KOMPAS.TV - Bareskrim Polri sebut ijazah Joko Widodo asli. Putusan diambil setelah dilakukan uji laboratorium forensik, perbandingan ijazah Jokowi dan ketiga teman kuliahnya di Fakultas Kehutanan UGM. Hasilnya, ijazah Jokowi identik dengan tiga ijazah lainnya.
Tapi, perdebatan sepertinya belum berakhir karena masih ada pihak yang meragukan putusan Bareskrim tersebut, termasuk menyebut identik bukan berarti otentik alias asli.
Kita bahas soal ini bersama sejumlah narasumber. Ada kuasa hukum Joko Widodo, Rivai
Kusumanegara dan penasihat ahli Kapolri, Irjen Purnawirawan Aryanto Sutadi. Bergabung pula Roy Suryo, Penggugat ijazah Jokowi.
Baca Juga Mantan Dosen Jokowi Akui Tak Ditawari Bantuan Hukum di Kasus Tuduhan Ijazah Palsu di https://www.kompas.tv/nasional/593906/mantan-dosen-jokowi-akui-tak-ditawari-bantuan-hukum-di-kasus-tuduhan-ijazah-palsu
#jokowi #ijazahjokowi #roysuryo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/595087/full-beda-roy-suryo-dan-pengacara-usai-polisi-pastikan-ijazah-jokowi-asli
Tapi, perdebatan sepertinya belum berakhir karena masih ada pihak yang meragukan putusan Bareskrim tersebut, termasuk menyebut identik bukan berarti otentik alias asli.
Kita bahas soal ini bersama sejumlah narasumber. Ada kuasa hukum Joko Widodo, Rivai
Kusumanegara dan penasihat ahli Kapolri, Irjen Purnawirawan Aryanto Sutadi. Bergabung pula Roy Suryo, Penggugat ijazah Jokowi.
Baca Juga Mantan Dosen Jokowi Akui Tak Ditawari Bantuan Hukum di Kasus Tuduhan Ijazah Palsu di https://www.kompas.tv/nasional/593906/mantan-dosen-jokowi-akui-tak-ditawari-bantuan-hukum-di-kasus-tuduhan-ijazah-palsu
#jokowi #ijazahjokowi #roysuryo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/595087/full-beda-roy-suryo-dan-pengacara-usai-polisi-pastikan-ijazah-jokowi-asli
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Ya, ini respon dari pihak Jokowi seperti apa Pak Rifay?
00:04Ya, pertama kami mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan pada ESKRIM
00:09yang sebenarnya kesimpulan ini tidak hanya mengacu kepada hasil laboratorium forensik ya
00:14tapi juga sudah dilakukan serangkaian penyelidikan dengan memeriksa hingga 39 saksi
00:20termasuk pihak UGM dan teman-teman kuliah
00:24termasuk juga meneliti bukti-bukti surat yang dibiliki oleh pihak UGM terkait perjalanan perkulian Pak Jokowi
00:32Paling tidak sudah ada dua fondasi yang cukup baik ya
00:36untuk membuktikan fakta yang kami yakini selama ini
00:38Pertama adalah pernyataan resmi dari UGM
00:41karena sebenarnya di dalam kasus umum itu kan
00:44untuk menguji kebenaran injaksnya itu sebenarnya cukup mengkonfirmasi pada penderbit gitu ya
00:48Itu sudah dilakukan, ternyata juga masih belum menyelesaikan persoalan
00:52Kita bawa ke radang hukum, sekarang pihak penyelidik ESKRIM sudah mengeluarkan suatu keputusan
00:59menurut saya sudah ada dua fondasi yang cukup baik ya
01:02untuk bisa meneruskan isu yang selama ini berkembang
01:06Kalau dari Pak Jokowi sih kami yakini betul
01:08Apalagi Pak Jokowi ya, karena beliau yang mengalami langsung, berkuliah langsung selama 5 tahun ya
01:14Sehingga ya kami tidak lain, tidak bukan hanya untuk menuduhkan fakta yang sebenarnya
01:19Memulihkan ya nama baik dan martabat beliau yang selama ini seolah-olah menggunakan injasa palsu
01:25Oke tapi sudah dibilang bahwa ini asli, kemudian kasusnya dihentikan oleh Bar ESKRIM
01:31Tapi kemudian kan ada pihak-pihak yang masih kontra lah istilahnya
01:36masih belum percaya dengan adanya hasil dari uji laboratorium ini
01:40Nah kalau dari Pak Jokowi sendiri, ini bagaimana menanggapinya Pak?
01:44Ini kan katanya belum final gitu ya
01:46Pak Roy Suryo yang sebagai salah satu terlapor di Pol Damai Terujaya
01:49Ini kan belum final dan masih ada ranah pengadilan
01:52Nah ini kan sudah di-stop sebenarnya, kalau di Bar ESKRIM sendiri
01:55Ya kembali lagi kalau kami, siapa namanya
01:58Pertama, selain kami menghadapi laporan yang diajukan TPO di Bar ESKRIM
02:02Yang kemarin sudah mengerucut ya untuk sebuah hasil
02:06Kami sendiri sebenarnya juga melakukan upaya hukum
02:09Tidak lain sebenarnya Pak Jokowi ini hanya ingin mengupayakan keadilan
02:13Bagi martabat dan kehormatannya
02:15Yang selama ini bahkan sudah cukup lama ya
02:17Soal ijazah Pak Su ini terus digulirkan
02:21Terakhir sebenarnya beliau sendiri kan setelah Alengser sudah
02:25Kembali ke keluarga, ngurus cucu, kehidupan sosial
02:28Kita sudah harap waktu itu isu tidak terus bergulir
02:31Tapi kenyataannya beberapa bulan setelah Alengser
02:34Masuk laporan di Bar ESKRIM
02:36Dan isu semakin bergulir, sehingga mau tidak mau
02:39Akhirnya perlu menempuh langkah itu sekedar untuk mendudukan
02:43Fakta yang sebenarnya terjadi
02:45Dan nanti kita lihat perkara ini yang berjalan di Polda
02:48Termasuk juga kami masih menghadapi beberapa gugatan
02:51Yang sekarang berjalan di PN Surakarta dan di Sleman
02:57Termasuk juga sebenarnya kami 2 tahun yang lalu sudah menghadapi gugatan dari teman-teman TPUA
03:02Jadi walaupun yang di Bar ESKRIM berhenti namun yang di Polda
03:06Kemudian di PN Sleman dan Surakarta masih terus berjalan
03:10Saya ke Pak Aryanto, Pak Aryanto ini kan sudah di ketok gitu ya
03:14Bahwa Ijazat Jokowi identik atau asli dari Bar ESKRIM gitu ya
03:17Tapi di sisi lain masih ada pro kontra nya nih Pak
03:20Terutama di pihak terlapornya di kasus lain Pak Roy Suryo gitu
03:25Apakah kemudian pernyataan yang disampaikan oleh Bar ESKRIM ini sudah tepat?
