Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 9/5/2025
Transkrip
00:00Jangan berhenti berubah, jangan berhenti bertumbuh, tentu berubah makin positif, makin suci, makin berkenan di hadapan Tuhan.
00:15Coba saudara jujur melihat hidup saudara, ada saat-saat dimana saudara tidak mengalami perubahan dan saudara tidak waspada, tidak alert terhadap keadaan itu.
00:33Bahaya saudara.
00:34Keadaan seperti itu dimana kita puas dengan apa yang telah kita capai, tidak ada perubahan, itu namanya pasifitas, pasifitas rohani.
00:52Orang yang mengalami pasifitas rohani bukan berarti berhenti ke kerja, dia bisa ke kerja bahkan mungkin rajin.
01:02Ia tidak berhenti menjadi aktivis kerja, tidak berhenti menjadi pendeta, tetapi kehidupan rohaninya tidak berubah seperti yang Allah inginkan.
01:17Setan membuat fokus kita tertuju kepada banyak hal, sehingga kita tidak memperhatikan keindahan hidup kita yang harus terus mengalami progresifitas.
01:35Hati-hati saudara, masih kekerja, masih aktif dalam pelayanan, maksih menjadi pendeta dan melakukan pekerjaan-pekerjaan gereja.
01:53Tetapi secara batinia tidak mengalami proses perubahan.
01:57Dalam 2 Korintus 4, Paulus mengatakan manusia batinianya dibaharui dari hari ke hari.
02:13Saya terus terang berpikir keras bagaimana membuat kurikulum sekolah tinggi teologi supaya manusia batinia mahasiswa itu berubah.
02:25Sebab telah melewati tahun-tahun panjang sejak kanak-kanak, SDSM, SMA, mungkin juga pernah kuliah di tempat lain.
02:42Dalam kehidupan rohani yang tidak bertumbuh, ibarat roda itu sudah tidak berputar saudara.
02:52Umur tambah, beberapa kecakapan tambah, mungkin mentalnya juga berubah lebih baik karena lingkungan yang membuat mentalnya bisa berubah jadi lebih baik.
03:08Tapi manusia batinianya tidak.
03:13Dan itu terjadi dalam kehidupan banyak orang Kristen, aktivis bahkan pendeta.
03:20Manusia batinia.
03:22Sehingga 4 tahun di sekolah tinggi teologi belum tentu bisa menjadi manusia ala man of God.
03:37Belum tentu.
03:38Tetapi mudah-mudahan saudara dengan masuk sekolah tinggi teologi paling tidak mendapat nilai atau value-value yang berarti.
03:54Daripada tidak mengerjakannya sama sekali.
03:58Hati-hati saudara.
04:06Aktivitas dalam gereja, dalam pelayanan, jalan terus.
04:11Tapi manusia batinia tidak dibaharui.
04:15Setan itu licik saudara, sangat licik.
04:17Dan saya sudah melihat orang-orang yang tertipu ini.
04:29Saya sendiri juga bisa tertipu saudara.
04:35Puas diri dengan satu level rohani yang kita capai.
04:40Ternyata kita tidak bertumbuh.
04:42Kecepatan kita itu, tambah hari mestinya tambah.
04:50Meningkat.
04:54Tidak 60 km per jam terus.
04:56Harus jadi 70 km, 80 km, 150 km, 220 km, 300 km lalu terbang.
05:09Jangan sampai saudara di parkir dan tidak mengalami perubahan.
05:22Atau Anda di runway, di runway, di landasan pacu, tapi saudara tidak mengalami proses perubahan.
05:33Tuhan mau kita mengalami perubahan.
05:36Dan satu hal yang saya dapat, kita harus disengat oleh kehadiran Tuhan.
05:45Disengat oleh kehadiran Tuhan waktu kita berdoa seperti saat ini.
05:51Atau ketika kita memiliki jam doa, saudara.
05:54Yang kedua, kita harus disengat oleh firman yang membuat kita begini.
06:06Disengat oleh kehadiran Tuhan dan disengat oleh firman.
06:10Tetapi banyak orang tidak mengalami sengatan itu atau tidak merasa sengatan itu karena dia tidak memberikan hati dan perhatiannya kepada Tuhan.
06:27Saya tentu manusia seperti saudara yang juga memiliki kelemahan.
06:34Ya berdoa deh, tanpa kerinduan, tanpa kehausan akan alam.
06:44Ya harus bangun berdoa ya, berdoa.
06:47Karena kita mulai punya kesenangan tertentu, menikmati dunia, menikmati pujian.
07:01Kita tidak bisa menerima sengatan Tuhan.
07:04Saya berkata kepada beberapa dosen hari-hari belakangan ini.
07:16Jangan kamu menikmati kehormatan dari kedudukan.
07:22Kedudukanmu sebagai kaprodi atau waket atau apa.
