Satelit Indonesia yang Jadi Terbesar Se-Asia Sukses Diluncurkan, Internet Makin Cepat & Meluas

  • 11 bulan yang lalu
Satelit Republik Indonesia dengan nama SATRIA-1 sukses diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada Senin (19/6/2023).

Satelit milik Indonesia ini menjadi satelit terbesar se-Asia dan menjadi yang terbesar nomor lima di dunia.

Adapun biaya pembangunan hingga peluncuran SATRIA-1 sekitar Rp8 Triliun.

SATRIA-1 bakal meratakan akses internet di area tertinggal, terdepan, terluar (3T).

Rencananya satelit ini bisa memfasilitasi layanan internet di 50 ribu titik fasilitas publik dengan kecepatan 4 Mbps.

SATRIA-1 dibawa roket Falcon 9 milik SpaceX. Falcon 9 adalah roket yang mendarat vertikal dan bisa dipakai ulang untuk misi selanjutnya.

Tahap pertama peluncuran SATRIA-1 berjalan lancar hingga pendorong pertama yakni roket Falcon 9 melepaskan diri dan mendarat sempurna di Bumi.

Pada tahap kedua SATRIA-1 melanjutkan perjalanan sambil dibawa pendorong kedua menuju target garis orbit, butuh waktu 27 menit hingga sampai di orbit yang sudah ditetapkan.

Satelit itu dibangun oleh Satelit Nusantara 3 dan dirakit Thales Alenia Space (TAS) di Prancis memakai platform SpaceBus NEO.

Biaya investasi pembuatan SATRIA-1 membengkak, awalnya US$450 juta (sekitar Rp6,6 triliun) menjadi US$540 juta (sekitar Rp8 triliun).

Pembengkakan biaya itu terjadi karena adanya biaya tambahan. Salah satunya karena semula SATRIA-1 akan diangkut menggunakan pesawat Antonov, namun tidak bisa dilakukan karena kondisi perang Rusia dan Ukraina.

Pengangkutan SATRIA-1 pun dilakukan dengan kapal kargo Nordic dari perancis menuju Cape Canaveral melalui jalur laut yang membutuhkan waktu 17 hari.

Plt Dirut Bakti Kominfo Arief Tri Hardiyanto menuturkan bahwa SATRIA-1 memiliki teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dan berkapasitas hingga 150 Gigabits per second (Gbps).

"Satria ini satelit multifungsi milik pemerintah RI berteknologi VHTS yang diharapkan dapat menyalurkan internet dengan kapasitas setara 150 Gbps. Satelit ini akan jadi yang terbesar di Asia atau nomor 5 dunia dari sisi kapasitas untuk kelas di atas 100 Gbps," kata Arief pada Minggu (18/6/2023).

Menurutnya, kapasitas yang besar ini akan diperuntukkan untuk mengatasi kesenjangan digital di wilayah pelosok di Tanah Air, yang tidak dapat terjangkau jaringan telekomunikasi seperti BTS maupun serat optik.

Adapun, proyek satelit ini masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional.

Network of Director Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Heru Dwikartono mengatakan Satria-1 jadi satelit yang terbesar di Asia berdasarkan tingkat kapasitas yang dimiliki. Sedangkan di dunia, ada juga satelit dengan kapasitas di atas 300 Gbps. Contohnya satelit ViaSat.

"Kenapa bisa sampai segitu, karena wilayah yang dicakupnya bukan hanya Indonesia. Kita Indonesia doang. Makanya kalau orang lain, kaya Singapura mau bikin satelit, terus mau ditaruh di mana? cuma 1 gitu doang kan rugi perangkatnya. Mahal peluncurannya, paling cuma melayani sedikit," kata Heru.

...

Dianjurkan