03:30Sekarang dilakukan atau terlalu cepat sebenarnya?
03:32Karena masih ada polemik di belakang ini
03:34Kalau saya bisa, nggak bisa mengatakan terlalu cepat atau tepat apa nggak
03:39Justru sejak Pak Jokowi itu memberikan laporan kepada Polda Metro
03:45Ini gonjang-ganjing selama ini yang saya lihat ini
03:48Ini kan sebetulnya peristiwa hukum
03:50Pelanggaran hukum pidana
03:52Sebetulnya ya
03:53Yang satu pelanggaran hukum pidana itu menohok orang lain
03:58Ini dosa palsu padahal dia nggak tahu itu palsu
04:01Yang satu lagi mengatakan belakangan ini baru lapor
04:04Bapak merasa terhina ataupun tergini
04:07Nah itulah, itu kasus pidana
04:09Sebetulnya ini intinya adalah pembuktian ijasa Pak Jokowi itu asli apa tidak
04:15Cuman sekarang yang saya amat yang selama ini terjadi
04:18Itu bagi saya kok seperti santiwara ya
04:20Santiwara di media
04:22Antara orang yang menuduh bahwa dengan teori-teori yang disampaikan kepada masyarakat
04:27Bahwa cara membuktikan itu begini-begini-begini
04:29Padahal itu teori yang keliru itu
04:31Nah tapi karena selama ini beredar di media ya itu nggak ada endingnya
04:36Nah kemarin begitu Pak Jokowi lapor itu
04:38Ini sudah on the red track untuk menyelesaikan gunjang-gancing ini
04:41Gunjang-gancing mengenai tanda-tanya apakah ini asli atau tidak itu
04:45Nah kemarin
04:48Dengan dilaporkannya, melaporkan Pak Jokowi
04:53Ke berudara-berudara metro dan kemudian dilaporkannya itu lagi
04:57Apa itu, menyunggangkan ijasa Pak Sudi ini kan
05:03Maka ini berarti sudah dibawa ke proses pidana
05:08Proses pidana itu Pak mulai dari ALP atau pengaduan ya
05:12Kalau itu dianggap bukan suatu pidana ya namanya pengaduan
05:18Kemudian disampaikan kepada polisi, polisi melakukan penyelidikan
05:21Kalau penyelidikan menemukan ada itu suatu tindak pidana baru masuk ke penyelidikan
05:27Penyelidikan nanti kena dibuat, kalau unsurnya cukup dikirim ke jaksa
05:31Kalau memenuhi syarat untuk menuntut dimasukkan ke pengadilan
05:35Jadi kemarin itu kan yang dibayar es krim yang tuduhan itu ijasa palsu ya
05:42Tuduhannya gitu kan
05:44Saya sangat salut ya dengan Mabes Bori
05:47Karena ternyata dulu yang dia ngomong-ngomong bahwa 90% kita sudah meriksa
05:52Tinggal 10% itu Pak Levor
05:54Saya dulu waktu itu tanda-tanya ngapain mesti pakai Levor
05:58Sebetulnya ini pembuktian ijasa palsu itu tanpa Levor pun itu cukup
06:03Dengan mengecek dari mana sumbernya, bukti-bukti yang ada di situ apa valid apa tidak
06:10Itu sudah cukup
06:11Tapi kemarin kan Levor, hasilnya identik gitu kan
06:15Itu istilah daripada uji Levor Pak
06:18Uji Levor itu kalau sama ya itu namanya identik
06:22Kalau tidak ya tidak identik, bukan asli palsu
06:25Karena itu kan dibandingkan antara ijasanya Pak Jokowi dengan ijasa-ijasanya temennya yang ada di situ
06:31Karena itu identik berarti bisa disimpulkan bahwa ini ijasa ini sama keluarannya dari UGM
06:39Nah dengan gitu saya kira itu harusnya rakyat atau manusia apa bisa menerima
06:44Jangan digoreng-goreng lagi nanti oh ini belum selesai
06:47Itu ngomongnya Pak Roy kali, belum selesai gitu
06:50Ya bagi dia belum selesai karena kalau dia kan semangatnya kan yang penting rame-rame terus
06:58Jadi memang cukup dengan kepenerbitnya sebenarnya sudah bisa memastikan itu asli
07:04Kemudian tapi masih kemudian berjalan lagi di uji Levor dibilang identik
07:09Sekarang pun ketika dibilang identik ada istilah lagi nih Pak
07:12Ini identik bukan otentik
07:14Nah ini bagaimana itu Pak?
07:16Itu ya Pak itu kehebatan memamerkan suatu pendapat
07:20Padahal kalau menurut saya itu pamer ketidaktahuan Pak
07:24Jadi sebenarnya perbedaannya apa Pak?
07:26Itu identik itu istilah daripada hasil Levor
07:28Levor itu kerjanya ya itu ijasa asli ini yang diduga palsu dibandingkan kan gitu kan
07:36Kemarin itu yang diuji di Levor adalah antara ijasa yang asli Pak Jokowi dengan pembalingnya itu ijasa asli-asli yang lainnya yang temennya
07:46Kan jadi identik sama ini
07:49Bukan ini mengatakan Pak Jokowi ini asli bukan
07:52Aslinya itu sudah disebutkan tadi oleh Pak Rebai tadi ya
07:55Dengan penelusuran dari UGM itu sudah cukup sebetulnya
07:58Cuman kemarin itu saya hebatnya ya
08:00Apa barai skrim itu artinya apa?
08:02Menandingi daripada teori-teori yang dikembangkan oleh para-para pengugat gitu
08:06Yang mengatakan saya ahli forensik ini kok membuktikan war war skrim
08:10Padahal itu kan keliru itu istilah identik sama asli aja dia nggak ngerti itu
08:15Dibilang itu identik belum tentu asal nggak asli
08:19Ini yang dikembangkan itu kasian rakyat kalau dikasih teori-teori kayak gitu
08:23Karena yang ngomong itu pakar kan Pak
08:25Mengatakan dirinya pakar disangkanya itu pakar-pakar semuanya itu
08:28Tapi kenyataannya beliau pakar di suatu tertentu tetapi dia pakai teori apa ya falsih Pak ya
08:38Kalau Pak Rebai menanggapnya seperti apa?
