- kemarin dulu
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00:00Merayakan 6 dekade harian Kompas, sebuah perjalanan yang lebih dari sekadar mencatat sejarah,
00:00:05tetapi juga berkarya tanpa henti memperjuangkan literasi demi mencerahkan Indonesia.
00:00:11Spesial dengan penampilan Chris Dayanti, Leodra, Tony Wenas, Mawar Deong, Inaya Wahid.
00:00:17Meriah bersama para komika tanah air, gala literasi Nusantara.
00:00:22Senin 30 Juni, pukul setengah delapan malam.
00:00:26Live di Kompas TV.
00:00:30Sampai jumpa di video selanjutnya.
00:00:59Sampai jumpa di video selanjutnya.
00:01:29Sampai jumpa di video selanjutnya.
00:01:31Saya tidak ingin menggunakan contohnya Hiroshima, saya tidak ingin menggunakan contohnya Nagasaki.
00:01:37Tapi itu adalah hal yang sama.
00:01:39Sampai jumpa di video selanjutnya, ini berakhir dengan perjalanan.
00:01:41Dan kondisi di sana cukup mencegam karena ada serangan dari Israel.
00:01:58Kemarin itu tidak ada yang masuk serangan.
00:01:59yang dihasil diripis oleh Iron Rombira.
00:02:02Selanjutnya, perang antara Iran Israel selama 12 hari mulai 13 hingga 24 Juni membuat pemerintah Indonesia mengevakuasi warga negara Indonesia yang berada di Iran.
00:02:26Meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata, proses evakuasi tetap dilakukan.
00:02:3297 WNI yang dievakuasi dipulangkan secara bertahap.
00:02:39Malam ini, Rossi mengundang seorang pengamat politik luar negeri dan pertahanan.
00:02:43Ia juga pernah menjadi seorang editor di harian Jakarta Post dan seorang jurnalis senior.
00:02:52Selamat malam, Bung Pitan.
00:02:54Terima kasih bisa hadir di sini untuk memberikan kompas tentang peristiwa ini.
00:02:59Terima kasih, Bung Pitan.
00:03:00Terima kasih, Bung Pitan.
00:03:30yang ada di Azerbaijan dan juga untuk Mbak Laini Mirsa, Mbak Laini Mirsa benar ya, yang saat ini ada di Iran.
00:03:41Saya ke Mas Rido dulu.
00:03:45Mas Rido, saya tahu Anda ikut dalam proses evakuasi.
00:03:51Gimana? Can't wait to go home now?
00:03:53Udah ingin sekali pulang, Mas Rido?
00:03:55Ya, tentunya emang udah gak sabar sih ya untuk berjumpa lagi dengan tanpa-tanpa.
00:04:03Gimana kita rindu dengan tanpa-tanpa, rindu dengan makanannya, dengan suasananya.
00:04:07Gitu.
00:04:09Kita cepat pulang, kita.
00:04:10Apakah alasan perang juga menjadi keputusan pulang saat ini?
00:04:22Sebenarnya untuk menjadi alasan utama tidak juga ya, karena di tempat saya sendiri,
00:04:27saya belajar di kota Pung, di Iran, itu masih relatif aman.
00:04:31Bahkan sangat aman.
00:04:32Cuma kenapa saya bisa mengikuti, karena alasan orang tua yang khawatir kan.
00:04:38Jadi ya udah, kita pulang dulu aja.
00:04:40Oh oke, jadi Mas Rido ini sebenarnya kalau boleh memilih, gak pulang.
00:04:48Tapi karena orang tua khawatir, jadi pulang.
00:04:52Iya betul, Bu.
00:04:53Oh oke, kenapa Rido merasa sebenarnya lebih aman tinggal di sana?
00:04:59Karena memang pusat penyerangan Amerika itu di Iran, dia berpusat di kota Tehran.
00:05:07Lebih banyak di Tehran.
00:05:08Dan di kota Kumb sendiri tidak ada satupun rudal yang terkena di tanah.
00:05:14Jadi tidak ada rudal yang masuk di kota Kumb.
00:05:16Jadi masih sangat aman di sana.
00:05:18Cuma karena memang orang tua mendengar kabar di Iran seperti ini, seperti itu,
00:05:22dan bahkan internet sempat diputus di sana, jadi sulit dihubungi.
00:05:26Dan ingin, udah pulang dulu aja, oh ya udah gak apa-apa.
00:05:31Kita pulang dulu aja nanti, setelah membaik.
00:05:34Saya mau memberitahu Pemirsa bahwa Mas Rido Mirza ini,
00:05:37kuliah di Al-Mustafa International University di kota Kumb,
00:05:41yang menurut Mas Rido sebenarnya jauh dari target serangan Israel.
00:05:47Tapi demi kenyamanan hati orang tua, maka pulang aja.
00:05:53Iya betul.
00:05:54Saya ke Mbak Laini Misra.
00:05:59Iya.
00:06:00Mbak Laini tinggal di Teheran kan sebenarnya?
00:06:05Iya, sebenarnya di Teheran.
00:06:07Hanya saja sudah beberapa hari di Kumb.
00:06:10Mbak Laini asalnya memang tinggal di Teheran.
00:06:16Mbak Laini ini kuliah di Ahlul Beid International University Teheran.
00:06:20Dan Mbak Laini memilih juga untuk tidak pulang.
00:06:24Tidak ikut dalam proses evakuasi.
00:06:26Kenapa Mbak Laini?
00:06:27Karena menurut saya lihat ya, perang ini tidak akan berlangsung lama.
00:06:36Dan aktivitas selama adanya perang itu tidak terputus.
00:06:40Dalam artian, sehari-hari kegiatan sehari-hari di luar itu berjalan seperti biasa.
00:06:45Hanya saja mungkin penduduk di Teheran sendiri sudah berkurang.
00:06:49Tetapi aktivitas berjalan lancar dan normal seperti itu.
00:06:53Wow.
00:06:53Jadi rasa takut itu tidak ada?
00:06:58Bisa dibilang seperti itu Mbak Laini?
00:07:00Rasa takut ada.
00:07:03Karena serangan, dentuman, dan ledakan itu terjadi di malam hari.
00:07:09Tapi hanya saja ketika di siang hari, kita sempat nanya ke warga Iran sendiri bagaimana ini perang ini.
00:07:16Dan mereka menjawab, ini tuh semuanya akan baik-baik saja.
00:07:20Dan dengan jawaban mereka, kita membuat tenang gitu mendengarnya.
00:07:24Mbak Laini sendiri kan sebenarnya tinggal di Teheran, tapi kemudian dievakuasi ya ke KUM juga?
00:07:33Iya, dievakuasi karena banyak teman-teman yang lain dari berbagai negara lain.
