Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 6/2/2025
KOMPAS.TV - Setelah sekian lama menanti, Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kembali bertemu di hadapan publik.

Apa saja yang diperbincangkan keduanya di tengah acara yang juga dihadiri Wapres Gibran Rakabuming Raka?

Kami bahas bersama Politisi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko; Jubir PDI Perjuangan, Guntur Romli; dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia; Adi Prayitno.

Baca Juga Presiden Prabowo Kunjungan Kerja ke Thailand, Pererat Hubungan Bilateral di https://www.kompas.tv/nasional/594064/presiden-prabowo-kunjungan-kerja-ke-thailand-pererat-hubungan-bilateral

#prabowo #megawati #gibran

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/597136/full-analisis-isi-pertemuan-hingga-bisikan-megawati-dan-presiden-prabowo-saat-gibran-ikut-hadir

Category

😹
Fun
Transcript
00:00The meeting between President Prabowo and President of the 5th of Indonesia, Ibu Megawati Soekarno Putri,
00:10is very awkward, very awkward, and a lot of conversation.
00:18The two also have a meeting, which I don't know what is happening.
00:23What is happening, then there is a meeting, then there is a meeting, then there is a meeting, what is happening?
00:26What is happening?
00:28Sepertinya begitu, tapi saya belum tahu.
00:30Mas Gibran tadi ngobrol nggak?
00:33Ya, dia nggak, bercanda-canda juga, bercanda.
00:37Saudara, setelah sekian lama menanti, Prabowo Subianto dan Megawati Soekarno Putri kembali bertemu di hadapan publik.
00:43Apa saja yang diperbincangkan keduanya di tengah acara yang juga dihadiri Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka.
00:50Kita akan bahas bersama politisi Partai Gerindra, sudah ada Bung Hendar Samarantoko,
00:54serta Jubir PDI Perjuangan, sudah ada Bung Guntur Romli, dan juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Mas Adi Prayitno.
01:03Selamat petang semuanya, terima kasih, sudah menyediakan waktu di Kompas Petang.
01:07Selamat petang semuanya, selamat petang semuanya, selamat petang.
01:11Selamat petang semuanya, Assalamualaikum.
01:13Saya ke Bung Hendar Sam terlebih dahulu.
01:20Bung Hendar Sam, ini mau mengkonfirmasi aja nih, dalam peringatan hari lahir Pancasila ini,
01:25Ibu Mega, Mas Wapres, dan juga Presiden Prabowo hadir.
01:30Ini undangan dari Ibu Mega, selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP,
01:37atau sebaliknya memang pemerintah dalam hal ini Presiden Prabowo yang mengundang?
01:44Ya, kedua hal tersebut tentunya kami anggap adalah dua hal yang patut kita klarifikasi kebenarannya.
01:56Sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP tentunya secara formal Bu Mega pasti diundang untuk melakukan hal tersebut.
02:05Dan juga secara non-formal sebagai seorang sahabat, Pak Prabowo juga tentunya mengundang Bu Mega secara pribadi dan sebagai seorang sahabat.
02:16Dan dua elemen ini yang membuat kedatangan Bu Mega mungkin ini kita anggap sebagai sesuatu hal yang cukup istimewa.
02:25Nah, yang patut untuk saya garis bawahi bahwa pertemuan dan Bu Mega yang selama ini selalu menjadi topik kita bersama,
02:37kapan ketemu, kemarin sudah ketemu, kapan lagi mau ketemu, kapan lagi ketemu.
02:40Artinya kita bisa simpulkan Bu Mega dan Pak Prabowo yang menyatukannya adalah Pancasila.
02:47Yang menyatukannya adalah pada hari lahir Pancasila.
02:52Dan oleh karena itu, ya ini menjadi angin sejuk bagi kita semua.
02:56Semoga kedepannya Indonesia akan tetap baik-baik saja.
