- 18/6/2025
Zhao Qing adalah seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai petugas kebersihan demi menghidupi putri semata wayangnya, Yiyi. Mereka hidup sederhana namun penuh kasih sayang. Namun, segalanya berubah saat Yiyi mulai mengalami perundungan di sekolah oleh anak-anak orang kaya.
Saat sekolah tak bertindak dan orang tua pelaku bersikap arogan, Zhao Qing memutuskan untuk tidak tinggal diam. Ia berjuang mati-matian membela anaknya—bukan dengan kekerasan, tetapi dengan keberanian, ketegasan, dan hati seorang ibu.
Dalam proses itu, terungkap bahwa masa lalu Zhao Qing bukan sembarangan: ia ternyata pernah menjadi perempuan sukses dan berpendidikan tinggi, namun memilih menghilang demi melindungi anaknya dari ancaman keluarga suaminya yang kejam.
Kini, ia kembali ke "dunia lama" yang ia tinggalkan, membalas dendam dengan cara elegan, sekaligus memperjuangkan hak anaknya.
#dailymotiondrama #trendingnow #dramachina #chinesedrama #cdrama #minidrama #mywondermom #sulihsuara #serialchina #shortfilm
Saat sekolah tak bertindak dan orang tua pelaku bersikap arogan, Zhao Qing memutuskan untuk tidak tinggal diam. Ia berjuang mati-matian membela anaknya—bukan dengan kekerasan, tetapi dengan keberanian, ketegasan, dan hati seorang ibu.
Dalam proses itu, terungkap bahwa masa lalu Zhao Qing bukan sembarangan: ia ternyata pernah menjadi perempuan sukses dan berpendidikan tinggi, namun memilih menghilang demi melindungi anaknya dari ancaman keluarga suaminya yang kejam.
Kini, ia kembali ke "dunia lama" yang ia tinggalkan, membalas dendam dengan cara elegan, sekaligus memperjuangkan hak anaknya.
#dailymotiondrama #trendingnow #dramachina #chinesedrama #cdrama #minidrama #mywondermom #sulihsuara #serialchina #shortfilm
Kategori
🎥
Film pendekTranskrip
00:00Saniya, mamamu gak pernah menjemputmu, percuma kamu tungguin, minggir sana, jangan ngehalangin jalan dong
00:13Masih aja sombong, katanya tiap hari pulang naik mobil, ternyata cuma bohong
00:17Mamaku bilang, anak misian kayak gini paling suka bohong
00:20Saniya, tukang bohong, Saniya, tukang bohong, Saniya, tukang bohong, Saniya, tukang bohong
00:32Saniya, jangan-jangan karena kamu miskin sekali, mamamu gak sanggup beli mobil, mamamu malu kali, makanya gak mau jemput kamu
00:39Bukan gitu, kamu gak boleh ajak mamaku
00:44Hei, apa-apaan itu? Ada apa ini?
00:50SD cahaya pelita ini kan sekolah mahal, penerimaan siswanya kok gak selektif, anak gak sopan kayak gini diterima juga
00:57Ma, liat ma, ini yang aku bilang ke mama anak yang suka sombong, Saniya
01:01Aku gak sombong, yang aku bilang bener, mereka itu yang duluan dorong aku
01:07Yang dia dorong cuma kamu, bukan dorong orang lain kan? Ya berarti kamu yang bermasalah
01:11Masih kecil aja, udah sombong sekali
01:14Entah gimana mama kamu ngedidik anak kayak gini, kok bisa satu SD sama anak kesayanganku?
01:20Besok, mama laporin dia ke kepala sekolah
01:24Ayo kita pulang
01:25Pulang naik mobil
01:27Selamat datang, Nona Saniya
01:43Ada apa? Siapa yang bikin anak kesayangan mama sedih?
01:58Kenapa mama gak jemput aku depan sekolah?
02:02Mama, apa Saniya selama ini selalu bikin mama malu?
02:06Ya enggak lah, Saniya kan anak kesayangan papa mama
02:15Kita gak akan pernah mikir gitu
02:17Terus kenapa mama papa gak pernah jemput aku depan sekolah?
02:21Padahal kan mobil kita banyak sekali
02:24Anak pinter, kalau kayak gini teman-teman kan jadi pada tau kamu anaknya keluarga Gunawan
02:30Nanti Saniya bisa jadi anak paling keren SD Cahaya Pelita
02:35Tapi kalau gitu, apa mereka masih beneran tulus temenan sama kamu?
02:39Nanti mereka semua malah suka sama kamu karena anaknya keluarga Gunawan
02:43Siapa yang masih kenal Saniya sesungguhnya?
02:45Jadi, kita harus hidup sederhana
02:47Yang mau berteman sama kamu bukan gara-gara status
02:50Nah, itu baru benar-benar teman
02:51Oh, aku ngerti
02:53Maaf, Mat
02:55Tadi aku ngomong gitu ke mama
02:57Mama jangan marah ya sama Saniya
03:00Ya, pasti enggak dong
03:02Kecuali anak mama yang paling keren ini mau foto bareng
03:07Terus kasih ibu tanda tangan
03:08Baru deh ibu maafin
03:10Oke deh
03:11Mama jahil, aku mau kirimin ke papa, mau ngadu
03:18Dasar kamu anak Cirobo
03:23Kamu kirim fotonya ke grup kelas ya
03:25Belum ada dua menit nih, masih bisa dihapus
03:28Aduh, mama Saniya, mobil ini pasti miliaran ya?
03:35Mewah sekali deh
03:36Miliaran mah, enggak bakal dapet
03:38Jok mobilnya aja kulit asli semua
03:39Paling enggak, harganya puluhan miliar
03:41Mama Saniya kerjanya apa sih?
03:44Kalau ada waktu, kita ngopi-ngopi bareng yuk
03:46Anakku si Tina nih, paling suka main sama Saniya
03:48Aduh, biasa aja, kami cuma dari keluarga biasa
03:52Mama Saniya, dasar enggak tahu malu
03:55Mak sama anaknya sama-sama sombong
03:57Mobil ini cuma ada satu di dunia
03:59Harganya benar-benar selangit
04:01Cuma kami saja yang punya
04:02Apa?
04:05Mama Saniya, mobil ini cuma satu-satunya di dunia
04:09Harganya benar-benar selangit
04:10Cuma kami saja yang punya
04:12Apa?
04:13Apa?
04:13Mereka ini berani sekali
04:19Sudah tahu cuma satu-satunya di dunia masih berani datang nantang
04:22Kamu pasti Mama Sandi, kan?
04:26Jangan-jangan kamu salah lihat
04:27Mobilku?
04:29Gimana aku bisa salah lihat?
04:36Ternyata benar-benar ini mobilnya
04:38Dasar orang ini benar-benar enggak punya malu
04:41Di depanku berani-beraninya naik mobil kami
04:44Memang benar sih, ibu sama anak sama aja
04:46Sekeluarga, tukang pamer semua
04:49Mama Sandi, ini urusan orang dewasa
04:51Jangan bawa anak dong, aku peringatkan kamu ya
04:53Mama, kenapa?