08:41Ini kan kalau kata Pak Arianto tidak ngerti gitu ya
08:44Kalau ngomongin soal identik versus otentik
08:47Tapi kemudian yang dibilang oleh Pak Royosuryo juga
08:51Justru harus dibuktikan lagi dong
08:53Ini kan kita pakai pembanding
08:55Oke pembandingnya identik dengan yang dibandingkan gitu
08:57Tapi ketika nanti ternyata yang dibandingkan ini ternyata juga
09:01Tidak dipastikan keaslian ya
09:04Ini kan jadi pertanyaan juga kata Pak Royosuryo
09:06Ini kalau misalnya sama-sama identik tapi sama-sama identiknya tidak asli
09:09Asli ya gimana tuh? Gimana Pak Ari Fahim?
09:12Ya kalau kami sih ya kembali lagi kami sudah mengikutinya cukup lama
09:15Sejak 2 tahun yang lalu ya
09:17Dan memang di dalam banyak kesempatan saya juga bilang bahwa
09:21Ini gendang ini akan terus ditabuh
09:23Apapun itu
09:25Sudah dijelaskan, sudah dinyatakan oleh lembaga resmi
09:28Tetap akan dicari terus trail persoalan-persoalannya
09:32Dibangun argumen-argumen untuk membuat publik tidak percaya
09:37Dan ini akan terus-menerus ya
09:39Sampai kalau dugaan kami, mohon maaf mas
09:41Nanti di pengadilan pun, pengadilan sudah mengetuk palu
09:44Dinyatakan bersalah, tetap dibilang ada intervensi pengadilan dan segala macemnya gitu
09:48Kalau yang kita lihat justru saya sependampat dengan parianto
09:51Sebenarnya kemarin baris kem juga cukup berlebihan gitu ya
09:54Sampai harus melakukan uji lafor mengikuti gendang kemarin kan
09:57Digital forensic dan segala macem
09:59Padahal secara sederhana kita lihat
10:01Sesuatu yang bersifat analog tidak mungkin diuji secara digital gitu
10:05Ini secara radio ini AM, FM tidak nyambung gitu
10:08Tapi ya kemarin baris kem mungkin dengan retikat baik
10:11Biar komprehensif masuk, ya oke
10:13Cuma saya juga terima kasih pada akhirnya tidak terlalu ikut dengan gendangnya
10:17Segera diambil sikap, tinggal kita lanjutkan dengan proses hukum selanjutnya gitu ya
10:22Dan menurut saya gini, ini kan diarah postrut seperti ini
10:25Ya inilah, kita coba hukum menjadi jalan keluar, solusi untuk menyelesaikan
10:29Harus ada satu lembaga yang akhirnya memutus secara konstitusi ya
10:33Bagaimana dibilang, karena kalau dibiarkan semua berpendapat, gak pernah selesai
10:36Berarti prosesnya akan kita lihat ataupun kita amati ketika yang dipolda berarti?
10:43Pelaporannya Pak Jokowi ya?
10:44Kalau kami begitu, jadi salah satunya kami akan memastikan ini berjalan ya
10:49Sekalipun tidak perlu terburu-buru, tetap objektif, berimbang, terbuka ya
10:53Apalagi yang kita harapkan ya, agar publik juga bisa mengikuti
10:56Termasuk juga putusan-putusan pengadilan yang sedang berjalan gitu ya
10:59Berarti dari sini kita betul-betul ada sebuah kepastian
11:01Jadi ada putusan inkrah yang sudah menjadi keputusan terakhir ya
11:08Tapi lagi-lagi, pasti aja akan dipersoalkan gitu ya
11:11Karena di putusan-putusan sebelumnya juga selalu digaungkan
11:15Oke oke, menyambung tadi terkait dengan pembandingnya kan tiga temannya Pak Jokowi
11:20Semasa kuliah gitu ya, Pak Aryanto
11:23Kalau misalnya di dalam kepolisian, ini kita ngomongin uji lapor gitu ya
11:28Walaupun sebenarnya tidak perlu katanya
11:30Ini kan sudah diuji lapor, itu dengan membandingkan dengan ijazah lainnya
11:35Yang kata pihak Roy Suryo, belum tentu asli juga
11:38Ini jangan-jangan ada komplotannya juga
11:40Ini sebenarnya komplotan ijazah-ijazah yang kita perkirakan ini asli gitu
11:44Nah ada nggak sih Pak, metode lain yang dilakukan untuk memastikan ijazah itu asli
11:49Tanpa harus dengan membandingkan gitu
11:51Misalnya tintang yang diuji, kertas yang diuji, atau seperti apa Pak?
11:54Ini ya Pak, makanya ini saya sampaikan kepada para masyarakat ya
11:58Disebarkan mengenai teori pembuktian forensik digital dan sebagainya itu
12:04Oleh seorang yang mengatakan ahli
12:06Padahal Pak, teori pembuktian dengan pembanding lapor itu tadi
12:11Itu untuk membandingkan apakah yang antara ijazah yang dokumen yang asli
12:17Dengan dokumen yang diduga palsu
12:20Itu dibandingkan Pak
12:22Dibandingkan apa sih?
12:24Apa itu?
