Sejarah Piala Dunia U17, Ternyata FIFA Meniru Turnamen di Singapura

  • 9 bulan yang lalu
Tahukah Anda? FIFA menggelar turnamen kelompok umur ini setelah mencontek ide Singapura, negara tetangga Indonesia.

Yah, FAS ternyata lebih dulu menggelar turnamen U16 bernama Lion City Cup sejak 1977.

Lion City Cup merupakan tourney buah pikiran Nadesan ‘Gani’ Ganesan, ketua FAS periode 1976-1982.

Dalam membangun sepakbola Negeri Singa, Ganesan mengupayakan kompetisi kelompok usia yang rutin dan berjenjang, baik di level klub maupun tim nasional.

Reynold Godwin Pereira dalam Uncle Choo: Singapore’s Greatest Football Coach menulis bagaimana Nadesan 'Gani' Ganesan menyusun cetak biru ‘liga super’ Singapura yang diikuti 30 tim, di mana sebelumnya di liga nasional berjumlah sampai 118 tim.

Gani berharap dengan jumlah tim yang lebih sedikit akan mendatangkan kans yang lebih besar bagi tim-tim itu dikelola lebih efisien.

Ia juga berperan besar meluncurkan Lion City Cup untuk pemain berusia 16 tahun ke bawah pada 1977.

Sebuah turnamen untuk mengasah bakat dan merupakan satu-satunya turnamen U16 di dunia.

Mengutip suratkabar The Straits Times, 10 November 1977, pada edisi perdananya (8-18 Desember 1977), Lion City Cup dihelat di dua venue: National Stadium dan Jalan Besar Stadium.

Edisi perdana Lion City Cup hanya diikuti delapan tim dari dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia, yang terbagi dalam dua grup.

Selanjutnya, edisi kedua pada 1978, Ganesan ingin Lion City Cup naik level jadi turnamen berlabel regional.

Di sela pertemuan para anggota AFC atau Konfederasi Sepakbola Asia di Bangkok, Thailand, Ganesan memperkenalkan turnamen ini.

Ganesan yang merangkap jabatan sebagai wakil presiden AFC kemudian mengajak Jerman Barat, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Thailand, Irak, Kuwait, dan Indonesia untuk tampil di Lion City Cup edisi ketiga tahun 1979.

Ganesan mengatakan bahwa mereka sepenuhnya sepakat dan turnamen ini sangat diperlukan bagi semua karena menjadi basis untuk tim internasional kelompok umur masing-masing negara.

Walau tentunya AFC, FAS, tidak menyediakan akomodasinya.

Federasi Sepak Bola Asia (AFC) tidak menutup mata melihat kegemilangan FAS menggelar Lion City Cup.

Disebutkan bahwa AFC bahkan berniat mengambil alih turnamen itu pada 1979.

Pihak AFC menginginkan turnamen itu bisa berada di bawah naungannya agar bisa digelar bergantian di negara-negara anggotanya.

Anggota komite teknis dan pembangunan AFC Dr. M.A. Rais mengatakan mungkin langkah atau upaya pengambilalihan ini akan menyakiti Singapura pemrakarsa turnamen.

Di bawah payung AFC, turnamen itu akan lebih prestis dan Singapura tetap diakui sebagai pemrakarsanya.

Upaya AFC itu ditolak mentah-mentah FAS. Setelah dilakukan sejumlah lobi, AFC pun batal mengambilalih. Hingga edisi terakhirnya pada 2015, turnamenn Lion City Cup tetap dipegang FAS.

FIFA sendiri juga mulai menaruh perhatian pada Lion City Cup sejak 1981. Pada September 1981, Sekretaris Jenderal FIFA Sepp Blatter memantau langsung turnamen itu.

(Jumaidil Halide)

Dianjurkan