Kebakaran Lahan Tegalan di Ujunggenteng Sukabumi, Penyebab Masih Misterius
- 7 bulan yang lalu
Lahan kosong atau tegalan di Kampung Cipaku RT 06/02 Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, terbakar, Jumat (13/10/2023) malam. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
Warga sekitar Toto mengatakan peristiwa ini terjadi pada lahan kosong atau tegalan yang ditumbuhi alang alang sekitar pukul 18.30 WIB. Kobaran api disertai asap saat itu membesar akibat tertiup angin, sedangkan lokasinya dekat dengan pemukiman.
"Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, api bisa padam pada pukul 19.00 WIB, sementara sumber api belum diketahui". "Diperkirakan ada 2 hektare lahan yang terbakar," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com.
Terpisah Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep Jeka menambahkan, lokasi titik kebakaran tersebut terjadi di belakang rumah seorang tokoh nelayan H.Gagan. Diperkirakan jarak dari titik api ke pemukiman sekitar 50 meter.
"Diduga sumber api pertama dari arah pesisir pantai terus merembet tertiup angin, membakar ilalang". "Unit Damkar sudah berada di lokasi untuk memastikan dan memadamkan api yang masih tersisa," ujarnya.
Warga sekitar Toto mengatakan peristiwa ini terjadi pada lahan kosong atau tegalan yang ditumbuhi alang alang sekitar pukul 18.30 WIB. Kobaran api disertai asap saat itu membesar akibat tertiup angin, sedangkan lokasinya dekat dengan pemukiman.
"Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, api bisa padam pada pukul 19.00 WIB, sementara sumber api belum diketahui". "Diperkirakan ada 2 hektare lahan yang terbakar," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com.
Terpisah Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep Jeka menambahkan, lokasi titik kebakaran tersebut terjadi di belakang rumah seorang tokoh nelayan H.Gagan. Diperkirakan jarak dari titik api ke pemukiman sekitar 50 meter.
"Diduga sumber api pertama dari arah pesisir pantai terus merembet tertiup angin, membakar ilalang". "Unit Damkar sudah berada di lokasi untuk memastikan dan memadamkan api yang masih tersisa," ujarnya.