Mengenal Gus Teja Musisi Seruling dari Bali

  • tahun lalu
Siapa yang tidak mengenal Gus Teja dengan permainan apiknya untuk memainkan seruling yang mampu membuat pendengarnya seraya terhipnotis akan alunan merdunya serta permainnya . Hampir seluruh masyarakat bali pasti tau bahkan pernah mendengarkan lagu-lagu karya Gus Teja seperti " morning happynes, bali shanti, putri cening ayu " dan masih banyak lagi karyanya.

Agus Teja merupakan lulusan ISI Denpasar, ia bukanlah seorang siswa yang menonjol dikampusnya, bahkan kakaknyalah yang lebih dikenal dikampus ISI ketika itu. Gus Teja adalah seorang pemuda Hindu Bali kelahiran Junjungan Ubud tahun 1982. Dia merupakan anak terkecil dari 4 bersaudara, dimana kemudian setamat SMA menimba ilmu di ISI denpasar dari tahun 2000-2004.

Karier bermusiknya bisa dikatakan mulai tercium pada tahun 2003, dan ditahun 2009 Gus Teja mendirikan Gus Teja World Music. Peluncuran album perdananya dilakukan tahun 2010 dengan judul Rhythm of Paradise, dimana saat ini album ini menjadi banyak incaran pecinta musik instrumental. Musik-musik instrumental Gus Teja, sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya sebagai seorang Hindu dan pemuda Bali. Misalnya saja lagu Putri Cening Ayu, Lagu lama yang dikemas secara "cantik" membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan mengingat masa kecilnya ketika menyanyikan lagu ini.

Morning Happiness sangat inspiratif dan menyejukkan untuk mengantar tidur anak-anaknya. Alunan sulingnya benar-benar menentramkan hati. Pun dengan petikan gitar yang jernih, lantunan gambelan dan tepukan perkusi. Agus Teja, musisi muda dari Junjungan Ubud Bali ini mengingatkankita pada karya gitaris ternama Bali Wayan Balawan, yang dahulu pernah pula melahirkan beberapa tembang bersama Bali Ethnic Fusion-nya. Aransemen menarik dipadu dengan nuansa Bali yang kini telah dikenal diseluruh negeri.