00:07:38Mereka meminta untuk pindah tempat sementara.
00:07:42Karena KUM dianggap tadi seperti dikatakan oleh Mas Rido bahwa jauh dari target serangan Israel.
00:07:50Iya, tapi dalam sebelum terjadinya genjata-senjata, tepat satu malam sebelumnya sempat terjadi penyerangan di KUM.
00:08:01Dan Alhamdulillah tidak terjadi kerusakan yang berat seperti itu.
00:08:05I see.
00:08:06Mbak Laini, saya cukup terkejut ketika Mbak Laini mengatakan bahwa karena masyarakat di sini bilang aman baik-baik saja,
00:08:18maka Mbak Laini memilih juga untuk stay di Iran daripada pulang.
00:08:24Selain memang masyarakat sana mengatakan kita baik-baik saja,
00:08:28mengapa opsi pulang tidak menjadi keputusan Mbak Laini?
00:08:36Karena yang saya lihat sejauh ini, konflik yang terjadi antara Iran dan Israel itu tidak akan bertahan lama seperti itu.
00:08:43Dan banyak tempat-tempat Iran yang belum saya kunjungi.
00:08:47Wah!
00:08:50Iya, jadi ingin melihat lebih banyak Iran itu justru perasaan yang lebih menang dibandingkan pulang ke Indonesia.
00:09:00Iya, saya ingin membuktikannya sendiri seperti apa sih menakjubnya Iran itu.
00:09:05Kalau kami yang di Indonesia melihat bagaimana visual-visual itu cukup menyeramkan serangan rudal,
00:09:13lalu bentuman yang sungguh-sungguh luar biasa.
00:09:18Jadi kami yang berada jauh saja itu merasa ketakutan.
00:09:21Mengapa itu tidak dirasakan oleh Mbak Laini?
00:09:24Benar, di malam pertama itu kita sempat merasakan ketakutan yang luar biasa ya.
00:09:34Di saat itu jam 2 malam saya baru tidur, terus jam 3 terdengar ledakan, langsung bangun.
00:09:40Saya kebetulan di rumah kawan, dekat dengan kejadian, lebih kurang 20 menit atau 15 menit.
00:09:45Nah itu kita sangat rasa takut yang luar biasa sehingga kita tidak tidur lagi sampai hari.
00:09:50Tapi setelah berjalannya esok hari itu, kita langsung nyari berita, kita buka berita apa yang terjadi.
00:09:57Terus setelah kita tahu informasi ini seperti ini, kita langsung ke lapangan, kita keluar.
00:10:03Kita lihat aktivitas masih normal.
00:10:05Dan itu yang membuat kita rasa takut berkurang.
00:10:09Wow, jadi tetap ada aktivitas normal di sana?
00:10:17Iya.
00:10:19Oke.
00:10:19Sekarang hari pertama, hari kedua itu kita masih kuliah masih seperti biasa, belum di offline-kan.
00:10:25Oke, belum di offline-kan.
00:10:26Saya kebung fitan dulu.
00:10:28Dua jawaban yang cukup mengesankan.
00:10:32Karena mungkin buat mereka yang tinggal di luar Iran, melihat apa yang terjadi di Iran itu cukup menakutkan, mengerikan.
00:10:40Terutama mereka yang tinggal di Teheran.
00:10:42Tapi kalau kita lihat WNI yang saya wawancarai malam hari ini, Mas Mirza dan Mbak Laini, Mas Mirza sebenarnya kalau...
00:10:49Dido Mirza kalau boleh punya pilihan mau stay, tapi karena untuk menghormati perasaan orang tua, maka pulang.
00:10:57Mbak Laini lebih gagah berani lagi.
00:10:59Iya, betul.
00:11:00Gak ada takutnya loh.
00:11:01Betul.
00:11:01Dan memilih masih banyak tempat di Iran yang belum ia kunjungi.
00:11:05Betul.
00:11:06Mungkin kita perlu tanya nih.
00:11:07Ya.
00:11:08Ke siapa tadi?
00:11:09Mbak Laini.
00:11:09Mbak Laini coba.
00:11:11Mbak Laini mana?
00:11:12Oh iya, Mbak Laini.
00:11:13Begini.
00:11:13Ini luar biasa jawabannya ini ya.
00:11:17Kalau kita lihat di media sosial, itu di London misalnya, itu ada demonstrasi macam-macam itu yang seolah-olah meminta pergantian rejim di Teheran.
00:11:32Di dalam negeri sendiri, kalau dilihat dari omongan orang-orang yang diserap dari pembicaraan ataupun dari berita media masa di dalam negeri sendiri, bagaimana sebetulnya?
00:11:44Apakah ada gerakan oposisi di sana?
00:11:46Baik.
00:11:48Baik.
00:11:49Mungkin untuk pergantian rejim itu sendiri, kita lihat di daerah saya sendiri ataupun saat ini saya lihat di daerah Teheran dan KUM sendiri, itu tidak terjadi seperti itu.
00:11:58Hmm.
00:11:59Jadi, tidak melihat bahwa akan ada gejolak politik domestik?
00:12:08Untuk saat ini tidak.
00:12:10Oke.
00:12:11Makanya dia stay ya.
00:12:13Makanya stay.
00:12:14Stay.
00:12:14Dan jawaban Mbak Laini tadi, bahwa masih ada tempat di Iran yang...
00:12:18Yang belum dikunjungi.
00:12:19Belum dikunjungi.
00:12:20Memangnya kalau pulang ya takut tidak bisa balik lagi ke Teheran?
00:12:24Ya, kemungkinan besar kalau sudah pulang tidak balik lagi karena sekarang saya semester terakhir di kampus.
00:12:34Oh, iya itu.
00:12:35Oh, oke.
00:12:37Jadi, sayang ya.
00:12:40Mbak Laini sendiri di sana sendirian atau ada keluarga?
00:12:45Sendirian.
00:12:46Sama-sama pilihan yang kami hargai, Mbak Laini kami hargai, masih ingin jalan di Iran dan yakin perang tidak akan terlalu lama.
00:12:58Begitu juga dengan pilihan Mas Rido.
00:13:00Tidak ada juga yang lebih mulia daripada mendengarkan permintaan orang tua.
00:13:05Mas Mirsa Rido.
00:13:08Luar biasa.
00:13:08Bagus sekali ya.
00:13:10Kita akan kembali lagi, Bung Pitan, untuk melihat ada apa sebenarnya antara perang Iran dan Israel.
00:13:16Dan menarik untuk menggali lagi lebih dalam apa kata WNI kita yang ada di sana mahasiswa.
00:13:22Bahwa mereka yakin perang ini tidak akan berlangsung lama.
