Termasuk isu yang untuk pemakzulan?
00:53Termasuk itu. Di ijazah palsu, pemakzulan, saya kira ada agenda besar politik. Dan ya biasa-biasa.
01:07Saya kan seorang peneliti ya, nggak terlibat oleh ormas ataupun organisasi politik apapun.
01:13Ini demi sejarah Republik Indonesia.
01:16Makanya saya minta UGM jujur membuka semua proses atau semua dokumen yang menunjukkan bahwa Pak Jokowi menyelesaikan keseluruhan proses akademik di UGM.
01:28Tetapi kan kita mendapatkan banyak sekali ya, apa namanya, kejanggalan-kejanggalan publik ini sudah cerdas.
01:34Buktinya, bantahan Pak Kas Bucok.
01:37Itu sendiri, bayangkan seseorang yang menyelesaikan proses akademiknya di UGM, yang nggak mungkin adalah dosen pemimpin skripsinya aja bisa lupa.
01:46Belum lagi tentang apa namanya, lembar pengesahan skripsi yang sangat modern.
01:51Dan bukti par sekarang memiliki bukti, bundel, bahwa skripsi yang sesaat itu, lembar pengesahannya, dan semua batang tubuhnya, itu pakai teknologi mesin ketik.
02:00Gitu loh. Itu kan sudah menjelaskan banyak hal, belum lagi terdaftar sebagai sarjana muda, dan nilai mata kuliah MKDU, fisika, matematika, statistik itu nilai D.
02:15Bagaimana mungkin seseorang itu diselesaikan perkuliahan di program sarjana Pakultas Kehutanan,
02:21ya, belum lagi inkonsistensi waktu tahun KKN, ya, Dirti Bidum mengatakan 1983 dibantah sendiri oleh Pak Jokowi tahun 1985 awal, ya.
02:34Jadi, ini kan nggak bisa dijawab sampai saat ini.
02:37Kalau tudingan politik tadi gimana itu?
02:39Politik tadi yaitu kita berbasis fakta di lapangan, berbasis sains, gajian saya, ada metode error level analisis, penjejakan stempel dengan, apa namanya, mendeteksi sebaran kanal RGB,
02:57ada pencocokan citra pakai, apa namanya, pakai AI, ada font identification pakai AI.
03:04Jadi, nggak ada. Memangnya, ya, kalau memang ada agenda politik, apa agenda politiknya?
03:12Jangan menghindar pada esensi apa ini, bahwa, kalau memang Pak Jokowi lulusan UGM, lulusan UGM pasti bangga, tanpa diminta pun, pasti menunjukkan.
03:25Karena itu adalah kebanggaan seseorang yang bisa menuntaskan kuliahnya di UGM, karena banyak sekali orang gagal.
03:32Berarti Bang Rismon pastikan tidak ada muatan politik yang menggerakkan Bang Rismon?
03:37Setelah kasus ini, selesai, saya akan kembali pulang kampung di Baliki, memancing di Danau Toba.
03:44Nggak ada intensi saya untuk menjadi apapun.
03:47Dan banyak email menawari saya, no.
03:50Pak Jokowi tentunya memahami kondisi bangsa, kondisi rakyat saat ini, bagaimana kelesuan ekonomi, daya beli, pengangguran, dan kesulitan rakyat yang demikian kompleks.
04:08Butuh adanya suatu pemimpin yang memberikan dorongan dan semangat terhadap problem di Amerika Bangsa ini.
04:15Rakyat ini lebih butuh diberikan support untuk bangkit dan untuk hidup dengan berbagai tantangan dan kendala yang ada.
04:30Jangan justru rakyat diberikan beban untuk memikirkan pemimpin-pemimpinnya.
04:37Saya percaya Pak Jokowi bisa menyampaikan narasi yang lebih menjadi negarawan.
04:46Dengan suksesnya beliau 10 tahun memimpin negara dan bangsa ini.