03:00Ya kan, persatu Indonesia akan tetap kita rawat kedepannya.
03:03Seperti itu dia.
03:04Baik, saya ke Bung Guntur.
03:06Bung Guntur kita tahu bahwa Pancasila identik dan juga selalu menyuarakan persatuan dan kebersamaan.
03:13Tapi yang menarik hari ini adalah keakrapan antara Pak Prabowo dan juga Bu Mega.
03:18Ini keakrapan seperti ini apa saja yang dibahas?
03:21Ya, terima kasih Mbak Ondri.
03:25Ya, saya ingin menekankan apa yang disampaikan oleh Bung Hendar Sam itu.
03:30Bahwa yang mempertemukan antara Ibu Megawati dan Presiden Prabowo adalah Pancasila.
03:36Saya kira pertemuan hari ini juga sesuai dengan sila ketiga Pancasila,
03:40yaitu Persatuan Indonesia.
03:42Di mana para elit, ya partai politik, ataupun juga tokoh negara,
03:47dan juga tokoh-tokoh bangsa bertemu.
03:51Dan ini adalah momen penting pada tanggal 1 Juni, ini peringatan hari lahir Pancasila.
03:58Dan tentu saja Ibu Megawati sebagai ketua dewan pengarah dari BPIP,
04:02dan ini terkait dengan momen kelahiran Pancasila,
04:05ataupun juga sebagai Presiden Indonesia yang kelima,
04:09kemudian juga Ketua Umum PDI Perjuangan yang memang konsisten
04:12memperjuangkan selama ini tentang lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni,
04:17ini adalah momen yang penting ya, karena itu kehadiran Ibu Megawati memang
04:22menurut hemat kami, ya untuk menegaskan pentingnya kita memperingati
04:28kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945,
04:33yang di situ disampaikan, yang digali oleh Bung Karno ketika sidang BPUPKI pada saat itu,
04:40kemudian menjadi dasar negara kita.
04:42Jadi pertemuan ini merupakan pertemuan yang sangat penting,
04:47karena momennya juga penting, kemudian juga tokoh-tokohnya yang bertemu juga,
04:52menurut saya, menurut kami, ya ini sesuai dengan sila ketiga Pancasila,
04:56yaitu Persatuan Indonesia.
04:58Oke, Mas Adi, apa yang bisa Anda maknai,
05:01yang juga bisa Anda baca dari momen keakrapan antara Presiden Prabowo,
05:06dan juga Presiden kelima RI Megawati Soekaroputri?
05:09Ya, saya kira memang ini menjadi satu penegas bahwa sebenarnya hubungan politik dan hubungan personal
05:17antara Prabowo Subianto dengan Megawati, itu baik-baik saja.
05:23Sekalipun kedua tokoh ini dalam berbagai momen politik misalnya,
05:27selalu berhadapan-hadapan khususnya adalah Pilpeh 2014, 2019, termasuk juga 2024,
05:33ada yang kalah dan ada yang menang, tapi nyatanya kedua sosok ini memang sangat kelihatan sekali,
05:40secara gestur politik, tidak ada beret dan tidak ada jarak apapun.
05:44Wajar kalau kemudian tadi misalnya kita mendengarkan pernyataan dari Sekjen Gerindra,
05:49bahwa keduanya itu saling meleparkan canda, bahkan secara terbuka misalnya,
05:53Pak Prabowo itu berkelakar, Pak Megawati itu semakin kurus, itu artinya dietnya sukses.
05:59Itu kan adalah bahasa-bahasa yang orang akrab yang sebenarnya tidak bisa dilakukan
06:04kalau memang hubungan kedua tokoh ini tidak baik-baik saja.
06:08Nah, bagi saya sebenarnya, Audrey, yang menarik dan ditunggu oleh publik yang paling banyak itu adalah
06:14ada tidak pembicaraan antara Ibu Megawati Sukarno Bosri dengan Wakil Presiden, Ibran Agak Mingraka,
06:21itu yang paling banyak ditunggu dalam momen hari kelahiran Panjantila per hari ini.