07:27Jangan menikmati kedudukan itu dari kehormatanmu.
07:36Tapi nikmati kedudukan itu dari tanggung jawab.
07:43Dan kesempatan berbakti yang Tuhan berikan di dalamnya.
07:49Katakan amin.
07:52Menikmati kehormatan dari kedudukan.
07:56Menikmati kehormatannya.
08:04Menikmati dunia.
08:06Sanjungan.
08:08Membuat kita tidak bisa tersengat.
08:12Tidak bisa tersengat oleh Allah.
08:15Jadi tidak heran kalau kita tidak mengalami progresifitas, kita tenang-tenang saja.
08:24Bahaya, saudara.
08:25Bahaya.
08:26Minggu-minggu belakangan ini Tuhan ingatkan saya mengenai 21 hari sakit COVID-19 varian Delta.
08:36Khususnya 15 hari di rumah sakit.
08:39Saya menemukan betapa simpelnya hidup.
08:44Saya ada iPad yang selalu di tangan.
08:48Tapi tidak melihat satu berita pun.
08:51Saya tidak tahu berita apa yang terjadi.
08:54Saya hanya membaca Alkitab.
08:57Saya hanya membaca Alkitab.
08:58Lalu membuka program gitar.
09:00Cerenk-cerenk-cerenk.
09:02Saya main gitar di laptop.
09:03Lalu saya menyanyi.
09:05Saya menyembah.
09:07Menunggu makan pagi, makan siang, atau makan sore.
09:11Setelah itu saya tidur.
09:13Saya bangun.
09:14Saya berdoa.
09:15Saya memandang langit.
09:16Betapa simpelnya hidup.
09:20Sampai saya bisa berdoa.
09:23Jangan bawa saya pulang.
09:26Sebelum paru-paru rohaniku sembuh.
09:30Paru-paru jasmaniku sembuh.
09:32Kalau paru-paru rohaniku tidak sembuh.
09:37Bercuma.
09:39Bahaya.
09:41Itu pertobatan saya.
09:45Ketika kita membuat hidup kita simpel.
09:50Yaitu fokus hanya kepada Tuhan.
09:53Tidak memiliki keinginan-keinginan dan kenikmatan apapun.
09:58Aduh saudara.
09:59Kita bisa merasakan sengatan Tuhan.
10:05Betapa sulitnya menjelaskan hal ini kepada saudara.
10:12Tapi roh kudus akan menolong saudara mengerti hal ini.
10:18Betapa simpelnya hidup.
10:20Betapa sederhana.
10:23Tapi begitu riangnya hidup kita.
10:26Seringkali kita mumet, judek.
10:30Untuk apa yang mestinya tidak perlu membuat kita mumet dan judek.
10:35Banyak masalah yang membuat saya mumet saudara.
10:38Serius.
10:39Mumet, judek.
10:40Tapi Tuhan ingatkan.
10:44Dulu kamu bisa simpel.
10:47Kok sekarang jadi ruwet seperti benang kusut.
10:51Oh iya ya.
10:53Jadi sebesar apapun masalah kita.
10:56Kita serahkan dalam tangan Tuhan.
10:59Masalah ini selesai.
11:00Puji Tuhan.
11:01Tidak selesai ya terserah Tuhan.
11:04Simple.
11:06Jangan berpikir kalau masalah ini selesai aku lebih bahagia.
11:11Kebahagiaan kita bukan masalah itu selesai.
11:14Kebahagiaan kita hanya pada Tuhan.
11:18Itulah sebabnya dari sakit itu.
11:20Terkarang lagu ini.
11:22Engkau gairah hidupku satu-satunya ya Bapak.
11:30Hanya engkau lah.
11:36Tak ada.
11:41Apapun.
11:46Hanya engkau lah.
11:47Kuhidupannya bagimu Tuhan.
11:57Untuk kesukaan.
12:01Dalam segala hal.
12:04Segala perkara.
12:05Membahagiaan.
12:19Membahagiaan.
12:22Kau yang ciptakan aku.
12:30Kau yang membuatku ada.
12:32Saatku dalam dosa.
12:38Selamatkan jiwaku.
12:46Kuhutang kebaikan.
12:50Kepadamu.
12:51Kepadamu.
12:52Kepadamu.
12:53Kepadamu.
12:54Kepadamu.
12:55Mestinya.
12:57Mestinya.
12:58Mestinya tak lagi ku ingini.
13:03Apapun juga.
13:06Segenap diriku.
13:09Telah kau miliki.
13:13Ku perhatikan.
13:14Ku tunjukmu.
13:15Perhatikan.
13:16Kunantikan.
13:19Kunantikan.
13:22Kamaloma tesu.
13:23Sambahi posya.
13:25Kepadamu.
13:26Kepadamu.
13:27Tepatik.
13:28Terima kasih.

Dianjurkan