Presiden Jokowi Curhat Nasib jadi Presiden di Pidato Kenegaraan: Dijadikan Alibi, Tameng
  • 8 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Sidang tahunan MPR RI digelar hari ini Rabu (16/08) pagi ini.

Dihadiri lebih dari 1.500 undangan, Gedung DPR/MPR bersolek.

Pengamanan pun diperketat sejak pagi.

Hari ini (16/08) Presiden Jokowi juga hadir di Gedung Nusantara untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan.

Baca Juga Hal yang Jadi Sorotan di Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi di https://www.kompas.tv/video/435179/hal-yang-jadi-sorotan-di-sidang-tahunan-mpr-dan-pidato-kenegaraan-presiden-jokowi

Dalam pidatonya, Presiden mengingatkan bahwa kini sudah mulai memasuki tahun politik jelang Pilpres 2024.

Ia menyinggung soal dirinya yang disebut-sebut sebagai Pak Lurah yang kerap dijadikan kode untuk arahan soal Capres dan Cawapres.

Presiden Jokowi menyebut bahwa dirinya bukan Ketua Umum Parpol, bukan Ketua Koalisi Partai sehingga tidak memiliki hak untuk menentukan Capres dan Cawapres.

"Jadi saya mau bilang itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah. Walaupun saya paham sudah nasib seorang Presiden untuk dijadikan "paten-patenan", dijadikan alibi, dijadikan tameng" ujar Jokowi.

Namun ia juga memahami bahwa ini adalah nasib seorang Presiden untuk jadi alibi dan tameng saat memasuki tahun politik.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/435213/presiden-jokowi-curhat-nasib-jadi-presiden-di-pidato-kenegaraan-dijadikan-alibi-tameng
Dianjurkan