Fenomena Kemunculan Hiu Tutul di Probolinggo, Diduga Faktor Cuaca dan Minimnya Ketersedian Pakan

  • tahun lalu
Probolinggo, KompasTV Jawa Timur - Sejak sepekan ini, hiu tutul bermunculan di perairan laut utara Kota Probolinggo, Jawa Timur. Mamalia Laut yang muncul secara berkoloni ini diduga terjadi karena faktor cuaca laut dan minimnya ketersedian pakan di habitatnya.

Perhatian warga Kota Probolinggo, Jawa Timur, selama beberapa hari terakhir tersita oleh fenomena kemunculan sekelompok hiu tutul di perairan pantai utara atau kawasan selat madura.

Untuk melihat titik sebaran hiu tutul cukup menempuh perjalanan sekitar 10 menit lewat pelabuhan tanjung tembaga Kota Probolinggo.

Tak sampai jarak satu mil dari pantai, kawanan hiu tutul yang bernama latin rhincodon typus, sudah bisa ditemui.

Rata-rata mamalia ini berukuran antara 4 meter hingga 8 meter, dengan corak tubuh coklat kegelapan dilengkapi bintik-bintik tutul di sekujur tubuhnya.

Mamalia laut yang juga disebut hiu paus ini tergolong jinak, bahkan tak menjauh saat didekati kapal.

Munculnya ikan pemakan plankton ini menjadi fenomena tersendiri. sebab biasanya, hiu tutul muncul pada saat pergantian tahun.

Diduga, satwa dilindungi yang berasal dari perairan australia ini sampai ke perairan selat madura, karena faktor cuaca laut tengah ekstrem. alhasil, mereka hijrah ke perairan dangkal untuk mencari planton, yang sudah tak tersedia di habitat aslinya.

Petugas dari kepolisian air polres probolinggo, menghimbau agar warga khususnya nelayan, tidak mengusik hiu tutul yang tengah berimigrasi. adapaun jumlah hiu tutul yang berkeliaran di laut utara diperkirakan lebih dari 20 ekor.

#hiututul #fenomena #probolinggo #jawatimur



Media Sosial Kompas Tv Jawa Timur :

Facebook : https://www.facebook.com/KompastvJawaTimur/

Instagram : https://www.instagram.com/kompastvjatim

Twitter : https://twitter.com/kompastvjatim

Tiktok : https://www.tiktok.com/@kompastvjatim

Artikel ini bisa dilihat di : https://jatim.kompas.tv/article/384884/fenomena-kemunculan-hiu-tutul-di-probolinggo-diduga-faktor-cuaca-dan-minimnya-ketersedian-pakan