Kisah Mike Tyson Memeluk Islam, dari Kriminalitas Masa Kecil sampai tak Bisa Berhenti Menangis saat Melihat Ka’bah

  • 11 bulan yang lalu
Bagi penggemar olahraga, khususnya tinju, Nama Mike Tyson pasti tidak akan asing lagi. Namanya menjadi yang teratas dalam tinju dunia.

Mike Tyson juga dikenal dengan gaya tinjunya yang bak pertarungan jalanan menjadikannya seorang petinju yang sangat ditakuti lawan- lawannya.

Yang juga paling diingat dunia adalah, hampir semua lawan-lawannya dibikin tersungkur di atas ring tinju dengan waktu yang cukup kilat.

Rata-rata, lawan-lawan Tyson itu dibuat tak lagi bisa bangun hanya dalam waktu antara 1-2 menit saja di di ronde pertama.

Kemampuan itu pula yang membuatnya menjadi raja TKO dan momok menakutkan bagi calon lawan-lawannya.

Hal itu pula yang membuatnya mendapatkan julukan yang cukup mengerikan sejak mulai berkarir dan menggemparkan dunia.

Diantaranya ‘Iron Mike’ dan ‘Kid Dynamite’ di awal kariernya, sampai kemudian menjadi ‘The Baddest Man on the Planet’.

Dari prestasinya di atas ring tinju itu, Tyson dianggap sebagai salah satu petinju kelas berat terhebat sepanjang masa.

Dunia juga dikejutkan dengan keputusannya yang tiba-tiba memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Seperti apa kisah Mike Tyson putuskan memeluk Islam?

Masa kecil yang kelam

Di Indonesia, pemilik nama lengkap Michael Gerard Tyson yang mendapat julukan ‘Si Leher Beton’ ini ternyata memiliki masa kecil yang kelam.

Baru berusia 2 tahun, ia sudah ditinggalkan ayahnya.

Praktis, ibunya lah yang seorang diri harus merawat den membesarkan Tyson dan 2 saudaranya, Rodney dan Denise.

Karena hidup dalam kemiskinan, keluarganya terpaksa pindah ke kawasan Brownsville, lingkungan yang dikenal dengan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Di masa kecil itu pula Tyson selalu jadi sasaran bully di lingkungan rumahnya karena badannya yang kurus dan pemalu.

Karena tak mau dibully terus-terusan, Tyson kecil mulai berlatih berkelahi seperti preman jalanan.

Sampai akhirnya membawanya masuk ke sebuah gang jalanan ‘Jolly Stompers’.

Pergaulan dengan geng itu pula yang membuatnya terlihat dalam perampokan saat baru berusia 11 tahun.

Sejak saat itu, Tyson muda kerap melakukan tindak kriminal.

Sampai usia 13 tahun, Tyson bahkan tercatat sudah lebih dari 30 kali ditangkap polisi.

Mengenal tinju

‘Hobi’ berkelahi dan deretan catatan kriminalitas itu pula yang akhirnya mengantarkan Tyson ke
sekolah Tryon.

Itu adalah sekolah yang dikhususkan untuk anak laki-laki.

Di sekolah itu pula ia bertemu dengan Bob Stewart, guru konselingnya, yang pernah menjadi juaran tinju amatir.

Dari sang Stewart pula Tyson akhirnya mulai mengenal tinju dan mendesak sang guru untuk mengajarinya.

Tekad Tyson muda pada tinju ternyata sangat kuat. Sejak saat itu, ia terus berlatih setiap hari, bahkan ketika orang-orang tidur malam hari.

Perkembangan pesat Tyson pun diketahui Stewart yang akhirnya mengenalkannya dengan Cus D’Amato, seorang manajer tinju legedaris, pada 1989.

Sejak saat itu, Mike Tyson mendapat bimbingan untuk menjadi seorang petinju profesional.

...

Dianjurkan