Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 16/6/2025
Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) merespons pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon terkait pemerrkosaan massal pada peristiwa kerusuhan Mei 1998.

Kepala PCO Hasan Nasbi meminta publik memberi waktu kepada sejarawan dalam menulis sejarah nasional Indonesia, dan memastikan para sejarawan yang terlibat memiliki kredibilitas tinggi. (ANTARA/Suci Nurhaliza/Cahya Sari/Rizky Bagus Dhermawan/Gracia Simanjuntak)
Transkrip
00:00Kantor Komunikasi Kepresidenan Presidential Communications Office, PCO,
00:10merespons pernyataan Menteri Kebudayaan Fadlizon tentang pemerkosaan masal pada peristiwa kerusuhan Mei 1998.
00:19Dalam konferensi pers di Jakarta Senin 16 Juni,
00:22Kepala PCO Hasan Nasbi meminta publik memberi waktu keadaan para sejarawan yang menggarap proyek penulisan sejarah Indonesia.
00:33Ia pun memastikan para sejarawan yang terlibat dalam proyek tersebut memiliki kredibilitas tinggi.
00:41Ini kan sekarang semua dalam proses.
00:44Dan dalam proses ini terlalu banyak spekulasi-spekulasi yang menyatakan ini tidak ada, ini ada.
00:49Coba kita biarkan para sejarawan ini menuliskan ini.
00:53Dan untuk nanti kita pantau, kita pelototi, kita periksa bareng-bareng.
00:58Toh yang menulis ini adalah para sejarawan yang juga kredibel.
01:02Punya kredibilitas tinggi dan mereka tentu tidak akan mengorbankan kredibilitas mereka untuk hal-hal yang tidak perlu.
01:12Hasan pun menegaskan bahwa proyek yang tengah dikerjakan saat ini
01:16bukan menulis ulang sejarah, namun melanjutkan penulisan sejarah Indonesia yang telah lama berhenti.
01:23Sebelumnya, dalam sebuah diskusi publik,
01:26Fadlizon menyoroti perlunya ketelitian dan kehati-hatian dalam penggunaan istilah pemerkosaan masal.
01:32Namun, melalui keterangannya,
01:34Fadlizon mengatakan pernyataan tersebut bukan menyangkal keberadaan kekerasan seksual,
01:40melainkan menekankan bahwa sejarah harus bersandar pada fakta hukum
01:45dan bukti yang teruji secara akademik dan legal.
01:53Dari Jakarta, Suci Nurhaliza,
01:55Cahaya Sari, Kantor Berita Antara, mewartakan.

Dianjurkan