Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, akhirnya angkat bicara mengenai dugaan kasus korupsi dalam program pengadaan laptop Chromebook yang terjadi di masa kepemimpinannya.

Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (10/6/2025), Nadiem menyampaikan bahwa dirinya menghormati seluruh proses hukum yang saat ini sedang berjalan, serta berkomitmen untuk mendukung upaya penegakan hukum secara penuh.

Ia menyadari pentingnya transparansi dan akuntabilitas, terutama dalam program digitalisasi pendidikan yang menjadi salah satu prioritas utama selama ia menjabat di Kemendikbudristek.

#nadiemmakarim #laptop #korupsi #hotmanparis #kpk

Baca Juga [FULL] Blak-blakan Tambang Nikel di Raja Ampat: Untuk Siapa Kekayaan Ini Mengalir? di https://www.kompas.tv/ekonomi/598560/full-blak-blakan-tambang-nikel-di-raja-ampat-untuk-siapa-kekayaan-ini-mengalir

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/598561/terbaru-respons-tegas-nadiem-makarim-soal-dugaan-korupsi-laptop
Transkrip
00:00Saya tidak pernah menoleransi praktik korupsi dalam bentuk apapun.
00:07Saya mengajak masyarakat untuk tetap kritis, namun adil.
00:15Tidak terburu-buru dalam menarik kesimpulan di tengah derasnya opini yang dibentuk.
00:22Saya percaya masyarakat Indonesia berhak mendapat kejelasan dan keterbukaan.
00:30Saya berkomitmen untuk bersikap kooperatif demi menjernihkan persoalan ini.
00:37Dan menjaga kepercayaan terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama.
00:45Terima kasih atas perhatian dan doa dari masyarakat Indonesia.
00:50Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:55Om Shanti Shanti Shanti Om. Namo Buddhaya.
00:59Oke, jadi intinya ada dua inti pokok yaitu
01:03Sudara Nadiem menghargai kewenangan kejaksaan untuk melakukan proses pendidikan.
01:11Yang kedua, Sudara Nadiem ada selalu di tanah air dan akan kooperatif setiap waktu dipanggil oleh kejaksaan.
01:19Hanya dua intinya dari segi apa yang diutarakan yang barusan.
01:25Sekarang untuk lebih substansi, kalau ada pertanyaan dari Sudara Wartawan silahkan.
01:31Satu-satu dulu, dari mana ini?
01:34ICTP, Pak.
01:35Ya, ICTP.
01:36Ya, silahkan.
01:38Selamat pagi, Pak.
01:40Berkenalkan saya, Fito dari ICTP Indonesia. Selamat pagi, Pak Nadiem.
01:43Satu aja ya, langsung singkat.
01:45Oh iya, Pak Nadiem, ini terkait pemanggilan kejaksaan aku terhadap staf khususnya Pak Nadiem.
01:51Kan selama ini mereka, tiga orang ini kan bangkir nih.
01:53Apakah ada komunikasi dengan Pak Nadiem?
01:57Kalau itu kami jawab bahwa sepanjang menyakut staf khusus, itu tidak ada keritanya langsung dengan Pak Nadiem dan tidak ada komunikasi.
02:05Saya, Fito dari Tempo. Mas Iji menanyakan, kenapa waktu itu pengadaan laptopnya itu dipilih untuk menggunakan Chromebook dan bukan Windows?
02:17Yang kedua, apakah Mas sudah pernah dipanggil atau digredah rumahnya?
02:20Oke, sebelum Pak Nadiem nanti menambahkan, perlu dijelaskan sebagai berikut.
02:26Bahwa sebelum periode beliau sebagai menteri, memang pernah ada penelitian khusus untuk 3T.
02:34Itu daerah tertinggal yang tidak ada internetnya.
02:38Tapi, proyek daripada beliau ini, apalagi waktu itu lagi corona ya, khusus memang untuk daerah yang non-3T, yang memang ada internetnya lengkap.
02:53Dan hal itu sudah dilakukan pemeriksaan oleh BPKP dan menyatakan 90% lebih laptop ini terpakai untuk daerah.
03:06Jadi memang proyeknya beliau ini adalah khusus daerah yang non-3T, maksudnya khusus daerah yang ada internetnya lengkap.
03:18Jadi tidak benar bahwa dia sengaja ubah dari, walaupun 3T dipaksakan, itu tidak benar.