04:55Saniya, di sekolah kamu digangguin orang ya?
04:58Tadi di sekolah aku didorong sama Sandi dan temen-temennya
05:02Mereka juga bilang aku pembohong
05:05Padahal, Mama, aku beneran enggak bohong
05:09Mana yang sakit, sayang?
05:10Parah enggak?
05:11Sini, Mama lihat
05:11Paki sama tangan
05:13Mama Sandi, anakmu di sekolah gangguin Saniya anakku
05:18Sebagai orang tua, mestinya kamu ajarin dong
05:20Anakku di rumah juga cerita
05:22Kalau Saniya itu paling suka ngebohong
05:24Menurutku sih, pasti semua salah Saniya
05:26Kenapa cuma dia yang digangguin, lain enggak?
05:28Benar sekali tuh
05:29Coba introspeksi diri
05:31Kurangin sifat pamernya deh
05:33Mobil ini cuma satu-satunya di dunia
05:35Kamu berani sekali
05:37Udah berlaga di depan pemilik aslinya
05:39Aku rasa nama mobil ini juga dia enggak tahu
05:42Orang rendahan memang enggak punya wawasan
05:45Enggak kayak kita dari keluarga terpelajar semua
05:48Anak yang dididik pasti sopan dan berkelas dong
05:51Anakku?
05:52Masa satu kelas sama anak yang enggak jelas kayak gini?
05:54Besok aku harus lapor ke kepala sekolah
05:56Dia harus dikeluarin dari sekolah ini
05:57Kalian benar-benar kurang ajar
05:59Ini mobilku, mobil kami
06:00Selain dua sotir, enggak pernah ada orang luar yang nyentuh
06:03Kamu dapat fotonya dari mana?
06:06Pak Gugun, mobil ini udah lama enggak dipakai
06:08Biasanya siapa yang rawat?
06:10Nyonya, selama ini yang ngerawat mobil ini adalah yoga
06:12Yoga?
06:15Aku kasih tahu ya, mobil ini dari suamiku
06:17Hadiah ulang tahun buat aku
06:19Kamu itu siapa sih memangnya?
06:20Buruan turun dari mobil
06:21Mama, aku takut
06:23Pak Gugun, jalan, cepetan pulang
06:25Males ngomong sama kamu
06:27Hei, turun dari mobil?
06:30Jalan
06:30Iya
06:31Kalian turun dari mobilku
06:33Hei
06:33Kalian berdua turun dari mobilku, cepetan balikin mobilku
06:41Suamiku kan Presiden PT. Grahabadi
06:44Kalau kalian bikin mobilku kotor
06:46Seumur hidup enggak bakal bisa ganti rugi
06:48Kalian turun dari mobilku, cepet balikin mobilku
06:56Suamiku Presiden PT. Grahabadi
06:58Kalau mobilku kotor, seumur hidup enggak bisa ganti rugi
07:01PT. Grahabadi?
07:02Apa Gunawan punya istri kedua?
07:04Mama ngomong apa sih?
07:06Tiap hari cuma kasih papa duit jajan kan sedikit
07:09Enggak mungkin papa bisa nyari yang lain
07:12Benar juga sih
07:13Bu Guru, kalau di sekolah ada murid sama orang tua kayak gini
07:19Gimana kita bisa tenang nitipin anak ke sekolah?
07:22Mending buruan dikeluarin aja deh dari grup ini
07:24Mama Sania, miskin itu sudah nasib
07:26Tapi jangan bohongin orang, itu malu-maluin
07:28Kasian anakmu kalau orang tuanya kayak gini
07:30Bakal ngerusak hidup anak seumur hidup
07:32Tolong kamu introspeksi diri
07:34Dan jadiin contoh yang baik buat anak
07:36Ih, kok malah aku yang diblokir sih?
07:40Mama, keluarga melarat kayak Sania gitu
07:42Mana mungkin beli mobil mewah edisi terbatas sedunia
07:45Kalau dia sekaya itu, udah dari tadi dia nyetir mobilnya ke depan sekolah
07:49Ngapain juga disemunyiin?
07:51Benar, kata anakku
07:52Mama bakal bilang kepala sekolah
07:53Biar Sania dikeluarin dari SD Cahaya Blita
07:56Anak enggak punya sopan santun kayak gitu
07:58Enggak pantas satu sekolah sama anakku
08:00Kamu tunggu aja
08:01Kebetulan, akhir pekan ini ulang tahun Sandi
08:07Aku mau undang bu guru teman-teman sekelas para orang tua
08:10Ke Komplek Green Lake ngerayain ulang tahun Sandi
08:13Kira-kira kalian mau dateng enggak nih?
08:16Kecuali keluarga Sania ya?
08:19Pasti datang, pasti datang
08:20Ada istri prestir Gunawan yang ngundang
08:22Kita mah seneng banget
08:23Bu Gunawan memang cerdas ya
08:24Kalau Mama Sania dan anak Sania dateng nih
08:27Jangan-jangan nanti mereka bilang lagi kalau villa itu punya mereka
08:30Komplek Green Lake?
08:32Kok familiar sekali ya?
08:33Aku ingat villa Gunawan yang di pinggiran kota itu
08:36Namanya juga
08:37Mama, ada apa sih?
08:40Enggak apa-apa
08:41Nanti pulang tanyaan papa kamu
08:42Lihat di luar apa dia berasal ikuh apa enggak
08:44Sayang, aku pulang
08:50Wah
08:55Ada apa nih?
08:58Hah?
09:00Hai sayang
09:01Sayang?
09:04Pak Gunawan manggil istri yang mana nih?
09:08Lagi main drama apa nih?
09:10Istriku cuma kamu aja
09:12Papa, papa jujur deh
09:18Jangan-jangan papa udah ngelakuin yang bikin Mama sakit hati
09:22Kalau gitu istriku sayang, kasih petunjuk dong
09:26Kasih petunjuk deh
09:31Mobil yang papa kasih ke Mama yang edisi terbatas
09:34Hari ini diakui sama cewek lain katanya punya dia
09:38Dia malah bilang itu hadiah dari Pak Gunawan buat dia
09:43Itu jelas gak mungkin
09:50Aku Gunawan
09:51Seumur hidupku cuma cinta sama kamu, Lina
09:54Tapi kamu tenang aja
09:56Masalah ini aku pasti bakal usut tuntas
09:59Aku gak bakal bikin kamu sedih
10:00Aku tahu kok
10:02Aku cuma kepikiran Sania digangguin
10:04Anak cowok itu di sekolah selalu gangguin Sania
10:07Malah nyalain Sania balik
10:08Orang tua murid di sekolah semuanya pada pilih kasih
10:10Sania harus cepat-cepat pindah sekolah
10:12Oke, aku menurut kamu aja
10:14Sebenernya dulu aku investasi di SD Cahaya Pelita itu juga demi Sania
10:17Nah kalau gitu
10:18Besok aku cabut investasinya
10:20Kamu puas?
