Kemarau Melanda, Warga yang Bermukin di Tengah Hutan Jati Alami Kekeringan!
- 9 bulan yang lalu
KOMPAS.TV - Sejak kemarau melanda dua bulan terakhir, permukiman warga di Dusun Banyuripan Desa Duri, Ponorogo, yang berada di tengah hutan pohon jati pun mengering.
Sumber mata air dan sungai-sungai di sekitarnya mengering dan membuat warga di dusun ini krisis air, dan mereka hanya bisa mengandalkan kiriman bantuan air bersih dari BPBD ataupun aksi sosial dari warga.
Bak, jerigen dan tampungan air milik warga juga kering kerontang, karena kiriman bantuan air bersih datang terlambat.
Kadang, warga harus rela mencari air ke desa lain meski harus berjalan kaki.
Pihak BPBD menyebut bahwa sulitnya medan dan jauh dari Kota Ponorogo, membuat kiriman bantuan air bersih kerap datang terlambat.
Upaya dropping air bersih terus dilakukan secara bergiliran ke zona kekeringan.
Baca Juga PMI Salurkan Air Bersih Lewat 150 Mobil Tangki ke Daerah Terdampak Kekeringan Agustus 2023 di https://www.kompas.tv/nasional/433772/pmi-salurkan-air-bersih-lewat-150-mobil-tangki-ke-daerah-terdampak-kekeringan-agustus-2023
Saat puncak kemarau, kuota pengiriman air diusahakan naik dua kali lipat setiap hari.
Dampak kekeringan juga dirasakan oleh para petani di wilayah Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Petani terancam mengalami kerugian yang cukup besar, lantaran tanaman padinya tidak mendapatkan pasokan air sejak masa tanam.
Lokasi kekeringan lainnya terjadi di Sragen, Jawa Tengah.
2.499 keluarga atau sekitar 9 ribu lebih jiwa di enam kecamatan, mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir.
BPBD Kabupaten Sragen terus menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan.
Namun jika air yang didapat dari bantuan tidak mencukupi, warga terpaksa mencari sungai yang berada di wilayah lain, dengan mengangkut jeriken, demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hingga saat ini, BPBD telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 140 tangki atau sekitar 700 ribu liter untuk enam kecamatan yang terdampak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/433966/kemarau-melanda-warga-yang-bermukin-di-tengah-hutan-jati-alami-kekeringan
Sumber mata air dan sungai-sungai di sekitarnya mengering dan membuat warga di dusun ini krisis air, dan mereka hanya bisa mengandalkan kiriman bantuan air bersih dari BPBD ataupun aksi sosial dari warga.
Bak, jerigen dan tampungan air milik warga juga kering kerontang, karena kiriman bantuan air bersih datang terlambat.
Kadang, warga harus rela mencari air ke desa lain meski harus berjalan kaki.
Pihak BPBD menyebut bahwa sulitnya medan dan jauh dari Kota Ponorogo, membuat kiriman bantuan air bersih kerap datang terlambat.
Upaya dropping air bersih terus dilakukan secara bergiliran ke zona kekeringan.
Baca Juga PMI Salurkan Air Bersih Lewat 150 Mobil Tangki ke Daerah Terdampak Kekeringan Agustus 2023 di https://www.kompas.tv/nasional/433772/pmi-salurkan-air-bersih-lewat-150-mobil-tangki-ke-daerah-terdampak-kekeringan-agustus-2023
Saat puncak kemarau, kuota pengiriman air diusahakan naik dua kali lipat setiap hari.
Dampak kekeringan juga dirasakan oleh para petani di wilayah Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Petani terancam mengalami kerugian yang cukup besar, lantaran tanaman padinya tidak mendapatkan pasokan air sejak masa tanam.
Lokasi kekeringan lainnya terjadi di Sragen, Jawa Tengah.
2.499 keluarga atau sekitar 9 ribu lebih jiwa di enam kecamatan, mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir.
BPBD Kabupaten Sragen terus menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan.
Namun jika air yang didapat dari bantuan tidak mencukupi, warga terpaksa mencari sungai yang berada di wilayah lain, dengan mengangkut jeriken, demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hingga saat ini, BPBD telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 140 tangki atau sekitar 700 ribu liter untuk enam kecamatan yang terdampak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/433966/kemarau-melanda-warga-yang-bermukin-di-tengah-hutan-jati-alami-kekeringan