Sederet Fakta Pantai Cibutun Sukabumi yang Dijuluki Pantai Terkotor No 4 di Indonesia Oleh Pandawara

  • 9 bulan yang lalu
Pantai Cibutun-Talanca di Sukabumi baru-baru ini menjadi sorotan media sosial karena kondisinya yang dipenuhi sampah di bibir pantainya.

Hal ini terungkap setelah Pandawara Group mengunggah video di TikTok yang mengajak masyarakat disekitar Pantai untuk bersama-sama membersihkan pesisir pantai.

Tak sedikit netizen berkomentar positif terkait gerakan bersih-bersih pantai yang penuh dengan sampah ketimbang pasir pantai dan air lautnya.

Selain respons positif, ada juga pihak-pihak yang menolak aksi membersihkan pantai tersebut.

Lebih jauh, berikut beberapa fakta menarik seputar Pantai Cibutun-Talanca yang kini tengah hangat menjadi perbincangan:

Pertama, Kondisi Pantai yang Penuh Dengan Tumpukan Sampah.

Sisi lain dari keindahan Pantai tersebut adalah permasalahan serius sampah yang terus menghantuinya.

Menurut Pandawara Group, Pantai Cibutun-Talanca saat ini menempati peringkat keempat sebagai pantai terkotor di Indonesia, di mana tumpukan sampah telah menggantikan pasir pantai yang indah.

Inilah yang membuat nama Pantai itu mencuat dan menjadi topik perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir.

Kedua, Sampah di Pesisir Pantai berasal dari dua aliran sungai.

Bagi warga lokal, tidak sedikit yang menilai sampah di Pesisir pantai Cibutun-Talanca seolah menjadi sampah abadi.

Lautan sampah di lokasi itu selalu muncul tiap tahun hingga menjadi langganan kegiatan Beach Clean Up Day.

Sampah tersebut bukan buangan warga sekitar melainkan berasal dari sampah buangan sungai Cibutun dan Sungai Cimandiri . Oleh karenanya, sampah itu akan kembali muncul meski sudah dibersihkan.

Ketiga, Aksi Bersih-bersih Pantai yang Akan dilakukan Pandawar Group Sempat ditolak.

Pandawara Group berencana untuk mengajak warga disekitar Pantai melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Cibutun-Talanca.

Kepala Desa Sangrawayang, Muhtar, sempat menolak aksi Pandawara itu, namun dia menjelaskan kembali bahwa yang ditolak itu bukan aksi membersihkan itu sendiri, melainkan penyebaran kontennya di media sosial.

Dia menganggap hal itu sebagai pencemaran nama baik desa dan pantai yang ada di wilayahnya.

Selain itu, ia juga berpendapat bahwa membersihkan lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang seharusnya dilakukan oleh semua orang, dan tidak perlu diumumkan di media sosial.

Terakhir, Aksi Bersih-bersih Pandawara Group di Pesisir Pantai Cibutun-Talanca Tetap Digelar.

Dede Mulyadi, Sekretaris Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi meluruskan statemen kepala desa-nya yang sebelumnya tidak mengizinkan kegiatan bersih-bersih pantai oleh Pandawara Group di wilayahnya.

Dede mengatakan, pihak Pemdes Sangrawayang mendukung kegiatan tersebut bahkan akan melibatkan semua unsur di desanya untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dede juga menjelaskan, pihak kepala desa secara pribadi mengizinkan. Namun saat itu kondisinya memang sempat ramai karena banyak yang menghubungi.

Menurut Dede penolakan itu salah persepsi, yang dimaksud pencemaran itu kotor t