- 4/7/2025
Memasuki tahun 2025, Tim Bulu Tangkis Indonesia hanya meraih dua gelar juara. Itupun diraih pada gelaran BWF World Tour Super 300. Capaian ini jauh dari negara-negara lainnya. China misalnya telah meraih 10 trofi BWF World Tour Final 2025.
Bagaimana dengan rival di Asia Tenggara? Indonesia tertinggal dari Thailand yang meraih tujuh gelar. Singapura bahkan sudah mengoleksi tiga gelar juara untuk Super 300.
Padahal publik berharap lebih. Apa yang terjadi?
Bagaimana dengan rival di Asia Tenggara? Indonesia tertinggal dari Thailand yang meraih tujuh gelar. Singapura bahkan sudah mengoleksi tiga gelar juara untuk Super 300.
Padahal publik berharap lebih. Apa yang terjadi?
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Sepanjang 2025, Indonesia baru meraih 2 gelar di kejuaraan Super 300 melalui Lani Fadya dan Jafar Felisha.
00:07Sementara untuk turnamen bergensi termasuk Indonesia Open yang telah berakhir kemarin, Indonesia tanpa gelar.
00:19Oh, kembali lagi.
00:25Oh, sayang sekali.
00:30Indonesia gagal meraih gelar di 3 dari 4 turnamen level tinggi BWF, seperti Malaysia Open, Indonesia Open, dan China Open.
00:49Situasi tak membaik di kejuaraan Super 750 dan Super 500, di mana Indonesia kembali gagal meraih gelar juara.
00:58Praktis hanya ada gelar yang diraih ganda putri dan ganda campuran di kejuaraan Super 300, kejuaraan yang biasanya diikuti pemain-pemain lapis kedua.
01:09Dalam situasi seperti sekarang ini, kalau kita lihat memang kita harus menerima kenyataan bahwa sampai saat ini kita masih bergantung kepada yang namanya sektor tunggal putra dan juga ganda putra.
01:23Karena kalau kita lihat yang punya pengalaman bermain di level tinggi kan Jojo, mudah-mudahan ginting cepat pulih, kemudian juga di ganda putra kan boleh dibilangkan ada pajarian.
01:34Mudah-mudahan juga berikutnya ganda putra lainnya ada Leo Bagas juga masih cepat pulih, Daniel juga pikirin juga cepat pulih.
01:42Ini kan pemain-pemain senior yang memang mereka yang selama ini masih mampu bersaing di level tinggi, tapi kalau yang lain-lainnya mereka lagi dalam masa berproses.
01:53Kita nggak bisa maksa alwi harus matang tahun ini, nggak bisa.
01:57Takutnya malah jadi cedera gitu loh, jadi malah rugi semuanya.
02:01Jadi biarkan dia berproses, yang penting semuanya bersabar, karena ya mudah-mudahan pas di Olimpik nanti dalam tiga tahun ke depan dia benar-benar sudah matang sempurna gitu loh.
02:31Nah jadi ya memang secara gelaran prestasi atau gelaran juara hingga di bulan ke-6 ini masih belum ada,
02:40ya tetapi kita juga bekerja keras, PBSI bekerja keras melalui BINPES, Wakatum 1, ini begitu luar biasa bagaimana mereka untuk mengevaluasi di setiap tandingan.
02:53Apa kekurangan-kekurangan daripada pembinaan atlet-atlet platnas Cipayung ini.
02:58Kita rapat besar, dipimpin juga oleh Wakatum 1, ini memang di, apa namanya, tidak evaluasi yang tidak biasa-biasa saja,
03:08memang kita kupas ya, apa kekurangan kita, apa yang harus kita tingkatkan dan lain sebagainya.
03:16Nah ini salah satunya juga para pemain ini kan juga bagaimana mereka bisa menambah latihan, persiapan latihan yang lebih keras,
03:26disiplin yang tinggi ya, selain pendukung tadi sudah sampaikan di awal, ini kan seluruhnya semuanya ini kan fokus untuk bagaimana kita mendukung BINPES.