06:27Kalau Prabowo dengan Megawati ya, saya kira sudah tidak ada pantahan apapun.
06:32Kedua tokoh ini sudah saling akrab dan sudah saling bersahabat.
06:35Bahkan momen dalam perayaan hari Pancasila hari ini pun ketika ada Prabowo, ada Megawati,
06:41itu kan menegaskan sudah ada komunikasi yang sebenarnya menegaskan keduanya akan bertemu dalam momen yang formal ini.
06:47Bung Guntur, kalau kita tahu ya, keduanya itu berhadapan di muka publik secara resmi itu terakhir kali tahun 2019.
06:58Karena kalau yang lebaran beberapa waktu lalu itu kan,
07:02apa yang disampaikan di publik hanya dalam bentuk visual saja, tapi tidak secara resmi.
07:08Apa sih sebenarnya yang akan direncanakan? Apakah mungkin akan ada bentuk koalisi atau seperti apa?
07:14Bung Guntur.
07:15Ya, saya kira ini momen yang tepat untuk memunculkan kembali pertemuan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati.
07:24Kalau dihal-dihal kan lebih ke pertemuan personal, sifatnya lebih kekeluargaan.
07:30Namun kalau sekarang kan momennya kan sangat penting bahwa itu untuk memperingati hari lahirnya Pancasila.
07:36Dan saya kira juga itu mengajak agar bangsa Indonesia semakin sadar ya terhadap falsafah,
07:42terhadap ideologi bangsa, dasar negara, dan juga Pancasila.
07:46Dan juga mengingatkan kembali kita kepada pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945
07:51terkait upaya untuk memerdekakan bangsa Indonesia.
07:55Dan pidatunya itu sangat-sangat kaya ya.
07:58Dan saya kira Ibu Megawati secara sadar memilih momen ini
08:03untuk memunculkan ke publik pertemuan dengan Presiden Prabowo.
08:09Nah kalau terkait dengan misalnya pertanyaan soal masalah politik atau masalah koalisi,
08:14menurut saya itu kan hal-hal yang permukaan.
08:18Ini kan kita bicara tentang politik kenegaraan, politik kebangsaan,
08:22bicara tentang dasar negara yang mempersatukan kita.
08:25Saya kira ini lebih penting ya, jauh lebih penting mengajak bangsa kita,
08:30mengajak masyarakat kita untuk kembali kepada pentingnya Pancasila itu sendiri, Pak.
08:36Oke.
08:36Bung Guntur, tapi yang menarik dalam momen kali ini adalah bukan hanya pertemuan
08:41antara Bumega dan juga Pak Prabowo,
08:43tapi Bumega juga ketemu dengan Mas Gibran.
08:45Ini benar tidak ada momen saat Bumega bercanda dengan Mas Gibran
08:49saat menunggu di holding room.
08:50Kami belum mengetahui informasi itu, Mbak, ya.
08:55Karena kan juga apa yang kami saksikan juga sebatas yang apa yang divisualkan melalui rekaman video.
09:03Tapi menurut kami ya, posisinya Mas Gibran dalam pertemuan itu kan juga sesuai dengan protokoler kenegaraan, ya.
09:10Kalau ada Presiden, kemudian Wakil Presiden, ya.
09:13Kemudian juga ada Presiden dan Wakil Presiden sebelumnya.
09:15Sebelumnya, dalam protokol negara yang resmi kan memang itu terjadi.
09:20Dan kami ya melihat dalam konteks seperti itu.
09:24Karena yang juga apa bisa dilihat, bahwa yang juga ditunggu oleh publik kan
09:28pertemuan antara Ibu Megawati dengan Presiden Prabowo yang selama ini juga banyak dinanti-nanti.
09:35Kapan dimunculkan?
