Kata Psikolog dan Kriminolog: Pelaku Bunuh Pasutri Karena Sakit Hati Tak Terbendung

  • 4 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kakak beradik berhasil ditangkap polisi usai membunuh pasangan suami istri.

Di sebuah ruko kawasan Cipulir, Jakarta Selatan dengan bersenjata tajam, pelaku tega menghabisi nyawa korban yang tengah tertidur lelap.

Ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi membuat para pelaku gelap mata menghabisi nyawa korban.

Psikolog, Sani Budiantini menilai perilaku pelaku yang menyerang korban disebabkan karena kedua pelaku merasa tertekan dan tidak mampu mengutarakan perasaannya.

Perasaan sakit hati yang terus menumpuk dan membuat pelaku meluapkan amarahnya kepada korban.

Kegagalan pelaku dalam meredam emosi dan berdamai dengan situasi, membuat amarah pelaku meledak.

Sani menduga para pelaku telah lama menyimpan dendam, sehingga logika dan nalarnya tidak mampu mengendalikan dirinya.

Kriminolog, Chazizah Gusnita menjelaskan kasus kekerasan hingga pembunuhan banyak dilatari rasa sakit hati. Tidak sempurnanya komunikasi antara korban dan pelaku, menyebabkan pelaku sakit hati hingga melakukan tindak kekerasan.

Rasa sakit hati karena ucapan korban tidak bisa dijadikan pembenaran yang melatari munculnya pembunuhan.

Chazizah menduga kedua pelaku terbiasa terpapar kekerasan sejak kecil.

Kekerasan masa lalu menempa para pelaku menjadi emosional dan terpancing.

Baca Juga Kesaksian Ketua RT Terkait Kasus Pembunuhan Pasutri oleh Kakak-Adik Rekan Kerja Korban di https://www.kompas.tv/video/473319/kesaksian-ketua-rt-terkait-kasus-pembunuhan-pasutri-oleh-kakak-adik-rekan-kerja-korban



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/473322/kata-psikolog-dan-kriminolog-pelaku-bunuh-pasutri-karena-sakit-hati-tak-terbendung

Dianjurkan