10:23Puas
10:23Tunggu dulu
10:27Papa, aku masih disini
10:29Mama, kali ini Mama bukannya bilang
10:34Gak bakal maafin Papa segampang itu
10:36Mama bohong
10:38Udah ah
10:40Akhir pekan ini ajak Papa jalan-jalan ke luar negeri ya
10:43Anggap ini permintaan maaf dari Papa, oke?
10:47Nah gitu dong
10:49Dasar kamu
10:50Kamu yang pengen liburan kan?
10:52Enggak kok
10:52Berapa lama Papa gak ngajak jalan-jalan
10:54Biar Papa yang ajak kita pergi
10:55Aku gak mau tahu
10:57Aku udah undang guru sama teman-teman sekelasnya
10:59Ke komplek Green Lake ikut pesta ulang tahun
11:01Bantuin aku ambilin kuncinya
11:02Sayang
11:03Aku kan cuma sopir di PT Geraha Abadi
11:05Kalau ini sampai ketahuan
11:06Pak Gunawan pasti bakal pecat aku
11:08Aku pesenin hotel yang bagusan deh
11:10Pesta ulang tahun ini
11:11Mau diadain dimana aja sama aja kan?
11:12Jelas gak sama lah
11:13Komplek Green Lake
11:14Property atas nama Pak Gunawan
11:16Nunjukin status sama kekuasaan
11:18Cuma disitu yang pantas buat anakku
11:20Tapi...
11:20Hei Yoga
11:21Aku sangat nyesel nikah sama kamu yang cuma pecundang
11:24Untungan aku ngikut nama belakangku
11:25Kalau gak, gak guna seumur hidup
11:27Aku kasih tau ya
11:28Besok kalau kamu gak berhasil dapetin kunci vilanya
11:30Kita cerai aja
11:31Kamu
11:31Mama, aku udah siap
11:42Kita buruan berangkat yuk
11:44Oke
11:44Papa masih rapat
11:46Nanti kita ketemuan di bandara aja ya
11:47Ibu Lina
11:53Saya petugas maskapai bandara
11:55Karena coca buruk
11:56Penerbangan yang ibu pesan
11:57Akan mengalami penundaan
11:59Saya mewakili pihak bandara
12:00Meminta maaf atas ketidaknyamanan ini
12:02Sania
12:07Hmm?
12:08Ada apa, Mama?
12:10Penerbangannya dibatalin mendadak
12:11Kita kayaknya gak jadi liburan ke luar negeri
12:13Liburan kan gak harus ke luar negeri
12:19Mama ajak kamu ke Villa Green Lake di pinggir kota aja gimana?
12:22Oke
12:23Berangkat
12:25Berangkat
12:25Bu Lina
12:30Gelang samrut ini
12:32Cocok sekali sama warna kulitmu
12:34Ini tanda terima kasih
12:36Karena telah bersedia
12:38Di titipi Sandi
12:39Ya ampun, Mama Sandi
12:41Kamu ini terlalu baik
12:42Gelang ini bagus sekali ya kualitasnya
12:44Wah, ini pasti pemberian Pak Gunawan untuk ibu ya
12:48Pak Gunawan baik sekali deh sama ibu
12:50Sampai-sampai nama belakang anaknya ikut nama ibu
12:52Anak yang namanya Sandia itu
12:54Sombong sekali
12:56Suka bohong
12:57Gak sopan lagi
12:58Waktu itu aku lihat sendiri dia dorong Sandi
13:00Anak kayak gini nih
13:02Gak pantas sekolah di SD Cahaya Pelita
13:04Eh, ibu
13:05Tenang aja bu
13:07Soal itu
13:08Biar aku yang urus deh
13:09Mama Sandi
13:11Anakku Tina di sekolah
13:13Paling suka main sama Sandi sama Chandra juga
13:16Nanti kita tiga keluarga harus sering kumpul-kumpul ya
13:18Pasti dong
13:19Sandi, ayo kesini
13:22Makasih ya
13:26Udah pada datang di pesta ulang tahun anakku yang ketujuh
13:29Villa ini nih punyanya
13:30Suamiku yang diberikan padaku
13:32Jangan pada sungkan ya
13:33Selamat bersenang-senang
13:35Sania
13:40Pelan-pelan larinya
13:41Aos jatuh nanti
13:42Kamu pelan-pelan dong
13:46Kok kalian ada di vilaku?
13:53Kalian pada ngapain di vilaku?
13:55Mama Sandi
13:55Bukannya ini properti milikmu
13:57Cewek ini nih
13:58Mau berulah apa lagi sih?
14:00Mama
14:01Kok mereka ada di vila kita
14:04Ngerayain ulang tahun?
14:06Sania
14:06Kamu bohong lagi
14:08Keluargamu beli mobil aja gak sanggup
14:09Mana mungkin punya vila segede gini
14:11Dasar pembohong
14:12Sania
14:13Sania
14:14Si tukang bohong
14:15Sania
14:17Si tukang bohong
14:18Aku bukan pembohong kok
14:20Ini tuh vilanya ayaku
14:22Mama
14:24Di sekolah mereka tuh yang ngekuli aku
14:27Kalian kok bisa masuk sih?
14:30Masuk rumah orang tanpa izin itu melanggar hukum
14:31Siapa ini?
14:33Ini kan yang nyombongin diri di grup yang ketahuan bohongnya nih
14:36Udah nyuri mobilku masih kurang
14:38Masih mau ngaku-ngaku pemilik vila ini
14:39Memang udah kena batunya nih
14:41Aku belum nanya kamu nih
14:42Kamu kok bisa dapetin kunci mobilnya sama kunci vila?
14:45Aku ingetin kamu sekali lagi ya
14:46Nyuri itu harus tanggung jawab
14:48Mendingan kamu jelasin baik-baik deh
14:50Kalau enggak
14:51Aku pasti bakal usut sampai kutas
14:53Bener-bener gak punya malu nih
14:55Jadi mali kok malah belagu?
14:57Hatinya busuk
14:58Udah gitu
14:59Mirip tikus got lagi
15:01Gak tau diri sekali
15:03Pake baju kawe doang
15:05Udah berani sok-sokan
15:06Jadi orang kaya
15:07Orang rasu bawa memang hina
15:09Beda sama buku nawan
15:10Yang elegan
15:11Untuk kali ini kami maafkan
15:14Kamu udah masuk vila tanpa izin
15:16Cepat pergi
15:16Sania
15:17Kasar pembohong
15:18Kamu tuh gak punya hak sama sekali
15:19Datang ke pesta ulang tahunku
15:21Cepat pergi
15:21Kamu kan yang ngebully anakku?
15:24Hah
15:24Terus kenapa memang?