00:13:24Kami kembali saat lagi.
00:13:25Pemenang umro kapal api wala dari Jakarta.
00:13:38Kamu bisa menang umroh seperti wawan.
00:13:40Caranya, kirim tujuh bungkus bertanda khusus dan data diri ke Dropbox atau PO Box kapal api JKT 10.000.
00:13:46Yuk ikutan, Insya Allah bisa umroh.
00:13:49Aku Viva, hadiah miliaran.
00:13:53Cek tutup botolnya.
00:13:54Ada uang tunai.
00:13:57Handphone, emas, sampai mobil.
00:14:01Cek tutup botol aku Viva sekarang.
00:14:03Dari Wingshot.
00:14:12Baru, Gute Rate Original dan Potterscotch.
00:14:16Rasa rasanya, Risen Smooth.
00:14:19Potterscotch-nya, Sweet and Green.
00:14:22Enak banget.
00:14:24Coba ikut day naf, day you.
00:14:29Mau?
00:14:31Gute naf, say perfect Korean latte taste.
00:14:35Ini hebatnya.
00:14:36No drop, anti panas.
00:14:38Selain anti panas.
00:14:39Dan anti bocor.
00:14:41Juga anti rembes.
00:14:42Stop bocor dari tetangga.
00:14:43No drop, anti panas.
00:14:46No panas panas.
00:14:47No bocor bocor.
00:14:48Percaya, afian berhas.
00:14:49Dana syariah hadir untuk membantu memwujudkan tujuan finansial Anda.
00:14:55Anda dapat memproduktifkan dana Anda secara online, mudah dan berkah.
00:15:01Raih imbal hasil maksimal, aman dengan jaminan properti.
00:15:06Bersama dana syariah, dapatkan keuntungannya dan jadilah pendana halal yang memberi manfaat bagi kita semua.
00:15:14Ayo hijrah finansial.
00:15:19Pemenang bro kapal api wawak dari Jakarta.
00:15:23Kamu bisa menang umroh seperti wawak.
00:15:25Caranya, kirim tujuh bungkus bertanda khusus dan data diri ke dropbox atau PO box kapal api JKT 10 ribu.
00:15:31Ayo ikutan.
00:15:33Insya Allah bisa umroh.
00:15:42Baru, Gutein Latte Original dan Potterscotch.
00:15:46Rasa rasanya, rich and smooth.
00:15:49Potterscotch-nya, sweet and green.
00:15:52Enak banget.
00:15:54Coba ikut Gutein Latte, yuk.
00:15:56Gutein Latte, perfect Korean Latte Taste.
00:16:12Bermesek 10 tahun, memutuskan untuk kalian,
00:16:15bahwa Iran tidak akan ada nisah kawasan.
00:16:17dan sebuah perjalanan yang ditutupkan oleh kabarakat
00:16:22kami telah menemukan keperluan proyekt di Iran
00:16:26dan jika sisi, jika sisi di Iran mencoba berhasil untuk mencari perjalanan
00:16:32akan belajar dengan sama dengan baik, sama dengan keras
00:16:35untuk mencari perjalanan seperti ini
00:16:37saya juga bilang, ke Iran tidak akan menjadi nesek perjalanan
00:16:47Iran saling klaim kemenangan, usai gencatan senjata dilakukan.
00:16:50Tapi Israel mengancam akan kembali menyerang jika Iran melanjutkan program nuklirnya.
00:16:56Saya masih bersama seorang jurnalis senior,
00:16:59ia sekini menjadi pengamat politik luar negeri dan pertahanan,
00:17:02ia pernah menjadi editor di harian Jakarta Post,
00:17:06Bung Pitan Daslani.
00:17:07Bung Pitan kita lanjutkan kembali percakapan kita,
00:17:10dan kita berdua sama-sama cukup tergecut mendengar apa yang dikatakan oleh dua mahasiswa kita yang berada di Iran,
00:17:15bahwa buat mereka sebenarnya aman-aman saja.
00:17:19Apakah dengan genjataan senjata,
00:17:20atau saat ini kita bilang ada cooling down di antara dua negara yang berperang ini,
00:17:25ini artinya tidak ada lanjutan serang menyerang lagi ke depan?
00:17:29Begini, jadi kalau kita mendengar pernyataan dari pimpinan Garda revolusi Iran,
00:17:40itu mereka akan terus melancarkan serangan apabila Israel memprovokasi.
00:17:45Itu pernyataannya.
00:17:48Dan permusuhan dua negara ini memang sulit dihentikan karena pijakannya berbeda.
00:17:54Bahkan antara Israel dengan Palestina pun permusuhannya itu pijakannya berbeda.
00:18:00Jadi kalau kita mau lihat,
00:18:02kenapa Israel dan Amerika menyerang Iran?
00:18:05Itu kan pertanyaan terbesarnya itu.
00:18:07Apa alasannya?
00:18:08Alasannya itu kan ada persepsi di Israel dan di Amerika,
00:18:13bahwa Iran sedang memperkaya uraniumnya sampai batas 60%.
00:18:19Nah, dari mana?
00:18:20Yang dicurigai bisa untuk operasi militer.
00:18:22Untuk operasi militer.
00:18:23Begini, jadi dokumen yang mendasari kenapa Israel dan Amerika percaya hal itu adalah laporan dari International Atomic Energy Agency,
00:18:37Badan Tenaga Atom Internasional.
00:18:40Itu laporan tahun 2023, itu mengatakan sudah 60%.
00:18:44Laporan tahun 2024 kembali mengatakan 60%.
00:18:48Laporan akhir Mei 2025 itu mengatakan bahwa terhitung tanggal 17 Mei 2025 itu sudah mencapai 60% sejumlah 408,6 kg.
00:19:05Nah, 408,6 kg dengan kadar kemurnian 60% ini apabila ditingkatkan jadi 80%,
00:19:13maka itu sudah bisa menghasilkan 10 bom yang kekuatannya sama dengan bom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima.
00:19:21Itu persepsi yang menyebabkan Israel menyerang Iran.
00:19:26Sorry, jadi bahkan bisa lebih besar dari ledakan bom di Hiroshima?
00:19:30Bisa, karena apa?
00:19:31Karena kekuatan bom nuklir itu adalah 100 sampai 1000 kali lipat dari kekuatan bom atom.
00:19:36Nah, itu persepsi itu yang menyebabkan Israel dan Amerika menyerang Fordow,
00:19:43Natanz dan Isfahan Sabtu kemarin.
00:19:47Kalau Israel kan tanggal 13 dia lakukan penyerangan.
00:19:52Tapi begini, kita harus lihat dulu,
00:19:55kenapa negara lain boleh memiliki kesenjata nuklir,
00:19:58sementara Iran tidak boleh memiliki kesenjata nuklir.
