DPC Demokrat Datangi PN Meminta Perlindungan Hukum

  • tahun lalu
SUKABUMI, KOMPAS.TV - Pengurus DPC Partai Demokrat Kota Sukabumi, Ketua DPC Demokrat Mohamad Muraz, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami dan Wakil Ketua DPC Demokrat sekaligus Badan Anggaran DPRD Kota Sukabumi, mendatangi Pengadilan Negeri Kelas IB Kota Sukabumi, untuk meminta perlindungan hukum atas langkah Kepala Staf Presiden, KSP Moeldoko.

Kedatangan ke PN Kota Sukabumi, untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terhadap vonis Kasasi Moeldoko versus Menkumham terkait AD/ART Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua DPC Demokrat Mohamad Muraz menilai, tindakan Moeldoko ini menganggu jalannya demokrasi dan pemilu 2024 yang akan datang setelah adanya koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS. Inti dari surat itu bahwa AHY dan Sekretaris Teuku Riefky, dipilih secara demokrasi dalam Munas yang legal. Perubahan AD/ART pun dilakukan di dalam Munas tahun 2020. Setelah pertemuan berlangsung, surat itu sudah diterima oleh PN dan akan disampaikan kepada Mahkamah Agung.

AD/ART dan kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono periode 2020-2025, sudah mendapat pengesahan dari Kemenkumham. Namun, tiba-tiba pada 5 Maret 2021, Moeldoko cs mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang menyatakan bahwa AD/ART dan kepengurusan AHY itu tidak sah. Sehingga pengurus DPC dan seluruh jajaran menyatakan KLB Moeldoko cs adalah ilegal.



Sahabat Kompas TV Sukabumi! Jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube Kompas TV Sukabumi, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.

Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.

Sosial Media Kompas TV Sukabumi:
YouTube : https://www.youtube.com/c/KompasTVSukabumi/videos
Instagram : https://www.instagram.com/kompastvsukabumi
Facebook : https://www.facebook.com/redaksikompastvsukabumi
Twitter : @ktvsukabumi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/394657/dpc-demokrat-datangi-pn-meminta-perlindungan-hukum