ivoknewstv - Primbon Jawa adalah salah satu warisan budaya adiluhung yang berkembang secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa. Dalam Primbon, segala aspek kehidupan manusia dianalisis melalui pendekatan simbolik dan filosofis berdasarkan hari lahir, pasaran, neptu, serta berbagai perhitungan lainnya. Salah satu aspek yang paling menarik dan masih dipercaya hingga saat ini adalah perhitungan kecocokan jodoh berdasarkan neptu.
Dalam video ini, kami membahas secara khusus pertemuan antara dua orang yang lahir pada hari Minggu dan pasaran Legi, atau biasa disebut Minggu Legi. Dalam sistem penanggalan Jawa, setiap hari dan pasaran memiliki nilai neptu masing-masing. Neptu adalah nilai numerik yang diberikan untuk keperluan perhitungan spiritual dan budaya. Hari Minggu memiliki neptu 5, dan pasaran Legi juga memiliki neptu 5. Maka, total neptu untuk seseorang yang lahir di Minggu Legi adalah:
5 (Minggu) + 5 (Legi) = 10
Jika dua orang sama-sama lahir pada Minggu Legi, maka:
10 + 10 = 20
Selanjutnya, angka ini dibagi dengan angka keramat 7. Angka 7 dipilih karena dalam kepercayaan tradisional Jawa, angka ini dianggap sebagai angka sempurna yang mewakili tujuh arah (utara, timur, selatan, barat, atas, bawah, dan pusat) dan siklus kehidupan manusia. Maka:
20 ÷ 7 = 2 sisa 6
Sisa hasil pembagian ini yang menjadi kunci utama dalam membaca hasil jodoh menurut Primbon Jawa. Dalam hal ini, sisa 6 merujuk pada kategori yang disebut “Bumi Kepetak”.
Makna Bumi Kepetak dalam Primbon Jawa
Bumi Kepetak adalah salah satu dari tujuh kategori hasil pembagian perhitungan jodoh dalam Primbon Jawa, yang masing-masing memiliki arti simbolik tersendiri. Berikut daftar lengkapnya sebagai referensi:
Pegat (sisa 1)
Ratu (sisa 2)
Jodoh (sisa 3)
Topo (sisa 4)
Tinari (sisa 5)
Bumi (sisa 6)
Pati (sisa 0 atau 7)
Karakteristik dari Bumi Kepetak antara lain:
Pribadi yang tertutup: Pasangan dengan hasil Bumi Kepetak cenderung menutup diri dari dunia luar. Mereka tidak terlalu aktif dalam pergaulan sosial dan lebih nyaman hidup dalam dunia kecil mereka sendiri.
Pekerja keras: Walaupun tertutup, mereka memiliki semangat kerja tinggi. Etos kerja dan komitmen dalam membangun kehidupan sangat menonjol.
Stabil dalam ekonomi: Pasangan ini biasanya tidak kekurangan secara materi. Mereka mampu mengelola keuangan dengan baik dan hidup berkecukupan.
Kurang pergaulan sosial: Kelemahan utama dari pasangan Bumi Kepetak adalah minimnya interaksi sosial. Hal ini bisa menimbulkan jarak dengan keluarga besar atau lingkungan sekitar jika tidak diimbangi dengan komunikasi yang baik.
Meskipun demikian, hasil Bumi Kepetak tidak menunjukkan bahwa hubungan akan gagal atau sukses secara mutlak. Primbon hanya memberikan petunjuk dan panduan spiritual berdasarkan simbol-simbol tradisional, bukan penentu takdir.