00:20:01Betul, ini yang selalu dibilang standar ganda.
00:20:03Kenapa Iran yang selalu dilarang terus,
00:20:06sementara Israel dengan bisa gagah beraninya,
00:20:09bisa memiliki kesenjata nuklir.
00:20:10Karena itu, saya ingin tempatkan pembicaraan ini dalam konteks diplomasi.
00:20:15Kalau dalam diplomasi, kita bicara data,
00:20:17kita bicara perjanjian-perjanjian internasional.
00:20:19Jadi, titik start-nya adalah perjanjian yang disebut
00:20:29Nuclear Non-Proliferation Treaty, NNPT.
00:20:34NNPT ini dicetuskan pada tanggal 12 Juni 1968
00:20:39dan aktif berlaku, serasmi itu pada 5 Maret 1970.
00:20:44Pada saat itu, yang menandatangani hanya Uni Soviet,
00:20:49Amerika Serikat, Inggris, dan 59 negara waktu itu.
00:20:53Nah, Cina dengan Perancis tidak mau tekan.
00:20:58Cina baru tekan 9 Maret 92, Perancis 2 Agustus 92.
00:21:02Kenapa Cina dan Perancis tidak mau tekan?
00:21:03Karena saat itu, mereka masih mengembangkan senjata.
00:21:06Nah, NNPT ini, apa isinya?
00:21:10Perjanjian ini mengatakan bahwa
00:21:12tidak boleh memperbanyak senjata nuklir,
00:21:16tidak boleh mentransfer teknologi nuklir itu
00:21:18dari negara nuklir kepada negara non-nuklir,
00:21:22tetapi energi nuklir harus dipakai untuk tujuan damai
00:21:25menuju tujuan akhirnya itu yang disebut
00:21:27Nuclear Disarmament,
00:21:29di mana semua negara tidak boleh punya senjata nuklir.
00:21:31Itu tujuan akhirnya.
00:21:33Nah, tetapi kenapa jadi dianggap diskriminatif?
00:21:38Karena perjanjian itu juga mengatakan
00:21:40bahwa negara-negara yang sudah punya senjata nuklir
00:21:43sejak 1 Januari 1967
00:21:45tidak termasuk dalam pengelompokan itu.
00:21:50Jadi mereka yang sudah punya senjata nuklir,
00:21:52tidak apa-apa.
00:21:53Sementara negara lain yang memiliki, tidak boleh.
00:21:55Nah, itu makanya dianggap tidak adil.
00:21:57Itu sebabnya India tidak mau tekan itu,
00:22:00Pakistan tidak mau tekan itu,
00:22:02Israel tidak mau tekan,
00:22:03Korea Utara pun tidak mau tekan,
00:22:04karena dianggap tidak adil.
00:22:05Tahun 1974, India melakukan uji coba nuklirnya sendiri
00:22:10di luar perjanjian itu.
00:22:12Kemudian uji coba nuklirnya yang kedua itu,
00:22:14senjata nuklirnya yang kedua itu 1998.
00:22:16Pakistan juga 1998.
00:22:18Korea Utara itu masuk menandatangan itu pada 12 Desember 1985,
00:22:22tapi dia keluar pada 10 April 2003
00:22:25dan dia mengembangkan senjata nuklirnya sendiri.
00:22:27Tapi kalau kita misalnya mempersingkat,
00:22:30baiklah, ini perang tentang tidak boleh ada yang punya senjata nuklir.
00:22:36Nah, pertanyaannya kenapa Iran yang selalu dirongrong?
00:22:38Betul, begini.
00:22:40Karena pada 8 Juli 1968,
00:22:43Iran sudah menandatangani perjanjian itu.
00:22:45Tapi ada acelahnya,
00:22:47perjanjian itu tidak mencakup klausul
00:22:51yang melarang produksi senjata nuklir.
00:22:54Tidak ada klausul melarang produksi itu.
00:22:56Hanya tidak boleh menyebarkan,
00:22:58tidak boleh transfer teknologi.
00:23:00Tapi melarang produksinya tidak ada.
00:23:02Makanya Iran mau tekan senjata perjanjian itu.
00:23:06Indonesia menggunakan.
00:23:07Indonesia ikut tekan juga.
00:23:09Pada 2 Maret 1970 oleh Menteri Liru Negeri Adam Malik.
00:23:12Dan DPR RI meratifikasinya itu 12 Juli 1979.
00:23:16Nah, kenapa Iran tidak boleh?
00:23:19Karena begini,
00:23:21Iran ini ketika terjadi,
00:23:22setelah terjadi pergantian rejim 79,
00:23:26Revolusi Iran 79,
00:23:29itu kan hubungan Iran dengan Amerika itu kan rusak,
00:23:33putus sama sekali.
00:23:34Nah, lalu sejak itu,
00:23:36Amerika dan negara-negara sekutunya
00:23:38memperlakukan sanksi ekonomi yang sangat banyak.
00:23:42Bahkan sampai sekarang itu totalnya
00:23:43sekitar 3.000 obyek ekonomi Iran itu kena sanksi.
00:23:47Nah, ketika Barack Obama jadi presiden,
00:23:50Obama ingin memperbaiki hubungan dengan Iran waktu itu.
00:23:54Maka dilakukan perundingan rahasia antara pemerintah Oman
00:23:58dengan pemerintah Amerika.
00:24:00Itu tidak ada orang yang tahu.
00:24:02Itu sejak 2013 mereka adakan perundingan.
00:24:05Oman dipakai untuk mendekati Iran,
00:24:07bahwa Amerika ingin berbaik.
00:24:09Nah, lalu pada tanggal 14 Juli 2015,
00:24:13ditanda tangani apa yang disebut JCPOA,
00:24:18Joint Comprehensive Plan of Action.
00:24:20Siapa yang terlibat?
00:24:22Yang terlibat di situ adalah 5 negara anggota tetap PBB
00:24:25yang punya nuklir,
00:24:26tambah Jerman, dan Uni Eropa.
00:24:28Mereka membawa Iran ke dalam perundingan di Genewa
00:24:32untuk menghasilkan dokumen JCPOA itu.
00:24:35Ini adalah rencana aksi pengurangan
00:24:38pengayaan nuklir Iran.
00:24:41Ada kompensasinya.
00:24:43Rencana aksi itu membatasi bahwa
00:24:45Iran hanya boleh memperkaya nuklir
00:24:47sampai batas 3,67 persen.
00:24:51Karena itu yang diperlukan untuk
00:24:52menghasilkan listrik dan keperluan medis dan sebagainya.
00:24:56Non-militer lah.
