Klenteng Tay Kak Sie Gelar Ritual Po Un
  • tahun lalu
PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Ritual Po Un dimulai dengan para jemaat Klenteng Tay Kak Sie berdoa bersama sama, dipandu oleh 7 orang Pandita yang membacakan paritta atau doa doa suci dari agama Buddha dalam bahasa Cina. Doa yang dipanjatkan berupa syair, doa mohon ampun, kemudian doa memohon berkah.



Alunan doa dipanjatkan dengan membunyikan alat musik pukul tradisional bernama Liam King, yang terdiri dari tambor, boktok, jembeng dan teng.



Setelah itu, para jemaat membakar kertas emas atau Toa Kim, sebagai simbol memohon berkah, lalu berhamburan keluar halaman Klenteng Tay Kak Sie untuk membakar replika manusia dan kapal layar yang terbuat dari kertas, yang sudah diberkati. Kertas replika ini berisi nama-nama para jemaat, lengkap dengan tanggal lahir, alamat dan juga shio.



Ritual Po Un ini dilakukan pada jumat pagi (27/01), diikuti oleh puluhan jemaat yang datang langsung ke Klenteng Tay Kak Sie, dan 400 simpatisan yang mendaftarkan namanya untuk dibuatkan replika mereka pada ritual Po Un. Umat Buddha dan Tionghoa percaya dengan shio; setidaknya ada 12 macam shio; di setiap tahun selalu ada beberapa Shio Yang Ciong atau bentrok dengan nasib baik, dengan kata lain memiliki peruntungan yang kurang bagus. Jiong sendiri ada yang kadarnya besar maupun kecil.



Ritual Po Un, biasanya dilakukan pada hari hari baik dalam rangkaian tahun baru Imlek. Po Un dalam bahasa Hokkian, Po berarti melindungi dan Un berarti nasib. Sehingga secara harfiah ritual Po Un ini, bertujuan untuk tolak bala atau menambal nasib tersebut agar tidak sial, sehingga dapat melalui tahun ini dengan baik.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/373401/klenteng-tay-kak-sie-gelar-ritual-po-un
Dianjurkan