Dalam video ini, kami membahas secara khusus pertemuan antara dua orang yang lahir pada hari Minggu dan pasaran Legi, atau biasa disebut Minggu Legi. Dalam sistem penanggalan Jawa, setiap hari dan pasaran memiliki nilai neptu masing-masing. Neptu adalah nilai numerik yang diberikan untuk keperluan perhitungan spiritual dan budaya. Hari Minggu memiliki neptu 5, dan pasaran Legi juga memiliki neptu 5. Maka, total neptu untuk seseorang yang lahir di Minggu Legi adalah:
5 (Minggu) + 5 (Legi) = 10
Jika dua orang sama-sama lahir pada Minggu Legi, maka:
10 + 10 = 20
Selanjutnya, angka ini dibagi dengan angka keramat 7. Angka 7 dipilih karena dalam kepercayaan tradisional Jawa, angka ini dianggap sebagai angka sempurna yang mewakili tujuh arah (utara, timur, selatan, barat, atas, bawah, dan pusat) dan siklus kehidupan manusia. Maka:
20 ÷ 7 = 2 sisa 6
Sisa hasil pembagian ini yang menjadi kunci utama dalam membaca hasil jodoh menurut Primbon Jawa. Dalam hal ini, sisa 6 merujuk pada kategori yang disebut “Bumi Kepetak”.
Makna Bumi Kepetak dalam Primbon Jawa
Bumi Kepetak adalah salah satu dari tujuh kategori hasil pembagian perhitungan jodoh dalam Primbon Jawa, yang masing-masing memiliki arti simbolik tersendiri. Berikut daftar lengkapnya sebagai referensi:
Pegat (sisa 1)
Ratu (sisa 2)
Jodoh (sisa 3)
Topo (sisa 4)
Tinari (sisa 5)
Bumi (sisa 6)
Pati (sisa 0 atau 7)
Karakteristik dari Bumi Kepetak antara lain:
Pribadi yang tertutup: Pasangan dengan hasil Bumi Kepetak cenderung menutup diri dari dunia luar. Mereka tidak terlalu aktif dalam pergaulan sosial dan lebih nyaman hidup dalam dunia kecil mereka sendiri.
Pekerja keras: Walaupun tertutup, mereka memiliki semangat kerja tinggi. Etos kerja dan komitmen dalam membangun kehidupan sangat menonjol.
Stabil dalam ekonomi: Pasangan ini biasanya tidak kekurangan secara materi. Mereka mampu mengelola keuangan dengan baik dan hidup berkecukupan.
Kurang pergaulan sosial: Kelemahan utama dari pasangan Bumi Kepetak adalah minimnya interaksi sosial. Hal ini bisa menimbulkan jarak dengan keluarga besar atau lingkungan sekitar jika tidak diimbangi dengan komunikasi yang baik.
Meskipun demikian, hasil Bumi Kepetak tidak menunjukkan bahwa hubungan akan gagal atau sukses secara mutlak. Primbon hanya memberikan petunjuk dan panduan spiritual berdasarkan simbol-simbol tradisional, bukan penentu takdir.
Kategori
🛠️
Gaya hidupTranskrip
00:00Hari Minggu memiliki nilai Neptune 5
00:11Pasaran Legi juga memiliki nilai Neptune 5
00:15Maka, seseorang yang lahir pada Minggu Legi memiliki jumlah Neptune 10
00:20Jika dua orang sama-sama lahir pada hari Minggu Legi
00:25Maka jumlah total Neptune pasangan adalah 10 ditambah 10
00:29Yaitu 20
00:31Kita gunakan pembagi 7
00:34Seperti yang lazim dipakai oleh para ahli primbon Jawa
00:3820 dibagi 7
00:40Hasilnya bersisa 6
00:42Dalam primbon Jawa
00:44Sisa 6 dari pembagian 7 disebut sebagai bumi kepetak
00:49Pasangan dengan hasil bumi kepetak
00:52Digambarkan sebagai pribadi yang tertutup
00:55Namun memiliki etos kerja tinggi
00:57Rumah tangga mereka kuat menghadapi persoalan dan cukup secara ekonomi
01:03Meskipun cenderung menjauh dari pergaulan sosial
01:07Hasil perhitungan ini bukan ramalan mutlak
01:11Melainkan bagian dari kearifan lokal
01:13Yang diwariskan untuk menjadi bahan perenungan dalam menyusun kehidupan yang lebih baik
01:19Karena pada akhirnya
01:21Niat baik dan komitmen yang kuat adalah dasar utama
01:25Dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan langgang
01:28Terima kasih telah menonton!
01:34Terima kasih telah menonton!