BMKG Prediksi Kemarau Panjang, Warga di 45 Desa di Grobogan Alami Kekeringan

  • 9 bulan yang lalu
GROBOGAN, KOMPAS.TV - Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, BMKG, musim kemarau tahun ini cukup panjang, dan terjadi selama 6 bulan, yaitu dari Mei dan diprediksi hingga September nanti.

Namun menurut BPBD Grobogan, kemarau panjang ini tidak se-ekstrem 2019 silam.

Dari data yang masuk di awal Agustus 2023, fenomena el-nino yang berdampak pada kemarau panjang, menyebabkan kekeringan di 45 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan.

Baca Juga Apa itu El Nino yang Sebabkan Indonesia Alami Musim Kering Lebih Panas? di https://www.kompas.tv/nasional/432481/apa-itu-el-nino-yang-sebabkan-indonesia-alami-musim-kering-lebih-panas

Sumur-sumur tadah hujan warga pun mengering, antara bulan Juni dan akhir Juli.

Padahal, sumur-sumur ini adalah andalan warga untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari mandi, mencuci, hingga air minum.

Untuk mengatasi persoalan kekeringan, BPBD Grobogan memberikan bantuan air bersih, ke sejumlah desa yang paling terdampak.

Terutama permukiman di sekitar hutan dan wilayah bagian timur, seperti di Kecamatan Pulokulon, Geyer, dan Toroh.

Baca Juga Sejumlah Daerah Sulit Dapat Air Bersih Akibat Dampak El Nino di Indonesia di https://www.kompas.tv/regional/430765/sejumlah-daerah-sulit-dapat-air-bersih-akibat-dampak-el-nino-di-indonesia

BPBD Grobogan telah mendistribusikan lebih dari 70 tangki air bersih, ke sejumlah desa yang mengajukan bantuan air bersih.

BPBD Grobogan berharap dampak kekeringan tidak meluas, hingga September mendatang.


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/432960/bmkg-prediksi-kemarau-panjang-warga-di-45-desa-di-grobogan-alami-kekeringan

Dianjurkan