15:26Aku memang benci Sania
15:27Dia memang pantas dibenci
15:29Karena kamu udah ngasopan
15:36Dan mamamu gak mengajarimu
15:38Biar aku yang turun tangan
15:40Hentikan!
15:44Karena kalian belum sadar diri juga
15:46Aku punya banyak tenaga dan cara
15:49Sampai anakku sebesar ini
15:50Aku saja gak pernah mukul dia
15:51Beraninya kamu...
15:52Karena kamu memanjakannya
15:54Makanya dia jadi kurang ajar
15:55Ikut-ikutan ngebully Sania
15:57Kamu pikir aku ini ibu yang lemah?
16:00Mama
16:00Mama keren sekali
16:02Mama Sania
16:04Sania itu memang sombong
16:06Akhirnya dia dibully
16:08Itu artinya
16:09Kelakuannya memang gak bener
16:11Kalau begitu kasih buktinya
16:14Gak ada bukti kan?
16:18Ada bukti gak?
16:20Ada bukti gak?
16:22Mama Sania
16:23Aku ini gurunya Sania
16:25Jangan begitu ya
16:27Cobalah ngomong baik-baik ya
16:29Kenapa harus sampai mukul orang sih?
16:32Mama
16:32Bu Gina galak sekali sama aku
16:35Tapi kalau sama Sania dan temen-temennya
16:39Lembut sekali
16:40Dan ngasih mereka snack juga
16:42Aku gak dikasih
16:44Anda itu gurunya
16:47Sania di sekolah dibully
16:49Tapi gak pernah peduli
16:50Jangan-jangan
16:51Udah nerima suap dari orang tua lain ya
16:53Mama Sania
16:55Kamu gak boleh asal ngomong ya
16:57Kalau kamu punya duit
16:58Investasi sekolah aja sendiri
17:00Biar anakku sekolah di situ
17:01Kalau mau nyalahin
17:02Ya salahin aja diri sendiri
17:03Karena gak punya kemampuan
17:04Benar sekali
17:05Di rumah orang tapi berani sekali
17:06Main tangan pula
17:07Dasar gak tau malu
17:09Ibu
17:09Ngadepin orang kayak gini
17:11Gak boleh sungkan
17:12Mending ibu cepat manggil Satpam
17:13Suruh usir mereka aja
17:14Kalau kamu bilang
17:15Villa ini punyamu
17:16Aku pengen lihat
17:18Satpam di sini kenal kamu apa enggak
17:19Aku ini
17:20Yang punya Villa ini
17:22Mereka pasti kenal aku
17:23Masa iya kenal kamu?
17:29Selamat siang, Bu
17:30Ini gak mungkin
17:33Sejak kapan kalian kerja di sini?
17:39Kok aku gak pernah lihat ya?
17:42Rumah ini atas nama istrinya Pak Gunawan
17:45Kamu gak mungkin lihat
17:47Seragam kalian beda modelnya
17:48Baju-baju karyawan semuanya aku cari desainer dari luar negeri
17:51Kalian jelas bukan Satpam Villa ini
17:53Pasti kamu nyewa dari luar
17:55Udah kejadian gini?
17:56Berani-beraninya masih fitan Bu Gunawan
17:58Gak tau malu sekali sih
18:00Ibu Gunawan itu baik hati dari tadi disuruh pergi
18:03Tapi malah bikin malu sendiri
18:04Dibuang keluar kayak sampah
18:06Baru puas kali ya?
18:07Berani-beraninya mukul anakku
18:09Aku pasti akan membalasmu
18:11Mau apa kalian?
18:13Mama, orang ini galak sekali
18:15Sanya takut
18:17Mama, Mama harus bantuin aku
18:19Kasih pelajaran ke mereka
18:20Pukul mereka
18:21Kalian jangan pukul anakku
18:26Sampai mati dua orang sok kaya ini
18:28Biar kapok
18:29Masih berani ngakung-ngaku gak?
18:30Kalian semua
18:31Jahat
18:33Hati-hati
18:34Hati-hati
18:34Villa ini memang punya suamiku
18:36Villa ini biasanya diurus sama Kiki
18:39Sudah jelas kalian yang nyelondong masuk rumah orang
18:41Aku akan suruh Kiki ngomong langsung sama kalian
18:44Kiki?
18:46Itu kan adik kandungnya Pak Gunawan kan?
18:48Mana mungkin dia mengenalnya
18:49Mama Sandi
18:50Ini sebenarnya ada apa sih?
18:53Pasti dia lihat di internet dari berita
18:54Makanya tahu namanya
18:55Lina
18:56Aku kasih tahu yang sebenarnya
18:58Kiki itu memang adik suamiku
19:00Ah begitu
19:01Pak Gunawan sama Bu Gunawan itu kan satu keluarga
19:04Ya pasti kenal adiknya Pak Gunawan dong
19:06Adiknya Pak Gunawan itu
19:08Masih harus manggil Bu Gunawan
19:09Kakak kan?
19:11Nomor yang Anda hubungi
19:12Sementara tidak dapat dihubungi
19:14Kok Kiki gak ngangkat telpon ya?
19:17Kiki itu gak mungkin ngangkat telpon dari orang gak dikenal
19:19Kamu terus telpon pun
19:21Percuma aja
19:22Tapi berhubung ada yang maksa
19:23Pengen dibikin malu
19:24Yaudah deh aku bikin kamu malu
19:26Pakat?
19:47Pakat?
19:47Pak Ipah?
19:48Eh eh eh
19:49Di villa caranya seru ya?
19:51Tolong sampein Sandi selamat ulang tahun dong
19:52Makasih Tante
19:55Aneh nih
19:57Kok Kiki bisa tahu ya nama Sandi?
20:00Nadanya kok ramah sekali gitu?
20:02Nih lihat nih
20:02Ini Tante ku
20:04Sania sama mamanya semuanya palsu
20:06Mama
20:07Kenapa Tante gak ngangkat telpon kita?
20:11Tante apaan?
20:12Jangan asal ngaku-ngaku saudara
20:14Gunawan udah bilang
20:15Nona Kiki tuh gak pernah angkat telpon dari orang gak dikenal
20:18Yang pasti dikira malah telpon dari penjual asuransi yang ngeganggu
20:22Kayaknya sih dia sama sekali gak punya nomornya Nona Kiki
20:25Jangan-jangan nih ya
20:26Dia asal kasih nomor kosong buat ibu kita
20:28Yoga di keluarga Gunawan udah jadi supir bertahun-tahun
20:32Gak nyangka
20:33Ternyata Nona Kiki gak bikin dia malu
20:36Pecundang kayak dia ternyata masih ada gunanya juga
20:39Bukan gitu kok
20:41Tante ku biasanya baik sama aku
20:43Gak mungkin gak ngangkat telponku
20:46Sania
20:46Bu Guru di sekolah ngajarin kamu gimana?
20:49Kok sekarang bohong melulu sih?