12:26Kertasnya lah, jenis itu lah, dan sebagainya
12:28Itu kalau kita membandingkan
12:30Antara dokumen yang diduga palsu yang dipakai oleh Pak Jokowi
12:34Dengan dokumen yang asli, yang seharusnya
12:36Itu yang terjadi kan kayak gitu
12:38Nah mereka itu yang mengugatkan selama ini
12:41Ijazah palsu ini
12:43Saya copy, kan konyol itu Pak
12:46Kopian daripada, ataupun produk digital
12:49Dia pakai teori forensik laboratorium
12:52Dan sebagainya, disampaikan ini yang paling ilmiah gitu
12:55Itu kan konyol
12:57Itu teori yang keliru Pak
12:59Pembuktiannya tuh gak gitu
13:01Nah sekarang ya harusnya tuh ginilah
13:03Mohon jangan sampai ya
13:05Menebarkan suatu ilmu-ilmu
13:07Ataupun pendapat-pendapat yang seakan-akan benar
13:09Tapi sekarang sudah diuji dengan kebenaran yang nyata ini
13:13Kemudian masih terus-terus itu
13:15Menurut saya itu tidak baik
13:17Karena itu akan menimbulkan kebingungan masyarakat
13:19Dan menimbulkan ketidakpercayaan
13:21Karena yang didorong kan itu ketidakpercayaan kepada apalah terus
13:24Nanti, kemudian wah ini
13:27Semua kong kali kong, apa polisi takut dengan Pak Jokowi
13:30Misalnya kayak gitu kan
13:32Sampai lapor pun gak dipercaya ya, harus lapor luar negeri
13:34Itu kan menghasut ya
13:36Menghasut masyarakat tidak percaya kepada apa yang ada di negara ini
13:39Sementara ini Pak
13:41Kehancuran kita daripada hasutan-hasutan itu
13:43Sudah melunia
13:45Pak Jokowi sebagai presiden yang terkenal di dunia
13:47Dikabarkan inilah presiden terkenal di dunia ini
13:50Sayangnya kok dia itu
13:54Memakai jasa palsu
13:56Ini kan cara ya Pak ya
13:59Melanggar ham orang lain
14:01Melanggar, tapi dengan kebebasan berbicara
14:04Tapi beda lagi kalau saat ini kan
14:06Sudut pandang mereka
14:08Wah kita ini dikriminalisasi
14:10Ham kita gak dilindungi, kenapa kok kita dipanggil gak ada nama kita
14:13Lah dia sendiri sudah menghakimi Pak Jokowi gitu
14:17Kemudian dengan sampai dunia tahu
14:20Kita saja apa ya
14:22Nangkep orang itu aja sekarang
14:24Masih ditutup sini
14:26Masih pakai
14:28Inisial ya
14:30Itu dalam rangka melindungi peradu gak bersalah
14:32Tapi apa yang mereka lakukan
14:34Mereka kan menuduh
14:36Tentang Pak Bukti sudah digembar-gembar kemana-mana
14:38Mereka kan itu melanggar
14:40Oke, oke, oke
14:43Melanggar kebebasan
14:45Contohnya kayak gitu Pak
14:47Oke, oke, tapi saya mewakili
14:49Pernyataan dari Pak Royosuryo
14:51Saya tidak mewakili Royosuryo, tapi saya mewakili
14:53Pernyataan Royosuryo yang mempertanyakan juga
14:55Oke, kalau memang asli kemarin
14:57Bar Eskrim sudah
14:59Rilis gitu ya, dengan
15:01Banyak narasinya, pernyataannya, tapi
15:03Mana hijasahnya gitu
15:05Pak Ariefa, kan ada
15:07Dokter Tifa juga bilang bahwa
15:09Kalau misalnya narkoba, kan ada
15:12Kalau pembunuhan oke ini
15:14Bajunya, ini senjatanya
15:16Nah ini kan kemudian ditanyakan lagi
15:18Mana hijasahnya, Pak Jokowi gak berani untuk
15:20Menunjukkan hijasah ini, walaupun
15:22Katanya Pak Jokowi bilang, saya akan
15:24Berani tunjukkan di pengadilan, ataupun
15:26Kalau sudah ada permintaan
15:28Dalam proses hukum, gimana nih?
15:30Oke, jadi fisik
15:32Hijasah ada di tangan beliau
15:34Sekarang di kediaman beliau, di Zolo
15:36Dan kemarin sempat
15:38Kita bawa ke Bar Eskrim, karena diminta
15:40Dua minggu yang lalu
15:42Kita serahkan
15:44Bahkan di Bar Eskrim sendiri
15:46Dilihat oleh
15:48Banyak tugas, termasuk diminta
15:50Untuk ditinggalkan
15:52Kami tidak menyangka untuk ditinggalkan, tapi karena
15:54Kami juga ingin cepat selesai lah
15:56Beliau menerangkan bahwa ini mau uji lafor
15:58Yaudah, kita ikuti saja
16:00Dan baru kita terima dua minggu yang lalu
16:02Jadi sempat dua minggu dipegang oleh Bar Eskrim
16:04Jadi kenyataannya itu ada
16:06Dan disaksikan oleh banyak orang, bahkan juga
16:08Sempat di Zolo ditunjukkan kepada teman-teman wartawan
16:10Artinya secara fisik ada
16:12Cuma memang kami begini, kami melihatnya
16:14Pertama, karena ini
16:16Data pribadi, gak mungkin
16:18Sebaluaskan tanpa manfaat atau tanpa
16:20Tujuan, tapi kalau
16:22Demi proses hukum, pasti kami tunjukkan
16:24Satu itu, kedua
16:26Arte Jamuna ditunjukkan selesai
16:28Kami yakin juga tidak selesai
16:30Oke, tapi
16:32UGM sebagai lembaga resmi
16:34Sudah membuat satu konferensi pers
16:36Bahkan menunjukkan di layar besar
16:38Kopi dari ijazahnya Pak Jokowi
16:40Waktu itu aluminium
16:42Di sampingnya juga bawa ijazah
16:44Apa sudah gak cukup, di institusi resmi UGM
16:46Ditunjukkan di belakang
16:48Malah jadi persoalan
16:50Fontnya dicari persoalan
16:52New Roman
16:54Seolah-olah itu belum pernah ada
16:56Dalam dunia
16:58Printing, memang bukan printing, itu offset
17:00Kami menceritakan
17:02Lalu ada fotonya, kok ini mukanya
17:04Sepertinya bukan wajah Jokowi
17:06Ada lagi yang pakai aplikasi
17:08Ini sepertinya ijazah
17:10Sepupunya atau ponakan Pak Jokowi
17:12Jadi ditunjukkan pun juga hanya jadi
17:14Bahan-bahan bulian
17:16Bahkan dicari persoalan, sehingga kami melihat
17:18Ini hanya
17:20Jebakan Batman, kalau kita tunjukkan
17:22Malah semakin besar persoalan
17:24Akhirnya kita putuskan, oke
17:26Kita tunjukkan, untuk tujuan yang jelas
17:28Manfaat yang jelas
17:30Terutama, manakala diminta oleh
17:32Pak Jokowi
17:34Terakhir di baris krim, Pak Jokowi juga bilang
17:36Kapan ditunjukkan
17:38Pada saatnya, di pengendalian, saya akan tunjukkan
17:40Oke, tapi pertanyaannya kan
17:42Untuk aslinya sampai sekarang kita belum
17:44Lihat secara nyata
17:46Oke, ini
17:48Kita tunjukkan, kita belum tahu, tapi sebenarnya isinya
17:50Sudah ketahuan, dari kopinya, segala macam
17:52Sudah terbuka
17:54Semuanya, nah apakah masih ada
17:56Alasan untuk Pak Jokowi tidak
17:58Menunjukkan ijazah aslinya
18:00Jangan kemana-mana, saudara kami akan bahas
18:02Sesuai jeda berikut ini
18:04Di studio, dan sudah bergabung juga
18:06Saudara bersama kami melalui sambungan telepon
18:08Ada pakar telematika Roy Suria yang juga
18:10Merupakan terlapor
18:12Dalam kasus tudingan ijazah
18:14Pak Jokowi, selamat pagi Mas Roy
18:16Ya, selamat pagi Mas Roy
18:18Selamat pagi juga Pak Arianto
18:20Selamat pagi juga Mas Roy
18:22Selamat pagi Mas Roy
18:24Mas Roy, ini kan sudah dijembrengkan
18:26Segitu detailnya, gitu ya
18:28Semuanya di Baresrim, semuanya asli
18:30Kurang apa lagi sih Mas Roy Suria ini?
