00:30Ia yakin bahwa pria itu sengaja meleset agar dirinya lah yang lolos.
00:33Tak terima dengan hasil tes, ia menghampiri pria itu dan menuduhnya sengaja mengecawkan tes.
00:38Namun berapa kalipun ia bertanya, pria itu dengan tenang bersih keras bahwa itu adalah kesalahan sungguhan.
00:43Perdebatan mereka semakin keras hingga menarik perhatian Komandan Regu yang memarahi mereka berdua dengan tegas.
00:48Kembali di asrama, sang sahabat masih tidak bisa menerimanya,
00:51jadi ia berlari ke gudang penyimpanan tempat papan target disimpan.
00:54Meskipun pintunya terkunci, ia menendangnya hingga terbuka.
00:56Di dalam, puluhan papan target dari kontes menembak ditumpuk.
01:00Setelah mencari sebentar, ia akhirnya menemukan milik sahabatnya.
01:03Dia memperhatikan dengan saksama dan terkejut.
01:06Peluru terakhir itu sama sekali tidak meleset.
01:08Faktanya peluru itu tepat masuk ke lubang peluru sebelumnya.
01:11Dua peluru mendarat di titik yang sama persis.
01:13Akurasi sempurna, itulah mengapa hanya ada sembilan lubang di papan itu.
01:17Takjub oleh kalian sahabatnya, ia segera mengambil papan target itu dan berlari untuk menunjukkan kepada Komandan Kompi.
01:22Sang Komandan terkejut, ia belum pernah melihat kasus seperti ini sebelumnya.
01:26Tidak yakin bagaimana menanganinya, ia memanggil instruktur pelatihan untuk berdiskusi.
01:31Instruktur itu langsung bertanya kepada pria itu, apakah ini tembakanmu?
01:34Melihat kebenaran tidak bisa lagi disembunyikan, pria itu akhirnya mengangguk dan mengakuinya.
01:38Misteri terpecahkan, skor aslinya adalah 100 sempurna, lebih tinggi daripada sahabatnya.
01:43Instruktur itu bertanya kepada Komandan apakah mereka bisa menukar kedua prajurit itu.
01:47Artinya Komandan akan kehilangan penembak jitu terbaiknya, tetapi ia mengagumi kejujuran dan kesetiaan sang sahabat, jadi ia setuju.
01:54Pada akhirnya pria itu bergabung dengan tim sniper elite, ia memberi hormat kepada sahabatnya, dan sahabatnya membalas, berkata bahwa ia akan menjadi prajurit terbaik di unit itu.
02:03Pria itu tersenyum dan meninju tangan sahabatnya, namun jalan sang sahabat tidaklah mudah.
02:07Di regu barunya, ia bertemu dua sersan yang pernah dipukulinya di masa lalu.
02:11Kedua sersan itu menyeringai dengan niat jahat, jelas bahwa kehidupan barunya akan penuh tantangan.
02:16Jika kamu berada di posisinya, apakah kamu akan mengorbankan kehormatan demi mengungkap kebenaran untuk seorang sahabat?