Benteng Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ada Tradisi Tamu Disuapi Para Gadis

  • 10 bulan yang lalu
Sulawesi Tenggara memang terkenal dengan panorama alamnya yang tak perlu diragukan lagi.

Terlebih, jika singgah ke salah satu kampung di Sulawesi Tenggara yang membuat siapapun betah
berlama-lama tinggal di sana.

Kampung yang terletak di Sulawesi Tenggara ini memiliki sebuah kisah unik yang tepat dijadikan
santapan para pecinta sejarah.

Karena terkenal akan keindahan pemandangan alamnya, kampung ini sampai terpilih menjadi salah
satu bagian dari 50 Desa Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2022 lalu, yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Desa Limbo Wolio namanya, lokasinya berada di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau,
Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pada tahun 2006 Benteng Wolio yang memiliki luas sekitar 23,3 hektare, mendapat penghargaan dari
Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book of World Record sebagai Benteng Terluas di
Dunia.

Desa yang dikenal dengan pesona alamnya itu dikelilingi hamparan perbukitan hijau, laut yang jernih,
serta hamparan pasir putih nan lembut.

Beberapa pantai indah yang ada di Desa Limbo Wolio, antara lain: Pantai Liabuku, Pantai Kamali,
Pantai Kapontori, dan Pantai Bungi.

Pantai-pantai tersebut memiliki ciri khas tersendiri.

Selain itu, desa tersebut juga terkenal akan wisata baharinya, seperti Pulau Labengki, Pulau Sombori,
dan Pulau Hoga, yang menyuguhkan keindahan bawah laut yang menakjubkan bagi para penyelam.

Di Desa Limbo Wolio terdapat sebuah benteng peninggalan Kesultanan Buton yang diberi nama
Benteng Wolio.

Benteng itu memiliki desain arsitektur cukup unik yang terbuat dari batu kapur.

Kemenparekraf, konon, batuan kapur tersebut direkatkan dengan campuran putih telur, pasir, dan
kapur.

Bangunan yang berbentuk lingkaran tersebut memiliki diameter 2.740 meter.

Saking luasnya, Benteng Wolio sampai memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia
(Muri) dan Guiness Book Record pada bulan September 2006 sebagai benteng terluas di dunia
dengan luas sekitar 23,375 hektar.

Benteng tersebut diperkirakan dibangun pada abad kelima belas di bawah pemerintahan La Sangaji,
Sultan Buton III.

Benteng ini selesai dibangun pada tahun 1645.pada masa pemerintahan Sultan Buton VI, yakni La
Buke.

Pembangunan Benteng Wolio dimaksudkan untuk perlindungan dan pertahanan pada masa
Kesultanan Buton.

Di dalam benteng tersebut terdapat tiga komponen penting, di antaranya: badili (meriam), lawa
(pintu gerbang), dan baluara (bastion).

Badili yang ada di Benteng Wolio adalah meriam yang terbuat dari besi tua dan berukuran dua
sampai tiga depa.

Lawa dalam bahasa Wolio dapat diartikan sebagai pintu gerbang yang berfungsi sebagai penghubung
keraton dengan kampung-kampung yang ada di sekitar Benteng Wolio.

Konon, Desa Limbo Wolio dulunya merupakan pusat Kerajaan dan Kesultanan Buton.

Namun, Desa Limbo Wolio saat ini, secara administratif dinamakan Kelurahan Melai.

...

Dianjurkan