18:32Maunya Mas?
18:34Ya, tetap
18:36Apa yang sudah dilakukan oleh
18:38Puslapor Baresrim Rolri, tetapi
18:40Perlu diingat bahwa
18:42Apa yang sudah disampaikan itu memang
18:44Masih merupakan satu tahapan
18:46Dan bukan merupakan final dari semua
18:48Yang pertama adalah
18:50Jadi hasil dari yang
18:52Disampaikan itu kan
18:54Memang itu tugasnya puslapor
18:56Jadi meneliti
18:58Sesuatu yang disebut sebagai alat bukti
19:00Nah, tapi itu kan
19:04Mesin dalam kasus ini
19:06Alat bukti, nanti ada alat bukti yang lain
19:08Artinya, itu bukan merupakan
19:10Hasil akhir, jadi tidak bisa
19:12Kemudian itu dikatakan itu adalah
19:14Sudah merupakan final, gitu ya
19:16Karena finalnya itu nanti memang
19:18Ada di pengadilan, finalnya itu nanti adalah
19:20Merupakan keputusan yang
19:22Inkrah dan tidak bisa
19:24Diganggu-gugat lagi, itu baru
19:26Halo?
19:28Sudah detail
19:30Oke, itu memang
19:32Tampaknya, tapi sebenarnya tidak
19:36Merupakan hasil yang identik
19:38Jadi mengidentifikasi
19:40Sesuatu yang disebut
19:42Sebagai ijasa
19:44Tetapi kan bukan
19:46Uji otentifikasi
19:48Jadi artinya kita tidak menguji itu otentik
19:50Atau tidak, apalagi yang paling penting itu yang
19:52Ditunggu adalah bentuk dari ijasanya
19:54Seperti apa, gitu ya
19:56Sayangnya kan belum tidak ditampilkan
19:58Malah yang ada di belakang
20:00Dari Pak Deddy Pidum kemarin kan
20:02Bukan ijasa
20:04Yang dipertanyakan gitu
20:06Malah itu kayak
20:08Foto copy saja yang ditampilkan
20:10Jadi ini yang tidak menjelaskannya, kalau saja
20:12Ijasa itu ditampilkan
20:14Clear gitu, bahkan mungkin
20:18Oke, Mas Rory Suria berarti
20:20Memang yang Anda minta sekarang
20:22Paling tidak tunjukkan yang asli, karena yang kemarin ditunjukkan
20:24Di layar belakang Bar Eskrim hanya salinannya
20:26Saya ke Mas Rifai lagi
20:28Tadi kan Anda bilang
20:30Oke ada privasi disitu
20:32Tapi kan dimana-mana sudah tersebar nih
20:34Soal kopiannya
20:36Kemudian datanya juga sudah tersebar
20:38Kemudian apalagi yang dijaga Pak Rifai
20:40Kalau misalnya sudah tersebar datanya
20:42Ya, kami kembali lagi
20:44Kami tidak melihat ada satu urgensi
20:46Kenapa setujukan
20:48Ya, kembali lagi
20:50Dari perjalanan kasus ini
20:52Bahkan kami menduga, kalau ditunjukkan pun
20:54Menimbulkan persoalan baru
20:56Tidak menyesaikan masalah
20:58Seperti yang tadi saya jelaskan
21:00Bagaimana pihak UGM sendiri sudah menglarifikasi
21:02Ijasanya ditunjukkan di layar besar
21:04Para alumni juga menunjukkan
21:06Ijasanya
21:08Dan tidak selesai, terus dicari persoalannya
21:10Nanti kalau ditunjukkan lagi aslinya
21:12Wah diributkan lagi, kenapa ada bercak ini bercak
21:14Itu misalnya
21:16Akhirnya tidak berhenti
21:18Terus kedua, ini buat masyarakat
21:20Misalnya saya perumahan ini uang, saya tunjukkan
21:22Kan tidak mungkin bisa ditentukan
21:24Apakah ini uang palsu atau asli
21:26Hanya sekedar melihat kasat mata
21:28Bagaimana mengujinya?
21:30Dibawa ke Laboratorium Forensik
21:32Jadi ditunjukkan pun juga
21:34Tidak bisa menunjukkan otentifikasinya
21:36Dengan bahasa istilah barunya Mas Uryo
21:38Ditunjukkan
21:40Otentifikasi
21:42Menurut saya tidak
21:44Lebih lemah dibanding Laboratorium
21:46Tapi kalau misalnya publiknya belum puas
21:48Kita minta untuk ditunjukkan, boleh gak sih sebenarnya?
21:50Kami tidak menjadi pemuas publik
21:52Bukan people pleaser
21:54Lebih kepada bagaimana menyelesaikan persoalan ini
21:56Dengan cara-cara hukum yang konstitusional
21:58Dan tidak lebih kepada
22:00Memuaskan hasrat kepuasan
22:02Saya pikir bukan seperti itu
22:04Dan satu yang perlu diingat
22:06Tolong lihat juga Pak Jokowi
22:08Bagaimanapun juga
22:10Kehormatan dan amal baik beliau itu sudah dikoyak
22:12Ini bukan soal pencemaran
22:14Ini soal fitnah
22:16Fitnah itu
22:18Lebih kejam dari pembunuhan
22:20Jadi agama mamun manapun bicara seperti itu
22:22Ini juga tolong dilihat bahwa
22:24Ini sesuatu yang juga merusak kepercayaan beliau
22:26Dan perlu kita kembalikan
22:28Kedua fitnah itu korbannya bukan hanya Pak Jokowi
22:30Tapi seluruh masyarakat
22:32Yang mengkonsumsi informasi yang tidak benar
22:34Jadi apa yang kita lakukan ini adalah
22:36Justru untuk mengembalikan
22:38Hak publik, hak Pak Jokowi
22:40Termasuk tadi Pak Mas Jokowi bilang
22:42Kita tunggu kepengaruhan
22:44Berarti apa? Memang Mas Jokowi juga ingin
22:46Laporan Polda itu terus berlanjut
22:48Oke Mas Roy, tanggapannya Mas Roy
22:50Ini pengen berlanjut di Polda
22:52Kemudian kalau ditunjukkan pun tidak akan menyelesaikan masalah
22:54Seperti apa Mas Roy?
