Kisah Usman Guru di Pedalaman Flores Timur Jalan Kaki 5 Kilometer untuk Mengajar._
- tahun lalu
Kisah Usman Guru di Pedalaman Flores Timur Jalan Kaki 5 Kilometer untuk Mengajar.
Usman Ahmad Wato Wutun, guru Sekolah Dasar Negeri Arang, Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur.
setiap hari berjuang mencapai sekolah untuk mengajar.
Sekolah Dasar tempatnya mengabdi berada di Arang, sebuah dusun terpencil yang masih jauh dari perhatian pemerintah.
Jaraknya sekitar lima kilometer dari desa induk, Kondisi jalanan rusak dan belum ada jaringan listrik.
"Kurang lebih sudah 21 tahun saya mengajar di sini," ucap Usman
Usman menuturkan, awalnya tak ada sekolah di dusun itu, Anak-anak pun harus berjalan kaki jauh menuju sekolah di Desa Sagu.
Tahun 2002, dibangun sebuah Sekolah Dasar di Dusun Arang.
Usman menjadi salah satu guru perintis pembangunan sekolah darurat yang dibuat dari bahan seadanya.
Sejak saat itu, Usman menyusuri hutan menaiki bukit dan menuruni lembah untuk berangkat ke sekolah yang berjarak 5 kilo dari rumahnya.
Usman meninggalkan rumah sekitar pukul 05:30 Wita, Ia mengenakan pakaian biasa untuk menghindari air dan lumpur sepanjang jalan.
Usman Ahmad Wato Wutun, guru Sekolah Dasar Negeri Arang, Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur.
setiap hari berjuang mencapai sekolah untuk mengajar.
Sekolah Dasar tempatnya mengabdi berada di Arang, sebuah dusun terpencil yang masih jauh dari perhatian pemerintah.
Jaraknya sekitar lima kilometer dari desa induk, Kondisi jalanan rusak dan belum ada jaringan listrik.
"Kurang lebih sudah 21 tahun saya mengajar di sini," ucap Usman
Usman menuturkan, awalnya tak ada sekolah di dusun itu, Anak-anak pun harus berjalan kaki jauh menuju sekolah di Desa Sagu.
Tahun 2002, dibangun sebuah Sekolah Dasar di Dusun Arang.
Usman menjadi salah satu guru perintis pembangunan sekolah darurat yang dibuat dari bahan seadanya.
Sejak saat itu, Usman menyusuri hutan menaiki bukit dan menuruni lembah untuk berangkat ke sekolah yang berjarak 5 kilo dari rumahnya.
Usman meninggalkan rumah sekitar pukul 05:30 Wita, Ia mengenakan pakaian biasa untuk menghindari air dan lumpur sepanjang jalan.