JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan deretan Ketua Umum (Ketum) Partai Politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo pada Selasa 2 Mei 2023 lalu, tuai berbagai tafsir. Lantaran, Ketum partai Nasdem tidak diundang dalam pertemuan tersebut. Presiden Jokowi blak-blakan tidak mengundang Surya Paloh karena menilai Nasdem sudah punya koalisi sendiri. Tapi, benarkah sebatas karena sudah punya Koalisi? Atau karena Anies Baswedan yang sudah diusung oleh Nasdem, sehingga Nasdem dianak tirikan?

Baca Juga: Fenomena Menjelang Pemilu 2024, Isu Ganjar Menarik Perhatian | Livi On Point

Keterlibatan Presiden Jokowi dalam arena politik mendapat sentilan dari Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla dan Wasekjen Demokrat, Jansen Sitindaon. JK menilai Jokowi tidak usah terlalu melibatkan diri dalam urusan politik jelang pilpres 2024. lebih baik meniru Presiden pendahulunya seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kalau menurut Jansen Sitindaon sikap Jokowi dalam mengumpulkan deretan Ketum Partai di Istana tanpa Nasdem dapat menurunkan marwah dan citra Istana.

Baca Juga Proses Hukum Teddy Minahasa Berbeda dengan Ferdy Sambo, Kok Bisa? | Livi On Point di https://www.kompas.tv/article/390067/proses-hukum-teddy-minahasa-berbeda-dengan-ferdy-sambo-kok-bisa-livi-on-point

Berlebihan kah sikap presiden dalam mengurusi perpolitikan jelang pilpres 2024? haruskah gaya politik Jokowi disamakan dengan pendahulunya seperti Megawati dan SBY?

Saksikan selengkapnya diskusi bersama Pengamat Politik Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno di Livi On Poiint Episode "Jokowi Repot Urusi Pilres 2024?" hanya di KompasTV

Video Editor : Agung

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/405862/koalisi-pilpres-2024-nasdem-pasti-diundang-ke-istana-jika-tak-usung-anies-baswedan-livi-on-point