Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 6/7/2025

Category

People
Transcript
00:00Dulu bekerja sama sebagai rekan strategis.
00:03Kini, hubungan itu berubah jadi perseteruan terbuka.
00:06Dari kawan, jadi lawan.
00:08Mungkin itu adalah perumpamaan yang cocok untuk menggambarkan hubungan Donald Trump dan juga Elon Musk.
00:13Pada Pilpres 2024, Elon Musk menjadi pendukung utama kampanye Trump
00:17dan bahkan menyumbang lebih dari ratusan juta dolar untuk mendukung kemenangan Trump.
00:21Dan sebagai bentuk terima kasih, Trump menunjuk Elon Musk sebagai kepala Department of Government Efficiency,
00:27sebuah lembaga yang bertujuan merampingkan birokrasi federal.
00:31Namun belakangan, hubungan mereka mulai retak ketika Elon mengkritik rancangan undang-undang
00:35One Big Beautiful Bill yang diajukan Trump.
00:38Menurut Elon, ini dapat meningkatkan defisit anggaran secara signifikan
00:42dan bahkan merusak pekerjaan tim efisiensi anggaran yang dipimpin olehnya.
00:46Di samping itu, ternyata dalam isi rancangan undang-undang itu terdapat kebijakan
00:50untuk menghapus insentif pajak untuk kendaraan listrik
00:53yang seperti kita tahu bahwa Elon merupakan salah satu pemilik dari Tesla,
00:56perusahaan kendaraan listrik besar di Amerika Serikat.
00:59Tentunya dengan undang-undang ini dapat mengancam profitabilitas bisnis Tesla.
01:03Dan bener aja, setelah Elon mengkritik masalah itu,
01:06saham Tesla pun langsung drop 16% dalam sehari.
01:09Hal ini juga didukung karena perseteruan dan saling serang
01:11antara Trump dan Elon di sosial media.
01:13Drama perdebatan pun sengit dan sampai Elon pun sempat menuduh Trump
01:17dilibat dalam skandal Einstein.
01:18Sampai pada akhir drama, akhirnya Trump mengumumkan mereka pecah kongsi
01:23dan sedikit mengungkapkan kekecewaannya atas perilaku Elon.
01:26Oke, itu aja untuk video kali ini.
01:28Jangan lupa follow Finley untuk update informasi lainnya.

Recommended