5 Jenis Tumpek di Bali Beserta Maknanya

  • tahun lalu
Kamu pernah gak melihat tradisi masyarakat Hindu di Bali yang membuat sarana persembahan kepada tumbuh-tumbuhan? Tradisi atau upacara ini adalah bagian dari pelaksanaan hari suci yang disebut dengan nama Tumpek.

Tumpek merupakan hari pertemuan Kliwon dan Saniscara (Sabtu). Setiap 210 hari terdapat 6 hari tumpek yang berbeda dalam perayaan umat Hindu di Bali. Apa saja? Berikut ini rahinan (upacara keagamaan Hindu berdasarkan hari raya) tumpek yang ada di Bali.


1. Tumpek Landep

Tumpek Landep merupakan hari pemujaan kepada Sang Hyang Pasupati yang telah memberikan anugrah berupa ketajaman pikiran kepada umat manusia. Hal ini dianalogikan kepada keberhasilan umat manusia dalam menggunakan ketajaman pikirannya sehingga mampu mengolah logam yang dapat dimanfaatkan untuk membantu melaksanakan kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu saat Tumpek Landep umat Hindu melaksanakan upacara untuk semua barang yang terbuat dari besi atau logam yang memiliki manfaat atau dampak positif dalam kehidupan sehari-harinya seperti senjata, sepeda motor, mobil, mesin, dan lain-lain.

2. Tumpek Kuningan

Tumpek Kuningan merupakan salah satu upacara besar yang di sakralkan oleh umat Hindu. Tumpek Kuningan ini diadakan 10 hari setelah hari raya Galungan. Hari raya Kuningan merupakan perayaan turunnya Ida Sang Hyang Widhi, para Dewata dan Dewa Pitara (leluhur) ke dunia dengan tujuan untuk melimpahkan karunia-Nya.

Maka pada saat Kuningan itu dibuat nasi kuning sebagai lambang kemakmuran dan tanda terima kasih kita sebagai manusia telah diberkati anugrah oleh Sang Hyang Widhi Wasa.


3. Tumpek Klurut

Tumpek Klurut adalah hari dimana umat Hindu mengungkapan rasa syukur kepada Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Iswara, atas terciptanya suara-suara suci dalam keindahan dan seni.

Hal ini ditujukan kepada pemberian penghormatan kepada alat musik, topeng, kostum tari dan gamelan perunggu yang digunakan dalam beberapa upacara keagamaan. Agar perangkat suara untuk menunjang kelengkapan upacara Yadnya memiliki suara yang indah.


4. Tumpek Uye / Tumpek Kandang

Tumpek Uye disebut juga Tumpek Kandang karena erat ikatannya dengan hewan-hewan. Ini merupakan hari raya untuk menghormati hewan yang memegang peran penting dalam ekosistem yang ada di bumi. Hewan yang dimiliki dimandikan terlebih dahulu, lalu diupacarai.

Upacara ini dilaksanakan sebagai ungkapan syukur kepada hewan-hewan peliharaan yang mana pada hakikatnya hal tersebut merupakan bentuk pemujaan kepada Tuhan, Rare Angon dan Siwa.


5. Tumpek Wariga

Saat Tumpek Wariga, pemujaan dilakukan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Sangkara atau dikenal juga sebagai dewa kesuburan dan tumbuh-tumbuhan.