Akademisi Unimal Sikapi Dinamika Politik

  • 4 bulan yang lalu
LHOKSEUMAWE, KOMPAS.TV - Civitas akademika dan guru besar Universitas Malikussaleh, mengeluarkan petisi maklumat yang berisikan kritikan terhadap penyelenggaraan tahapan Pemilu 2024 yang dinilai bermasalah.

Salah satunya seperti putusan MK mengandung permasalahan prosedural etik yang memuluskan putusan itu dengan sanksi pemberhentian sebagai ketua MK.

Ada enam seruan maklumat yang dibacakan oleh civitas akademika dan guru besar Universitas Malikussaleh. Enam petisi ini berisikan kritik, diantarannya seperti mengharapkan pemerintah untuk menangkap suara kebatinan bangsa Indonesia yang menginginkan bersikap netral, dan menjaga pranata hukum dan pemerintahan hingga jajaran terendah agar tidak terjebak dengan sikap partisan pada Pemilu 2024.

Mereka juga meminta agar TNI Polri netral dan setia pada NKRI, dan menjunjung tinggi kehormatan negara dan bangsa dengan menjaga sekuat mungkin keamanan dan pertahanan nasional. Serta mengharap kepada penyelenggara Pemilu hingga ke level ad hoc untuk bekerja secara profesional dan adil.

Dengan adanya petisi maklumat yang dilakukan oleh civitas akademika Unimal dan berbagai kampus lainnya di Indonesia, diharapkan Presiden maupun anggota legislatif yang terpilih nantinya agar ada legasi yang baik, serta ada legitimasi masyarakat yang kuat, sehingga mereka yang terpilih tidak sibuk dengan proses pemilihan yang dipandang keliru atau tidak berbasis pada etika dan undang-undang.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/483962/akademisi-unimal-sikapi-dinamika-politik

Dianjurkan