20:51Bu Guru
20:52Aku gak bohong
20:54Mama tau kok
20:57Bu Guru
20:59Sania ini juga muridmu
21:00Kok kamu bisa karena hal yang gak ada buktinya sembarangan Nunuria?
21:03Gini nih
21:04Yang kamu bilang etika guru
21:05Aku
21:05Sania
21:08Tadi pasti tante lagi sibuk
21:09Makanya gak ngangkat telpon
21:10Mama telponin lagi ya
21:12Tantanya pasti ngangkat kok
21:13Via
21:21Apa-apaan kamu?
21:24Lina, orang tua yang gak sopan kayak kamu masih berani nyalahin bu guru.
21:29Kayaknya kamu belum kapok ya.
21:35Mau ngapain kamu?
21:37Ngasih kamu pelajaran.
21:38Orang rendahan kayak kamu gak pantas punya anak sama sekali.
21:44Kamu masih berani jahat sama aku ya.
21:46Dasar cewek murahan, berani ngaku-ngaku pemilik vila ya.
21:50Ibunya suka nyuri barang, anaknya juga licik sekali.
21:54Apa kamu bilang?
21:55Aku bilang anakmu itu licik.
22:01Kamu, kamu berani mukul aku ya.
22:04Anakmu, tadi mulutnya kasar.
22:06Dia pantas diberi pelajaran, ternyata kamu sama saja.
22:11Aku peringatannya, jangan membully anakku.
22:14Aku gak pernah ikut campur rusan anak-anak, tapi ngadepin kamu.
22:17Gampang sekali buatku.
22:18Hei, Satpam, cepat pegang cewek murahan ini.
22:20Ayo pegangin dia.
22:22Diam, kalian.
22:24Yang berani nyakitin anakku, aku lawan dia sampai mati.
22:27Mama Sania, kamu gak penyesupan santun ya?
22:30Main tangan mukulin orang gitu.
22:31Iya, benar.
22:32Punya orang tua kayak kamu gini?
22:33Gak heran deh si Sania.
22:35Doyan bohong, doyan nyuri barang.
22:37Benar.
22:37Beraninya kelewatan.
22:39Berani-beraninya mukul Bungunawan.
22:40Kayaknya kamu udah bosan hidup ya?
22:41Kenapa?
22:42Kamu mau juga?
22:43Ayo.
22:44Tadi si Fia sombongnya minta ampun.
22:45Gak ada yang ngomong sepatah katapun.
22:47Kalian beraninya sama yang lemah doang.
22:49Cuma jelas sana, jelas sini.
22:50Kamu sombong sekali.
22:51Tunggu Pak Gunawan datang.
22:52Dia gak bakal biarin kamu.
22:53Pak Gunawan?
22:54Kalau berani panggilin aja tuh si Gunawan.
22:56Aku penasaran.
22:57Apa dia berani sama aku?
22:58Lina.
23:00Dasar jalan gak tahu diri.
23:02Hari ini aku pasti gak bakal lepasin kamu.
23:08Mama Sania, udah deh.
23:10Jangan bikin onar lagi.
23:11Awalnya masalah ini aku menyelesaikan sama kamu secara pribadi.
23:14Tapi kamu malah gak mau berhenti.
23:15Aku terpaksa di depan semua wali murid ngomongin masalah ini.
23:18Sania nyuri barang di sekolah.
23:21Masalah ini kamu belum tahu kan?
23:26Bu Gina, apa maksudnya itu?
23:28Mana mungkin Sania ngelakuin hal kayak gitu?
23:31Sania, urusan kamu nyuri, guru udah tahu semuanya.
23:35Sekarang aku salah juga masih belum telat.
23:38Kalau kamu masih bohong, besok guru umumkan namamu supaya dicemoh semua orang.
23:42Bu guru, bu guru kan ngajarin buat jujur.
23:45Sania selalu ingat.
23:47Sania gak nyuri apa-apa.
23:50Cukup.
23:51Kamu masih gak mau ngaku juga.
23:52Aku sendiri yang lihat kamu masukin kalung safirnya Sandi ke dalam tasmu.
23:56Masa iya guru mau nuduh kamu tanpa bukti?
23:59Aku ingat sekali kalung safir itu.
24:02Kakaknya Sandi juga sempat bawa ke sekolah buat kami coba.
24:06Pasti karena kehalusan yang gak kebahagia nyoba, makanya dia nyuri kalungnya.
24:10Bener, Sania tuh yang nyuri kalung safirku.
24:13Itu kan perhiasan mamaku.
24:15Cuma ada satu di seluruh dunia.
24:16Udah mah, gak punya sopan santun.
24:18Anaknya juga gak ada ahlaknya sama sekali.
24:20Kalau kata aku sih ya, mendingan dibunuh sejak bayi.
24:23Biar gak jadi beban masyarakat.
24:25Kamu!
24:25Kenapa? Masih mau ngeles aja.
24:27Sayang sekali ya, bu guru sendiri yang lihat.
24:30Masa iya guru mau fitnah kamu?
24:32Sania, kamu gak pantas sekolah di SD Cahaya Pelita ini.
24:35Kami juga gak mau temenan sama maling.
24:37Sania, keluar dari sekolah!
24:39Sania, keluar dari sekolah!
24:41Sania, keluar dari sekolah!
24:43Aku gak nyuri, benar-benar bukan aku.
24:46Bu guru, aku benar-benar gak nyuri.
24:53Kalungnya Sandi, bukan aku yang nyuri.
24:56Jangan-jangan ibu salah lihat orang.
24:59Ini, aku...
25:01Gina, sebenarnya ini ada apa?
25:09Cukup!
25:10Udah kayak gini kamu masih gak mau ngaku juga.
25:16Cukup!
25:16Kamu masih gak mau ngaku.
25:19Punya murid kayak kamu gini nih, yang bikin karirku jadi hancur.
25:22Mama, aku benar-benar gak nyuri apa-apa.
25:26Mama percaya sama kamu.
25:28Kamu kan anak mama.
25:29Mama tahu kamu gak bakal ngelakuin hal kayak gini.
25:31Mama bakal jagain kamu.
25:34Bu guru, sebagai seorang guru, aku rasa kamu harusnya tahu.
25:37Nuduh anak itu bisa dipecat.
25:38Dan karirmu tamat.
25:39Di kota Yahya, gak bakal ada satupun sekolah yang mau nerima seorang guru yang punya catatan buruk.
25:44Kamu yakin? Kamu mau ngelakuin itu?
25:45Tuh, yang aku bilang itu semuanya benar.
25:48Oh iya?
25:52Bu guru, gelang giyok di tangan ini.
25:54Kelihatannya mahal sekali.
25:56Jadi bu guru segitunya ya cari duit.
26:00Mamanya Sania, kamu salah lihat.
26:02Ini bukan gelang giyok mahal.
26:04Ini cuma gelang biasa aja.
26:05Belinya cuma puluhan ribu rupiah.
26:07Puluhan ribu rupiah?
26:08Yah, ini tipe yang jarang sekali imperial green.