00:24:56Iya, non-militer.
00:24:58Lalu Iran bilang,
00:24:59saya dapat apa dari situ?
00:25:00Oke, lalu negara-negara pihak ini mengatakan,
00:25:04oke, kalau Anda mengikuti ini,
00:25:07maka kita akan angkat semua sanksi
00:25:09yang sudah diberlakukan terhadap Iran.
00:25:12Sanksinya apa?
00:25:12Iran diperbolehkan kembali mengekspor
00:25:16sampai 2,1 juta barrel minyak per hari ke pasar dunia.
00:25:20Itu yang pertama.
00:25:21Yang kedua,
00:25:22aset pemerintah Iran
00:25:23yang di-freeze di luar negeri
00:25:25itu lebih dari 100 miliar dolar.
00:25:28Itu kembali dicairkan untuk Iran.
00:25:30Yang ketiga,
00:25:32Iran kembali boleh masuk lagi
00:25:34ke dalam sistem pembayaran internasional
00:25:35yang namanya SWIFT
00:25:36untuk pembayaran itu.
00:25:38Nah, atas tiga ini,
00:25:39maka Iran bilang,
00:25:41oke, kalau begitu kita tekan.
00:25:42Di tanda tangannya itu.
00:25:44Setelah di tanda tangannya itu,
00:25:45pada saat itu sudah oke-oke ini.
00:25:47Berarti Iran akan patuh pada 3,67%
00:25:49dan kompensasinya begini banyak akan dia terima.
00:25:53Tapi ada musibah.
00:25:558 Mei 2018,
00:25:56dalam pemerintahan yang pertama,
00:25:58masa jabatan yang pertama,
00:26:00Donald Trump menarik keluar
00:26:01Amerika dari perjanjian itu,
00:26:04memperlakukan kembali seluruh sanksi itu,
00:26:07bahkan menambah lagi,
00:26:08sektor penerbangan dikenakan sanksi,
00:26:10sektor pelayaran dikenakan sanksi,
00:26:13lebih dari 700 entitas bisnis dan pengusaha Iran
00:26:16terkena sanksi juga.
00:26:18Itu sebabnya Iran marah.
00:26:19Wah, ini berarti kita perang dong.
00:26:20Karena ganti rezim di Amerika,
00:26:22maka ganti polisi juga dan setback.
00:26:24Itu sebabnya Iran marah.
00:26:26Nah, sejak itu sebenarnya perang itu sudah terjadi itu.
00:26:28Karena ini bukannya,
00:26:30ini malah ditambah bebannya gitu kan.
00:26:33Nah, jadi sejak itu sudah saling curiga ini.
00:26:37Iran dan Israel dan Amerika sudah saling curiga.
00:26:39Lalu Iran ditekan terus.
00:26:40Kuncinya di mana?
00:26:42Kuncinya adalah badan tenaga atom internasional ini.
00:26:45Karena semua tindakan itu berdasarkan laporan ini,
00:26:47lembaga ini.
00:26:48Lembaga ini memperkerjakan lebih dari 2.500-an orang,
00:26:52termasuk orang Indonesia.
00:26:54Nah, yang duduk di Dewan Gubernur
00:26:56Lembaga Atom Nasional ini,
00:26:59internasional ini adalah Duta Besar Indonesia di Wina,
00:27:03yaitu Bapak Damos Sihombing.
00:27:06Beliau duduk di Dewan Gubernurnya.
00:27:08Pertanyaannya begini, Bung Pitan.
00:27:10Artinya serang-menyerang yang terjadi selama ini
00:27:12hanya karena kekhawatiran Israel
00:27:14bahwa Iran memiliki senjata nuklir.
00:27:19Pengayaan uranium yang akan bisa memiliki senjata nuklir
00:27:22bahkan bisa mengalahkan negara-negara mati lainnya.
00:27:25Betul, itu yang ditakuti.
00:27:26Dan bukan saja Israel yang takut,
00:27:29ternyata karena saat ini ada 27 pangkalan militer Amerika
00:27:32di jasera Arab.
00:27:34Karena negara-negara Arab ini membutuhkan payung
00:27:37militer daripada Amerika untuk menjaga.
00:27:40Baik, kalau begitu pertanyaan saya,
00:27:42kalau sekarang cooling down,
00:27:43apakah ini artinya memang
00:27:45akan semuanya akan selesai
00:27:48atau sewaktu-waktu akan terjadi lagi setiap saat?
00:27:51Begini, jadi yang akan terjadi.
00:27:53Kalau sekat saja, ya atau tidak?
00:27:54Menurut saya, ketegangan akan berlanjut.
00:28:00Ketegangan masih akan tetap berlanjut.
00:28:02Kami kembali, saat lagi.
00:28:03Menang umroh kapal api wawak dari Jakarta.
00:28:16Kamu bisa menang umroh seperti wawak.
00:28:18Caranya,
00:28:19kirim 7 bungkus bertanda khusus
00:28:20dan data diri
00:28:21ke Dropbox atau PO Box kapal api JKT 10.000.
00:28:24Yuk ikutan, insya Allah bisa umroh.
00:28:27Kok yang ini, Pak?
00:28:28Kalau tutupnya aja gini, isinya gimana?
00:28:31Tidak semua air itu sama.
00:28:33Aqua dalam galon yang dibersihkan 20 kali,
00:28:36diisi tanpa tersentuh tangan
00:28:37dan ditutup sempurna.
00:28:39Aqua, 100% murni, 100% aman.
00:28:45Lawan ketombe dengan Zinkul Booster baru.
00:28:50Deo Active Scout Technology
00:28:52lawan 3 jenis ketombe.
00:28:54Boost sensasi dingin
00:28:56with glacier water and mint.
00:28:59Rasakan dingin menyegarkan di kulit kepala.
00:29:02Ramut terlindungi dari bau matahari
00:29:04dengan UV shield.
00:29:06Let's do more with Zinkul Booster.
00:29:08Ketombe, no worries.
00:29:12Layu.
00:29:12Kopi hits nomor 1
00:29:13ya top coffee gula aren.
00:29:15Gak cuma pomo-pomoan.
00:29:17Kopi, susu, gula aren.
00:29:19Gak blend.
00:29:20Kopinya, nendang.
00:29:21Gula arennya, legit.
00:29:23Hitsop coffee gula aren.
00:29:24I told you so.
00:29:26Favorit semua.
00:29:27Dari Wingsu.
00:29:28Farah, musim kemarau fanas.
00:29:30Musim hujan, bocor, bocor.
00:29:31Pakai no drop, anti-fanas.
00:29:33Cat pulapis, dua musim.
00:29:34River taxi, anti-fanas.
00:29:36Dan anti-bocor hingga 10 tahun.