04:52Statement itu monggo-monggo saja,
04:56tapi yang diglorifikasi lebih bagaimana Pak Jokowi sebagai seorang negarawan,
05:02sebagai seorang yang pernah sukses 10 tahun memimpin negeri ini lebih tepat dan bijak kalau memberikan semangat,
05:15memberikan dorongan buat para elit politik dan buat rakyat mengatasi persoalan-persoalan yang ada.
05:23Jadi saya melihat jangan rakyat justru diberi PR untuk memikirkan hal-hal yang terjadi di masing-masing individu pemimpin yang ada.
05:40Yang jelas pernyataan itu tidak membuat daya beli masyarakat atau rakyat yang sekarang ini menurun.
05:57Pernyataan itu tidak juga menyelesaikan bagaimana pengangguran yang sekarang ini semakin bertambah dengan berbagai persoalan ekonomi global dan nasional ini terselesaikan.
06:12Saya bukan mengatakan pernyataan Pak Jokowi ini salah loh ya.
06:18Itu di politik.
06:21Di politik ya seperti apa yang dikatakan Pak Jokowi.
06:25Ada intrik politik, ada kemudian saling menegasikan satu sama lain.
06:37Di PDK perjuangan juga terjadi.
06:40Yang sering kita narasikan soal berbagai politisasi masalah hukum misalnya.
06:47Maksud saya Pak Jokowi juga memahami itu gitu loh.
06:51Juga mengerti masalah itu dan itu yang harus diatasi beliau.
06:59Yang tidak perlu harus disampaikan ke publik.
07:03Kelihatannya rakyat tidak membutuhkan keluh kesah-keluh kesah yang terkait dengan urusan-urusan pribadi sosok-sosok pemimpin saat ini.
07:21Rakyat butuh dukungan, support Pak Jokowi untuk lebih bergairah membangkitkan situasi saat ini.
07:33Terutama suntikan-suntikan yang lebih memberikan pencerahan.
07:35Supaya rakyat ini bisa bersemangat untuk mengatasi berbagai kendala ekonomi yang sangat-sangat situasinya sekarang ini berat.
07:46Boleh ditanyakan pelaku UKM, boleh ditanyakan ke petani, boleh ditanyakan ke nelayan,
07:51boleh ditanyakan ke hampir sebagian besar masyarakat yang pengangguran sudah mencapai demikian tinggi.
07:59Jadi angka kemiskinan juga tembus di angka 60 persen rakyat kita.
08:03Jadi butuh ada suntikan dorongan selaku negarawan.
08:08Dan saya percaya sebenarnya beliau bisa untuk menyampaikan statement-statement atau arah-araan untuk rakyat ini bangkit.
08:20Saya kira itu.
08:20Tapi mas, secara garis besar, bisa dikatakan menyayangi sikap Pak Jokowi saat ini yang diberhasilkan kurang-mais dengan kondisi Indonesia saat ini?
08:27Saya tidak menyayangkan, ya kan.
08:31Saya hanya ingin menambahkan supaya Pak Jokowi tidak hanya menyampaikan hal-hal yang sifatnya lebih personal terkait berbagai hal yang dia rasakan terkait dengan intrik-intrik yang selama ini ada.
08:44Baik itu menyangkut isu pemakzulan, juga itu menyangkut masalah ijazah.
08:50Saya melihat itu satu hal yang biasa dalam satu dinamika politik di negeri ini juga dirasakan oleh PDI Perjuangan, oleh Pak Prabowo, oleh Pak SBY, oleh Pak Erlangga.
09:10Kan semua merasakan itu.
09:14Dan toh juga tidak disampaikan ke publik.
09:18Tapi rakyat membutuhkan dorongan dan semangat dari Pak Jokowi selaku negarawan, selaku orang yang pernah menjadi pemimpin Presiden Republik ini, Presiden dua periode, Gubernur dan Wali Kota.
09:34Pak Jokowi perlu memberikan semangat pada rakyat dan bangsa ini untuk bangkit dan maju untuk bisa menghadapi persoalan-persoalannya saat ini.
09:47Daripada mendengarkan keluh kesah yang itu juga hampir ada di setiap pemimpin dan politisi di Republik ini.
09:55Saya Ihsan Sitorus, saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, KTV, dan media streaming lainnya.