03:29Itu proyeknya benar ya, bisa dijelaskan khusus itu dulu.
03:31Bisa, bisa.
03:33Terima kasih untuk pertanyaannya.
03:37Betul, betul.
03:37Jadinya memang sepengetahuan saya ada narasi bahwa ada kajian yang menyebut bahwa kerombok itu tidak cocok untuk diaplikasikan di sekolah.
03:50Saya ingin klarifikasi.
03:52Memang ada uji coba kerombok yang terjadi sebelum masa kementerian saya.
03:56Sebelum, jangan lupa ya sebelum.
03:58Dan uji coba tersebut itu dilakukan di daerah 3T.
04:04Saya ingin mengklarifikasi bahwa proses pengadaan laptop yang terjadi di masa jabatan saya tidak ditargetkan untuk daerah 3T.
04:16Yang boleh menerima laptop dari pengadaan ini hanya sekolah-sekolah yang punya akses internet.
04:23Nah, itulah alasannya juga pengadaan ini bukan hanya laptop, tapi juga ada modem Wi-Fi 3G dan juga proyektor dan lain-lain yang diberikan untuk bisa mengakses internet itu.
04:37Jadi, Kemendik Butristek membuat kajian yang komprehensif, tapi targetnya itu adalah bukan daerah 3T.
04:45Dan di dalam juknis sangat jelas, hanya boleh diberikan kepada sekolah yang punya internet.
04:51Nah, untuk menjawab mengenai kenapa Chromebook, ini menurut saya sangat penting bahwa dalam pengadaan sebesar ini,
05:03kita harus selalu berhati-hati dan melakukan kajian dengan detail.
05:10Tim di Kemendik Butristek melakukan kajian mengenai perbandingan antara Chromebook dan operating system lainnya.
05:16Dan satu hal yang sangat jelas pada saat saya mencernal laporan ini adalah dari sisi harga,
05:25Chromebook itu kalau speknya sama selalu 10-30% lebih murah.
05:33Dan bukan hanya itu saja, operating systemnya Chrome OS itu gratis,
05:39sedangkan operating system lainnya itu berbayar.
05:41Dan bisa berbayar sampai 1,5-2,5 juta tambahan.
05:47Di luar itu ada berbagai macam fungsi, mohon rekan media mengingat bahwa ini adalah untuk fungsi pendidikan.
05:55Di mana keamanan murid-murid dan guru-guru kita menjadi prioritas di Kemendik Butristek.
06:01Dan salah satu hal terpenting dari kajian tersebut adalah kontrol terhadap aplikasi yang bisa ada di dalam Chromebook-Chromebook ini
06:11untuk melindungi murid-murid dan guru-guru kita dari pornografi, judi online, dan digunakan untuk gaming, dan lain-lain.
06:20Itu bisa terjadi tanpa biaya tambahan lagi.
06:25Sedangkan operating system lain akan ada biaya tambahan.
06:27Jadi berbagai macam alasan di dalam kajian ini benar-benar menunjukkan kenapa ada keunggulan dari aspek Chromebook.
06:38Dan satu klarifikasi lagi bahwa Chromebook itu bisa digunakan secara offline walaupun fiturnya lumayan terbatas.
06:46Terima kasih.
06:46Jadi pertanyaan pertama yang paling basic adalah, kan yang pertama kan seolah-olah Nadiem ini merubah kajian.
06:55Itu paling basicnya di situ.
06:57Unsur melawan hukum yang dituduhkan itu.
07:00Merubah kajian.
07:01Agar Chromebook dimenangkan.
07:03Ternyata itu dua kajian yang berbeda.
07:06Kalau kajian yang pertama itu adalah untuk daerah 3T, yaitu daerah tertinggal, pokoknya daerah tertinggal lah.
07:16Itu ada dilakukan kajian itu sebelum beliau jadi menteri.
07:22Kenapa?
07:23Jadi yang mengatakan bahwa tidak cocok itu untuk daerah tertinggal itu memang tidak cocok.
07:33Tapi kan proyek beliau ini bukan untuk daerah tertinggal.
07:38Kalau boleh saya klarifikasi.
07:40Itu sebenarnya bukan dalam bentuk kajian, tapi dalam bentuk uji coba Chromebook di daerah 3T.
07:47Sebelum masa saya menjabat.
07:49Sebelum, jangan lupa sebelum.
07:51Dan mungkin bisa saya tambahkan juga bahwa untuk daerah 3T, di bawah masa jabatan saya, ada program terpisah.
08:00Namanya Awan Penggerak.