09:36Tepat sekali ketika Mbak Undri bilang bahwa
09:38kalau hari raya itu hanya pertemuan tertutup keluarga anak.
09:42Nah, sekarang secara terbuka ini momen yang baik, hari lahir Pancasila.
09:46Maka disitulah kedua tokoh ini menampilkan, memunculkan kebersamaan di tengah momen yang sangat penting ini.
09:53Begitu Mbak.
09:54Oke, Bung Hendar Sam.
09:56Ada gambaran atau visual yang memperlihatkan Bu Megawati berbisik dengan Pak Prabowo.
10:04Dan ini dibenarkan oleh Pak Muzani.
10:07Ini yang dibisikin apa aja?
10:08Tapi akan kita bahas selepas jeda tetap bersama kami di Kompas Petang.
10:12Presiden Prabowo, Bu Megawati Soekarno Putri dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka
10:17bertemu dalam suatu acara untuk memperingati hari lahir Pancasila.
10:21Kita masih mencoba untuk membaca dan juga memaknai bersama dengan narasumber kami pada sore hari ini.
10:28Saya akan kembali langsung bersama Bung Hendar Sam.
10:30Ini kalau peringatan hari ini dihadiri oleh Bu Megawati.
10:35Selaku presiden kelima Republik Indonesia.
10:39Pak Jokowi diundang tidak?
10:43Ya, harusnya diundang.
10:45Secara protokoler pasti diundang.
10:47Seluruh mantan presiden yang saat ini masih hidup pasti diundang.
10:51Tapi apakah kehadiran beliau itu sudah diwakilkan oleh Mas Gibran?
10:59Saya juga kurang begitu tahu persis.
11:01Tapi kan juga harus diketahui kan Pak SBE juga tidak hadir pada hari ini kalau saya tidak salah ya.
11:07Tapi beberapa menteri-menteri kabinet yang saat ini ikut pula hadir.
11:13Jadi itu bukan merupakan sesuatu isu sebenarnya.
11:17Tapi ya setidaknya ya.
11:20Setidaknya saya ulang kembali bahwa ada tiga tokoh.
11:25Bahwa ada Pak Prabowo di situ, ada Bu Megawati di situ, ada Mas Gibran di situ.
11:30Bahwa mudah-mudahan Pak Prabowo bisa menjadi katalisator bagi apa namanya itu.
11:37Para pihak dan teman-teman, saudara-saudara kita, tokoh-tokoh bangsa yang saat ini.
11:41Mungkin ada beberapa hal, isu-isu yang masih belum clear ya tentang masalah itu.
11:47Mudah-mudahan.
11:48Jadi Prabowo sebagai pemersatu dan katalisator daripada tokoh-tokoh bangsa ini ke depannya.
11:55Oke.
11:55Begitu.
11:57Bung Guntur, kalau kita lihat momen keakrapan antara Pak Prabowo dan juga Bu Megawati.
12:03Apakah momen keakrapan ini bisa dijadikan suatu bentuk bahwa PDI Perjuangan yang saat ini
12:10masih konsisten dengan oposisi akan masuk ke dalam pemerintahan?
12:15Ya Mbak.
12:16Terkait posisi politik PDI Perjuangan, sampai sekarang kan masih berada di luar pemerintahan.
12:22Dan kalaupun ada perubahan, itu seperti disampaikan oleh beberapa tokoh dari PDI Perjuangan,
12:28biasanya itu diputuskan dalam Kongres yang akan diselenggarakan pada tahun ini.
12:32Nah kalau bagi kami, saat ini saya tegaskan bahwa ketika pertemuan ke negara ini terjadi,
12:38ini kan terkait dengan hal yang sangat mendasar bagi bangsa ini.
12:42Terkait dengan dasar negara, terkait dengan Pancasila.
12:45Kalau soal koalisi dan politik praktis itu kan hal yang permukaan.
12:49Karena pentingnya Mbak, lahirnya Pancasila ini kan kita nggak bisa memahami menghayati Pancasila
12:54tanpa membaca Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.