03:35Nah ini terbukaan para pelatih dengan berbagai macam kebutuhannya dari masing-masing sektor seperti apa dan lain sebagainya ini,
03:44itu didiskusikan. Artinya bukan hanya, oh kemarin Indonesia Open, katakanlah Fajarian seperti ini, mainnya rubber game,
03:54poinnya sekian, nah tidak hanya seperti itu, karena kan itu juga sama-sama, kita lihat juga ya,
03:58tetapi apa yang dialami oleh para pemain, apa yang diharapkan oleh para perapi dan lain sebagainya,
04:04ini kita terbuka, kita kumpas, apa namanya, kita kupas ya, evaluasi besar.
04:10Saat ini, sektor tunggal dan ganda putra masih mendulang prestasi, namun kondisi itu jauh dari kata ideal,
04:17regenerasi jelas dibutuhkan agar terus menyambung tradisi juara.
04:21Belum lagi bicara sektor tunggal dan ganda putri, serta ganda campuran yang dinilai, perlu jadi perhatian serius.
04:28Jadi ketika di sektor tunggal putra dan ganda putra, ternyata di tahun 2025 ini mandek,
04:38akhirnya kan jadi semuanya.
04:40Kelihatan bagaimana situasinya benar-benar membuat bulu tangkis kita, loh kok menjadi seperti ini gitu loh.
04:47Nah kalau kita lihat lagi di tunggal putra, ini kan faktor regenerasi yang memang boleh dibilang,
04:54kita sudah kehilangan satu generasi.
04:55Saya katakan begitu, kalau kita lihat Jojo dan Ginting lahiran 96-97.
05:02Sementara pesaing-pesaing kita, Kun Laput, kemudian juga Lee Sipeng, Kodai Narauka, Brian,
05:09kemudian juga kita lihat nama Leong Junhao, ini kan anak-anak yang lahiran tahun 2000-2001.
05:17Kita nggak punya di situ.
05:18Dan kita langsung loncat ke Alwi, Alwi lahiran 2007, Ubed lahiran 2005, artinya langsung loncat 10 tahun.
05:26Kita loncatin di generasinya Kun Laput, nah kita kosong di situ.
05:30Ya betul, kalau regenerasi jauh ini ya saya setuju ya, tapi ini kan bukan apa namanya,
05:36ini kan kita ke pengurusan baru, ini kan proses pelatnas ini kan berkesinambungan ya, terus menerus.
05:42Nah kita, intinya pada saat di keburusan baru ini kita akan mempersiapkan ya regenerasi.
05:48Mungkin juga kita, pengurus ini kan hanya 4 tahun yang pasti ya gitu.
05:53Jadi kita mempersiapkan bahwa bagaimana bulu tangkis ini terus bisa berjalan, terus bisa memberikan prestasi-prestasinya ya.
06:03Mungkin juga ini yang mudah insya Allah dalam 4 tahun di keburusan yang sekarang ini, mungkin di tahun kelima, tahun ke enam, mereka-mereka ini yang bisa muncul.
06:11Jadi kalau tadi pertanyaannya salah satunya kekurangan, keikut sertaan dalam kejuaraan, menurut saya ini juga salah satunya prioritas juga yang akan nantinya pada saat pemain-pemain muda ini untuk lebih banyak jam terbang ya.
06:27Tetapi sekali lagi, utamanya bagaimana kesiapannya mereka latihan keras di pelatnas ini.
06:33Mau tidak mau, yang namanya juara itu kan syaratnya tiga. Anaknya punya bakat hebat, pelatihnya hebat, dan yang kedua nih, investasi jam terbang dia.
06:45Jadi tidak bisa tidak, anak-anak junior ini di usianya ini memang harus dikombain.