08:02Dimana kita membantu sekolah yang tidak punya koneksi internet, Awan Penggerak.
08:06Awan Penggerak.
08:07Dan itu Awan Penggerak.
08:09Dan itu adalah program dimana kita memberikan device khusus, local cloud kepada sekolah-sekolah yang tidak punya internet.
08:16Jadi beda programnya dengan pengadaan Chromebook, dimana itu untuk mayoritas sekolah yang punya koneksi internet.
08:22Terima kasih.
08:23Sudah jelas soal itu ya.
08:25Yang lain dulu.
08:26Jadi yang mesti teman-teman media ketahui bahwa sampai saat ini, saya menjawab langsung dari yang saya sampaikan bahwa penggerakannya itu tidak ada, pemenggilan pun belum ada.
08:52Satu lagi, itu kan yang pertama.
08:57Ini kan apakah tuduhan korupsi.
09:01Tadi kan unsur melawan hukumnya bahwa dia merubah uji coba itu sudah tidak benar karena dua hal yang berbeda.
09:07Itu satu sudah terbantahkan.
09:10Yang kedua mengenai prosesnya.
09:12Ternyata ini laptop ini setiap calon vendor memasukkannya di e-katalog.
09:24E-katalog itu adalah semua vendor bebas untuk mencantumkan dia punya produk di sana untuk nanti ditawar oleh si kementerian.
09:37Dan itu e-katalog diawasi langsung oleh LKPP, lembaga kajian pengadaan barang dan untuk pengadaan barang pemerintah.
09:49Jadi di e-katalog itu ada begitu banyak jenis-jenis laptop dan dengan spesifikasinya nanti dipilih salah satu.
09:57Jadi benar-benar open, terbuka.
10:00Dan akhirnya menurut BPKP di e-katalog itu harganya sekitar 6 sampai dengan 7 juta.
10:09Ternyata harga jadi yang dibeli oleh kementerian adalah sekitar 5 jutaan.
10:18Jadi jauh lebih murah dari harga yang tercantum di e-katalog.
10:22e-katalog adalah dokumen resmi yang terbuka untuk umum yang dikelola oleh LKPP, lembaga yang dibawah langsung pemerintah kita, bagian dari pemerintah kita.
10:37Dari unsur merugikan kerugian negara itu sudah terbantahkan dengan e-katalog tersebut.
10:45Kira-kira begitu.
10:45Terima kasih untuk pertanyaannya.
11:12Seperti yang saya bilang tadi, total pengadaan itu sekitar 1,1 juta laptop.
11:20Dan ini bukan hanya pengadaan dengan APBN tapi juga melalui DAK Fisik.
11:25Jadi ada yang dari daerah juga.
11:27Nah saya mau mungkin mengklarifikasi bahwa tidak mungkin kita melakukan pengadaan sebesar ini tanpa ada program evaluasi dan monitoring setelahnya.
11:37Informasi yang saya dapat pada saat itu di tahun 2023 adalah 97% daripada laptop yang diberikan 77 ribu sekolah tersebut itu aktif diterima dan teregistrasi.
11:55Dan kita melakukan sensus secara berkala dan kita melakukan pertanyaan kepada sekolah-sekolah yang menerima laptop.
12:01Apakah mereka menggunakannya untuk proses pembelajaran.
12:06Dan di tahun 2023 sekitar 82% daripada sekolah menjawab mereka menggunakannya untuk proses pembelajaran.
12:14Bukan hanya untuk asesmen nasional dan administrasi sekolah.
12:18Jadi dari informasi yang saya dapatkan penggunaan dan manfaat daripada Chromebook ini dirasakan di sekolah-sekolah dan digunakan untuk berbagai proses pembelajaran.
12:30Dan hasil audit dari BPKP juga menyatakan hal seperti itu.
12:36Ini kita ada nih ya 90% lebih laptop tersebut dipergunakan dengan baik.
12:42Itu hasil audit dari BPKP.
12:44Ada semua sudah?
12:4899%
12:50Ini hasil audit dari BPKP.
12:53Dan pada saat pengadaan barang tersebut, kementerian didampingi oleh jam datum dari kejaksaan khusus sebagai pengacara negara.
13:07Jadi waktu itu, waktu pengadaan ini pun jam datum sebagai pengacara negara juga ikut, ada suratnya juga.
13:13Dan juga sudah diaudit oleh BPKP, tidak ada pelanggaran.
13:16Kira-kira begitu.
13:18Menjawab pertanyaan Anda, hampir 97% laptop tersebut.

Dianjurkan