26:11Kualitas kristal gini sekitar 3 juta gak bakal bisa kebeli.
26:14Aku saranin mending jelasin baik-baik kalau sampai pihak sekolah tahu.
26:17Kamu diam-diam menerima hadiah, akibatnya bisa gamat.
26:20Aku mungkin, mungkin aku yang salah lihat ya.
26:23Bu guru, mana mungkin salah lihat.
26:25Kamu jangan sosauan di sini.
26:27Bu guru berusaha ngajarin murid.
26:29Ini cuma sedikit tanda terima kasihku.
26:31Lina, aku kasih tahu ya.
26:32SD Cahaya Pelita ini punya suamiku yang investasinya dari dia sendiri.
26:36Kamu lapor aja sana.
26:37Ada yang mau tanggapin apa enggak?
26:38Iya.
26:39Lina, kamu mau sobong kayak apa lagi?
26:41Gak akan bisa ngubah fakta kalau anakmu nyeri barang.
26:46Apa-apaan ini?
26:47Lepasin anakku!
26:50Tolong safir!
26:51Masih aja bilang gak nyuri nih.
27:02Sekarang saksi sama bukti udah ada semua.
27:04Kamu masih mau bilang apa lagi?
27:05Lepasin anakku!
27:07Udah sarwanita jahat.
27:09Aku gak nyuri apa-apa.
27:11Itu punya mamaku.
27:13Karung safir biru.
27:15Cih, mamamu itu miskin.
27:17Misalnya cuma niru-niru orang sampah.
27:19Mana mungkin bisa pakai yang semahal ini?
27:20Kalung safir?
27:22Ibu pernah bilang kalung ini cuma ada satu di dunia.
27:26Sania, pasti kamu yang nyuri kalung ini.
27:28Aku ingat tahun lalu Gunawan memang pernah ngasih aku satu.
27:31Kalung safir.
27:32Tapi barang yang dia kasih udah kebanyakan.
27:33Aku juga udah gak begitu ingat.
27:35Bukan.
27:36Itu pas ulang tahun mamaku.
27:39Papaku beliin buat mamaku hadiah ulang tahun.
27:43Aku lihat sendiri kok itu kalung mamaku.
27:47Fia, kamu lepasin dulu anakku.
27:49Soal lain bisa kita umungin baik-baik.
27:50Mam, maaf, tolong aku sakit sekali.
27:54Fia, mau apa kamu?
27:56Kamu mukul aku.
27:57Masih nanya aku mau ngapain.
27:58Lina, kamu sekarang berlutut minta maaf sama aku dan suruh Sania ngaku dia udah nyuri.
28:02Aku bisa pertimbangin ngelepasin dia.
28:05Aku gak nyuri.
28:07Aku gak mau ngaku.
28:10Kamu masih berani ngelawan.
28:12Colok matamu sampai buta.
28:13Kamu yakin?
28:13Masih berani meletak ke aku.
28:15Fia, hentikan.
28:16Ini melanggar hukum.
28:18Melanggar hukum, katamu.
28:19Suamiku Presiden Direktur Pettegraha Abadi.
28:21Apapun yang aku lakuin, dia bisa beresin buat aku.
28:24Biarpun hari ini aku ngebunuh kalian berdua.
28:27Gak akan ada yang macem-macem sama aku.
28:28Bapakku gak kena kamu.
28:31Kamu paham.
28:33Fia, hentikan.
28:35Aku berlutut.
28:35Aku berlutut.
28:37Mama, jangan.
28:38Mama, jangan berlutut.
28:45Aku salah.
28:49Mama, jangan berlutut.
28:51Aku salah.
28:52Belum makan ya?
28:53Lebih keras lagi.
28:54Aku salah.
28:55Semua salahku.
28:56Aku gak becus ngedidik anak, makanya dia mengambil kalungmu.
28:59Aku minta maaf sama kamu.
29:00Begini baru benar.
29:01Harusnya dari tadi kamu berlutut minta maaf ke aku.
29:04Iya nih.
29:05Bu Gunawan baik hati sekali.
29:06Ngebiarin ibu sama anak itu sombong segitu lamanya.
29:10Bu Gunawan, orang miskin sok gaya gini nih paling jago di depan bu guru beda lagi di belakang.
29:15Kalau gak dikasih pelajaran, mana mau dia ngaku salah?
29:18Kamu maunya apa sih?
29:24Beraninya kamu melutut gitu ke aku?
29:25Kayaknya sejalan ini sama sekali gak nyadar kalau dia salah.
29:29Jangan bugulin mamaku.
29:31Kalian anak jangan.
29:33Nasar anak kurang ajar.
29:34Mamamu dipukulin itu setelah dia sendiri.
29:36Kamu harus ingat baik-baik.
29:38Habis ini jangan aneh-aneh.
29:39Jaga tanganmu.
29:41Kalung biru itu kan punya mamaku.
29:44Kamu yang nyuri.
29:47Bocana akal berani-beraninya kamu gigit aku.
29:50Hari ini aku bakal kasih kamu pelajaran.
29:51Jangan.
30:00Sania, kamu gak apa-apa.
30:02Mama, sakit enggak.
30:04Mama gak apa-apa.
30:05Sania, ceritakan ke mama.
30:07Kenapa kalung safir itu bisa ada di tasmu?
30:09Karena di kalung safir itu ada inisial mama.
30:14Itu kan jelas-jelas kalung yang papa kasih ke mama dulu.
30:19Makanya aku ambil, ma.
30:21Aku jadi ingat.
30:22Dulu kayaknya Gunawan pernah ngasih aku kalung kayak gini.
30:25Tapi dari dulu aku simpan di ruang ganti.
30:27Kenapa bisa ada di tangan Fia?
30:28Aku ingat sekali waktu Gunawan ngasih kalung ini ke aku.
30:33Dia sengaja minta desainer buat ngukir namaku di belakangnya.
30:36Fia, karena kamu terus-terusan bilang kalung ini punyamu.
30:39Berani gak kamu suruh semua orang balikin kalungnya buat lihat ukiran di belakangnya?
30:43Ngaco kamu!
30:44Kalung permata ini kan hadiah dari Pak Gunawan buat istrinya.
30:48Mana mungkin ada nama mamamu?
30:50Iya, benar.
30:51Jangan mentang-mentang tahu nama Pak Gunawan terus ngaku-ngaku.
30:54Bu, karena dia masih gak nyerah biar dia lihat baik-baik.
30:57Biar perempuan murahan ini sadar diri.
31:00Norak sekali sih.
31:01Kalung ini kan perhiasan kelas atas.
31:03Mana mungkin ada ukirannya?
31:08Bu, kenapa di kalung pemberian Pak Gunawan ada nama perempuan murahan ini?
31:16Di kalung yang Pak Gunawan kasih buat kamu, kok terukir nama dia ini?
31:20Kalung ini kan jelas-jelas aku suruh Yoga ngambil dari Bu Gunawan.
31:24Kok bisa ada nama Lina terukir?
