JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Timwas Haji DPR RI Cucun Ahmad menyatakan, usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Haji untuk mengevaluasi penyelenggaraan haji 2025 masih dalam proses kajian.
Menurutnya, pembentukan Pansus harus melalui pertimbangan mendalam, khususnya terkait dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
"Pansus itu dibentuk untuk pendalaman atau penyelidikan atas pelanggaran yang dilakukan pemerintah. Seperti tahun 2024 lalu, Pansus dibentuk karena ada pelanggaran pembagian kuota haji tambahan antara haji reguler dan haji khusus," ujar Cucun kepada Parlementaria di Makkah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).
Video editor: Galih
#timwashaji #pansushaji #haji2025
Baca Juga Momen Haru! Jemaah Haji Debarkasi Pondok Gede dan Surabaya Tiba di Indonesia di https://www.kompas.tv/nasional/599069/momen-haru-jemaah-haji-debarkasi-pondok-gede-dan-surabaya-tiba-di-indonesia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/religi/599079/ketua-timwas-dpr-pansus-haji-masih-dikaji-tunggu-bukti-pelanggaran
Menurutnya, pembentukan Pansus harus melalui pertimbangan mendalam, khususnya terkait dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
"Pansus itu dibentuk untuk pendalaman atau penyelidikan atas pelanggaran yang dilakukan pemerintah. Seperti tahun 2024 lalu, Pansus dibentuk karena ada pelanggaran pembagian kuota haji tambahan antara haji reguler dan haji khusus," ujar Cucun kepada Parlementaria di Makkah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).
Video editor: Galih
#timwashaji #pansushaji #haji2025
Baca Juga Momen Haru! Jemaah Haji Debarkasi Pondok Gede dan Surabaya Tiba di Indonesia di https://www.kompas.tv/nasional/599069/momen-haru-jemaah-haji-debarkasi-pondok-gede-dan-surabaya-tiba-di-indonesia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/religi/599079/ketua-timwas-dpr-pansus-haji-masih-dikaji-tunggu-bukti-pelanggaran
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Banyak catatan devaluasi dalam catering juga ini ya, terutama di proses tanggal 8, 9, 10, 11, 12, 13.
00:09Segi makanan ini kan kita sudah cek dari awal mengenai para penyedia layanan makanan ini.
00:17Karena beda antara perusahaan penyediaan makanan dengan perusahaan yang mengurus hotel, mengurus arbuzna.
00:25Kalau kemarin laporan dari tim was semua, dari yang tim mengenai catering, yang di hotel-hotel itu mereka yang sehari 3 kali, sarapan, kemudian makan siang, makan malam, so far tidak ada masalah menurut teman-teman di tim was yang khusus catering.
00:43Tetapi yang menjadi permasalahan catatan ini, kurangnya sosialisasi.
00:47Makanan untuk proses tarwiyah, tarwiyah itu tanggal 8, kemudian Arapah, Musjidali Bamina itu kan hanya dikasih lauknya saja.
00:59Nasinya tidak dikasih, karena nanti perusahaan yang ada di Arbuzna itu yang menyiapkan nasi.
01:05Nah ini kurangnya sosialisasi, sehingga makanan yang disiapkan oleh BPK Limited ini harus menjadi perhatian.
01:12Apa ke depan nasinya juga sekaligus, nasi yang siap saji, yang tidak menunggu diberikan oleh syarikat.
01:20Sehingga kemarin kita lihat beberapa jamaah memakan hanya makan mitunya saja, makan lauknya saja.
01:27Padahal sudah disiapkan, termasuk kekurangan juga.
01:30Ketika tanggal 8 itu hanya diberikan sarapan pagi, yang terlantar belum diberangkatkan sampai malam, sampai pagi lagi mereka tidak dapatkan makanan.
01:39Nah banyak catatan devaluasi dalam catering juga ini ya, terutama di proses tanggal 8, 9, 10, 11, 12, 13.
01:47Saya masih tertarikan.
01:56Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, BTV, dan media streaming lainnya.
02:02Kompas TV, independen, terpercaya.