06:51Jadi kalau kita lihat bagaimana kun laput di tahun 2019, datanya terbuka kok.
06:57Dia main 18 tunamen, setengahnya senior, setengahnya junior.
07:00Jadi ketika dia proses masuk ke senior, dia sudah matang.
07:03Saya pernah bikin kok, jadi ketika pemain-pemain kita banyak mengalami kekurangan jam tanding, dibuka saja, saya bikin pembanding.
07:11Dengan usia yang sama, pemain kita, ini pembandingnya dari mana sih.
07:15Ternyata rata-rata pemain kita itu jam terbangnya memang masih boleh dibilang sepertiganya dibanding pemain-pemain yang saat ini memang menguasai, katakan kayak Gun Laput, Kodai.
07:26Itu rata-rata mereka bermain itu 15 sampai 20 tunamen per tahun.
07:31Ini pasti butuh investasi yang besar.
07:33Tapi itu memang adalah konsekuensi ketika kita ingin mencetak seorang juara.
07:38Ini kan memang ada investasi yang harus dikeluarkan.
07:41Tapi itu juga ada evaluasinya, pasti gitu loh.
07:44Ya, saya rasa yang pemain pertama ini 8 sampai 10, yang utamanya 12 sampai 14, dan bahkan nanti sesuai kebutuhan untuk mengejar kepoin, dan lain sebagainya untuk pengalaman.
07:54Pengalaman, nah ini yang kota itu tadi.
07:57Tapi sekali lagi, kesiapan itu kan nggak mutak para pemain bisa ikut, tetapi kotanya itu sudah ditentukan.
08:06Namun pada saat keberangkatannya kan kita mempersiapkan betul-betul atletnya yang memang siap secara kondisinya baik, pada saat latihannya juga baik.
08:17Jadi, itulah mereka-mereka itu yang kita siap untuk bertanding, siap untuk berangkat.
08:22Kritik terhadap PBSI tak terhindarkan.
08:26Tekanan agar PBSI mampu mendulang prestasi sekaligus sergenerasi pemain menguat.
08:32Lalu, apa saja yang dilakukan PBSI untuk menjawab kritikan publik?
08:37Pernah ada, nggak cocok, ganti lagi.
08:41Itu bukan mereka yang merasakan kita, bukan kita.
08:45Kalau kita paksain, sekarang besok rusak, 1, 2, 3, 10.
08:48Tapi kalau mereka nggak cocok terus, matilah kita.
08:52Bagaimana?
08:54Makanya yang harus dipertanyakan, yakin benar-benar psikolog aja.
08:57Mereka juga harus ngajakan, apa teknik mereka, apa fisik mereka.
09:04Seperti apa.
09:10PBSI memastikan dalam proses pemain prestasi diawali dengan pemain atlet dan perekutan pelatih yang tidak didominasi klub tertentu.
09:18Ada keteruruturan klub-klub di pelatnas baik untuk pemain dan pelatih.
09:22Ya, yang pertama saya pastikan seperti itu tidak ada ya.
09:26Karena setelah masuknya para atlet khususnya ke pelatnas ini, baik pelatih, atlet, dan seluruh pengurus yang ada ini kita sudah merah putih.
09:38Artinya memang untuk kepentingan Indonesia.
09:40Tidak ada lagi dari berbagai klub, tetapi kita ada masuk di pemusatan latihan nasional, ini mereka memang sudah merah putih.
09:51Itu satu.
09:52Yang kedua, kita juga untuk regenerasi, memang kita mempersiapkan para regenerasi ini.
09:57Atlet muda, baru-baru lalu, baru-baru, apa namanya, kemarin kita mengandalkan seleknas, seleksi nasional untuk perekutan pemain-pemain muda dari lima sekol yang ada ya.
10:08Tunggal putra putih, ganda putra putih, ganda campuran.
10:11Nah inilah yang akan kita persiapkan.