31:25Dia tuh sebenarnya siapa?
31:27Dari dulu kalung ini aku taruh di lemari baju.
31:29Kamu nyurinya gimana dong?
31:31Terus koci mobil.
31:32Mobil itu kan diurusin terus sama sopir aku Yoga.
31:35Gimana kamu bisa motretnya?
31:36Kamu sama Yoga.
31:38Ada hubungan apa sih?
31:41Apa maksudmu?
31:41Aku sama sekali gak kenal sama yang namanya Yoga?
31:46Mama, Yoga.
31:48Aku kasih tau kamu ya, suamiku itu presdir PT Graha Abadi Gunawan.
31:53Mobil itu asetnya suamiku.
31:55Vila ini juga aset keluarga kami.
31:58Nah, kalau kalung itu, si anak haram yang kamu pelihara ini yang nyuri.
32:01Pasti kamu nih ambil kesempatan ngukir namamu di kalung aku.
32:05Belum pernah lihat orang kayak gini deh.
32:07Udah nyuri barang orang, masih berani ngukir nama sendiri.
32:10Kalung model ini harganya mahal sekali.
32:12Ngukir gitu sama aja ngerusan.
32:14Kamu sanggup, kak T. Ruki?
32:15Orang rendahan kayak kamu gini, kerja seumur hidup juga gak bakal bisa beli kalung kayak gini.
32:19Berhubung kamu suka.
32:21Aku bisa kasih kalung ini buat kamu nih.
32:26Dia lagi acting apa ya?
32:28Kok bisa baik gitu?
32:36Kamu!
32:36Maaf ya, tanganku kepleset.
32:39Walaupun aku gak suka-suka amat,
32:40tapi ini gimana pun juga Gunawan kasih ulang tahun buat aku.
32:45Apa-apaan kamu?
32:51Kalung ini mau aku buang.
32:52Juga gak masalah asang gak kukasih ke kamu.
32:54Masih berani bilang itu hadiah dari suami kamu?
32:57Padahal cuma pekerja miskin.
32:58Memang sanggup membeli.
33:06Kalian ini jahat sekali.
33:09Aku mau telpon papaku.
33:11Papaku pasti akan menghukum kalian.
33:15Apa-apaan kamu?
33:18Kamu!
33:18Kamu!
33:27Halo, Sania.
33:31Sania jangan takut ya.
33:32Bilang ke papa ada apa.
33:34Sania!
33:35Udah deh hentikan pura-puranya.
33:37Biarpun papamu datang juga percuma.
33:38Papa kamu tuh cuma pegawai rendahan yang gak punya power.
33:43Justru dia ini,
33:44Bu Gunawan istri dari orang terkaya di Yuncheng.
33:47Papamu tuh paling ngeliat mukanya Pak Gunawan aja,
33:49kayaknya juga belum pernah udah keburu diusir keluar.
33:54Sania, kamu sakit gak?
33:55Cepat give light green light di pinggiran kota.
34:00Lalu, kerahkan semua pengawal ke sana.
34:02Buat lindungi Nona dan Bu Gunawan.
34:03Siap.
34:07Mama, apa salah Sania?
34:10Kok kita diberlakuin gini sih?
34:13Sania, kamu gak salah.
34:15Ini semua bukan salahmu.
34:16Mama bakal lindungi kamu.
34:17Gak bakal ibu biarin mereka nyakitin kamu lagi.
34:20Kalian berdua ngapain sih drama sekali?
34:23Bu, hari ini kan ultahnya Sandi.
34:26Malah diganggu dua orang palsu,
34:27dasar pengganggu.
34:29Sini,
34:29biar aku sir mereka sekarang,
34:31biar gak ganggu lagi.
34:39Yang harusnya pergi dari sini,
34:41itu adalah kalian.
34:42Rina,
34:42kamu lanjang sekali.
34:43Ini tuh vilanya istrinya Pak Gunawan.
34:45Semua perabotan di sini mewah sekali.
34:47Kamu bikin owner kini.
34:48Kamu sanggup ganti rugi.
34:49Ganti rugi?
34:50Mau kubakar villa ini juga?
34:51Gak ada yang berani melarang.
34:53Berani ya kamu?
34:54Pamplek Green Lake ini,
34:55tempat liburan paling besar di seluruh kota Yahya.
34:58Suamiku yang kasih buatku.
34:59Kalian jual semua aset juga gak cukup buat ganti rugi.
35:02Suamimu?
35:03Aku gak tahu siapa suamimu.
35:05Tapi kalau sampai Pak Gunawan selingkuh,
35:07dia gak bakal dapat apa-apa dari perceraian.
35:09Ibu sama anak ini kok sombong sekali ya?
35:11Jangan-jangan.
35:12Benar-benar ada hubungan sama Pak Gunawan.
35:14Memangnya kamu siapa?
35:15Berani sekali kamu kayak gitu.
35:16Kalau gitu, kenalan lagi ya.
35:18Aku ini istrinya Gunawan, Lina.
35:21Villa ini atas namaku.
35:24Aku mau ngapain aja.
35:25Ya terserah aku.
35:26Apa?
35:27Kamu istrinya Pak Gunawan.
35:31Apa?
35:32Kamu istrinya Pak Gunawan.
35:34Lina, kamu parah sekali sih gak malu ya.
35:36Pertama nyuri mobil,
35:37terus ngaku-ngaku jadi pemilik Villa.
35:39Sekarang beraninya berpura-pura
35:41ngaku jadi istrinya Pak Gunawan.
35:43Siapa sih yang ngasih kamu nyali kayak gini?
35:44Orang ini sombong sekali.
35:45Jangan-jangan.
35:46Iya, sedingkohannya Pak Gunawan ya.
35:48Dasar.
35:52Rubah genit gak tau malu.
35:53Jadi pelakor aja masih bisa sombong gitu.
35:55Enak saja.
35:56Aku bukan pelakor.
35:58Anakmu juga.
35:59Sepertinya anak haram yang gak mungkin dia.
36:01Kamu tetap mulutmu.
36:02Kamu pelakor kampungan.
36:04Berani sekali ya kamu.
36:05Tamparan ini buat ngingetin kamu.
36:08Jaga perilakumu.
36:09Jangan asal masuk ke Villa Orang.
36:10Beraninya kamu nampar aku.
36:12Tamparan ini buat ngasih tau kamu.
36:14Siapapun itu gak bisa seenaknya ganggu anakku.
36:16Security, cepat kesini.
36:18Cepat tahan wani Tadila ini.
36:20Berani sekali kamu.
36:21Siapa yang berani ribut-ribut di Villa?
36:24Pak Zainal,
36:25tadinya hari ini aku mau ajak Sania keluar negeri
36:27buat nenangin diri.
36:28Cuma tadi pesawatnya tiba-tiba dibatalin.
36:30Jadi belum sempat kasih kabar.
36:31Anda istrinya Pak Gunawan.
36:32Anda istrinya Pak Gunawan.