13:00Bicara tentang toleransi beragama, bicara tentang kemanusiaan, bicara tentang nasionalisme yang tidak sempit,
13:07bicara tentang gotong royong.
13:10Jadi ini momen penting bahwa kita tidak hanya mau memahami Pancasila sebagai sila-sila yang sekarang sering dihafal dan dibaca,
13:20tapi mesti juga membaca Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.
13:26Bagaimana dari penggalian beliau, penghayatan beliau, pencarian beliau selama bertahun-tahun
13:31untuk mencari tentang dasar negara, tentang filosofi bangsa kita,
13:36itu juga secara gamblang, secara jelas disampaikan dalam Pidato tersebut.
13:41Jadi momen ini kalau menurut kami, Ibu Megawati itu ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia
13:48untuk membaca kembali naskah Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945.
13:53Itu pentingnya dari lahirnya Pancasila di situ, Mbak.
13:57Mas Adi, kalau kita bicara soal oligarki versus demokrasi,
14:04apakah keakrapan dari para elit ini bisa mencerminkan bahwa oposisi dijinakan dalam tanda kutip untuk masuk ke pemerintahan?
14:13Ya, bagi saya sebenarnya, kalau mau jujur, sekalipun posisi PDIP hari ini di luar kekuatan,
14:21sebenarnya secara prinsip dalam praktik politiknya, PDIP itu tidak pernah berseberangan dengan pemerintah.
14:28Bahkan dalam banyak hal, PDIP itu memberikan dukungan secara total kepada kebijakan-kebijakan politik
14:34di era pemerintah Pak Prabowo Subianto.
14:37Bisa kita cek satu persatu, misalnya soal kenaikan PPN yang 12%, PDIP mendukung.
14:44Soal program makan bergizi gratis, PDIP mendukung.
14:47Soal revisi undang-undang TNI, PDIP juga mendukung.
14:50Jadi kalau mau jujur, PDIP ini luarnya saja merah, tapi dalam itu coklat, warna partai gerindra.
14:57Itulah yang saya sebutkan, koalisi itu tidak harus diformalkan, tapi yang paling prinsip adalah dalam praktiknya,
15:04bagaimana keputusan-keputusan politik pemerintah itu kemudian didukung secara penuh oleh PDIP.
15:09Tapi bagi saya satu hal ya, sekalipun misalnya Pak Prabowo Subianto dengan Mekawati memiliki hubungan yang cukup baik,
15:16tapi tentu kita berharap kawan-kawan PDIP itu tidak menutup mata,
15:20kalau memang ada kebijakan-kebijakan yang tidak berorakyat, itu menyimpul pangkulomik,
15:24merugikan masyarakat secara umum ya, memang harus berjuara secara lantang.
15:29Ini kan tentu untuk memberikan satu gambaran besar, bahwa berpolitik itu suatu waktu memang boleh bersahabat,
15:35tapi kalau memang ada sesuatu yang pahit, tidak baik, katakan itu sekalipun pahit.
15:40Katakan itu sekalipun keduanya saling berteman satu sama yang lain.
15:44Saya kira di situ posisi politiknya.
15:45Baik, singkat saja untuk Bung Hendarsam, bicara soal bisik-bisik, ini yang dibisik-bisikan apa nih?
15:53Artinya banyak yang tidak boleh tahu atau bagaimana? Apa temanya?
15:57Aduh, ini saya kebagian yang non-formal semua ini masalahnya.
16:02Jadi yang tahu kan tentunya Bung Mega dengan Pak Prabowo ya,
16:05dan kami kita belum bisa mengkonfirmasi apa yang beliau berdua perbincangkan tentang masalah itu.
16:13Cuman saya kembali memperkuat apa yang dikatakan oleh Mas Guntur Omli tadi,
16:19bahwa kehadiran Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara ini
16:24tidak terlepas daripada peran daripada Bung Karno,
16:29selaku penggali dan penggagas daripada apa namanya itu Pancasila itu sendiri.