10:13Karena program daripada PBSI saat ini, Bapak Ketua Munda menyampaikan, ada program jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang.
10:20Jangka panjang tentu hingga 2028 untuk Olimpik di Los Angeles yang akan datang.
10:26Jadi itulah yang akan kita, apa namanya, gabina saat ini.
10:31Kita ini beruntung memiliki klub-klub yang solid, terutama PW Jarum, Jaya Raya, kemudian ada Mutiara, ada Exis.
10:46Mereka akan terus memproduksi pemain, pemain-pemain yang terus disuplai ke Pelatnas.
10:51Namun ketika lanjutannya ini loh, jadi ketika masuk di Pelatnas, mereka seperti apa?
10:57Bagaimana pengelolaan selanjutnya? Ini kan yang butuh penanganan yang lebih baik lagi.
11:01Karena ketika mereka dilepas dari klub, pada dasarnya ini kan anak-anak yang sebetulnya sudah tinggal dioles aja gitu loh.
11:10Tinggal dimatangkan, ditambahin lagi jam terbangnya, ditambah dengan pelatih-pelatih bagus.
11:15Kemudian klub-klub ini kan kesulitannya apa?
11:18Mereka kan kesulitan untuk mengirimkan pemainnya ke luar negeri, kan itu?
11:21Karena pasti berat gitu loh.
11:22Memberangkatkan satu orang pemain, katakan 15 turnamen terbayang investasinya.
11:27Jadi ketika mereka masuk di Pelatnas, ya inilah sebetulnya bagaimana tugas dari PBSI bisa anak-anak ini benar-benar memiliki kesempatan bertanding sesuai dengan porsinya.
11:38Artinya jangan kalah sampai dengan pemain-pemain dari negara lain.
11:43Artinya dari sisi kepelatihankan, dari PB Jarum ada, dari Jaya Raya ada, kemudian juga Exis juga ada.
11:50Semua komplit. Artinya semua sudah kebagian porsinya, semua sudah istilahnya the right man on the right place.
11:57Orang yang dipilih memang dia punya kualitas, punya pengalaman sebagai pemain dan juga sebagai pelatih.
12:03Artinya tidak diragukan lagi.
12:05Jadi pemilihan pemain pun juga lebih terbuka gitu loh.
12:08Artinya nggak ada lagi pemain-pemain yang dititip-titip gitu loh.
12:11Artinya benar-benar melalui jalur ataupun jalan yang mereka lalui itu sudah benar-benar lewat jalur yang benar gitu loh.
12:20Pada intinya sih mungkin secara program latihan mungkin kurang lebih sama.
12:23Hampir semua negara pun saya rasa sama.
12:26Mungkin kualitas dari pemainnya itu sendiri yang mungkin beberapa negara berbeda.
12:32Jadi seperti kayak Korea mungkin atau negara-negara lain mungkin secara pemain dia mungkin punya talent juga, punya skill yang mungkin lebih baik.
12:39Itu saja. Kalau secara program saya rasa semua sama.
12:43Dari segi fasilitas, pelatihankan mulai diperbaiki dengan mengedepankan sport science.
12:47Dengan makin lengkapi fasilitas diharapkan mampu meningkatkan performa pemain.
12:53Ada namanya video analis.
12:55Walaupun kita masih terus dalam perkembangannya ini juga kita melengkapi lah.
13:02Jadi apa yang disampaikan Bapak Ketua Umum untuk mengenai sport science ini memang kita mengarah ke sana.
13:08Sehingga seluruh pemain sini kita memiliki data dan lain sebagainya.
13:13Sehingga data itu yang menjadi satu pegangan yang pertama para pemain.
13:19Kabupaten BIMPES-nya, Waketum 1 dan seluruh pengurus memang sekalipun bidang-bidang atau yang apa namanya pemangku kepentingan lah yang bisa memiliki data itu.