00:29:38No drop, anti-fanas.
00:29:39No fanas-fanas.
00:29:40No bocor, bocor.
00:29:40Cepat.
00:29:41Pertanya, afian berat.
00:29:49Sebaru!
00:29:50Gutein latte original dan pataskatch.
00:29:54Rasa ratenya, decent smooth.
00:29:57Pataskatch-nya, sweet and creamy.
00:30:00Enak banget!
00:30:01Cobain gutein latte you!
00:30:03Kompas Update, dipersembahkan oleh Fitbar
00:30:22Anda menyaksikan Kompas Update, saudara, bersama saya, Elion Fridianto.
00:30:26Arus lalu lintas tol Cikampek dari Jakarta terpantau, terjadi peningkatan oleh kendaraan warga yang akan berlibur di masa libur panjang akhir pekan ini.
00:30:33Saudara keramaian terpantau mulai dari km 48 hingga km 66.
00:30:40Kondisi ini terjadi sejak Kamis petang hingga malam.
00:30:43Maru pemilik kendaraan yang melintas akan berpergian ke arah Bandung maupun arah Cirebon.
00:30:47Prediksi peningkatan jumlah kendaraan akan terus naik hingga Jumat besok.
00:31:03Demikian Kompas Update, saya Elion Fridianto. Sampai jumpa.
00:31:11Kompas Update, dipersembahkan oleh Fitbar
00:31:33Saatnya naik level? Kejar versi terbaikmu.
00:31:41Raise your bar with Fitbar. Fitbar bikin feeling good.
00:31:45Yang lain cuma ngisi perut.
00:31:46Anda masih di program ROSI.
00:31:59Perang 12 hari Iran-Israel telah berakhir.
00:32:02Gencatan senjata membuat ancaman dunia jadi sirna.
00:32:06Saya masih bersama pengawat politik luar negeri dan pertahanan.
00:32:08Ia pernah menjabat sebagai editor di harian Jakarta Post, Bung Pitan Daslani.
00:32:12Jadi kalau menyambung pembicaraan kita sebelum jeda tadi, ketegangan masih tetap bisa berlangsung.
00:32:19Artinya kita masih tetap bisa melihat peristiwa serang-menyerang di kemudian hari.
00:32:24Saya ingin menyapa kembali mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang ada di Iran, Mas Rido dan Mbak Laini.
00:32:32Sepertinya pastinya Anda mendengar pembicaraan saya dengan Pak Pitan ya?
00:32:39Iya betul.
00:32:39Iya.
00:32:40Mas Rido, kalau melihat penjelasan Pak Pitan bahwa ketegangan masih akan terus terjadi,
00:32:48apakah ini menyurutkan Mas Rido untuk kembali ke Iran setelah pulang ke tanah air?
00:32:58Tentunya enggak sih ya, karena memang saya sendiri sudah berkomitmen.
00:33:02Apapun yang terjadi, saya akan kembali ke Iran.
00:33:04Karena di hukum sendiri memang jauh dari pusat serangan Israel.
00:33:08Kan yang kita tahu, Israel mempunyai perkiraan di Isfahan, saya tetap menurut dan sebagainya.
00:33:20Sedangkan di hukum itu memang tidak ada hal tersebut.
00:33:24Jadi pasti akan kembali saya ke hukum.
00:33:25Pasti akan kembali ke kum.
00:33:28Mbak Laini, yang berada, Anda sendiri sebenarnya berada di Teheran, tapi kemudian sedang dievakuasi ke daerah kum.
00:33:34Kalau tadi mendengar bahwa ini persoalan soal kecurigaan, persepsi bahwa Iran tengah memperkaya uraniumnya untuk memiliki tenaga nuklir yang bisa jauh lebih besar.
00:33:46Dan ini tentu membuat Israel dan negara Amerika misalnya yang akan terus mengganggu Iran.
00:33:55Gimana Mas, Mbak Laini melihat bahwa ketegangan yang akan terjadi di masa yang akan datang tidak akan menyurutkan Mbak Laini untuk ikut evakuasi atau tetap stay di Teheran?
00:34:07Ya, benar. Dari semua yang kita lihat, benar ya persepsinya seperti itu.
00:34:16Tetapi hingga saat ini, yang jadi target sasaran Israel terhadap Iran itu sendiri, yaitu pusat militer dan tempat penelitian senjata nuklir itu sendiri.
00:34:30Oh, Mbak Laini merasa bahwa karena sejauh ini tempat yang kita merasa bahwa sipil tidak akan menjadi target?
00:34:39Tempat yang aman, tidak seperti itu juga. Saya merasa masyarakat sipil akan menjadi target, tetapi tidak semua tempat akan dijadikan target seperti itu.
00:34:54Karena mereka lebih kepada target-target tertentu.
00:34:57Buat mahasiswa Indonesia di sana, apakah juga melihat memang Iran ini sedang bisa ikut mengetahui merasakan Iran memang sedang memiliki atau memperkaya program nuklir?
00:35:14Ya, sejauh ini yang kita pantau dari berita sendiri memang seperti itu.
00:35:23Tapi untuk kepastiannya 100% kita tidak bisa memastikan.
00:35:28Mungkin ada yang saya ingin tanya ya, Mbak Laini, apakah orang-orang di Iran itu merasa bahwa ini perang antara dua angkatan bersenjata dan dua pemerintahan atau antara rakyat Iran dan rakyat Israel?
00:35:48Bagaimana perasaannya di sana?
00:35:49Ini, dari rakyat Iran itu sendiri mereka merasa bahwasannya perang ini dari pemerintah Israel sendiri?
00:36:02Ya.
00:36:03Jadi artinya orang Iran tidak merasa bermusuhan dengan Israel?
00:36:07Dalam artian tidak seperti itu juga ya?
00:36:15Ya.
00:36:15Mereka sebagian orang Iran sendiri, mereka juga bermusuhan dengan Israel.
00:36:19Tetapi perang yang sedang terjadi ini antara pemerintahan Israel menyerang Iran sendiri?
00:36:27Ya.
00:36:28Jelas.
00:36:29Jadi mereka, apakah kemudian Mbak, maksud Pak Pitan, Mbak Laini bisa merasakan bahwa masyarakat Iran...
00:36:38Membenci atau tidak?
00:36:40Apakah ada kebencian pada masyarakat Israel itu sendiri atau Yahudi misalnya begitu kan Pak Pitan?
00:36:47Atau memang lebih pada menyalahkan bahwa rezim pemerintahan di Israel lah yang biangkeroknya?
00:36:54Sumber kejahatan itu?
00:36:55Ya. Mereka untuk masyarakat Iran tidak menyalahkan masyarakat Israel sendiri.