22:58Iya, jadi
23:00Artinya gini
23:02Kita tetap
23:04Menghargai upaya itu
23:06Tetapi sekali lagi
23:08Kalau hasil yang final
23:10Kalau hasil final yang saintifik
23:12Itu berarti boleh
23:14Dikritisi atau boleh dikaji lagi
23:16Oleh alih atau pakar yang lain
23:18Karena sekali lagi ini
23:20Merupakan satu tahapan dan sebenarnya
23:22Apa yang dilakukan puslaporn
23:24Memang satu tahapan saja
23:26Artinya bukan-bukan final
23:28Finalnya biar nanti
23:30Seperti yang sering dikatakan
23:32Jadi artinya harus dijepit pengadilan
23:34Atau biarkan nanti hakim
23:36Atau itu yang menguji
23:38Jadi saya kira ya kita ikuti saja prosesnya
23:40Jadi artinya jangan kemudian buru-buru
23:42Dikatakan oh ini sudah final
23:44Sama sekali belum apalagi yang dilakukan
23:46Kalau secara teknis ilmiah
23:48Itu baru proses
23:50Belum melakukan identifikasi
23:52Bukan proses melakukan menyebutnya
23:54Namanya otentifikasi dari sisi
23:56Otentifikasi
23:58Masih jauh itu tahapannya
24:00Jadi artinya
24:02Jenis-jenisnya juga belum diumumkan
24:04Oke Mas Rewi tadi kan
24:06Ada pernyataan juga dari Pak Arianto
24:08Terkait dengan istilah identik
24:10Dan juga otentik ini kan
24:12Memang berbeda
24:14Dan kalau konteksnya di lapor ini kan identik
24:16Mungkin Pak Arianto boleh menjelaskan
24:18Kembali Pak terkait tadi pernyataan Bapak
24:20Yang terkait identik itu sebenarnya
24:22Memang istilah yang digunakan untuk lapor
24:24Kemudian otentik sebenarnya perlunya
24:26Hanya yaudah kita kepenerbitan saja gitu
24:28Ini asli seperti itu
24:30Ini kan yang kita bicarakan adalah teori pembuktian
24:32Teori pembuktian suatu dokumen
24:34Yang dianggap itu
24:36Palsu
24:38Teorinya adalah menguji
24:40Bagaimana
24:42Jadi membuktikan suatu dokumen itu
24:44Asli atau tidak asli
24:46Tidak harus selalu pakai lapor
24:48Scientific bukan
24:50Tinggal lihat dokumennya itu Pak
24:52Kalau dokumen yang dikeluarkan oleh
24:54Kelurahan ini asli apa tidak
24:56Ya pasti kita akan melasak pada lurahnya
24:58Masih hidup apa enggak ini Bapak keluarkan
25:00Ini enggak perlu lagi diperiksa pakai
25:02Otentikasi lagi
25:04Kalau memang itu analog seperti itu
25:06Jadi kalau sudah sama lurahnya
25:08Udah dibilang kita otentik itu Pak
25:10Sama yang buat yang keluarkan itu
25:12Tanya dan kemudian lihat yang produk
25:14Yang lain-lain kayak apa sebandingan
25:16Nah kemarin itu
25:18Ini kan tadi dibilang itu baru permulaan
25:20Kalau kemarin itu ya bagi saya
25:22Memeriksa dilapor itu
25:24Seperti Pak Rifai tadi bilang itu berlebihan
25:26Itu satu ini tidak perlu
25:28Itu dilakukan hanya karena menuruti
25:30Menuruti daripada bukti yang
25:32Disampaikan sana bahwa ini
25:34Saya sudah pakai lapor
25:36Hasil-hasil scientific saya
25:38Itu sebenarnya itu
25:40Membandingkan dengan
25:42Kisah-kisah yang lain untuk menguatkan
25:44Ini tugas polisi
25:46Tidak mengeluarkan otentikasi Pak
25:48Ya pembuktian itu Pak ini adalah
25:50Asli atau bukan cuman itu saja Pak
25:52Saya katakan ya karena
25:54Kalau ini belum selesai
25:56Saya menurut pandangan Pak Roy
25:58Dia sebagai penggugat kan karena kan dia
26:00Maunya kan isasanya itu dikeluarkan
26:02Bagi dia mungkin
26:04Kalau sudah selesai katanya ya
26:06Tapi saya gak yakin
26:08Tidak hanya itu saja
26:10Ini yang berbahaya ya
26:12Yang ingat saya ingatkan ya
26:14Masyarakat itu ya jadi
26:16Mohon dipahami lah
26:18Cara pembuktian itu kayak gini
26:20Sekarang bayangkan ya
26:22Apalagi masyarakat umum
26:24Sampai ikut-ikutan kan
26:26Tunjukkan selesai urusannya
26:28Itu menunjukkan bahwa segitulah Pak
26:30Kalau masyarakat diberikan pemahaman
26:32Sesuatu yang gak benar dan tidak ada yang meluruskan
26:34Kita itu berbahaya Pak untuk itu
26:36Saya hanya bisa komentar kayak gitu aja
26:38Untuk sementara ini
26:40Mas Roy untuk asli atau tidak kan langsung
26:42Ke UGMS saja sebagai penerbit dan sudah
26:44Dikatakan juga gitu ya
26:46Kemudian tidak perlu sampai ke forensik
26:48Walaupun akhirnya sudah diuji forensik juga
26:50Dan sudah dibilang bahwa ini identik
26:52Sebenernya apalagi yang
26:54Mas Roy inginkan selain mungkin
26:56Menunjukkan ijazah palsunya
26:58Maksudnya ijazah yang aslinya ke publik
27:00Iya itu tadi
27:02Ya sekali lagi terima kasih Pak Arianto
27:04Kita hormati pandangannya
27:06Dan juga langkah selama ini yang sudah
27:08Dilakukan oleh UGMS
27:10Tapi sekali lagi masyarakat kan juga
27:12Ingin kepastian
27:14Ingin bukti itu secara kasat mata
27:16Bisa dilihat gitu ya
27:18Jadi kalau saja misalnya kemarin itu
27:20Sajikan ya gitu
27:22Pegang ijazahnya
27:24Kita akan jauh hasilnya kepercayaan publik itu akan
27:26Muncul dibandingkan dengan sekarang
27:28Sekarang coba kita lihat kepercayaan publik
27:30Malah backfire gitu
27:32Dengan penjelasan kemarin
27:34Kalau kita lihat apa yang terjadi
27:36Jadi seperti berusaha meyakinkan
27:38Tapi ternyata masyarakat tenderung
27:40Tidak percaya, kita lihat deh berbagai
27:42Tangkapan masyarakat yang ada
27:44Jadi saya juga melihatnya
27:46Sayang banget gitu loh
27:48Dan juga penjelasan dari puslat-puslat
27:50Seperti kemarin, kalau kemarin misalnya
27:52Belum dikembalikan ijazahnya
27:54Atau malah disita, atau nanti dulu
27:56Pengembaliannya nanti setelah kemudian
27:58Ini kan juga masih baru tahap
28:00Penyelidikan ya, belum penyelidikan
28:02Kemudian nanti disita dalam penyelidikan
28:04Karena biasanya pebuktian itu kan
28:06Ada pada penyelidikan, baru disitu
28:08Kemudian ditampilkan
28:10Atau bahkan nanti mungkin di refer ke pol dan metro
28:12Tempat misalnya itu nanti akan
28:14Dikunakan untuk
28:16Kepentingan laporan yang lain
28:18Saya kira itu akan lebih
28:20Sempurna lah apa yang dilakukan oleh puslat-puslat
28:22Jadi sekali lagi
28:24Yang kemarin itu adalah sayang
28:26Tahapannya menurut saya tidak sempurna
28:28Dan ini justru malah menimbulkan
28:30Ketidakpercayaan bagi masyarakat
28:32Oke baik, tadi Mas Roy juga bilang
28:34Oke kita
28:36Lihat proses di pengadilan dan sekarang
28:38Memang kalau di polda masih berjalan juga
28:40Penyelidikannya, tapi
28:42Mas Roy sendiri bagaimana nih
28:44Ketika nanti
28:46Kembali untuk di
28:48Konfirmasi oleh pol dan metro Jaya
28:50Terkait laporan Pak Jokowi, sudah siap Mas Roy?
