Surah AL Kafirun | Ustadz Abdul Qodir

  • 9 months ago
Surat Al-Kafirun memiliki makna yang kuat tentang toleransi beragama tanpa mengganggu akidah masing-masing pemeluk agama. Arti surat Al-Kafirun menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menolak dengan tegas untuk menyembah Tuhan selain Allah SWT.

Surat ini diturunkan Allah SWT untuk menjawab penawaran kaum musyrikin Quraisy kepada Rasulullah SAW. Pada masa penyebaran agama Islam di Makkah, kaum Quraisy mengajak Rasulullah SAW untuk menyembah tuhan mereka selama satu tahun. Sebaliknya, mereka berjanji akan menyembah Allah SWT sesuai dengan konsep Islam. Rasulullah SAW tentu menentang penawaran kaum Quraisy tersebut dan Allah SWT pun menurunkan surat Al-Kafirun.
Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun
Pada masa penyebaran Islam di Makkah, kaum Quraisy yang menentang Rasulullah SAW tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Sebab, turun atau asbabun nuzul surah Al-Kafirun berkaitan dengan kokohnya tekad Nabi Muhammad SAW untuk mendakwahkan Islam.

Orang-orang kafir Quraisy yang ingin menggagalkan dakwah Rasulullah SAW mencari cara lain untuk merayu beliau. Mahmud Arif dalam Menyelami Makna Kewahyuan Kitab Suci (2009) menyatakan bahwa Umayyah bin Khalaf, Al-Walid bin Mughirah, dan Aswad bin Abdul Muthalib menegosiasi Nabi Muhammad SAW untuk saling menyembah Tuhan mereka.

Gerombolan orang kafir itu berkata bahwa mereka akan menyembah Allah SWT, asalkan Nabi Muhammad SAW juga menyembah berhala-berhala mereka. Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi menuliskan dalam Kitab Tafsir Al-Jalalain (1997) bahwa permintaan orang kafir kepada Rasulullah adalah menyembah berhala selama setahun.

Surah Al-Kafirun turun sebagai penegasan bahwa Nabi Muhammad SAW dan umat Islam tidak akan pernah menyembah Tuhan selain Allah SWT. Kerukunan dan toleransi dalam Islam dijunjung tinggi selama tidak tercampur dengan kemurnian akidah dan tauhid.

Recommended