00:37:01Tapi mereka hanya menyalahkan kepada pemerintahan Israel itu sendiri gitu.
00:37:08Kalau Ridho sebagai mahasiswa yang juga belajar di sana, bagaimana melihat bahwa masyarakat Iran di sana yang harus bertanggung jawab itu apakah murni pemerintahan Israel?
00:37:20Atau kemudian ada semacam antipati kebencian pada masyarakat Yahudi atau Israel di sana?
00:37:30Ya. Kalau dari yang saya lihat sendiri ya, di Iran itu, memang dari dulu, apalagi yang paling sangat terasat jika mereka melakukan revolusi besar di Iran.
00:37:42Itu sangat mengecam pemerintahan Israel, dimana di sini tanda kutub ada Zion ya.
00:37:47Jadi memang dari masyarakat Iran sendiri yang kita rasakan dan kita lihat ketika mereka mengecam di jalan, mereka pawai.
00:37:54Itu mereka mengecam sistem pemerintahannya dan pemerintahan Israel disebut Zion.
00:37:58Untuk kebencian terhadap bangsa Yahudi atau agama Yahudi, itu tidak. Tidak ada kebencian spesifik di sana, karena di Iran pun.
00:38:10Anda tidak menangkap itu ya, sentimen itu ya?
00:38:14Tidak, tidak. Karena di beberapa kota di Iran pun, di Islam sebagai contoh, Yahudi pun ada di sana dan mereka hidup rukun bersama.
00:38:20Dan mengecam pemerintahan Israel.
00:38:22Oh, ini rasanya perspektif yang penting untuk masyarakat Indonesia tahu.
00:38:30Bahkan di sana, masyarakat Iran dan di sana...
00:38:33Iran tidak mengecam orang Israel.
00:38:35Ini pemerintah.
00:38:36Mereka tahu bahwa yang paling bertanggung jawab atas kekejaman ini ya, pemerintahan Israel.
00:38:41Terima kasih ya Mas Rido. Selamat jalan kembali pulang.
00:38:46Selamat menyenangkan hati orang tuamu.
00:38:49Pasti senang sekali Papa Mama melihat Rido.
00:38:51Dan semoga bisa kembali melanjutkan sekolah di Iran.
00:38:55Mbak Laini juga, stay safe ya Mbak Laini.
00:39:00Baik, terima kasih.
00:39:04Bung Pitan, satu sebelum kita bicara lagi soal kecemburuan atau double standard atau bagaimana Iran dikucilkan karena soal memiliki Iran.
00:39:19Tapi kita penting untuk menggarisbawahi masyarakat Indonesia yang melukiskan bagaimana masyarakat Iran di sana tentang persepsi mereka atau relasi mereka dengan masyarakat Yahudi atau masyarakat Israel.
00:39:31Rasanya itu penting dikatakan oleh masyarakat Indonesia juga.
00:39:34Saya kira itu penting sekali karena di jarak yang begini jauh banyak orang menyangka bahwa ini perang antara dua bangsa.
00:39:43Ternyata tidak begitu. Ini perang antara dua rejim yang berkuasa dengan kepentingan sendiri-sendiri.
00:39:49Karena di dalam Israel sendiri tentu tidak semua orang suka kepada pemerintahnya.
00:39:53Di Iran pun demikian. Kan di semua negara begitu kondisinya.
00:39:58Jadi yang terjadi adalah perang antara dua militer, perang antara dua rejim yang berkuasa.
00:40:03Dan ini poin yang sangat penting yang mereka karena mereka ini saksi mata tinggal di sana.
00:40:07Dan ini yang saya kira masyarakat Indonesia perlu tahu.
00:40:10Jadi kalau di sana begitu aman-aman saja orang tidak merasa berusuhan ngapain kita di sini jadi heboh.
00:40:18Kan begitu. Itu saya kira perlu.
00:40:20Dan Bung Petan dengan sangat clear sekali menjelaskan bahwa ini tentang penguasaan nuklir.
00:40:27Betul.
00:40:28Yang sebenarnya ujung-ujungnya juga tentang kekuasaan.
00:40:32Betul.
00:40:32Dan tentang bisnis.
00:40:33Betul. Ini bisnis semua.
00:40:35Jadi kan begini ya.
00:40:36Siapa yang punya nuklir terbanyak sekarang ini?
00:40:42Yang punya nuklir terbang itu Rusia.
00:40:44Rusia punya 5459 senjata nuklir.
00:40:50Itu turun.
00:40:50Sebelumnya itu 5889.
00:40:53Amerika punya 5177.
00:40:56Itu turun dari 5244.
00:40:58Posisi ketiga Cina.
00:40:59Cina itu punya kadinya 410 tapi naik sekarang jadi 600an.
00:41:032035 Cina akan punya 1500 senjata nuklir.
00:41:08Itu posisi ketiga.
00:41:09Keempat itu ada Perancis 290 sudah mentok dia tidak akan tambah.
00:41:13Iran 225 sorry Inggris 225 tidak akan tambah.
00:41:18India punya 180 tetapi dia punya cadangan plutonium.
00:41:23Itu bisa membuat 112 bom plutonium sedahsyat bom yang turun di Nagasaki.
00:41:28Itu India.
00:41:29Padahal dia negara non-blok.
00:41:33Di bawah India adalah Pakistan.
00:41:34Pakistan punya sekarang 170 tapi akhir tahun ini sudah 200an.
00:41:38Pakistan.
00:41:39Israel punya 90 yang sudah siap tembak.
00:41:4290 senjata nuklir.
00:41:44Kenapa tidak dipersoalkan?
00:41:45Kan begitu.
00:41:46Kemudian di bawah Israel ada Korea Utara yang dia declare itu 50.
00:41:49Tapi dia terus mengembangkan dan semakin banyak.
00:41:51Kenapa justru Iran?
00:41:53Ya masalahnya begini.
00:41:54Karena Iran itu ketika mempunyai senjata nuklir semua negara disitu takut bahwa serangannya itu nanti ke Israel.
00:42:05Memang targetnya Israel.
00:42:06Itulah yang menyebabkan menimbulkan persepsi bahwa Israel akan lenyap dari peta dunia kalau satu bom nuklir jatuh ke sana.
00:42:13Jadi yang paling ketakutan bahwa Iran bisa menggunakan senjata nuklirnya itu adalah Israel.
00:42:21Paling itu Israel nomor satu.
00:42:23Dan Amerika tentu.
00:42:24Jadi kalau perang melawan Israel itu sebenarnya perang melawan Amerika.
00:42:28Kenapa?
00:42:29Karena sejak bulan Juni 1952 Israel dan Amerika itu sudah menandatangani apa yang disebut perjanjian bantuan pertahanan.