28:52Oh tentu saja
28:54Kami kemudian memang
28:56Sebagai orang yang tak hukum, kita akan
28:58Melangkaui nanti proses-proses yang ada
29:00Dan juga nanti akan kita
29:02Lihat juga apakah proses itu
29:04Sesuai dengan prosedur atau tidak
29:06Yang dilaporkan apa, kemudian yang dilaporkan
29:08Siapa, pasalnya
29:10Sesuai atau tidak, ya gitu
29:12Langgar asasi manusia
29:14Atau tidak, ya gitu
29:16Tepat atau tidak, jangan sampai kemudian
29:18Seperti kemarin gitu ya, ada
29:20Indikasi yaitu digunakannya
29:22Pasal-pasal yang jauh
29:24Diluar dari kepentingannya, karena undang-undang ITE
29:26Di pasal 32 dan 35
29:28Itu tentu saja
29:30Kegunaannya bukan untuk itu, kalau pasal
29:3230, 31 silahkan
29:34Dan 27A silahkan, nanti tinggal dibuktikan
29:36Oke, tapi Mas Roy setuju
29:38Kalau misalnya kami bilang bahwa Mas Roy juga
29:40Bisa terima bahwa
29:42Kasus di Barreskrim sudah berhenti gitu Mas?
29:52Ini berhenti, meskipun ya banyak sekali
29:54Pendapat, seperti kemarin kan kita dengar juga di
29:58Mas Roy terputus, suaranya terputus Mas
30:00Bisa diulangi Mas?
30:02Jadi, jadi
30:04Kita sekali lagi menghormati ya, gitu
30:06Apa ya statement itu, meskipun
30:08Dari sisi pakar hukum, saya bukan pakar hukum ya
30:10Pakar hukum seperti Prof Damin Ginting
30:12Semalam di Kompas TV juga mengatakan
30:14Masih terlalu prematur ya
30:16Untuk menghentikan, karena yang berhak menghentikan
30:18Perkara itu kalau sudah masuk ke tahap
30:20Penyelidikan itu
30:22Penyelidikan itu dengan SP3
30:24Atau kalau sudah dipenyelidikan
30:26Misalnya dengan SP2HP gitu ya
30:28Untuk kemudian, ini kan masih
30:30Dalam tahap untuk mengklarifikasi semuanya
30:32Tapi sekali lagi, ya itu
30:34Hak daripada Pusulapor untuk
30:36Berstatement itu, hanya sayang
30:38Itu justru membuat ketidakpercayaan
30:40Dari masyarakat menjadi semakin
30:42Menjadi-jadi, gitu Mas
30:44Berarti fix menerima dan apakah ada nanti
30:46Upaya lanjutan, misalnya
30:48Melapor ulang atau menggugat kembali gitu
30:50Mas Rosiro?
30:52Gini ya, tolong dikoreksi
30:54Bukan maksudnya menerima, tapi artinya itu
30:56Hak daripada Pusulapor
30:58Untuk menyampaikan pendapatnya
31:00Itu hak dari Pusulapor, perkara itu
31:02Diterima atau tidak, ya kita lihat
31:04Karena kebetulan sebenarnya
31:06Saya bukan yang termasuk yang pelapor
31:08Di Bar Eskrim ya, yang melapor
31:10Berarti belum terima
31:12Untuk ini dinyatakan asli Bar Eskrim ya
31:14Mas Roy?
31:16Iya, asli yang akan dibatkan
31:18Di situ, jadi bukan pelapor
31:20Yang pelapor kan ada empat orang, cuman saja
31:22Kita lihat nanti, dan yang saya
31:24Sesalkan adalah kemudian bahwa
31:26Maksud, yang mungkin maksudnya baik
31:28Tapi kan
31:30Malah tidak tersapai gara-gara
31:32Tidak proper, atau kurang proper
31:34Atau tidak sempurna, bahkan
31:36Kemudian hanya melakukan identifikasi
31:38Bukan otentifikasi
31:40Oke, saya ke
31:42Pak Rifai, memang
31:44Kalau tadi ada sebutkan, bukan tugas
31:46Kami untuk memuaskan publik
31:48Bukan tugas kami untuk membuat publik
31:50Percaya, tapi kan ini sekali lagi adalah
31:52Berkaitan dengan citra Pak Jokowi gitu ya
31:54Oke, disampaikan oleh Mas Roy Suryo
31:56Banyak publik tidak percaya, kemudian mengira
31:58Yang macam-macam, hanya tinggal tunjukkan
32:00Aslinya saja, Insya Allah publik percaya
32:02Nah, tidak ada pertimbangan itu kah?
