Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • today
Pembahasan pengelolaan kawasan perbatasan menjadi salah satu agenda dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka Jakarta
Transcript
00:00...tetangga Malaysia dengan meriah sambil mengibarkan bendera Indonesia.
00:06Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim,
00:10di Istana Kepresidenan Jakarta Jumat 27 Juni,
00:13Presiden Prabowo Subianto membahas berbagai isu termasuk soal permasalahan perbatasan.
00:19Dalam pertemuan itu, Presiden menjelaskan keduanya sepakat untuk mempercepat kerjasama,
00:23terutama di bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan.
00:30Selain itu, keduanya juga menyatakan komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan
00:34yang menjadi tantangan bagi kedua negara, termasuk masalah perbatasan.
00:38Di kawasan Ambalat misalnya, kedua kepala negara sepakat untuk bersama-sama mengelola kawasan tersebut
00:44sembari menunggu rampungnya berbagai pembahasan masalah hukum
00:47demi memastikan ada manfaat yang dapat dipetik bagi masyarakat.
00:53Contoh masalah Ambalat, kita sepakat bahwa
00:59sambil kita saling menyelesaikan masalah-masalah hukum,
01:06kita sudah ingin mulai dengan kerjasama ekonomi yang kita sebut joint development.
01:15Apapun yang kita ketemu di laut itu, kita akan bersama-sama mengeksploitasinya.
01:26Termasuk yang disinggung tadi, joint development authority,
01:31kalaupun di kawasan Ambalat.
01:34Kerana kalau kita tunggu selesai, kadang mungkin mengambil masa dua dekad lagi.
01:39Jadi kita menafatkan waktu ini untuk mendapat hasil
01:45supaya memberikan keuntungan kepada kedua-dua negara
01:48dan membela nasib rakyat kita di kawasan yang agak jauh di perbatasan.
01:54PM Malaysia menambahkan bahwa kedua negara memiliki berbagai kekuatan
01:58yang mencakup kekuatan domestik, bilateral dan regional dalam kerangka ASEAN.
02:03Hal itu terutama dalam menghadapi berbagai isu tarif dan ketegangan global.
02:06Dari Jakarta, Arya Sindhiara, Pradana Putra Tampi, Kantor Berita Antara Muwartakam.

Recommended