36:38Pak Zainal,
36:39Anda salah mengenali.
36:41Nah ini istrinya Pak Gunawan,
36:42pemilik Villa ini.
36:44Nah kalau dia nih,
36:45cuma pelakor gak tau malu aja.
36:47Saya kan baru aja di sini.
36:49Belum pernah lihat istrinya Pak Gunawan sebelumnya.
36:50Pak Zainal,
36:51Villa ini sebelumnya diurus terus
36:53sama adik iparku, Kiki.
36:55Kami baru saja teleponan.
36:56Kalau gak percaya,
36:57kamu bisa tanya dia.
37:00Pak Zainal,
37:01Villa Green Lake ini ada tujuh villa.
37:04Di antaranya villa yang paling besar itu,
37:05taman belakangnya ada banyak bunga tulip.
37:07Aku gak salah, kan?
37:09Benar.
37:09Tapi villa ini hanya istrinya Pak Gunawan aja
37:12yang berhak masuk.
37:13Kok Anda bisa tau ya?
37:14Itu karena Gunawan tau
37:15kalau aku paling suka bunga tulip.
37:16Sengaja ditanamin buat aku.
37:18Sekarang kamu tau siapa aku, kan?
37:19Ah,
37:20saya sudah tau, Bu.
37:21Sebenarnya dia siapa sih?
37:22Kok bisa tau detail-detail villa sebanyak itu?
37:24Jangan-jangan si Jalang ini
37:26beneran istrinya Pak Gunawan, Bu.
37:27Perempuan ini pasti simpanannya Pak Gunawan di luar.
37:30Makanya berani sombong.
37:32Melakor sekarang sombong sekali ya?
37:35Di depan mata aku,
37:36berani-beraninya masuk seenaknya.
37:43Ini,
37:44ini kartu istrinya Pak Gunawan.
37:45Kartu akses eksklusifnya.
37:47Anda,
37:47Anda istrinya Pak Gunawan.
37:49Kartu aksesku,
37:50kok bisa dari tangan Via?
37:51Suamiku pasti sudah digoda sama si Jalang ini.
37:54Kalau enggak,
37:55kok bisa bawa si Jalang ini ke sini?
37:57Ah,
37:57iya,
37:58iya,
37:58ibu benar.
37:59Pasti si Jalang ini nih
38:01yang menggoda Pak Gunawan.
38:02Pak Zainal,
38:03apa kartu ini masih belum bisa buktiin siapa aku?
38:06Eee,
38:06saya yang kurang teliti.
38:07Tidak mengenali istrinya Pak Gunawan.
38:09Seenaknya aja pelakor itu berani-beraninya mukul aku.
38:12Pak Zainal,
38:13menurutmu,
38:14apa aku harus kasih pelajaran ke mereka?
38:15Urusan kecil kayak gini,
38:16Bu Gunawan gak perlu sampai turun tangan sendiri, kan?
38:18Mama,
38:25aku takut.
38:27Kalian mau apa?
38:28Mau apa?
38:28Kamu nyamar jadi istrinya Pak Gunawan.
38:30Masuk ke vila orang.
38:31Jelas saja harus dihukum.
38:34Mama!
38:36Kartu itu dia yang curi.
38:37Aku pemilik asli vilanya.
38:38Cepat suruh mereka berhenti.
38:40Tunggu dulu.
38:41Aku berubah pikiran.
38:43Kalian semua pergi.
38:43Bu Gunawan,
38:45perempuan ini sebentar lagi bisa ngelunjak.
38:47Ibu tegang lepas senjaki itu.
38:48Itu aja.
38:49Lepasin dia.
38:50Mana bisa aku lepasin dia begitu saja?
38:52Aku tentu harus turun tangan sendiri buat beresin si rubah betina satu ini.
38:56Denger ya?
38:58Belum pernah ada yang berani bikin aku malu kayak gini.
39:00Inilah bayarannya.
39:05Fia,
39:06aku pasti bakal cari tahu semuanya.
39:08Gimana caranya kamu bisa curi barang-barangku keluar?
39:10Setiap hal akan kusut sampai tutas.
39:11Yaudah,
39:13silakan aja cari tahu.
39:15Asal kamu masih bisa keluar dari sini sambil berdiri.
39:17Jangan pukul mamaku.
39:19Santai aja.
39:21Bentar lagi giliran kamu kok.
39:22Berani sekali kamu ya.
39:25Mama!
39:26Dia itu masih anak-anak.
39:28Cukup hadapi aku saja.
39:29Oh, begitu ya?
39:30Karena segitu sayangnya sama anakmu,
39:32berarti aku patahin aja kakinya.
39:33Jangan!
39:33Papa, Mama, tolong!
39:36Berhenti!
39:41Pak Gunawan!
39:43Sania, kamu nggak apa-apa?
39:45Papa jubutan tolong Mama.
39:48Sayang, sini.
39:50Aku telat datangnya.
39:52Tapi kamu tenang aja.
39:53Semua orang yang udah ngebully kalian ini,
39:55nggak akan aku lepasin.
39:56Ini Pak Gunawan.
39:58Ibu Gunawan,
39:59bukannya Pak Gunawan suami Anda.
40:01Kok dia peduli sekali ya sama pelakor ini?
40:04Sialan.
40:05Jangan-jangan Lina ini benar-benar selingkuhannya Pak Gunawan.
40:09Berani-beraninya.
40:10Nggak sopan sama Ibu Gunawan.
40:12Apa?
40:13Ibu Gunawan bukannya Anda.
40:15Kok bisa dia ya?
40:16Aku nggak peduli kalian siapa di tempatku.
40:19Kalian ngebully istriku?
40:20Nggak akan aku biarin.
40:22Mama Sandi,
40:23ini tuh sebenarnya ada apa sih?
40:26Jangan-jangan.
40:27Mobil mewah sama villa itu semua kamu yang nyuri.
40:29Aku...
40:30Kamu benar-benar bikin aku susah.
40:34Ibu Gunawan,
40:35soal memfitnah Sania,
40:37itu semua ulama Masandi yang nyuruh aku lakuin.
40:40Aku juga terpaksa.
40:41Oh iya.
40:42Eh, gelang ini.
40:44Ini buktinya.
40:46Sania juga muridmu.
40:47Dia masih anak-anak.
40:48Cuma demi satu gelang ini dengan gampang memfitnah dia.
40:50Apa kamu patas jadi guru?
40:53Sayang,
40:54gelang ini bukan perhiasanmu.
40:56gelang ini?
40:58Sian.
40:59Sian.
40:59Sian.
41:00Sian.
41:03Sian.
41:04Sian.
41:06Sian.
Dianjurkan
59:35
|
Selanjutnya
1:03:27
29:53
1:39:46
1:00:18
1:00:23
47:47
1:48:09
1:43:33
1:59:05
1:25:41
1:29:39
1:18:45
1:02:07
44:20
1:00:24
1:17:07
1:26:57