32:04Misalnya mas, untuk bisa
32:06Jangan sampai citra Pak Jokowi ini
32:08Buruk lagi di mata masyarakat
32:10Terkait dengan tidak mau nunjukin ijazah
32:12Aslinya
32:14Pertama, kalau data kami justru
32:16Berbeda dengan data yang disampaikan Pak Suryo
32:18Kalau data kami justru
32:20Masyarakat sudah clear dengan proses yang ada
32:22Justru, kalau Pak Suryo
32:24Mengklaim masyarakat sebagai
32:26Besar, ingin tunjukkan, saya pikir masyarakat yang
32:28Mana gitu ya, mungkin kalau masyarakat
32:30Yang selama ini memang tidak suka dengan
32:32Pak Jokowi sih, sampai kapanpun juga
32:34Pasti akan mencari kekuatan Pak Jokowi, tapi
32:36Mayoritas masyarakat, menurut saya sudah clean and clear
32:38Orang-orang yang pernah kuliah
32:40Segala macam, sudah mengerti siapa yang berhak
32:42Memverifikasi sebuah ijazah
32:44Ya, kampus penerbit gitu
32:46Tapi menjawab
32:48Pertanyaan mas Suryo dan teman-teman
32:50Yang masih komplain
32:52Akan kita tunjukkan, seperti yang
32:54Pak Jokowi sampaikan, pasti akan ditunjukkan
32:56Tapi di muka pengadilan
32:58Artinya, dalam sebuah forum resmi
33:00Dan ada alasan kenapa beliau menunjukkan
33:02Karena permintaan hakim, nanti
33:04Teman-teman media juga bisa meriput, akan
33:06Dipegang oleh Pak Jokowi dan ditunjukkan, tapi
33:08Dalam persidangan atas permintaan hakim
33:10Jadi tinggal tunggu waktu saja lah
33:12Masyarakatnya bisa melihat langsung
33:14Tapi dalam forum yang jelas
33:16Bukan hanya karena permintaan
33:18Satu dua orang saja untuk memuaskan
33:20Atau untuk membangun sebuah
33:22Frame baru ya
33:24Yang di Polda, di Sleman, ataupun
33:26Di Surakarta, pokoknya antara tiga itu
33:28Yang di Polda Metro
33:30Yang di Solo
33:32Pertama, kebetulan yang perdata yang sekarang ini
33:34Bukan hanya ini
33:36Jadi kami nggak bisa berkomentar
33:38Kedua, kalau di perdata sih, sifat pembuktiannya itu
33:40Adalah pasif, jadi
33:42Para pihak menunjukkan pembuktian
33:44Dan apa namanya
33:46Boleh dibilang, tidak begitu menjadi menarik perhatian
33:48Yang kalian sampaikan kemarin itu
33:50Oleh Pak Jokowi langsung di baris krim
33:52Di persidangan pidana
33:54Yang sudah kita laporkan di Polda
33:56Jadi mungkin kalau nanti sidangnya berjalan di
33:58PN Jakarta Selatan, ya kita tinggal tuju
34:00Kita tinggal tunggu ya, Pak Jokowi akan datang
34:02Sebagai stasiun korban
34:04Dan tentunya akan membawa ijazah itu, sesuai dengan yang disampaikan di baris krim
34:06Oke, baik. Terakhir saya ke Pak Arianto
34:08Anda menyikapi polemik ini
34:10Seperti apa, karena
34:12Sepertinya tidak selesai-selesai, walaupun
34:14Sudah ada pernyataan final dari
34:16Baris krim kemarin, yang disebut final oleh
34:18Baris krim, ini bahwa asli, bagaimana
34:20Anda menilai polemik ini?
34:22Ini kasus ini, menurut saya
34:24Kalau sekarang secara global, ini baru 50%
34:26Kasus ini
34:28Akan berhenti apabila
34:30Kemudian kebenaran itu akan terkuat
34:32Betul-betul, apabila
34:34Dua LP ini sudah diselesaikan
34:36Secara hukum
34:38Sekarang ini baru yang satu LP
34:40Yang di baris krim
34:42Walaupun itu belum LP ya, karena pengaduan
34:44Karena itu belum diduga
34:46Sebagai suatu kejahatan
34:48Dengan pengaduan, tapi setelah diselidiki
34:50Ternyata itu tidak ada
34:52Namanya bidananya
34:54Karena hasilnya kan asli
34:56Nah, hasil daripada
34:58Penyelidikan
35:00Daripada baris krim itu yang memang ditunggu-tunggu oleh Metro
35:02Metro itu dulu
35:04Tidak bisa
35:06Melanjutkan laporannya
35:08Dari Pak Jokowi
35:10Bahwa saya dicemarkan dengan ini-ini
35:12Karena belum terdibuktikan
35:14Apakah itu jasanya
35:16Begitu itu jasanya asli
35:18Ya pasti yang ini berarti
35:20Oh iya, berarti unsurnya ada kan
35:22Memang jasanya asli, tapi dibilang
35:24Tidak asli, dan disebarkan kemana-mana
35:26Itu kan fitnah jadinya
35:28Disinilah mulai daripada penyelidikan yang kedua lagi
35:30Jadi kalau tadi Pak Roy
35:32Mengatakan itu kan baru permulaan benar
35:34Baru permulaan yang di Metro itu
35:36Untuk bisa berjalan lanjut
35:38Nah sekarang lah, pasti nanti
35:40Metro akan menyelesaikan ini
35:42Dan mudah-mudahan dalam tempo singkat juga
35:44Karena buktinya sudah banyak
35:46Tinggal dikirim ke Jaksa
35:48Dan Jaksa nanti ke pengadilan
35:50Disitulah nanti akan kelihatan bukti yang tadinya
35:52Dibawa Pak Jokowi kemarin itu
35:54Akan ditampilkan, pasti bukan ditampilkan ke publik
35:56Kasihkan hakim kan
35:58Hakim yang menilai itu
36:00Itu kurang lebih gitu Pak
36:02Jadi saya pikir ini bagus, sudah on the track
36:04Dan kita tunggu saja
36:06Perkembangannya selanjutnya, hanya saya pesan pada masyarakat
36:08Tadi kalau dibilang masyarakat
36:10Percaya atau tidak, itu masyarakat yang mana
36:12Masyarakat itu ada dua Pak
36:14Ada yang dimaksos, ada yang diem
36:16Ada yang kondok, tapi diem
36:18Ada yang ini, tapi saya mengharapkan
36:20Jangan sampai masyarakat terbelah
36:22Dengan provokasi yang kayak gini
36:24Terbelah, negara kita gak bisa
36:26Masuk-masuk, kita diresoki dengan pembelian
36:28Itu yang dibikin oleh orang asing yang
36:30Mau mecah-pecah pangsa Indonesia
36:32Berarti kita nantikan Mas Roy sudah siap
36:34Untuk dipolda, dari pihak Jokowi juga sudah siap
36:36Kita nantikan bagaimana proses dipolda
36:38Metro Jaya nanti terkaitkan polemik Jaksa ini
36:40Terima kasih Mas Roy, Pak Rifai
36:42Dan juga Pak Arianto
36:44Sudah bergabung bersama kami
36:46Di Sapa Indonesia Pagi, selamat pagi
36:48Salam sehat semuanya