00:42:39Sehingga mereka terikat untuk saling membantu.
00:42:41Sama juga dengan Rusia dengan Korea Utara.
00:42:45Rusia dengan Korea Utara itu Juni 2024 menandatangani yang disebut Mutual Defense Agreement.
00:42:51Jadi itu perjanjian pertahanan bersama.
00:42:55Itu sebabnya Korea Utara mengirim 10 ribu pasukan.
00:42:59Apa namanya?
00:43:00Pasukannya membantu Rusia perang lawan Ukraina kan?
00:43:04Tapi saya dapat kabar dari orang Rusia di medan perang tentara Korea Utara ini masuk.
00:43:09Karena dia lihat Ukraina sama Rusia ini sama orang yang boleh sama-sama ditembak mati juga orang Rusia di sana.
00:43:16Jadi itu bisa terjadi kalau ada perjanjian pertahanan.
00:43:19Iran tidak punya itu.
00:43:21Makanya kemarin hari Senin kemarin itu Menteri Luar Negeri Abbas Araji.
00:43:25Bertemu dengan Putin.
00:43:26Tetemu dengan Presiden Putin untuk melaporkan dan meminta bantuan.
00:43:29Tapi Putin tidak kasih komitmen bantuan militer.
00:43:32Jawabannya hanya normatif.
00:43:33Oke di PBB.
00:43:34Mengapa menurut Anda Rusia dan juga mungkin Cina tidak mau take sides atau berpihak dalam hal ini?
00:43:41Betul.
00:43:41Nomor satu kenapa?
00:43:43Karena Rusia dan Cina negara manapun baru akan terlibat dalam perang negara lain.
00:43:47Kalau kedaulatannya terancam.
00:43:49Integrated storytelling terancam.
00:43:51Dalam hal ini tidak terjadi.
00:43:52Nomor dua, kalkulasi ekonomi kan.
00:43:55Daripada Putin mengirim ribuan tentara ke sana lalu mati, ongkosnya mahal.
00:44:00Lebih baik, yaudah kita kasih pernyataan normatif, kita dukung dan segala macam.
00:44:05Tapi dia tidak akan melibatkan pasukannya.
00:44:08Dan secara terbuka tidak akan membela.
00:44:10Secara terbuka dia tidak akan.
00:44:11Meskipun secara diam-diam bisa saja.
00:44:13Biasanya kan apa yang di standpoint dari Amerika maka yang akan dilakukan adalah berlawanan itu adalah Rusia.
00:44:19Tapi dalam hal ini Rusia merasa tidak perlu.
00:44:22Tidak perlu masuk.
00:44:23Karena kalau ketegangan terjadi kan harga minyak naik.
00:44:26Dia untung.
00:44:27Keuntungan ada di Rusia.
00:44:28Ada di Rusia.
00:44:30Cina juga begitu.
00:44:31Dia tidak mau masuk.
00:44:32Tidak apa-apa kan.
00:44:33Kalau ketegangan terjadi kan harga minyak naik.
00:44:36Jadi bagi Rusia dan Cina,
00:44:38mau tidak perang mereka untung.
00:44:41Untung.
00:44:41Mau perang pun mereka untung.
00:44:42Mereka lebih untung.
00:44:43Nah itu sebetulnya yang harus menjadi bahan pemikiran untuk politik luar negeri Indonesia ke depan.
00:44:49Kenapa?
00:44:50Karena politik luar negeri kita itu didasari pada Pidata Bung Hatta 2 September 1948 di Yogyakarta.
00:44:56Mendayung antara dua karang.
00:44:58Bebas aktif kan.
00:45:00Tapi sekarang kan bukan dua karang.
00:45:01Sekarang kan multi karang di mana-mana.
00:45:03Jadi kalau menurut saya politik luar negeri Indonesia itu tidak cukup hanya bebas aktif.
00:45:08Kita perlu bebas aktif, yes.
00:45:10Tapi kita perlu asertif, kita perlu proaktif.
00:45:13Ambil peluang.
00:45:14Itu yang belum terjadi.
00:45:16Dan saya lihat di pemerintahan Prabowo, beliau ambil langkah-langkah berani ke depan.
00:45:20Ini mesti bisa diterjamahkan.
00:45:22Baik, Bung Pitan saya masih mau ingin lanjutkan soal kemudian apa dampaknya untuk Indonesia.
00:45:27Kami kembali saat lagi.
00:45:28Ya.
00:45:28Tepat saatnya untuk kita berubah menjadi lebih baik bertepatan juga dengan tahun baru Islam.
00:45:42Orang yang di mana dia mau berubah, yang di mana dia berbutuh-butuh istigoma, dia pandai melakukan introspeksi.
00:45:50Mau menangis, merengek, menjerit segala macam.
00:45:53Masa lalu tinggallah masa lalu.
00:45:55Suami saya ini mengidap salah satu penyakit langka.
00:45:59Kalam Hati Spesial Tahun Baru Islam.
00:46:02Jumat 27 Juni, pukul 2 siang di Kompas TV.
00:46:08Lawan Ketombe dengan Zing Cool Booster baru.
00:46:11Deo Active Scout Technology lawan tiga jenis ketombe.
00:46:14Boost sensasi dingin with glacier water and mint.
00:46:19Zing Cool Booster.
00:46:20Ketombe, no worries.
00:46:22Lahir.
00:46:22Lahir.
00:46:27Terima kasih telah menonton
00:46:57Terima kasih telah menonton
00:47:27Terima kasih telah menonton
00:47:57Terima kasih telah menonton
00:48:27Terima kasih telah menonton
00:48:57Terima kasih telah menonton
00:49:27Terima kasih telah menonton
00:49:57Terima kasih telah menonton
00:50:27Terima kasih telah menonton
00:50:57Terima kasih telah menonton
00:51:27Terima kasih telah menonton
00:51:57Terima kasih telah menonton
00:52:27Terima kasih telah menonton
00:52:57Terima kasih telah menonton
00:53:27Terima kasih telah menonton
00:53:57Terima kasih telah menonton
00:54:27Terima kasih telah menonton
00:54:57Terima kasih telah menonton
00:55:27Terima kasih telah menonton
00:55:57Terima kasih telah menonton
00:56:27Terima kasih telah menonton
00:56:57Terima kasih telah menonton
00:57:57Terima kasih telah menonton
00:58:27Terima kasih telah menonton
00:58:57Terima kasih telah menonton
00:59:27KG Media
00:59:57Terima kasih telah menonton
Dianjurkan
1:48:00
|
Selanjutnya
30:00
1:19:10
1:19:00
1:19:25
1:27:17
1:01:00
0:46
2:11
11:13