KOMPAS.TV - Pelaku kejahatan memang tak pandang bulu, siapa pelakunya. Anak-anak pun bisa terjerat dalam pusaran kejahatan dan berkonflik dengan hukum.

Berkas Kompas memotret cerita tentang sosok anak berkonflik dengan hukum yang saat ini masih menjalani masa rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani. Ia menganiaya sampai koma, penagih utang yang menagih uang pada ibunya dengan cara kasar. Meski berstatus anak, dia harus tetap menjalani proses hukum.

Keluarga dan lingkungan menjadi faktor utama, kenapa anak-anak bisa sampai terbelit dan berkonflik dengan hukum. Keluarga tentu jadi contoh atau teladan, serta pengawas bagi anak. Sementara lingkungan juga akan membentuk bagaimana tindak tanduk anak.

Salah satu anak yang jadi narasumber kami bilang, dia sering disebut 'banci' jika tidak ikut tawuran. Enggan harga dirinya terinjak-injak, akhirnya ia tawuran seminggu dua kali. Bahkan ia senang kalau melihat musuhnya terluka.

Walau anak-anak ini berkonflik dengan hukum, masihkah ada harapan atau kesempatan kedua bagi mereka?

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/439108/full-berbagai-masalah-penyebab-anak-bisa-terjerat-hukum-berkas-kompas