16:34Dan oleh karena itu Pak Prabowo, saya anggap Pak Prabowo kenapa saya ada di Gerindra juga,
16:39saya anggap beliau adalah saat itu adalah Soekarno Muda,
16:43maka saya masuk Gerindra karena itu, dan oleh karena itu akselerasi dan implementasinya
16:50penekanan pada Pancasila bagi fondasi kebijakan, Pancasila bagi nomor satu bangsa,
16:56implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan dan tindakan kita sehari-hari,
17:00itu yang akan ditekankan dan terus-menerus dikumanakan oleh Pak Prabowo.
17:08Jadi kembali lagi, ini kesamaan ideologi menyatukan antara Pak Prabowo dan Bu Mega
17:15di momen yang sangat sakral di hari kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni 2025.
17:22Oke, kalau Mas Guntur mungkin tahu apa yang dibisikin? Apa Mas?
17:27Saya juga nggak tahu, belum dapat informasi juga, tapi saya kira apapun yang dibisikin,
17:33tapi kan itu mencairkan suasana, apalagi kan disebutkan ada canda, ada tawa,
17:39dan itu menyejukkan lah, menunjukkan bahwa inti sari dari Pancasila itu kan adalah gotong royong,
17:45dan sila ketiga adalah persatuan Indonesia, dan pertemuan kenegaraan antara dua tokoh ini,
17:50ya benar-benar mempersatukan kita dan menyejukkan kita, begitu Mbak.
17:54Oke, Mas Adi, singkat saja terakhir, momen personal, keakrapan, pendekatan personal di antara Pak Prabowo dan juga Bu Mega.
18:03Apa yang bisa dimaknai, dan kira-kira pesan apa yang ingin disampaikan antara keduanya?
18:09Ya, saya ingin menjawab dua hal, sepertinya bisik-bisik yang belum dijawab oleh Bang Hendarsam sama Bang Guntur.
18:14Saya ingin menjawab, kira-kira kapan ini dibikinin nasi goreng?
18:18Yang sudah ditunggu-tunggu ya?
18:19Biasanya kode-kode politik yang selalu dikait-kaitkan soal bagaimana romantisme historis yang selalu terbentuk ya,
18:26ketika Pak Prabowo dengan Megawati itu berjumpa.
18:29Konon, setelah pertemuan ini kan ada rencana pertemuan-pertemuan selanjutnya.
18:33Ya bagi saya kodenya sederhana kok, bahwa Prabowo Subianto dengan Megawati ya sohib,
18:38kawan lama yang tidak bisa dibentur-benturkan satu sama yang lain.
18:41Meski PDIP berada di luar kekuasaan, bukan berarti harus berhadapan-hadapan dengan Prabowo.
18:46Karena dalam banyak hal, PDIP sudah menyatakan ya secara terbuka untuk bekerjasama.
18:52Bagi saya, politik kita seperti itu adalah politik kerjasama dan politik konsolidasi dan politik gotong royong.
18:58Cuman satu hal yang ingin saya tegaskan, karena PDIP terlanjur masih berada di luar,
19:03kalau memang ada sesuatu yang tidak baik dengan negara kita terkait dengan kinerja menteri,
19:07kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro dengan rakyat, perugikan masyarakat,
19:12ya saya kira PDIP perlu bersuara, itu penting sebagai teman, tapi teman yang juga selalu mengingatkan tanpa hati.
19:19Baik, terima kasih. Artinya kita tunggu agenda nasi gorengnya, akan kapan diselenggarakan.
19:25Terima kasih Mas Adi Prayitno, Mas Bung Guntur Omli, dan juga Bung Hendar Samarantoko.
19:30Terima kasih.
19:31Sudah bergabung di Kompas Petang. Selamat sore.
19:33Terima kasih.

Recommended