Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • yesterday
Pandu, a special forces father, must choose between protecting his country from terrorists or safeguarding his daughter when they become targets.
Transcript
00:00Ayo cepat!
00:02Kita ulit selamat!
00:04Papa! Papa!
00:07Livy tunggu.
00:08Tunggu-tunggu, sayang.
00:09Sini.
00:10Pasti lama, sayang.
00:12Tapi Livy mau jabut latihan, Oma.
00:16Ayah.
00:18Cantiknya anak papa.
00:24Anakmu ini, Londo.
00:26Gak mau tidur.
00:28Ibu gak bisa tidurin dulu.
00:30Kalau bisa, Ibu gak telepon.
00:32Kan kamu tahu dia suka ngomong sendiri kalau kamu gak ada.
00:36Tapi gak kenapa-kenapa kan, Bu?
00:38Atau bisa pulang.
00:44Kapan terakhir kali Mas Pandu kasih hadiah untuk Livy?
00:48Saya rasa gak ada salahnya kan kalau
00:50mulai sekarang Mas Pandu juga kasih hadiah untuk Livy.
00:53Boneka, misalnya.
00:55Intelectualitas kalian tidak akan pernah bisa paham.
00:59Gimana, Leon?
01:00Baru keluar, kan?
01:01Pantau terus.
01:02Jadi kalau...
01:03Astagfirullahaladzik.
01:06Sudah diberi arahan secara intensif.
01:08Tinggal dikukuhkan.
01:13Papa nasi penjahat lagi, ya?
01:16Iya, sayang.
01:17Apa doa tanggap yang banyak?
01:20Kita sudah temukan detiknya.
01:21Siap.
01:22Di A, di B.
01:23Bergerak.
01:24Siap.
01:25Pa?
01:26Pa, Pa.
01:27Pa?
01:31Dia buktiin, Pa.
01:32Gimana caranya buktiin?
01:33Pa, sesujurnya Bapak ngomong apapun, saya gak percaya, Pa.
01:36Masalahnya, aku cuma punya satu Bapak.
01:38Bapak.
01:45Papu Aska.
02:00Pa, Pa!
02:08Siap.
02:10Pa, Pa, Pa.

Recommended