Sinopsis film ini dibuat oleh Erry Solid, selaku penulis cerita. Gunung Kawi digambarkan sebagai tempat untuk melakukan praktik pesugihan. Beberapa orang telah datang ke Gunung Kawi untuk melakukan persekutuan antara manusia dan makhluk halus dan gaib yang kasatmata, seperti tuyul dan hantu. Sosok dari Mbah Kawi, sebagai orang yang tinggal di Gunung Kawi, memiliki karakter yang menyeramkam dan angker.[1]
Kemudian ada pula pohon dewandaru, pohon mistik yang terletak 'Pesarean' merupakan tempat yang paling cocok bagi mereka yang hendak melakukan serangkaian meditasi dan juga untuk bertapa. Mereka yang bertapa disana, menandakan mereka sedang melakukan proses pesugihan. Jin yang ada di Gunung Kawi akan murka dan melakukan teror kepada orang yang mencuri atau mengambil daun dewandaru tersebut.[1]
Ryan (17), merasa prihatin akan kondisi Drajat (46), ayahnya sendiri. Ryan melihat bahwa perilaku ayahnya akhir-akhir mulai berubah, dan perubahan itu membuat Ryan merasa khawatir. Pak Drajat mengeluarkan sifat-sifat yang tidak biasa bagi Ryan, seperti memiliki pola makan yang diluar kewajaran. Ayahnya mulai memakan tanah, berbicara pada diri sendiri, dan memakan kulit buah-buahan tapi membuang buah yang seharusnya dimakan. Tampak sekali ayahnya seperti menunjukkan gejala orang stress.[3]
Ada Bella (20), sepupunya Ryan, mengetahui hal tersebut dari Ryan. Setelah melihat sendiri kondisi omnya, Bella pun tampak mulai khawatir. Bella berinsiatif untuk ikut membantu Ryan dengan mengawasi kondisi pak Drajat.[3] Disaat menjaga pak Djarat, Bella pernah hampir akan dibunuh, karena pak Drajat mengira bahwa Bella adalah orang yang telah meninggal dunia.[3]
Keanehan yang terjadi pada tingkah laku pak Drajat bermula sejak sebuah pabrik rokok miliknya telah jatuh bangkrut. Padahal, dia telah mengelola pabrik itu selama berpuluh-puluh tahun.[3] Tidak hanya sekadar menjadi pemimpin, pabrik tersebut juga merupakan pabrik kebanggaan tersendiri bagi pak Drajat. Kebangkrutan inilah yang menjadi bencana besar bagi karier pal Djarot.[3] Namun, sebelum kesuksesan itu, ada sebuah kisah lama yang tidak diketahui oleh Ryan.
Kemudian ada pula pohon dewandaru, pohon mistik yang terletak 'Pesarean' merupakan tempat yang paling cocok bagi mereka yang hendak melakukan serangkaian meditasi dan juga untuk bertapa. Mereka yang bertapa disana, menandakan mereka sedang melakukan proses pesugihan. Jin yang ada di Gunung Kawi akan murka dan melakukan teror kepada orang yang mencuri atau mengambil daun dewandaru tersebut.[1]
Ryan (17), merasa prihatin akan kondisi Drajat (46), ayahnya sendiri. Ryan melihat bahwa perilaku ayahnya akhir-akhir mulai berubah, dan perubahan itu membuat Ryan merasa khawatir. Pak Drajat mengeluarkan sifat-sifat yang tidak biasa bagi Ryan, seperti memiliki pola makan yang diluar kewajaran. Ayahnya mulai memakan tanah, berbicara pada diri sendiri, dan memakan kulit buah-buahan tapi membuang buah yang seharusnya dimakan. Tampak sekali ayahnya seperti menunjukkan gejala orang stress.[3]
Ada Bella (20), sepupunya Ryan, mengetahui hal tersebut dari Ryan. Setelah melihat sendiri kondisi omnya, Bella pun tampak mulai khawatir. Bella berinsiatif untuk ikut membantu Ryan dengan mengawasi kondisi pak Drajat.[3] Disaat menjaga pak Djarat, Bella pernah hampir akan dibunuh, karena pak Drajat mengira bahwa Bella adalah orang yang telah meninggal dunia.[3]
Keanehan yang terjadi pada tingkah laku pak Drajat bermula sejak sebuah pabrik rokok miliknya telah jatuh bangkrut. Padahal, dia telah mengelola pabrik itu selama berpuluh-puluh tahun.[3] Tidak hanya sekadar menjadi pemimpin, pabrik tersebut juga merupakan pabrik kebanggaan tersendiri bagi pak Drajat. Kebangkrutan inilah yang menjadi bencana besar bagi karier pal Djarot.[3] Namun, sebelum kesuksesan itu, ada sebuah kisah lama yang tidak diketahui oleh Ryan.
Category
✨
People