13:33Tetapi sekali lagi data-data artit kan juga kita penting ya untuk bisa kita evaluasi keseharianya seperti apa, kekurangannya bagaimana.
13:42Karena progres itu kan sangat penting ya untuk kekembangan para artit penghuni pelatih.
13:48Apa ya, susah juga sih ya mas.
13:50Jadi mungkin lebih diperhatiin untuk kenyamanannya atlet aja sih.
13:57Jadi kan kadang mereka itu butuh curhat.
13:59Jadi ya mungkin ya kemana lagi kalau paling dekat kan ke pelatih gitu loh.
14:04Terus juga apa ya, ya kalau dari segi fasilitas sih udah semua sih ya.
14:10Yang saya rasakan adalah budaya.
14:12Budaya itu ya, Malaysia, Indonesia, Korea itu semua budayanya kan berbeda.
14:19Jadi kita nggak bisa samakan.
14:21Punya ciri khas masing-masing.
14:24Budaya ini juga mendukung ke...
14:26Sangat mendukung.
14:27Sangat terpengaruh.
14:29Secara mental dari pemainnya itu sangat-sangat terpengaruh.
14:33Termasuk lengkap lah.
14:34Tapi memang mungkin kalau yang saya lihat, mungkin dari gymnya mungkin harus di lebih besar lagi.
14:41Karena pemain Indonesia kan banyak tuh.
14:43Banyak.
14:45Tapi PPSI pasti buat yang udah terbaik lah.
14:50Pasti dibuat lebih bagus lagi ke depannya.
14:53Bulu tangki sebagai cabang olahraga andalan Indonesia butuh segera bangkit.
15:00Penghuni pelatnas Cipayung harus cepat kembali berprestasi di turnamen-turnamen besar BWF
15:06sebelum memburu target besar Emas Olimpiade 2028.
15:10Lantas, kapan prestasi itu akan datang?
15:13Yang dibutuhkan masyarakat itu juara satu.
15:16Itu aja.
15:16Mereking berapapun.
15:18Karena dulu gitu.
15:19Saya harap juga pelatih tahu, pemainnya juga paham.
15:24Kita tahu lah.
15:25Maksudnya kalau apalagi, kita akan berat.
15:27Kalau misalkan kita butuh, kita akan mati.
15:32Tapi jangan money oriented.
15:33Buat atlet itu, prestasi dulu baru yang lain yang ikut.
15:37Sponsor, hadiah, pas pengguna gitu.
15:40Kalau ada prestasi, siapa yang mau sponsoring?
15:44Ya sebetulnya kalau menjadi tekanan, menjadi beban.
15:48Karena saya juga mengalami lah.
15:52Sebetulnya tanpa disuruh, seharusnya juga sebagai pemain.
15:55Kita memang mau gitu ya.
15:59Pasti kita juga sangat butuh dukungan.
16:04Namun maksud saya, percaya bahwa Bad Bintol Lover,
16:08bahwa PBSI ini bekerja keras.
16:10Artinya tidak diam, bekerja keras, terus mempersiapkan,
16:15terutama kekurangan-kekurangan apa saja yang memang kita harus benahi.
16:19Kalau kita melihat, posisi ini sekarang kan sebetulnya tinggal menunggu nih.
16:25Jadi kita harus sabar.
16:27Jadi cuma kan publik itu maunya, kok kita nggak juara-juara?
16:30Kan begitu ngeliatnya.
16:32Karena kalau kemarin-kemarin kita selalu sering juara,
16:34tiba-tiba sekarang ini kok nggak ada gelar.
16:37Ya inilah yang harus kuat-kuatnya dari pengurus, pelatih gitu loh.
16:42Karena bagaimanapun tuntutan dari masyarakat,
16:45kepengennya kan menang.
16:47Juara.
16:47Itu aja gitu.
16:48Jangan lupa like, share dan subscribe ya.
Dianjurkan
3:34
|
Selanjutnya
3:34
0:20
1:04